Tinjauan Medis : dr. Jessica S. Raditia, MDCH, RPSGT
Bayi ASI dapat mengalami gangguan gas berlebihan apabila ibunya mengkonsumsi sayuran yang mengandung banyak gas seperti brokoli, kembang kol, kol, kacang-kacangan, serta bawang bombai. Apabila ibu sering
Para orangtua kadang dibuat sakit kepala ketika kondisi anak memburuk. Anak yang masih bayi atau bahkan baru lahir, pasti mengalami masa-masa dimana mereka harus menenangkan si bayi yang rewel akibat gas dalam sistem pencernaan mereka. Kondisi ini yang membuat bayi sering cegukan dan kentut.
Beberapa orangtua, terutama yang baru pertama kali mempunyai anak, mungkin bertanya-tanya apakah kondisi seperti ini normal, apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Kita akan membahas soal gas pada bayi dalam artikel ini.
Daftar isi
Sendawa adalah cara alami untuk mengeluarkan gas yang menumpuk di dalam perut. Bayi sebaiknya dibantu untuk sendawa saat sedang atau segera setelah minum susu. Tapi, jika bayi cegukan, sendawa, atau gumoh berlebihan, berarti ia menelan terlalu banyak udara saat minum.
Hal ini adalah biasa dan normal terjadi pada bayi, umumnya saat sedang minum atau sesaat setelahnya. Selain karena minum terlalu banyak atau terlalu cepat, gumoh juga bisa disebabkan oleh menumpuknya gas dalam perut bayi.
Gas bisa diibaratkan gabus yang mengambang di dalam usus, seperti sumbatan yang memperlambat bahkan menghentikan aliran cairan lambung sehingga menyebabkan tekanan dalam pencernaan.
Tekanan ini menyebabkan perut kembung yang akhirnya membuat bayi rewel karena merasa tidak nyaman. Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang belum bisa mengatasi masalah ini sehingga perutnya kram.
Dalam sehari, bayi bisa kentut sekitar 15-20 kali, dan ini adalah normal. Gas bisa masuk ke dalam pencernaan bayi lewat nutrisi dalam ASI dan susu formula, juga bisa tertelan saat menyusu dan menangis.
Tapi, terlalu sering kentut bisa juga pertanda bahwa susu tidak tercerna dengan baik sehingga bakteri baik dalam usus (probiotik) dan enzim tidak terkumpul secara optimal.
Bakteri buruk, virus, dan infeksi lain juga bisa menyebabkan berlebihnya kandungan gas dalam pencernaan bayi yang menyebabkan terlalu sering kentut bahkan diare. Infeksi seperti ini harus segera ditangani dokter.
Rasa tidak nyaman akibat gas akan membuat bayi rewel dan bisa terjadi baik pada bayi yang menyusu langsung pada ibu maupun yang minum susu dari botol.
Meskipun gangguan gas seperti ini adalah masalah yang umum dan bisa terjadi pada anak di semua tingkatan usia, tapi paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir hingga usia satu hingga empat bulan karena pada usia ini sistem pencernaan mereka masih berkembang.
Selain itu, beberapa bayi lebih sering mengalami gangguan akibat gas dibanding bayi lain seusianya karena beberapa faktor lingkungan. Rasa tidak nyaman ini terjadi ketika kantung-kantung gas terjebak dalam sistem pencernaan bayi. Penyebab dari kondisi tersebut adalah:
Pada umumnya, ini adalah kondisi yang wajar dan normal terjadi pada bayi. Namun, ada beberapa tanda yang harus diwaspadai oleh orangtua bila gangguan akibat gas pada bayi sampai membuatnya:
Bila kondisi tersebut terjadi, bayi harus segera diperiksakan ke dokter untuk mengetahui seberapa serius kondisi gangguan pencernaannya.
Adanya gas dalam perut bayi dari waktu ke waktu adalah hal yang tidak bisa dihindari. Cegukan dan kentut juga sebenarnya baik untuk pencernaan bayi, tapi jika kondisinya memburuk dan membuat bayi tidak nyaman dalam waktu yang lama, maka beberapa hal berikut ini bisa dilakukan untuk meredakannya:
1. Perbaiki cara menyusui
Jika bayi minum ASI, maka pastikan posisi kepalanya selalu lebih tinggi daripada perut. Jika minum dari botol, posisikan botolnya dalam posisi miring yang benar sehingga udara selalu ada di bagian atas sementara susu sepenuhnya mengisi bagian nipple.
Untuk ibu yang masih belajar menyusui, konsultasikan cara yang benar dengan dokter atau bidan untuk memastikan bayi mengisap dengan baik agar tidak menelan udara saat menyusu.
2. Segera bantu bayi untuk sendawa sesaat setelah minum
Bayi bisa diposisikan duduk atau digendong tegak lurus menghadap belakang sambil ditepuk-tepuk punggungnya dengan lembut sampai ia sendawa. Biasanya butuh beberapa menit sampai gas dalam pencernaannya naik, jadi jangan terburu-buru.
3. Pijat bagian perutnya
Letakkan bayi dalam posisi tidur, lalu usap lembut perutnya searah jarum jam, lalu dari atas ke bawah di tengah perut. Gerakan ‘I Love You’ atau ‘ILU’ adalah yang sering dilakukan oleh dokter anak atau perawat untuk mengatasi kembung pada bayi. Caranya:
4. Berikan gripe water
Ini adalah ramuan herbal yang sudah ratusan tahun dipercaya oleh jutaan orangtua untuk mengatasi kembung pada bayi. Bahan-bahan yang digunakan dalam gripe water bisa berbeda tergantung merk-nya. Jadi pastikan tidak ada alkohol, gula, gluten, atau pewarna dan perasa buatan dalam kandungan gripe water yang Anda pilih.
Tidak perlu panik atau khawatir bila bayi Anda sering cegukan dan kentut, karena sistem pencernaan bayi memang belum sempurna dan butuh waktu lebih lama untuk memproses gas yang masuk ke dalam perut. Walau menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi dan membuatnya rewel, namun ini adalah kondisi yang tidak membahayakan.
Angelica Rampal, MD. 2013. Tummy Calm. Gas Pain in Infants and Newborns Symptoms, Causes and Remedies to End a Baby’s Suffering
Anonim. Evivo com. How To Deal With Babies And Gas!
Katie Madden. 2019. Balanced Breastfeeding. Gassy Or Farty Baby?