8 Jenis Fobia Aneh dan Langka

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fobia adalah ketakutan yang tidak rasional akan suatu objek, situasi atau benda hidup. Meskipun rasa takut adalah respon alami atas bahaya, fobia seringkali timbul sebagai respon atas sesuatu yang yang sesungguhnya mungkin tidak akan mencelakakan.

Fobia lebih dari sekedar rasa takut. Orang yang memiliki fobia akan mengalami kecemasan yang parah mengenai suatu benda atau situasi tertentu yang bisa mengarah pada gangguan klinis yang signifikan dan mempengaruhi kehidupan di rumah, kantor, atau sekolah. [1, 2, 3, 4, 5]

Menurut DSM (buku panduan diagnostik dan statistik gangguan mental), fobia bisa dibagi ke dalam lima kategori: [2, 4]

  • Ketakutan yang berhubungan dengan hewan (laba-laba, anjing, serangga)
  • Ketakutan yang berhubungan dengan lingkungan alam (ketinggian, petir, kegelapan)
  • Ketakutan yang berhubungan dengan darah, cedera, atau masalah kesehatan (suntik, patah tulang, jatuh)
  • Ketakutan yang berhubungan dengan situasi tertentu (naik pesawat, menggunakan lift, berada di ruangan sempit)
  • Ketakutan lainnya (tersedak, suara keras, tenggelam)

Kategori-kategori ini bisa terdiri dari objek dan situasi tertentu yang jumlahnya tak terbatas.

Tidak ada daftar fobia resmi selain yang tertulis dalam DSM, sehingga para peneliti dan ahli kesehatan seringkali membuat sendiri nama-nama untuk fobia-fobia yang muncul diluar daftar resmi. Caranya bisanya dengan menggabungkan kata latin yang menggambarkan jenis fobianya dengan akhiran –phobia.

Meskipun kebanyakan dari kita sudah sering mendengar tentang beberapa jenis fobia yang umum, seperti takut ketinggian (acrophobia) atau takut laba-laba (arachnophobia), namun sebenarnya ada banyak fobia-fobia lain yang aneh dan jarang dibicarakan.

Berikut adalah beberapa dari fobia yang aneh dan langka tersebut: [1, 2, 3, 4, 5]

1. Arachibutyrophobia (Takut Selai Kacang Menempel di Langit-Langit Mulut)

Beberapa hal bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada semua orang, tetapi untuk orang dengan fobia, hal-hal tersebut bisa terasa sangat menakutkan.

Misalnya, takut selai kacang menempel di langit-langit mulut. Beberapa orang menikmati selai kacang, tetapi yang lainnya menghindari produk-produk berbahan kacang seperti selai kacang dan es krim berbahan kacang.

Ketakutan akan produk-produk kacang ini bisa melebar menjadi fobia, seperti takut akan teksturnya yang lengket atau tersedak. Tetapi fobia ini juga bisa terjadi tanpa didahului alergi atau ketidaksukaan pada kacang.

2. Vestiophobia (Takut Berpakaian)

Orang yang mengalami fobia ini memiliki ketakutan yang tidak rasional pada pakaian atau berpakaian.

Ketakutan ini sangat intens sehingga penderitanya akan memakai baju yang sangat longgar supaya kain tidak menyentuh kulitnya.

Pada kasus yang ekstrem, mereka bisa menarik diri dari lingkungan supaya bisa menyendiri dan tidak perlu berpakaian.

3. Plutophobia (Takut pada Uang)

Banyak orang berharap mereka punya lebih banyak uang, tetapi plutophobia adalah ketakutan pada uang atau menjadi kaya.

Orang yang memiliki plutophobia takut diri mereka menjadi atau atau takut pada orang-orang kaya. Mereka biasanya benci pada uang dan berurusan dengan uang.

Orang dengan ketakutan jenis ini bisa berpotensi melakukan sabotase atas karir mereka sendiri supaya tidak berpenghasilan lebih atau menjadi kaya.

Ketakutan ini bisa berasal dari ketakutan akan tanggung jawab atau tekanan yang berhubungan dengan uang dan kekayaan atau takut dirampok.

4. Phagophobia (Takut Menelan)

Orang dengan fobia ini bisa kehilangan berat badan secara drastis karena takut menelan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kecemasan bahwa makanan akan tersangkut di tenggorokan dan menimbulkan benjolan.

Fobia ini kadang-kadang bisa diatasi dengan menekan sensitivitas atau membelokkan sumber kecemasan. Misalnya, makan sambil menonton TV bisa merubah fokus dari rasa khawatir ke acara yang sedang ditonton.

5. Alliumphobia (Takut Bawang Putih)

Roti bawang putih (garlic bread) bisa menyebabkan panic attack pada orang yang memiliki ketakutan yang tidak wajar akan bawang putih. Hal ini lebih dari sekedar rasa tidak suka akan rasa atau aromanya.

Penderita alliumphobia bisa gemetar atau bahkan merasa sesak nafas bila berada di dekat bawang putih atau tanaman lain yang serupa seperti bawang merah dan bawang daun.

Bagi orang-orang seperti ini, berfokus pada manfaat kesehatan dari bawang putih pun mungkin tidak akan membantu menghilangkan ketakutannya.

6. Ablutophobia (Takut Mandi)

Ablutophobia adalah rasa takut untuk mandi, mencuci atau membersihkan bagian-bagian tubuh. Fobia ini paling sering terjadi pada anak-anak dan akan menghilang seiring pertambahan usia, namun ada tetap mengalaminya hingga dewasa.

Penderita ablutophobia akan menghindari mandi, yang kemudian bisa mengakibatkan bau badan yang tidak enak dan kadang-kadang membuat mereka tidak mau keluar rumah atau kamar.

Tetapi, ketakutan untuk mandi dan kecemasan yang mereka alami saat mandi cenderung sangat ekstrem hingga mereka merasa kesulitan bernafas.

Ablutophobia bisa berasal dari kejadian traumatis yang berhubungan dengan air, atau takut tubuhnya basah. Pada beberapa kasus, fobia ini berhubungan dengan aquaphobia, yaitu takut air.

7. Optophobia (Takut Membuka Mata)

Optophobia adalah ketakutan untuk membuka mata. Ketakutan ini bisa sangat menyusahkan penderitanya karena sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa membuka mata.

Orang yang memiliki fobia ini akan memilih untuk tinggal di rumah atau di tempat-tempat yang cukup gelap.

Fobia ini biasanya berkaitan dengan gangguan kecemasan umum. Seperti banyak jenis fobia lainnya, ketakutan ini biasanya berasal dari kejadian yang mengakibatkan trauma.

8. Chaetophobia (Takut pada Rambut)

Fobia ini bisa berupa ketakutan pada rambut si penderita sendiri, rambut orang lain atau bahkan bulu hewan.

Orang yang memiliki chaetophobia bisa merasa takut pada gumpalan rambut yang jatuh, atau menyisir rambut mereka.

Penderita fobia ini biasanya menghindari situasi dimana orang lain alan menyentuh rambut mereka sehingga mereka tidak pernah pergi ke salon atau memotong rambut.

Fobia ini bisa terjadi karena pengalaman traumatis yang berhubungan dengan rambut. Beberapa contohnya adalah potongan rambut yang buruk atau rambut rontok dalam jumlah banyak hingga mulai mengalami kebotakan.

Chaetophobia juga bisa terjadi akibat penderitanya merasa rambutnya kotor sehingga tidak mau menyentuhnya.

Fobia lain yang berhubungan dengan kondisi ini adalah trichophobia, takut akan kerontokan rambut serta trichopathophobia, takut mengalami penyakit yang berkaitan dengan rambut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment