Makanan, Minuman dan Herbal

Kacang Panjang: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tentang Kacang Panjang

Kacang Panjang merupakan salah satu keluarga kacang – kacangan yang tumbuh dengan cara merambat. Kacang panjang di Indonesia sendiri sudah menjadi primadona sebagai sayuran ataupun sebagai lalapan.

Sayuran dengan nama ilmiah Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis ini banyak terdapat di negara – negara Asia Tenggara dan Asia Timur. Kacang panjang merupakan sayuran yang mudah ditanam dan dibudidayakan.

Kacang panjang merupakan sub-spesies dari Vigna unguiculata atau Kacang Tunggak. Dalam bahasa inggris, kacang panjang disebut “yard-long beans“.

Kacang Panjang (Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis)

Kandungan Gizi Kacang Panjang

Berikut kandungan gizi kacang panjang mentah dengan takaran per 100 gram:

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Kacang panjang, mentah
Kalori: 47 Kalori Dari Lemak: 3.3
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.4      g 0.62 %
Lemak Jenuh0.1      g 0.52 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium4        mg 0.17 %
Total Karbohidrat8.4      g 2.78 %
Serat0        0    %
Gula0       
Protein2.8      g 5.6  %
Vitamin A17.3 %Vitamin c31.33 %
Kalsium5 %Zat besi2.61 %
© IDNmedis.com

Src : Kacang panjang, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin C18.8     mg31 %
Vitamin A864.9    IU17 %
Folat62       mcg16 %
Magnesium44       mg11 %
Mangan0.2      mg10 %
Tiamin0.1      mg7 %
Riboflavin0.1      mg6 %
Kalium240      mg7 %
Protein2.8      g6 %
Fosfor59       mg6 %
© IDNmedis.com

Src : Kacang panjang, mentah

Protein & Asam Amino
Penyajian 100gr% kebutuhan Harian
Protein2.8   g5.6
© IDNmedis.com

Kacang panjang memiliki kandungan tertinggi yaitu karbohidrat. Fungsi karbohidrat pada tubuh ialah sebagai pengganti cadangan makanan di dalam tubuh. [2]

Sedangkan kandungan protein di dalam kacang panjang dapat membantu pembentukan sel – sel yang ada di dalam tubuh. [3]

Kemudian, kacang panjang juga memiliki salah satu kandungan lagi yaitu arginina, yaitu salah satu asam amino yang berfungsi membantu sintesis protein. [4]

Kandungan Mineral Kacang Panjang

Kacang panjang memiliki mineral yang membantu metabolisme di dalam tubuh. Mineral – mineral tersebut adalah:

  • Kalsium

Merupakan salah satu mineral yang penting bagi tubuh, khususnya tulang dan gigi. Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi seiring bertambahnya usia. Kalsium juga berfungsi memberikan perlindungan pada tulang agar tidak mudah terkena osteoporosis.[17]

Hampir 99% bagian tulang membutuhkan kandungan kalsium. Untuk itu kalsium merupakan salah satu mineral terpenting bagi tubuh. [17]

  • Fosfor

Fosfor merupakan komponen utama penyusun tulang dan gigi. Untuk memaksimalkan fosfor di dalam tulang, dibutuhkan kalsium untuk membantu kinerjanya. Fosfor juga mengatur metabolisme pertumbuhan tulang. [18]

  • Kalium

Kalium atau potassium merupakan komponen mineral yang berada di dalam cairan sel – sel yang ada di dalam tubuh. Kalium berfungsi menjaga keseimbangan dan kesehatan organ di dalam tubuh.[19]

Kalium juga merupakan salah satu komponen tubuh yang mengatur metabolisme pencernaan, pergerakan otot, dan sistem kontraksi pada otot [19]

Kacang panjang memiliki nutrisi yang baik bagi tubuh. Kandungan utama dan tertinggi yang terkandung di dalam kacang panjang adalah karbohidrat.

Perbedaan Kacang Panjang dan Kacang Tunggak

kacang tunggak

Kacang panjang merupakan subspesies dari kacang tunggak. Berikut perbedaan dari kedua sayuran ini:

  • Panjang

Kacang panjang memiliki panjang rata – rata 10-20 inci dan memiliki diameter sebatang pensil [5]. Dengan panjang tersebut, jumlah polong yang ada di dalam kacang panjang cukup banyak.

Sedangkan pada kacang tunggak, panjangnya bisa mencapai 1 meter. Sehingga 1 batang kacang tunggak dapat menghasilkan 500 biji kacang tunggak.

  • Warna Biji

Pada perbedaan bijinya, kacang panjang memiliki biji berwarna hijau dengan bintik ditengahnya berwarna merah tua atau hitam. Pada umunya, biji kacang panjang berbentuk bulat dan memanjang.

Kacang tunggak memiliki biji berwarna putih dan memiliki bintik besar berwarna hitam yang terletak ditengah bijinya. [1][22]

Kacang panjang merupakan subspesies dari kacang tunggak. Meskipun merupakan subspesiesnya, kacang panjang masih memiliki perbedaan yang mencolok.

Manfaat Kacang Panjang untuk Kesehatan

  • Menjaga imun tubuh

Imun adalah hal terpenting yang dimiliki tubuh. Imun melindungi datangnya virus dan penyakit yang masuk kedalam tubuh. Penyakit dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh bila kekurangan vitamin.

Vitamin yang mampu memulihkan imun tubuh adalah vitamin B5. Kandungan vitamin B5 juga mengatur imun tubuh agar terhindar dari bakteri penyakit. [6]

  • Mengurangi Risiko Penyakit Stroke

Stroke atau serangan otak adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah ke otak menjadi terganggu karena adanya penyumbatan. Tanpa adanya pasokan oksigen dan nutrisi, beberapa sel di dalam otak bisa mati.

Otak merupakan bagian tubuh yang butuh nutrisi paling banyak bila dibandingkan dengan bagian tubuhnya [7]. Dengan demikian nutrisi yang paling banyak dibutuhkan salah satunya adalah vitamin B6.

Kandungan vitamin B6 yang ada di dalam kacang panjang dapat membantu menambah nutrisi kepada otak.[7]

Seseorang dapat terkena gejala kurang darah atau anemia karena kurangnya kandungan hemoglobin atau sel darah merah di dalam tubuh.

Anemia bukanlah sebuah penyakit, namun merupakan gejala, karena anemia tidak disebabkan oleh bakteri dan virus. [8]

Penyebab kurangnya kandungan hemoglobin/ sel darah merah adalah kurangnya asupan zat besi yang masuk ke dalam tubuh.[8]

Gejala ini sudah terjadi pada 1/3 populasi di dunia dengan rata – rata orang yang terkena adalah umur produktif, wanita hamil, dan orang yang sudah lanjut usia. [8]

Kacang panjang mengandung zat besi yang dapat membantu menambah jumlah pasokan zat besi yang ada di dalam tubuh. Dengan mengonsumsinya secara rutin, kandungan zat besi di dalam kacang panjang dapat membantu pembentukan sel – sel darah merah. [8]

  • Menjaga Keremajaan Kulit

Kulit membutuhkan kolagen untuk membantu metabolismenya. Kolagen membantu membantu kulit agar terlindung dari sinar UV dari matahari.

Kandungan asam amino yang terdapat pada kacang panjang dapat membantu mengembalikan kolagen pada kulit. [9]

  • Mengurangi Risiko Terkena Osteoporosis

Osteoporosis adalah pengeroposan tulang yang umumnya dialami oleh orang lanjut usia, namun tidak menutup kemungkinan bahwa di usia muda bisa mengalaminya.

Osteoporosis bisa terjadi karena kurangnya konsumsi kalsium dan magnesium. Magnesium merupakan nutrisi mineral yang sangat dibutuhkan untuk membantu proses pengubahan Vitamin D menjadi zat aktif. [10]

Kelebihan lain yang dimiliki magnesium yakni dapat membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Sehingga risiko terkena osteoporosis atau tulang keropos akan semakin berkurang. [10]

  • Membantu Pembentukan DNA

DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) merupakan material di setiap organisme termasuk manusia yang membawa informasi genetik dari setiap generasi ke generasi berikutnya. [11]

DNA membutuhkan nutrisi untuk pembentukannya. Nutrisi yang membantu pembentukan DNA adalah asam folat. Asam folat yang terkandung di dalam kacang panjang dapat membantu pembentukan DNA.[11][12]

  • Mencegah Penyakit Beri – Beri

Beri – beri adalah jenis penyakit dimana seseorang kekurangan Vitamin B1 atau Thiamin. Gejala yang terjadi bila seseorang terkena penyakit ini adalah: jantung terasa berdebar – debar, tungkak terasa bengkak, dan sesak napas. [13]

Vitamin B1 merupakan vitamin yang pembuangannya tergolong cepat. Oleh karena itu kebutuhan vitamin B1 harus dipenuhi secara rutin. Bila tidak, tubuh akan kekurangan vitamin B1.

Kekurangan ini bisa disebabkan juga oleh beberapa faktor lain. Faktor tersebut adalah, sering minum alkohol, berpuasa, dan kurangnya pasokan makanan bergizi. [14]

Nutrisi mineral seperti Vitamin B1 dapat diperoleh pada pada kacang – kacangan. Kacang panjang memiliki kandungan vitamin B1 yang dapat mencegah penyakit beri – beri tersebut. [13][14]

  • Mengurangi Penyakit Migrain

Migrain merupakan sakit kepala yang terasa berdenyut disertai nyeri dan biasanya terletak di satu bagian saja. Penyakit migrain ini sering terjadi ketika seseorang mengalami stres dan kurang nutrisi.[16]

Nutrisi yang dibutuhkan salah satunya adalah riboflavin. Riboflavin atau Vitamin B2 merupakan nutrisi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit migrain. [15]

Kacang panjang merupakan sayuran yang kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Nutrisi ini berguna untuk mengurangi berbagai risiko penyakit.

Cara Konsumsi Kacang Panjang

Kacang panjang memiliki berbagai macam cara konsumsi. Berikut cara konsumsi dan pengolahan kacang panjang.

  • Dimakan langsung

Kacang panjang dapat dikonsumsi secara langsung dengan cara dicuci terlebih dahulu dan dipotong beberapa bagian. Setelah itu dapat dikonsumsi sebagai lalapan.

Kacang panjang juga dapat dimakan dengan direbus terlebih dahulu sebagai lalapan. Dengan mengonsumsinya sebagai lalapan, nutrisi dalam kacang panjang dapat langsung kita peroleh.

  • Dimasak sebagai Lauk

Kacang panjang juga dapat dikonsumsi dengan cara digoreng bersama dengan sayuran lainnya. Sebaiknya tidak menggoreng kacang panjang terlalu lama karena akan menyebabkannya layu dan mengurangi kandungan nutrisinya

Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran yang dapat di konsumsi langsung atau dimasak. Pastikan kacang panjang dicuci dengan bersih sebelum dikonsumsi. 

Efek Samping Kacang Panjang

Meskipun nutrisi yang terkandung di dalam kacang panjang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, namun di balik manfaatnya masih terdapat efek samping bila terlalu banyak mengonsumsinya. Berikut efek samping dari kacang panjang bila dikonsumsi terlalu banyak.

Obesitas adalah jenis penyakit ketika seseorang memiliki tumpukan lemak berlebihan di dalam tubuhnya. Tingginya lemak ini disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat.

Karbohidrat merupakan nutrisi yang memberikan cadangan makanan ke dalam tubuh dengan bentuk lemak [2]. Kacang panjang memiliki karbohidrat yang cukup tinggi bila di bandingkan dengan nutrisi lainnya.

Jika terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, tubuh dapat memproduksi lemak lebih banyak, yang kemudian menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan obesitas.

  • Pestisida

Pestisida adalah cairan yang berfungsi melindungi tanaman dari hama, gulma, dan penyakit tanaman [23]. Berbagai sayuran yang belum dicuci biasanya masih terdapat kandungan pestisida di permukaannya.

Pestisida bila masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu pencernaan, pernafasan, dan sistem reproduksi[23]. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsi kacang panjang, ada baiknya di cuci terlebih dahulu dengan air mengalir.

Efek samping pada kacang panjang masihh lebih sedikit bila dibanding dengan manfaatnya. Namun harus diimbangi dengan cara konsumsi yang benar dan jumlah konsumsi tidak terlalu banyak, sehingga manfaat yang didapatkan dari kacang panjang akan lebih dominan.

Pertanyaan Seputar Kacang Panjang

Apakah kacang panjang dapat menyebabkan sakit kepala sebelah?

Kacang panjang tidak menyebabkan migrain, justru mengurangi risiko penyakit migrain. Kandungan riboflavin atau Vitamin B2 yang membantu mengurangi risiko migrain. [15]

Apakah kacang panjang memicu terjadinya asam urat?

Asam urat disebabkan oleh konsumsi makanan yang mengandung purin terlalu tinggi. Sedangkan kacang panjang tidak memiliki kandungan purin sedikitpun. Kandungan purin secara dominan berasal dari daging dan obat – obatan. [20]

Apakah kacang panjang dapat menyebabkan darah tinggi?

Kacang panjang tidak menyebabkan darah tinggi, justru mengurangi risiko penyakit darah tinggi. Kandungan thiamin yang terkandung pada kacang hijau membantu menurunkan tekanan darah. [21]
Kacang panjang merupakan tanaman sayuran yang memiliki berbagai kandungan nutrisi yang mampu mengurangi gejala penyakit kronis tertentu. 

1) Anonym. 2019. United States Department of Agriculture. Yardlong bean, raw.
2) Joanne Slavin, Justin Carslon. 2014. Advances in Nutrition, 5(6): 760–761. Carbohydrates 1.
3) Agnes N. Pedersen, Jens Kondrup, and Elisabet Børsheim. 2013. Food and Nutrition Research, 57: 10.3402. Health effects of protein intake in healthy adults: a systematic literature review.
4) Bill I Campbell, Paul M La Bounty, and Mike Roberts. 2004. Journal of the International Society and Sports Nutrition ; 1(2): 35–38.
5) Anonym. 2019. United States Department of Agriculture. YARDLONG BEAN Vigna unguiculata (L.) Walp. ssp. sesquipedalis (L.) Verdc
6) Wenting He, Shengfeng Hu, Xialin Du, Qian Wen, Xiao-Ping Zhong, Xinying Zhou, Chaoying Zhou, Wenjing Xiong, Yuchi Gao, Shimeng Zhang, Ruining Wang, Jiahui Yang, and Li Ma. 2018. Frontiers in Immunology: 9: 365. Vitamin B5 Reduces Bacterial Growth via Regulating Innate Immunity and Adaptive Immunity in Mice Infected with Mycobacterium tuberculosis.
7) Fernando Gómez-Pinilla. 2010. Nature Reviews Neuroscience; 9(7): 568–578. Brain foods: the effects of nutrients on brain function.
8) Nazanin Abbaspour, Richard Hurrell, and Roya Kelishadi. Journal of Research in Medical Science, 19(2): 164–174. Review on iron and its importance for human health
9) Hitoshi Murakami, Kazutaka Shimbo, Yoshiko Inoue, Yoshinobu Takino, and Hisamine Kobayashi. 2012. Amino Acids, 42(6): 2481–2489. Importance of amino acid composition to improve skin collagen protein synthesis rates in UV-irradiated mice.
10) Gerry K. Schwalfenberg and Stephen J. Genuis. 2017. Scientifica (Cairo), : 4179326. The Importance of Magnesium in Clinical Healthcare.
11) Berg JM, Tymoczko JL, Stryer L. 2002. Biochemistry. 5th edition. Chapter 5DNA, RNA, and the Flow of Genetic Information.
12) Kashif M. Khan; Ishwarlal Jialal. 2020. StatPearls Publishing. Folic Acid (Folate) Deficiency.
13) Kimberly D. Wiley and Mohit Gupta. 2019. StatPearls Publishing. Vitamin B1 Thiamine Deficiency (Beriberi).
14) Julianna L. Martel and David S. Franklin. 2019. StatPearls Publishing. Vitamin B1 (Thiamine).
15) Powers H.J. 2003. The American Journal of Clinical Nutrition, 77(6):1352-60. Riboflavin (vitamin B-2) and health.
16) Mark W. Weatherall. 2015. Therapheutic Advances in Chronic Disesase; 6(3): 115–123. The diagnosis and treatment of chronic migraine.
17) Ross A.C., Taylor C.L., and Yaktine A.L. 2011. National Academies Press (US) : Overview of Calcium. Dietary Reference Intakes for Calcium and Vitamin D.
18) Mona S Calvo. 2015. Advances in Nutrition 6(6): 860–862. Phosphorus.
19) Moushumi Sur; Shamim S. Mohiuddin. 2019. StatPearls Publishing. Potassium.
20) Rashad Barsoum and Mohammed El-Khatib. 2017. Journal of Advances Research, 8(5): 471–474. Uric acid and life on earth.
21) Takanori Asakura, Satoshi Kodera, Junji Kanda, and Masayuki Ikeda. 2013. BMJ Case Report; bcr2012007938. Thiamine-responsive pulmonary hypertension.
22) Anonym. 2012. United States Department of Agriculture. Cowpea Vigna unguiculata (L.).

Share