Menfegol digunakan untuk keperluan kontrasepsi, yakni spermisida. [1,2,3,7] Spermisida adalah metode kontrasepsi yang mengandung nonoxynol-9. Selain kontrasepsi, spermisida juga bertindak sebagai pelumas dan zat ini dapat membunuh sperma atau menghentikan pergerakan sperma. [6]
Daftar isi
Menfegol adalah obat yang digunakan untuk keperluan kontrasepsi atau untuk mengatur dan mengendalikan kehamilan karena kemanjuran kontrasepsinya ditingkatkan oleh aktivitas spermisidaidal. Selain itu, obat ini juga diyakini memiliki aktivitas in vitro dalam melawan HIV (human immunodeficiency virus). [4]
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini: [1, 8]
Indikasi | Obat kontrasepsi |
Kategori | Obat Bebas |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat-obat kontrasepsi. |
Bentuk | Tablet, suppositoria/intra-vaginal |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Menfegol: → Pasien dengan HIV atau penyakit menular seksual lainnya. → Jika salah satu atau kedua pasangan alergi terhadap Menfegol |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil maupun menyusui. Harap laporkan kepada dokter bila Anda sedang hamil, menyusui atau berencana untuk hamil. |
Menfegol dimanfaatkan untuk keperluan kontrasepsi spermisida. Cara menggunakannya dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. Tujuannya adalah untuk mencegah kehamilan, mencegah HIV dan mungkin penyakit menular seksual lainnya. [1,3,4,5]
Menfegol diindikasikan kepada pasien dewasa melalui pemberian intra-vaginal atau memasukkan Menfegol ke dalam vagina sebelum berhubungan intim. [6]
Dosisnya adalah sebagai berikut; [1]
Kontrasepsi Intra-vaginal → Masukan 1 batang (60 mg) 2-10 menit sebelum berhubungan intim. |
Menfegol sebenarnya aman digunakan sebagai obat untuk kontrasepsi spermisida namun demikian, obat ini barangkali dapat menimbulkan efek samping ringan hingga berat. Oleh karena itu, segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila efek samping berikut ini terjadi dan menggangggu Anda: [2, 3]
Berikut ini adalah uraian detail tentang Menfegol, pokok-pokok uraian perhatikan tabel berikut ini; [1,3]
Penyimpanan | Vaginal: → Simpan pada suhu ruangan → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jauhi dari jangkuan anak-anak dan binatang peliharaan. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Menfegol adalah surfaktan nonionik yang terdiri dari metil fenil eter makrogol. Obat ini digunakan sebagai spermisida. |
Bagaimana seharusnya saya menggunakan Menfegol?
Menfegol biasanya dimasukkan ke dalam vagina. Sebagian besar petunjuk pada kemasan produk biasanya meminta Anda untuk menunggu sekitar 10-15 menit sebelum Anda melakukan hubungan intim. [1]
Apakah Menfegol dapat mencegah penularan HIV ?
Iya Menfegol diyakini memiliki aktivitas in vitro melawan HIV. Namun spermsida tidak dimaksudkan untuk mencegah penyakit menular seksual, sebaliknya dapat mengiritasi alat kelamin, sehingga akan lebih mudah bagi penggunanya terinfeksi penyakit. [4,5,6]
Apakah Menfegol dapat menyababkan efek samping yang berbahaya?
Menfegol umumnya mengakibatkan iritasi pada alat kelamin salah satu pasangan dan memicu bakteri vaginosis pada wanita. [2,3,6]
Berikut ini obat bermerek yang mengandung Menfegol; [4,7]
Brand Merek Dagang |
Neo Sampoon |
1. Anonim. Menfegol. MIMS Indonesia; 2020.
2. Anonim. Menfegol. ndrugs; 2020.
3. Anonim. Menfegol. Tabletwise; 2020.
4. Anonim. MENFEGOL. US Department of Health & HUman Services. National Institutes of Health; 2020.
5. Johan Goeman, Ibra Ndoye, Lamine M. Sakho, Souleymane Mboup, Peter Piot, Marc Karam, Elizabeth Belsey, Joep M. A. Lange, Marie Laga, Joseph H. Perriëns. Frequent Use of Menfegol Spermicidal Vaginal Foaming Tablets Associated with a High Incidence of Genital Lesions. The Journal of Infectious Diseases; 1995.
6. Reviewed by Traci C. Johnson, MD. Guide to Spermicide. Webmd; 2019.
7. Anonim. MENFEGOL. Drugster Encyclopedia; 2020.
8. Allison Linton, MD, Jessica Kiley, MD. Use and Effectiveness of Barrier and Spermicidal Contraceptive Methods. The Global Library of Women's Medicine; 2017.