Bila sendi terasa nyeri, membengkak, memerah, atau terbatas ruang geraknya, maka dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan menggunakan jarum suntik untuk mengambil cairan dari sendi yang bermasalah tersebut.
Prosedur ini disebut arthrocentesis, atau aspirasi sendi.
Daftar isi
Arthrocentesis adalah prosedur pembedahan kecil yang dilakukan untuk mengambil penumpukan cairan synovial dari ruang sendi untuk memeriksa perkembangan penyakit di bagian tersebut atau untuk meredakan gejala-gejala yang menyebabkan nyeri serta rasa tidak nyaman.
Cairan synovial, secara normal, berfungsi sebagai pelumas bagi sendi. [1, 2, 4]
Ada beberapa indikasi untuk aspirasi cairan sendi, yang paling penting adalah evaluasi cairan synovial sebagai bukti adanya infeksi atau peradangan. Bagian-bagian sendi yang biasanya diberi tindakan termasuk di bahu, lutut, pinggul, siku, pergelangan tangan atau kaki. [2, 3, 4]
Meskipun spesifikasi prosedur bisa berbeda tergantung dari sendi yang akan diaspirasi, teknik dan langkah-langkahnya secara umum tetap konsisten. Prosedur arthrocentesis cenderung sangat aman dengan hanya sedikit komplikasi, bila dilakukan dengan benar, dan hanya sedikit kontraindikasi yang mungkin terjadi. [2]
Sebagai jenis pengobatan yang bersifat pembedahan minimalis, arthrocentesis seringkali menjadi pilihan yang baik untuk meredakan nyeri dan peradangan akibat: [1, 3, 4]
Prosedur ini bukan hanya bisa digunakan sebagai pengobatan, tetapi juga alat diagnostik. [3]
Arthrocentesis biasanya adalah prosedur yang dilakukan di ruang praktik dokter. Bahkan, dokter mungkin akan merekomendasikan arthrocentesis untuk dilakukan segera, tanpa membuat jadwal pembedahan di waktu terpisah. [1]
Tetapi tidak jarang juga prosedur ini perlu dijadwalkan dan pasien harus melakukan beberapa persiapan.
Sebelum pembedahan, pasien harus memberi tahu dokter mengenai: [1, 4]
Beberapa pasien yang minum obat yang bisa menyebabkan pengenceran darah atau antikoagulan biasanya diminta untuk berhenti dulu minum obat ini beberapa hari menjelang pembedahan. [1, 4]
Pasien yang akan menggunakan bius total untuk prosedur ini serta pasien yang cairan sendinya akan diperiksa untuk kadar glukosa akan diminta untuk berpuasa sebelum pelaksanaan prosedur, sementara sisanya tidak perlu berpuasa. [1]
Arthrocentesis bisa dilakukan di ruang praktik dokter atau rumah sakit. Prosedur ini berlangsung kurang dari 30 menit dan secara umum menggunakan langkah-langkah berikut: [1, 4]
Prosedur ini mungkin terasa tidak nyaman, namun hanya sebentar saja.
Pasien mungkin akan merasa sedikit perih, hangat, atau nyeri sendi setelah prosedur arthrocentesis. Kompres es dan meletakkan sendi yang sakit ke posisi yang lebih tinggi bisa mengurangi rasa tidak nyaman dan pembengkakan.
Obat pereda nyeri seperti nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDS) hanya boleh digunakan sesuai petunjuk dokter. [1, 4]
Jika obat bius disuntikkan ke persendian, maka sendi tersebut harus diistirahatkan dulu selama empat hingga delapan jam setelah prosedur untuk menghindari terjadinya cedera. Pasien juga akan diminta untuk membatasi aktivitas untuk sementara waktu bila ada obat-obatan lain yang disuntikkan ke dalam sendi. [1, 4]
Arthrocentesis seringkali dilakukan sebagai tindakan rawat jalan, yang artinya pasien bisa pulang di hari yang sama dengan pelaksanaan prosedur bila sudah sepenuhnya sadar, bernafas dengan efektif, dan tanda-tanda vital sudah stabil. Hal ini biasanya butuh waktu kurang dari satu jam, tergantung dari jenis obat yang digunakan. [1, 4]
Pasien tidak boleh membawa kendaraan sendiri setelah prosedur, karena obat bius yang digunakan masih ada di dalam tubuh.
Bila setelah sampai rumah terjadi hal-hal berikut, maka pasien harus segera menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan: [4]
Komplikasi dan risiko akibat arthrocentesis jarang terjadi tetapi tetap bisa dialami oleh pasien dan bisa menjadi situasi yang serius pada beberapa kasus. Komplikasi bisa terjadi saat proses pemulihan.
Efek samping yang paling umum berhubungan dengan arthrocentesis adalah rasa tidak nyaman di bagian sendi. Risiko lainnya termasuk: [1, 2, 3, 4]
1. J. Dean Cole, MD. What Is Arthrocentesis (Joint Aspiration)? Arthritis Health; 2014.
2. Tyler J. Tantillo; Gus Katsigiorgis. Arthrocentesis. Stat Pearls; 2020.
3. OMC Team. Arthrocentesis. Orthopedic Medical Center; 2019.
4. Sarah Lewis, PharmD, William C. Lloyd III, MD, FACS. Arthrocentesis. Health Grades; 2018.