Tindakan Medis

Nebulizer: Fungsi, Efek Samping dan Cara Menggunakan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Nebulizer?

Nebulizer merupakan alat yang mengubah obat dari bentuk cairan menjadi bentuk kabut. Perubahan ukuran obat ini memungkinkan Anda untuk mengonsumsi obat dengan jalan dihirup melalui paru-paru. Nebulizer bagus digunakan sebagai cara mengonsumsi obat asthma pada bayi atau anak yang masih kecil. [1]

Nebulizer membuat obat lebih mudah dan lebih cepat diserap oleh tubuh. Biasanya nebulizer terbagi menjadi 2 jenis yakni yang harus disambungkan listrik dan yang menggunakan baterai sebagai sumber energi. Alat ini juga bagus digunakan dalam pemberian obat pada pengobatan paliatif. [2]

Tidak hanya asthma, nebulizer juga biasa digunakan pada pasien dengan gangguan saluran napas lain. Kondisi lain ini meliputi penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), fibrosis sistik, dan bronkiektasis. Kadang-kadang, dokter juga akan meresepkan nebulizer pada anak dengan infeksi saluran pernapasan misalnya bronkiolitis. [3]

Perbedaan Nebulizer dan Inhaler

Nebulizer dan inhaler memiliki beberapa perbedaan. Meskipun fungsinya sama yakni mengatasi masalah pernapasan seperti asthma, PPOK, dan batuk kronis. Berikut ini adalah perbedaan antara keduanya: [4]

  • Nebulizer mengubah obat berbentuk cairan menjadi aerosol atau kabut halus sedangkan inhaler memiliki bentuk obat yang beragam yakni hydrofluoroalkane, kabut tipis, atau bubuk kering
  • Ukuran nebulizer lebih besar dibandingkan inhaler dan membutuhkan energi listrik untuk beroperasi. Inhaler berukuran kecil dan muat di kantong serta mudah dibawa kemana-mana
  • Nebulizer mudah digunakan khususnya bagi anak-anak. Sedangkan inhaler membutuhkan teknik hirup tertentu yang mungkin sulit bagi beberapa orang
  • Nebulizer digunakan selama 5-10 menit sedangkan inhaler memberikan obat langsung saat itu juga

Jenis Nebulizer

Terdapat 3 jenis utama dari nebulizer yaitu: [1]

  • Nebulizer jet. Alat ini menggunakan gas yang dimampatkan untuk mengubah obat dari bentuk cairan menjadi bentuk aerosol (kabut halus)
  • Nebulizer ultrasonik. Alat ini menggunakan getaran berfrekuensi tinggi untuk menciptakan aerosol. Partikel yang dihasilkan lebih besar bila dibandingkan dengan nebulizer jet
  • Nebulizer Mesh. Alat ini mengubah cairan obat menjadi aerosol dengan melewatkannya melalui mata jala yang sangat halus. Partikel yang dihasilkan paling kecil di antara ketiga jenis nebulizer. Jenis nebulizer ini juga yang paling mahal

Fungsi Nebulizer

Nebulizer berfungsi mengubah obat yang berbentuk cairan menjadi bentuk kabut halus. Anda dapat menghirup kabut ini melalui masker. Dokter biasanya meresepkan nebulizer pada pasien dengan gangguan pernapasan seperti: [3]

  • Asthma
  • Penyakit paru obstruksi kronis
  • Fibrosis sistik
  • Bronkiektasis

Kadang-kadang dokter juga meresepkan nebulizer pada anak yang mengalami infeksi pada saluran napas misalnya bronkiolitis. [3]

Nebulizer mengantarkan obat cairan via udara yang dimampatkan. Orang dengan asma biasanya memakai 2 alat yakni nebulizer dan inhaler. Nebulizer lebih mudah digunakan khusunya pada anak kecil yang tidak membutuhkan teknik hirup pada inhaler. [2]

Akan tetapi, ketika jalan napas menjadi sempit misalnya saat serangan asma, inhaler merupakan pilihan yang paling baik sebab nebulizer membutuhkan waktu untuk bisa digunakan. Contoh obat yang digunakan di dalam nebulizer termasuk: [2]

  • Bronkodilator merupakan obat yang membantu membuka jalan napas
  • Cairan saline grade medis merupakan cairan yang membantu menghancurkan lendir di paru-paru
  • Antibiotik biasa digunakan membantu menangani atau mencegah infeksi

Dokter akan menentukan obat yang perlu diberikan melalui nebulizer berdasarkan kebutuhan Anda. Dokter akan memberikan wadah cairan obat yang telah dicampur yang dapat dibuka dan ditempatkan di dalam mesin atau Anda harus mencampur cairan sebelum setiap penggunaan. [2]

Tidak setiap obat dapat diberikan dengan nebulizer. Obat-obatan tertentu seperti steroid butuh diberikan melalui inhaler. [2]

Efek Samping Nebulizer

Ada beberapa efek samping yang terjadi pada mereka yang menggunakan nebulizer. Efek samping yang paling umum adalah: [5]

  • Detak jantung cepat
  • Gelisah
  • Cemas

Adapun efek samping yang kurang umum terjadi yakni termasuk sakit kepala, mual, muntah, dan iritasi tenggorokan. Reaksi serius terhadap nebulizer juga dapat terjadi dan harus segera dilaporkan pada dokter yang memberikan resep. Gejala berbahaya ini meliputi: [5]

  • Nyeri dada
  • Ruam
  • Gatal
  • Bengkak
  • Kesulitan menelan

Cara Menggunakan Nebulizer

Sebelum mulai menggunakan nebulizer, sebaiknya kenali bagian-bagian yang terdapat di dalam nebulizer. Nebulizer terdiri atas: [2]

  • Bagian yang menyangga kompresor udara
  • Wadah kecil berisi cairan obat
  • Selang yang menghubungkan kompresor udara dengan wadah obat

Sebelum mulai menggunakan nebulizer kumpulkan bagian-bagian nebulizer yaitu: [1]

  • Kompresor udara
  • Cawan nebulizer
  • Masker
  • Obat (baik yang berupa dosis vial atau botol dengan alat pengukur)
  • Selang kompresor

Kemudian, ikuti langkah-langkah di bawah ini: [1]

  • Letakkan kompresor udara pada permukaan yang datar dan kokoh. Sambungkan kompresor udara dengan stop kontak
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air, lalu keringkan secara menyeluruh
  • Letakkan obat ke dalam cawan nebulizer. Kebanyakan obat sudah berupa dosis vial yang telah ditentukan ukurannya. Jika Anda harus mengukurnya sendiri, gunakan alat pengukur terpisah yang bersih untuk setiap obat
  • Rakit cawan nebulizer dan masker
  • Hubungkan selang kompresor udara dan cawan nebulizer
  • Nyalakan kompresor untuk memastikan alat tersebut bekerja semestinya. Anda akan melihat kabut tipis berasal dari belakang selang
  • Duduk tegak pada kursi yang nyaman. Jika pengobatan untuk anak Anda, mereka dapat duduk di pangkuan Anda. Pasang masker dengan nyaman dan tidak mudah lepas. Bila menggunakan mouthpiece, letakkan alat tersebut di antara gigi dan jepit dengan bibir
  • Ambil napas perlahan dan dalam. Jika memungkinkan, tahan napas selama 2-3 detik sebelum mengembuskannya. Hal ini membuat obat bertahan lebih lama di jalan napas
  • Lanjutkan sampai obat habis. Nebulizer akan membuat suara tersendat-sendat dan cawan hanya menyisakan sedikit cairan di dalamnya
  • Jika Anda merasa pusing atau gelisah, hentikan pengobatan dan istirahat selama 5 menit. Lanjutkan pengobatan dan cobalah bernapas lebih perlahan. Jika Anda mengalami masalah selama menggunakan alat, beritahu dokter Anda

Nebulizer harus dibersihkan menggunakan air panas dengan sabun setiap kali selesai digunakan. Alat ini harus didisinfeksi seminggu sekali. Nebulizer harus kering udara di atas tisu toilet atau kain bersih. Karena tidak mungkin membersihkan bagian dalam selang, selang ini harus berganti secara berkala. [2]

1. Dan Brennan. Nebulizer. WebMD; 2020.
2. Jessica DiGiacinto, Rena Goldman, & Alana Biggers, M.D., MPH. Using a Nebulizer. Healthline; 2021.
3. Nicole Galan, RN & Karen Gill, MD. Nebulizers: What they are and how to use them. Medical News Today 2019.
4. Anis Rehman, MD. What is a nebulizer? Learn how it works and why you might need one. SIngle Care; 2020.
5. Anonim. Nebulizer Treatment. Texas Pulmonary; 2022.

Share