Tubuh sangat membutuhkan air, gula dan juga garam sebagai zat penting yang membantu menjalankan berbagai macam fungsi tubuh. Dalam keadaan sakit pada umumnya kita akan diberikan cairan untuk membantu memenuhi kebutuhan akan air, gula dan juga garam. Cairan ini diberikan melalui pembuluh darah dengan sebutan cairan infus.[1]
Cairan infus juga dikenal sebagai cairan intravena yang digunakan untuk mencegah dan juga memperbaiki masalah kondisi cairan atau elektrolit dalam tubuh manusia. Hal ini bisa disebabkan karena orang tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan asupan makanan dan minuman melalui cara normal yaitu melalu mulut atau bisa jadi karena memang tubuh mereka membutuhkan cairan dan elektrolit yang lebih karena penyakit atau cidera yang sedang diderita[2]
Cairan infus yang akan dimasukkan ke dalam tubuh manusia ini disimpan dalam bentuk kantong, yang terlihat seperti kantong air. Namun sebenarnya kandungan cairan infus lebih hanya dari sekadar air. Cairan infus secara jenis utamanya dapat dibagi menjadi empat jenis utama yaitu cairan saline normal, cairan setengah normal saline, caira ringer laktat dan yang terakhir adalah dekstrosa. Selain itu isi dari cairan infus ini juga disesuaikan dengan kebutuhan orang yang akan menerima.[3]
Pemberian cairan infus ini harus dilakukan oleh tenaga medis profesional karena apabila dosisnya tidak tepat akan memberikan dampak yang buruk bagi tubuh manusia. Berikut ini adalah beberapa efek samping apabila penggunaan cairan infus terlalu banyak.
Daftar isi
Tujuan utama memasang infus pada pasien adalah untuk mencegah tubuh kekurangan cairan. Namun apabila cairan infus yang masuk ke dalam tubuh terlalu banyak, maka akan menyebabkan cairan yang ada didalam tubuh menjadi terlalu banyak yang juga dikenal dengan sebutan hipervelomia. Kondisi ini cukup berbahaya dan dapat menimbulkan penyakita baru bahkan dapat menyebabkan kematian.[4]
Ketika pasien diberi terlalu banyak cairan infus, maka cairan yang ada dalah tubuhnya dapat meningkat. Apabila cairan menjadi terlalu banyak maka cairan yang berlebihan tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru yang dapat menyebabkan pasien menjadi susah bernapas karena kelebihan cairan infus.[5]
Larutan garam adalah salah satu bahan yang ada di dalam cairan infus. Namun apabila infus terlalu banyak diberikan maka dapat meningkatkan kadar garam di dalam tubuh. Terlalu banyak kandungan garam di dalam tubuh bukanlah hal yang baik bagus bagi kesehatan manusia. Kondisi ini dapat membuat resiko hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi meningkat.[6]
Ketika infus yang dimasukkan ada pasien terlalu banyak hal ini dapat menimbulkan pembengkakan. Bagian bagian yang mungkin mengalami pembengkakakn adalah bagian wajah, kaki dan juga tangan dari pasien. Hal ini disebabkan karena terlalu banyaknya cairan yang ada di dalam tubuh yang disebabkan oleh kebanyakan cairan infus.[4]
Hemodilusi adalah keadaan dimana kadar hemoglobin di dalam tubuh manusia menurun. Hal ini bisa terjadi apabila penggunaan cairan infus terlalu banyak. Dalam kondisi ini darah menjadi terlalu encer karena terlalu banyak cairan yang masuk. Kondisi ini cukup berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan anemia.[7]
Cairan infus yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan komplikasi paru. Kelebihan cairan infus ini bisa terjadi setelah pasien menjalani operasi yang membutuhkan masuknya cairan infus secara terus menerus. Kondisi ini harus menjadi perhatian, karena banyaknya cairan dalam paru membuat komplikasi dalam paru dan dapat membuat banyak peyakit berbahaya muncul.[8]
Kondisi terlalu banyak cairan infus di dalam tubuh manusia juga dapat mebuat efek berbahaya bagi jantung. Terlalu banyak cairan yang ada di sekitar jantung membuat jantung menjadi lebih susah untuk bekerja memompa darah secara normal. Hal ini membuat jantung tidak dapat berfungsi secara normal. [9]
Takaran Normal Pemberian Cairan Infus
Berikut adalah tabel panduan pemberian cairan infus kepada pasien[10]:
Berat (kg) Dosis(ml/jam)
5 13
10 27
15 33
20 40
25 43
30 47
35 50
40 53
45 57
50 60
55 63
≥60 67
Pemberian cairan infus dapat membuat pasien sakit lebih cepat merasa segar, namun perlu penanganan khusus dari ahli medis mengenai kapan diberikan dan juga kapan dihentikan.[11]
Pemberian cairan infus digunakan untuk pemulihan kondisi tubuh pasien terutama yang mengalami dehidrasi, seperti pasien yang mengalami muntah muntah atau juga diare karena infeksi. Dosis yang tepat sangat penting diberikan agar tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan. [11]
Penting juga bagi pasien atau pendamping, untuk ikut mengawasi cairan infus ini. Apabila isinya sudah tinggal sedikit, sebaik segera minta perawat untuk menggantinya. Hal ini disebabkan bila kantong infus sudah kosong dapat membawa kondisi yang bahaya bagi tubuh yang disebut sebagai emboli udara.[12]
Kondisi ini disebabkan oleh karena masuknya gelembung udara pada pembuluh darah. Hal ini dapat terjadi apabila kantong infus kosong, sehingga yang masuk ke dalam pembuluh darah adalah gelembung udara.[12]
Emboli udara ini adalah kondisi yang jarang terjadi namun dapat berakibat fatal. Emboli udara akan menyebabkan pasokan darah ke bagian-bagian penting tubuh seperti otak, paru-pari dan jantung menjadi terhambat karena adanya gelembung udara dalam aliran darah manusia.[12]
1. National Institute for Health and Care Excellence. Intravenous fluid therapy in children and young people in hospital. 2015
2. National Clinical Guideline Centre (UK). Intravenous Fluid Therapy: Intravenous Fluid Therapy in Adults in Hospital [Internet]. London: Royal College of Physicians (UK).2013
3. Matt Heistan. azivmedics.com.The Main Types of IV Fluids. 2019
4. Hansen, Bernie. “Fluid Overload.” Frontiers in veterinary sciencevol. 8 668688. 29 Jun. 2021.
5 Anonim. webmd.com. What Is Fluid Overload?.2021
6. Wu, Jianhua PhD; Nie, Junjie MD; Wang, Yue MD; Zhang, Yingpei MD; Wu, Dongfang PhD∗ Relationship between saline infusion and blood pressure variability in non-critically patients with hypertension, Medicine.2020
7. Lahsaee, Seyed Masoud et al. “The Effect of Routine Maintenance Intravenous Therapy on Hemoglobin Concentration and Hematocrit during Anesthesia in Adults.” Bulletin of emergency and trauma vol. 1,3.2013
8. Eric J. Seeley, MD. The Journal of Thoracic and Cardiovascular Surgery c Volume 149, Number 1. A dry lung is a happy lung: More supporting evidence.2015
9. Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN. healthline.com. Hypervolemia (Fluid Overload). 2017
10. Anonim.rch.org.au.Intravenous fluids.2020
11. Anonim. my.clevelandclinic.org.IV Fluids.2021
12. Vinan-Vega MN, Rahman MR, Thompson J, Ruppert MD, Patel RJ, Ismail A, Mousa S, Payne JD. Air embolism following peripheral intravenous access. Proc (Bayl Univ Med Cent). 2019