Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas, kelenjar yang terletak di belakang perut. Insulin bertugas mengubah glukosa, yaitu gula yang terdapat di dalam karbohidrat, menjadi energi.
Pada penderita diabetes, fungsi insulin dalam tubuh mereka sudah tidak bekerja sebagaimana mestinya atau memang tubuh mereka tidak bisa menghasilkan cukup insulin.
Pada kasus seperti ini, ada penderita diabetes yang membutuhkan terapi insulin untuk menghindari terjadinya komplikasi seperti kebutaan, kerusakan syaraf atau kerusakan ginjal.
Daftar isi
Terapi insulin dilakukan dengan cara menyuntikkan insulin ke tubuh sebagai pengganti hormon yang hilang atau kurang. Namun, tidak semua orang yang mengalami diabetes membutuhkan terapi insulin. [1, 2, 3, 4]
Jika tubuh tidak mampu memproduksi insulin atau produksinya kurang, maka kondisi ini akan didiagnosa sebagai diabetes tipe 1. Pada kondisi ini, terapi insulin perlu dilakukan agar kadar gula darah tetap terkendali.
Sementara pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efisien.
Pada kondisi ini, perubahan gaya hidup serta minum obat seringkali sudah cukup untuk menjaga kadar gula darah. Tetapi, bila cara-cara ini tidak membantu, maka terapi insulin juga perlu mereka jalani.
Semua jenis insulin akan memberikan efek yang sama. Ia akan meniru naik turunnya kadar insulin alami di dalam tubuh sepanjang hari.
Yang membedakan adalah seberapa cepat dan seberapa lama masing-masing jenis insulin ini bekerja mengendalikan gula darah. Untuk menentukan jenis insulin yang mana yang dibutuhkan seorang penderita diabetes, ada beberapa faktor yang akan dipertimbangkan oleh dokter: [1]
Jenis insulin yang digunakan untuk terapi pada umumnya terbagi menjadi dua: [1, 2, 3, 4]
Insulin harus disimpan dengan benar supaya tidak rusak: [1]
Insulin tidak dibuat dalam bentuk pil karena sistem pencernaan akan mengurainya sebelum insulin mulai bekerja.
Karena itu, insulin harus disuntikkan ke tubuh menggunakan jarum, insulin pen, atau insulin pump. Jenis injeksi insulin yang digunakan akan disesuaikan dengan pilihan pribadi pasien serta kebutuhannya. [1, 2, 3, 4]
Pasien harus tahu bagaimana cara menyuntikkan insulin sendiri setelah dokter memberi tahu cara melakukannya. Insulin bisa disuntikkan ke bawah kulit di beberapa bagian tubuh, seperti: [1, 4]
Insulin tidak boleh disuntikkan 5 cm dari pusar karena tubuh tidak akan menyerapnya dengan baik. Lokasi injeksi sebaiknya di satu bagian tubuh yang sama, namun titiknya harus berganti-ganti untuk mencegah terjadinya penebalan kulit akibat paparan insulin secara terus menerus. [1, 4]
Dosis insulin untuk setiap orang tentu akan berbeda tergantung dari kadar gula darah serta keperluan manajemen diabetesnya.
Dokter mungkin akan memberi arahan untuk menyuntikkan insulin 60 menit sebelum makan atau tepat sebelum mulai makan.
Jumlah insulin yang dibutuhkan tiap-tiap pasien setiap hari juga akan tergantung dari faktor-faktor seperti pola makan, tingkat aktivitas fisik, serta seberapa berat kondisi diabetesnya. [1, 2, 3, 4]
Beberapa orang mungkin hanya membutuhkan satu suntikan insulin per hari. Sementara yang lainnya memerlukan tiga hingga empat suntikan.
Seperti yang telah disebutkan diatas, insulin bisa dimasukkan ke tubuh menggunakan beberapa alat: [1, 2, 3, 4]
1. Valencia Higuera, Marina Basina, M.D. Everything You Need to Know About Insulin. Healthline; 2019.
2. Lisa Jaffe, Amy Hess-Fischl MS, RD, LDN, BC-ADM, CDE, Jessica Rodriguez CNP. What Is Insulin?: Types of insulin, administration with needles, pumps, pens, and why insulin is so expensive. Endocrine Web; 2021.
3. Mayo Clinic Staff. Diabetes treatment: Using insulin to manage blood sugar. Mayo Clinic; 2019.
4. American Diabetes Association. Insulin Routines. Diabetes.org.