Seseorang bisa kehilangan kesadaran karena faktor yang bermacam-macam dan bahkan bisa terjadi tanpa mengenal waktu maupun tempat.
Saat otak tidak mendapat suplai darah yang cukup, maka oksigen sekaligus gula darah juga tidak terpasok dengan baik ke otak [1,2].
Hal ini yang kemudian menjadi penyebab utama seseorang kehilangan kesadaran atau pingsan [1,2].
Ketika melihat seseorang pingsan, terlepas dari penyebabnya, siapapun yang berada di sekitar orang tersebut bisa memberikan pertolongan pertama.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai langkah pertolongan pertama pada orang yang pingsan.
Daftar isi
Jika orang yang pingsan tidak cedera dan masih dalam kondisi bernafas, segera baringkan telentang di permukaan yang datar [3,4,5].
Apabila lokasi pingsannya orang tersebut kurang nyaman, pindahkan orang tersebut ke tempat lain yang lebih aman dan nyaman.
Pastikan juga untuk memindahkan orang yang pingsan ke tempat yang lebih sejuk dan tidak panas.
Bila melihat orang yang pingsan mengenakan pakaian yang cukup membuatnya tidak nyaman, seperti bersabuk, berkerah, atau lainnya, bantu agar pasien nyaman dan bisa bernafas lega [4].
Saat membaringkan pasien, angkat kedua kakinya lurus di atas jantung [4].
Cara ini berguna untuk membuat peredaran darah menuju otak kembali lancar dan pasien diharapkan lebih cepat sadar [4].
Kendurkan kerah atau sabuk yang tampak tidak nyaman pada pasien; longgarkan pula pakaian pasien apabila pakaian tersebut dirasa sangat ketat [4].
Penolong dapat mengecek apakah pasien mengalami cedera, terutama di bagian kepala [3].
Jika setelah mengeceknya didapati adanya luka akibat cedera pada bagian tubuh tertentu, segera cari cara untuk mengobatinya dengan benar [3].
Minta tolong beberapa orang lain (jika ada) di sekitar apabila tidak terlalu tahu bagaimana mengobati luka cedera tertentu [3].
Segera minta bantuan petugas medis dengan menghubungi rumah sakit terdekat atau ambulans [3].
Saat mengecek kondisi pasien yang pingsan, terkadang pasien dalam kondisi tidak bernafas [4].
Pada kondisi ini, penolong yang mengerti cara melakukan CPR atau resusitasi jantung paru bisa memberi pertolongan ini [6].
Namun jika tidak terlalu memahami tindakan CPR, sebaiknya minta tolong kepada orang lain yang mengerti atau tunggu tenaga medis datang [6].
Ketika sudah berada di tempat yang aman, nyaman dan teduh, penolong bisa coba membangunkan pasien.
Beri aroma menyengat tepat di bagian hidungnya, seperti dari minyak angin.
Atau, goyangkan tubuh pasien secara pelan sambil memanggil-manggilnya keras.
Sambil menunggu pertolongan medis datang, ada kemungkinan pasien yang pingsan sudah sadar kembali.
Jika pasien nampak seperti hendak pingsan lagi, pastikan agar pasien kembali berbaring untuk merasa lebih nyaman dan baik [2].
Jika sudah bisa duduk dan pasien benar-benar sadar, beri air putih kepada pasien untuk meminimalisir risiko dehidrasi; namun jangan beri apapun ketika pasien belum sadar betul [7].
Walau sudah sadar, cegah pasien untuk terlalu cepat berdiri apalagi beraktivitas seperti biasa; tunggu 20 menit atau lebih sampai kondisi pasien benar-benar terlihat baik sebelum boleh berdiri.
Jika memiliki kendaraan pribadi, penolong bisa segera membawa pasien yang pingsan ke rumah sakit terdekat sebagai langkah pertolongan pertama.
1. Medline Plus. Fainting. Medline Plus; 2016.
2. Cleveland Clinic medical professional. Syncope. Cleveland Clinic; 2019.
3. St. John Ambulance. What is fainting and what causes it?. St. John Ambulance; 2022.
4. Mayo Clinic Staff. Fainting. Mayo Clinic; 2021.
5. National Health Service. Fainting. National Health Service; 2020.
6. Centers for Disease Control and Prevention. Three Things You May Not Know About CPR. Centers for Disease Control and Prevention; 2021.
7. American Institute of Preventive Medicine. First Aid for Fainting. American Institute of Preventive Medicine; 2022.