Sulbutiamine mampu meningkatkan kadar tiamin di otak, yang diperkirakan memiliki efek stimulan ringan. Obat ini dikhususkan bagi orang dewasa.[1]
Daftar isi
Berikut ini keterangan mengenai obat sulbutiamine mulai dari indikasi, kategori, konsumsi, kelas, bentuk, kontraindikasi sampai dengan peringattan penggunaan:[2]
Indikasi | Asthaenia. |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Suplemen & Terapi Adjuvan |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitif. Wanita menyusui. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Sulbutiamine: → Ibu hamil |
Sulbutiamine dihasilkan dari fusi dua molekul tiamin yang dihubungkan oleh jembatan disulfida setelah pembukaan cincin tiazolium masing-masing dan esterifikasi alkohol primer dari setiap setengah molekul oleh gugus isobutiril.[4] Obat sulbutiamine digunakan untuk meningkatkan kekuatan tubuh.[3]
Obat sulbutiamine diperuntukkan bagi pasien dewasa saja. Berikut di bawah ini merupakan keterangan dosis penggunaanya:[2]
PO/ Oral: ⇔ Pasien dengan asthaenia → 400 – 600 mg per hari. |
Berikut ini efek samping yang dapat ditimbulkan obat sulbutiamine:[3]
Efek samping yang memerlukan penangan dokter dengan segera:
Efek samping yang tidak memerlukan penanganan dokter dengan segera:
Berikut ini merupakan keterangan detail mengenai obat sulbutiamine mulai dari penyimpanan dan cara kerja:[2]
Penyimpanan | Tablet: → Simpan antara 20-25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Sulbutiamine adalah obat antiasthenic. Ini meningkatkan ketahanan fisik terhadap kelelahan, meningkatkan efisiensi neuromuskuler, pembelajaran, memori dan fungsi metabolisme korteks serebral. Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan cepat di saluran GI setelah pemberian oral. Distribusi: Melintasi sawar darah otak. Ekskresi: Waktu paruh: sekitar 5 jam. |
Apa bukti efek modulasi sulbutiamine pada transmisi kortikal glutamatergic dan dopaminergic di otak tikus?
Perlakuan kronis pada tikus dengan sulbutiamine menyebabkan tidak ada perubahan kepadatan N-methyl-D-aspartate (NMDA) dan (+/-) – alpha-amino-3-hydroxy-5-methylisoxazole-4-propionic acid receptors di cingular cortex , tetapi penurunan yang signifikan dari situs pengikatan kainate, yang diukur dengan autoradiografi kuantitatif.
Pada hewan yang diobati yang sama, peningkatan situs pengikatan D1 dopaminergik (DA) diukur baik di prefrontal dan korteks cingular, sementara tidak ada modifikasi situs pengikatan D2 yang terdeteksi. Lebih lanjut, pemberian sulbutiamin akut menyebabkan penurunan situs pengikatan kainate tetapi tidak ada perubahan kepadatan reseptor D1 dan D2 DA.[5]
Brand Merek Dagang |
Activate[3] |
Arcalion |
Enerion |
1. Anonim. Sulbutiamine. Webmd; 2020.
2. Anonim. Sulbutiamine. Mims; 2020.
3. Anonim. Sulbutiamine. Drugs; 2020.
4. Bernardo Starling-Soares, Pedro Carrera-Bastos, dan Lucien Bettendorff. J Nutr Metab: Role of the Synthetic B1 Vitamin Sulbutiamine on Health. National Center for Biotechnology Information; 2020.
5. F Trovero, M Gobbi, J Weil-Fuggaza, M J Besson, D Brochet, S Pirot. Neurosci Lett: Evidence for a modulatory effect of sulbutiamine on glutamatergic and dopaminergic cortical transmissions in the rat brain. National Center for Biotechnology Information; 2000.