Sakit Kepala A-Z – Jenis – Penyebab – Gejala dan Pengobatannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Patricia Untoro
Sakit kepala adalah sensasi nyeri yang terjadi di kepala yang dapat terjadi di seluruh, ataupun salah satu sisi kepala. Nyeri ini dapat timbul secara mendadak atau perlahan-lahan. Sensasi nyerinya juga... beragam, ada yang berdenyut, ada yang seperti terlilit oleh tali, atau sensasi seperti berputar. Sangat penting untuk mengetahui karakteristik nyeri dan waktu terjadi sakit kepala ini sendiri. Dengan mengetahui karakteristik, waktu, dan gejala penyerta lain yang terjadi pada saat terjadinya sakit kepala, kita dapat mengetahui jenis dari sakit kepala, mengobati nyeri kepala, dan terlebih lagi mencegah nyeri kepala itu terulang lagi. Read more

Apa Itu Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang tergolong umum di mana terjadi rasa nyeri dan ketidaknyamanan di bagian kepala. Bukan hanya di kepala, rasa sakit pun bisa juga dialami view pada leher atau bahu.

Sakit kepala adalah kondisi yang dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Keadaan nyeri di kepala ini dapat terjadi sekali-sekali saja karena termasuk ringan, tapi juga tak menutup kemungkinan dapat kambuh dan berkembang menjadi lebih parah.

Fakta Tentang Sakit Kepala

  1. Rata-rata anak-anak dengan usia 7 tahun sebanyak 40% pernah mengalami sakit kepala, sementara 4%-nya sering mengalami sakit kepala.
  2. 75% anak yang sudah beranjak remaja, khususnya usia 15 tahun pernah mengalami sakit kepala.
  3. 3% usia anak-anak dapat menderita sakit kepala sebelah atau migrain.
  4. 5-29% usia anak-anak memiliki keluhan mengenai sakit kepala.
  5. Migrain diderita oleh kurang lebih 40 juta orang di Amerika Serikat.
  6. Usia remaja hingga usia 20-an paling rentan mulai menderita serangan migrain.
  7. Penderita penyakit migrain rata-rata adalah wanita dengan persentase mencapai 70%.
  8. 24% orang yang memiliki migrain dapat menjadi sangat serius kondisinya sehingga seringkali perawatan ruang gawat darurat mereka perlukan.
  9. 52% orang yang memiliki migrain rupanya tak terdeteksi ataupun tidak diketahui bahkan oleh petugas medis sekalipun.
  10. 51% orang yang memiliki migrain mengalami penurunan produktivitas dalam pekerjaan, rumah tangga, maupun sekolah.
  11. 2-10% kasus sakit kepala penyebab utamanya adalah adanya kelainan otak.
  12.  1 dari 40 ribu anak mengalami sakit kepala yang rupanya menjadi gejala dari tumor otak.

Jenis Sakit Kepala

Sakit kepala terklasifikasi menjadi dua menurut penyebabnya, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Kenali jenis-jenisnya menurut faktor penyebabnya.

Sakit Kepala Primer

Pada kondisi sakit kepala primer, biasanya penyebab utamanya adalah gangguan atau aktivitas berlebihan di kepala, terutama pada struktur yang sensitif terhadap rasa nyeri.

Sakit kepala primer dapat terjadi sebagai efek dari aktivitas kimia di pembuluh darah atau saraf yang ada di sekitar tengkorak, di otak, atau di otot leher maupun kepala.

Berikut adalah jenis sakit kepala primer yang cukup umum dialami oleh banyak orang :

  • Sakit Kepala Sebelah/Migrain : Migrain merupakan sakit di salah satu sisi kepala yang karakteristiknya berdenyut (pulsatile) yang biasanya dipicu oleh aktivitas tertentu. Konsumsi minuman keras/beralkohol, terbiasa sering merokok, sering begadang sehingga kurang tidur, tubuh kelelahan hingga stres mampu memicu serangan migrain.
  • Sakit Kepala Tension : Pada kondisi ini, umumnya rasa nyeri dirasakan pada bagian belakang mata, leher, ataupun di kedua sisi kepala. Rasa sakit kepala jenis ini umumnya dipicu oleh stres dengan nyeri yang bisa saja hanya sebentar tapi juga bisa sampai beberapa hari dialami.
  • Sakit Kepala Cluster : Kondisi nyeri kepala ini mirip dengan migrain karena nyerinya di salah satu sisi kepala, yang membedakan sakit kepala cluster dan migrain adalah nyerinya yang timbul mendadak dan lebih dirasakan di area mata. Pada nyeri kepala cluster, terkadang dapat diikuti dengan bengkak pada area mata, keluar cairan dari hidung atau mata secara berlebih, atau hidung terasa tersumbat. Rasa nyerinya bisa saja hanya kurang lebih 15 menit, hanya saja dapat pula berisiko sampai berjam-jam.

Sakit Kepala Sekunder

Bila sakit kepala primer disebabkan oleh adanya gangguan langsung atau aktivitas berlebihan di bagian saraf sensitivitas nyeri di kepala, sakit kepala sekunder justru merupakan sakit kepala yang dirasakan sebagai gejala dari suatu penyakit yang mengaktifkan saraf sensitivitas nyeri.

Berikut adalah jenis sakit kepala sekunder yang penting pula untuk dikenali agar mampu mewaspadainya:

  • Sakit Kepala Thunderclap : Jenis sakit kepala ini adalah suatu kondisi nyeri di kepala serasa disambar petir di mana kemunculannya secara tiba-tiba dan benar-benar parah dengan penyebab yang bisa bermacam-macam.
  • Sakit Kepala Spinal : Penyebab utama dari jenis sakit kepala ini adalah kebocoran cairan serebrospinal secara tak terduga, begitu juga dapat dikarenakan oleh cairan serebrospinal yang terlalu rendah tekanan dan volumenya.
  • Sakit Kepala Sinus : Rongga sinus yang tersumbat maupun kena radang dapat menjadi alasan dibalik terjadinya sakit kepala sinus.
  • Sakit Kepala Kompresi Eksternal : Tekanan terhadap kepala, entah itu oleh pemakaian helm atau kacamata yang terlalu ketat mampu menjadi alasan sakit kepala ini muncul.
  • Sakit Kepala Penggunaan Obat : Terlalu seringnya menggunakan obat-obatan rupanya tidak baik bukan hanya untuk ginjal, melainkan untuk kepala juga, apalagi bila berlebihan dalam menggunakan obat penghilang rasa sakit.

Penyebab Sakit Kepala

Faktor kondisi kesehatan ataupun penyakit yang berpotensi menjadi sebab kemunculan sakit kepala sekunder ini antara lain adalah :

Gejala Sakit Kepala

Perlu untuk mengenali apa saja gejala sakit kepala, khususnya sakit kepala primer karena dengan begitu kita dapat langsung mengatasi penyebabnya.

Sakit Kepala Sebelah/Migrain : Denyutan di kepala begitu tak nyaman dan hebat, perut mual, peningkatan sensitivitas tak hanya terhadap cahaya tapi juga suara, rasa nyerinya dirasakan hanya di satu sisi kepala, muntah-muntah, serta sulit berkonsentrasi pada aktivitas yang dilakukan.

Sakit Kepala Cluster : Nyeri di kepala timbul secara intens dan tiba-tiba, pupil mata mengecil, kelopak mata yang nyeri akan terkulai, keringat pada wajah, kulit memucat, hidung tersumbat atau malah berair.

Pada mata yang nyeri akan berair, bengkak hingga kemerahan, serta timbul rasa gelisah. Rasa sakit dapat bermula dari mata yang kemudian menjalar ke bagian lain kepala hingga bahu dan paling sering dirasakan di malam hari.

Sakit Kepala Tegang : Dahi terasa ada tekanan dan kencang yang dialami sampai ke bagian belakang kepala, kekakuan pada bahu, kekakuan pada leher, serta sensasi kulit kepala terlalu lembut. Terkadang gejalanya hampir mirip dengan migrain.

Beberapa kasus sakit kepala adalah serius dan bahkan menjadi gejala dari penyakit mematikan tak terduga. Gejala-gejala ini dapat menjadi indikatornya :

  • Kelemahan di bagian kaki dan lengan
  • Penglihatan mulai alami perubahan dan terganggu
  • Perubahan kepribadian
  • Sakit kepala berulang, berkelanjutan dan makin hebat seiring waktu
  • Muntah tapi tanpa mual
  • Sakit hebat di kepala saat bersin ataupun batuk
  • Pagi-pagi bangun tidur sudah merasakan sakit kepala
  • Terbangun dari tidur karena sakit kepala
  • Kejang atau epilepsi
  • Sakit kepala dialami oleh anak usia balita

Pada umumnya, sakit kepala bukanlah jenis penyakit mematikan, hanya saja segera ke dokter bila belum lama terjadi cedera di kepala atau tanda-tanda berikut :

  • Kebingungan
  • Kaki atau lengan mengalami kelemahan
  • Kesulitan bicara (bicara menjadi cadel)
  • Kesulitan dalam berjalan
  • Gangguan penglihatan
  • Wajah mati rasa
  • Rasa kantuk berlebihan
  • Demam tinggi
  • Sakit di tenggorokan
  • Cairan dari hidung berwarna hijau kekuningan
  • Mata terdapat tekanan
  • Muntah-muntah
  • Gangguan tidur
  • Performa aktivitas harian menurun
  • Obat pereda nyeri biasa tak lagi mempan
  • Sakit kepala menjadi lebih sering
  • Tubuh kejang
  • Pingsan

Komplikasi Sakit Kepala

Komplikasi pada kasus sakit kepala secara umum terjadi disebabkan oleh berlebihannya penggunaan obat tertentu, termasuk penggunaan obat pereda nyeri.

Untuk mencegah komplikasi atau mengatasinya, cukup hentikan penggunaan obat tersebut.

Bagi penderita migrain, jenis sakit kepala ini rupanya mampu mengembangkan beberapa kondisi yang dapat menjadi bahaya komplikasinya dan patut diwaspadai.

  • Status migrainosus. Rasa nyeri di satu sisi kepala terjadi 72 jam lebih tanpa berhenti ataupun mereda.
  • Migrainous infarction. Penyakit stroke ada hubungan erat dengan komplikasi ini di mana keadaannya berkembang bersama dengan migrain aura (migrain terjadi diawali dengan penderita melihat kilatan cahaya sebelum rasa nyeri menyerang).
  • Migrain aura persisten tanpa infark. Migrain aura bisa terjadi selama seminggu penuh atau bahkan lebih dari itu.
  • Kejang yang berhubungan dengan migrain. Biasanya, perawatan untuk kondisi kejang ini tidak akan sama dengan perawatan untuk migrain.

Pengobatan Sakit Kepala

Untuk mengetahui apakah gejala yang dialami terkait dengan kondisi medis tertentu, penting untuk menemui dokter lalu menempuh beberapa metode pemeriksaan.

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan riwayat medis
  • Evaluasi neurologis
  • Sinar-X sinus (hanya ketika dokter mencurigai sinusitis)
  • Sinar-X tengkorak
  • Pemeriksaan MRI atau CT scan di bagian kepala (hanya ketika dokter mencurigai adanya gumpalan darah pada otak, cedera pada otak, atau stroke)
  • Tes darah (bertujuan mencari tanda infeksi)

Tergantung dari kondisi sakit kepala seperti apa yang dialami, penanganannya perlu disesuaikan dengan jenis sakit kepala serta ada atau tidaknya kondisi medis yang mendasari.

Melalui Obat-obatan

Pada umumnya, sakit kepala yang tergolong ringan seperti jenis sakit kepala primer cukup membutuhkan obat-obatan seperti ibuprofen, acetaminophen, atau aspirin agar nyerinya cepat mereda.

Jika sakit kepala sekunder yang dialami, faktor utamanya harus diatasi lebih dulu, tergantung kondisi apa yang mendasari.

Untuk kasus sakit kepala migrain atau cluster yang sudah pada tahap kronis, beberapa jenis obat inilah yang dapat digunakan dalam upaya mengobati ataupun mencegah :

Melalui Perawatan Alternatif

Jika obat-obatan biasa efektivitasnya kurang untuk menangani sakit kepala, maka beberapa cara perawatan alternatif ini dapat dicoba :

  • Akupuntur
  • Terapi perilaku kognitif
  • Kelas manajemen stres
  • Mandi air hangat
  • Kompres hangat atau dingin
  • Olahraga ringan hingga sedang

Cara Mencegah Sakit Kepala

Sakit kepala adalah jenis penyakit yang sebenarnya dapat dicegah, khususnya dengan pola hidup yang benar dan sehat.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan dalam upaya menurunkan risiko sakit kepala :

Olahraga rutin : Setidaknya seminggu 3-4 kali lakukan olahraga dengan durasi 30 menit setiap melakukannya. Stres dan ketegangan pada otot dapat diminimalisir untuk timbul sehingga sakit kepala pun dapat dicegah.

Latihan pernafasan : Karena kesibukan yang padat ditambah stres yang terus-menerus, inilah yang membuat sakit kepala mudah menghampiri. Maka dari itu, teknik latihan pernafasan, khususnya bernafas dalam-dalam layak dicoba untuk merilekskan tubuh.

Tidur cukup : Percaya atau tidak, memang pemicu sakit kepala paling umum adalah kurangnya waktu dan kualitas istirahat di malam hari. Tidur cukup setiap malam akan membantu agar esok paginya bangun dengan rasa lebih segar.

Konsumsi kafein secukupnya : Sakit kepala kronis biasanya paling kerap disebabkan oleh asupan kafein berlebihan dari konsumsi 6 cangkir lebih kopi dalam sehari. Maka, mulailah membatasi asupannya dengan hanya meminum 2-3 cangkir saja setiap harinya.

Hindari makanan pemicu : Makanan dengan kandungan zat aditif pada umumnya mampu menjadi pemicu timbulnya sakit kepala, entah itu makanan manis, makanan asin, makanan kemasan, atau lainnya karena setiap orang akan berbeda-beda.

Perbanyaklah makan sayur, buah dan makanan bernutrisi tinggi lainnya daripada makanan instan dan berpengawet.

Selain memicu sakit kepala, makan sembarangan pun dapat memicu penyakit serius lainnya, bahkan jadi penyebab diabetes, hingga penyakit asam urat serta penyakit jantung.

Sakit kepala dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Namun sebenarnya, sakit kepala bisa dicegah dengan utamanya tidur yang cukup, ada waktu olahraga, mengelola stres dengan baik, serta menjaga asupan nutrisi bagi tubuh tetap seimbang.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment