Temoporfin adalah fotosensitizer yang digunakan dalam terapi fotodinamik untuk pengobatan karsinoma sel skuamosa pada kepala dan leher[1].
Obat ini pertama kali disahkan untuk pasar oleh European Medicines Agency pada Oktober 2001[2].
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Temoporfin, mulai dari bentuk, indikasi, kategori, kelas, peringatan dan lainnya[2]:
Indikasi | Karsinoma Sel Skuamosa Kepala dan Leher lanjut |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Agen antineoplastik |
Bentuk | Injeksi Intravena |
Kontraindikasi | → Ibu dalam masa Kehamilan dan Menyusui → Porphyrias |
Peringatan | Tidak ada info kategori. |
Kategori Obat pada Masa Kehamilan dan Menyusui | Kategori A: Obat yang terkategori A merupakan obat-obat yang cukup aman dikonsumsi ibu hamil. Studi menunjukkan bahwa obat kategori ini tidak menyebabkan risiko kehamilan atau malformasi pada trimester pertama. |
Tinjauan Temoporfin (INN) adalah fotosensitizer (berdasarkan klorin) yang digunakan dalam terapi fotodinamik untuk pengobatan karsinoma sel skuamosa pada kepala dan leher.
Manfaat penggunaan obat Lopinavir pada pasien dengan karsinoma sel skuamosa pada kepala dan leher[3].
Obat ini juga dapat digunakan untuk pengobatan lain telah berhenti bekerja, dan yang tidak cocok untuk radioterapi (pengobatan dengan radiasi), pembedahan atau kemoterapi sistemik[6].
Dosis diberikan sesuai dengan laporan berdasarkan tanggapan tubuh terhadap obat. Berikut informasi tentang dosis penggunaan Temoporfin untuk Dewasa[4]:
⇔ Infeksi HIV-1 Tablet → Dosis: Lopinavir 800 mg, Ritonavir 200 mg diminum sekali sehari. |
Penggunaan Temoporfin secara berkala dapat menimbulkan efek samping dari yang paling sering terjadi hingga langka. Berikut efek samping penggunaan Temoporfin[5]:
Efek samping yang sering terjadi :
Berikut ini informasi detail untuk membahas lebih lanjut mengenai Temoporfin, seperti cara kerja, interaksi, overdosis, penyimpanan, dan lainnya[3]:
Penyimpanan | Injeksi Intravena → Simpan pada suhu diantara 25°C (77°F) → Jangan simpan di dalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara kerja | Deskripsi: Temoporfin adalah turunan porfirin, digunakan sebagai fotosensitiser dalam terapi fotodinamik. Aktivitas antitumor temoporfin diaktifkan dengan cahaya 652 nm dari laser. Efek terapeutik dimediasi melalui pembentukan spesies O2 reaktif, suatu proses yang bergantung pada interaksi intraseluler temoporfin dengan cahaya dan oksigen. Farmakokinetik: Distribusi: Konsentrasi plasma puncak: 2-4 jam (setelah infus IV). Waktu paruh plasma terminal: 65 jam. Pengikatan protein plasma: 85%. Metabolisme: Dimetabolisme di hati Ekskresi: Diekskresikan melalui feses melalui empedu. |
Interaksi dengan obat lain | Tidak ada info obat lain |
Interaksi dengan makanan | Tidak ada info makanan |
Overdosis | Tidak ada laporan overdosis penggunaan obat Temoporfin pada pasien. |
Pengaruh pada Hasil Lab | Tidak ada laporan pengaruh penggunaan obat Temoporfin pada hasil lab. |
Apakah penggunaan obat Temoporfin aman dikonsumsi untuk ibu dalam masa kehamilan dan menyusui?
Penggunaan obat Temoporfin aman dikonsumsi untuk ibu dalam masa kehamilan dan menyusui karena obat ini adalah obat dengan Kategori A: Obat yang terkategori A merupakan obat-obat yang cukup aman dikonsumsi ibu hamil. Studi menunjukkan bahwa obat kategori ini tidak menyebabkan risiko kehamilan atau malformasi pada trimester pertama. Tetap konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat Temoporfin.[4]
Berikut Brand Merek Dagang obat Temoporfin[3]:
Foscan |
1) Anonim. PubChem. Temoporfin. Diakses 2020.
2) Anonim. Drugbank. Temoporfin. Diakses 2020.
3) Anonim. WebMD. Temoporfin. Diakses 2020.
4) Anonim. Mims.com. Temoporfin. Diakses 2020.
5) Anonim. RXList. Temoporfin. Diakses 2020.
6) Anonim. Drugs.com. Foscan. 2020.