Air merupakan kebutuhan penting bagi setiap makhluk hidup untuk bisa bertahan hidup [1].
Manusia sendiri dari seluruh berat badan, 75%-nya adalah komponen air [1].
Ketika beraktivitas, tubuh akan kehilangan air di mana air dalam tubuh keluar melalui urine dan keringat.
Itu sebabnya, tubuh membutuhkan banyak cairan dan manusia direkomendasikan untuk minum air putih sebanyak 2 liter per hari [1].
Air minum bisa didapat dari mana saja, seperti sungai, sumur, mata air, keran, maupun air kemasan (biasanya dalam bentuk botol) [3].
Namun untuk meminum air hujan, apakah ini aman dan sehat bagi tubuh?
Anak-anak khususnya, mereka akan lebih bersemangat saat hujan dan bahkan mungkin tertarik meminum air hujan [2,3].
Amankah minum air hujan?
Belum terdapat pernyataan atau bukti mengenai aman tidaknya serta benar salahnya meminum air hujan [3].
Di belahan dunia lain masih ada sejumlah negara yang masyarakatnya bergantung pada air hujan sebagai sumber konsumsi air minum mereka [2,3].
Walau selama air hujan bersih tidak akan ada masalah untuk diminum, orang-orang tetap perlu tahu bahwa air hujan tidak semuanya bersih dan aman dikonsumsi [3].
Meskipun awal air hujan bersih, faktor lingkungan mampu mengubahnya menjadi tidak bersih lagi dan mampu membahayakan kesehatan bagi yang meminumnya [2,3].
Lingkungan mampu menjadikan air hujan berkandungan virus, bakteri, dan parasit sehingga pengonsumsi air hujan bisa rentan terserang penyakit bila tidak hati-hati [2,3].
Apakah ada manfaat minum air hujan untuk kesehatan?
Beberapa orang atau informasi bisa saja menyatakan bahwa minum air hujan itu aman dan bermanfaat bagi kesehatan [3].
Bahkan ada pula yang meyakini bahwa air hujan jauh lebih menyehatkan untuk dikonsumsi daripada sumber air lainnya [3].
Meski demikian, klaim bahwa minum air hujan menyehatkan selama ini belum didukung dengan bukti ilmiah [3].
Sebagai penghidrasi tubuh, air hujan dapat bermanfaat, namun mengonsumsinya setiap hujan dan memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh belum terbukti [3].
Terdapat juga sebuah klaim bahwa kandungan alkali atau sifat basa pada air hujan lebih tinggi daripada sumber air keran [3,4].
Karena hal tersebut, minum air hujan mampu meningkatkan pH dalam darah dan menyebabkan sifat basa lebih tinggi [4].
Dengan kandungan alkali atau sifat basa, disebut pula bahwa minum air hujan memberikan efek detoksifikasi yang ampuh [4].
Dengan demikian, proses pencernaan menjadi lebih lancar dan lebih sehat karena setiap hari sadar atau tidak sadar tubuh manusia menyerap radikal bebas dan berbagai macam racun yang meningkatkan tingkat keasaman dalam darah [4,7].
Di dalam tubuh setiap manusia memiliki sebuah sistem efisien yang membantu menjaga pH darah pada angka 7,4 secara tetap [5].
Ketika pH darah mengalami penurunan atau peningkatan berlebihan, kadar tersebut akan meningkatkan risiko berbagai penyakit serius [3,5].
Meski disebut bersifat alkali atau basa dan mampu menjadikan pH darah bersifat lebih basa, umumnya air hujan bukan seperti itu karena ber-pH 5,0-5,5 sehingga tergolong bersifat sedikit asam [3,6].
Minum air hujan yang ada di lingkungan berpolusi udara tinggi maka tingkat asamnya lebih tinggi dari yang diperkirakan [3,6].
Jadi jika air hujan tergolong bersih karena berasal dari lingkungan yang juga bersih dengan tingkat polusi udara rendah, tingkat keamanannya untuk dikonsumsi semakin tinggi [3,6].
Untuk pencernaan yang lebih baik dan detoksifikasi tubuh, pastikan untuk meminum air hujan yang bersih [3,4].
Namun apabila tidak yakin karena berada di lingkungan berpolusi udara, sebaiknya hindari konsumsinya.
Jenis-jenis Sumber Air Aman Dikonsumsi
Air hujan masih belum terbukti aman sepenuhnya untuk diminum, oleh sebab itu, pilih sumber atau jenis air yang lebih baik dan aman untuk mengonsumsinya, seperti [8] :
Kesimpulan
Masih terdapat pro dan kontra mengenai aman tidaknya air hujan untuk diminum karena hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyatakan keamanan konsumsi air hujan.
Agar air hujan bisa diminum secara lebih aman bagi tubuh, sebaiknya air hujan bisa melewati beberapa proses pengolahan.
Air hujan termasuk air mentah, maka dengan merebusnya dapat mematikan berbagai kuman yang terkandung di dalamnya; namun, ada pula yang memerlukan proses lainnya untuk menjamin air lebih aman dikonsumsi.
1. Barry M. Popkin, Kristen E. D’Anci, & Irwin H. Rosenberg. Water, Hydration and Health. Nutrition Reviews; 2011.
2. Centers for Disease Control and Prevention. Rainwater Collection. Centers for Disease Control and Prevention; 2021.
3. Ansley Hill, RD, LD & Kathy W. Warwick, R.D., CDE, Nutrition. Can You Drink Rainwater, and Should You?. Healthline; 2020.
4. Heart Water. Rainwater Benefits. Heart Water; 2022.
5. Wataru Aoi & Yoshinori Marunaka. Importance of pH homeostasis in metabolic health and diseases: crucial role of membrane proton transport. BioMed Research International; 2014.
6. United States Environmental Protection Agency. Acid Rain Students Site: pH Scale. United States Environmental Protection Agency; 2022.
7. Barry M Popkin, Kristen E D'Anci, & Irwin H Rosenberg. Water, hydration, and health. Nutrition Reviews; 2010.
8. Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN & Jennifer Still. Thirsty? Here Are 9 Types of Water You Can Drink. Healthline; 2019.