Vaksin apa pun dapat memberikan efek samping terhadap tubuh kita. Sebagian besar dari efek samping vaksin ini dapat dikatakan ringan misalnya, lengan yang sakit atau demam ringan yang akan hilang dalam beberapa hari[1].
Efek samping dari vaksin ini dapat berupa demam dimana demam tersebut dapat diikuti rasa menggigil yang akan dialami oleh tubuh kita. Tetapi, walaupun vaksin dapat dikatakan aman vaksin ini juga dapat menyebabkan efek samping[1].
Namun, jika seseorang memilih untuk tidak melakukan vaksinasi maka hal tersebut juga memiliki risiko yaitu tertularnya penyakit yang berpotensi mematikan. Salah satu efek samping yang sering dialami setelah vaksinasi biasanya badan menjadi demam bahkan hingga tubuh merasakan menggigil[1].
Ada beberapa cara untuk mengatasi efek samping vaksinasi yang berupa badan menggigil, diantaranya :
Daftar isi
Obat dengan khasiat atau fungsi sebagai antipiretik, termasuk obat asetaminofen, aspirin, dan NSAID yang bekerja dengan memblokir pirogen endogen dengan cara menghambat sintesis prostaglandin yang dimediasi siklooksigenase menuju ke otak[2].
Dimana zat tersebut bertanggung jawab untuk meningkatkan titik setel hipotalamus yang daapt menyebabkan vasodilatasi perifer hingga kemudian berkeringat[2].
Obat antipiretik ini mungkin memiliki efektivitas yang terbatas terutama pada pasien cedera otak yang mekanisme termoregulasi nya terdapat gangguan[2].
Pemberian obat magnesium sulfat melalui intravena dapat meningkatkan kecepatan pendinginan dan kenyamanan dengan menggunakan teknik pendinginan permukaan[2].
Dimana teknik ini dapat mengurangi tonus otot polos yang selanjutnya akan divasodilatasi yang mengarah pada penurunan kondisi menggigil pada tubuh[2].
Magnesium sering digunakan dalam pengobatan untuk keadaan menggigil yang terjadi pada tubuh. Obat magnesium ini memiliki efek pengurangan menggigil yang mungkin saja kurang dari obat lainnya. Tetapi efek samping dari penggunaan magnesium ini lebih rendah daripada obat lainnya[2].
Analgesik opioid ini sering digunakan untuk mengurangi kondisi menggigil pada tubuh. Morfin, fentanil, alfentanil, dan meperidin merupakan analgesic opiod yang paling sering digunakan untuk kondisi Kesehatan menggigil[2].
Tetapi diantara itu semua meperidin mungkin merupakan yang paling efektif. Meperidine mengurangi keadaan menggigil hampir dua kali lipat, ini sangat berbeda apabila menggunakan obat analgesik dan obat penenang lainnya, seperti propofol, dexmedetomidine, dan midazolam[2].
Obat penenang lain nya untuk mengurangi menggigil seperti butorphanol dan tramnadol. Tetapi, penggunaan obat tersebut memiliki beberapa efek samping yang mungkin dialami oleh penggunanya yaitu depresi pernafasan, dispnea, pusing, mengantuk, dan flushing[2].
Selain, itu Kombinasi meperidine dan buspirone juga dapat mengobati kondisi menggigil, tetapi kombinasi dari obat ini tidak disarankan karena berpotensi meningkatkan risiko kejang dan gangguan ginjal[2].
Dexmedetomidine dapat digunakan untuk mengatasi kondisi menggigil pada tubuh. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk penderita bradikardia dan hipotensi[2].
Selain penggunaan dexmedetomidine dapat menggunakan kombinasi obat meperidine dengan buspirone untuk mengurangi kondisi menggigil secara sinergis[2].
Kombinasi obat lain seperti nefopam dan clonidine juga dapat mengurangi menggigil. Namun, nefopam telah dilaporkan dapat menyebabkan kejang dan reaksi anafilaksis, serta ketersediaan obat ini sebagaian besar terdapat di negara-negara Eropa. Kombinasi buspirone dan dexmedetomidine juga telah terbukti dapat mengurangi kondisi menggigil[2].
Midazolam dan propofol merupakan obat penenang yang paling banyak digunakan untuk menangani kondisi menggigil. Midazolam memiliki efek sedatif yang cukup tinggi dan memiliki risiko hipotensi yang lumayan rendah[2].
Penggunaan benzodiazepin (midazolam) untuk mengurangi menggigil juga dapat menggunakan Propofol. Tetapi, propofol memiliki risiko hipotensi jika digunakan dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang Panjang[2].
Ketika tubuh mengalami kondisi menggigil kemungkinan yang dirasakan oleh tubuh adalah hawa dingin. Hal ini dikarenakan Ketika menggigil tubuh akan mengalami penurunan suhu sehingga tubuh terasa lebih dingin[3].
Pengobatan yang dapat dilakukan Ketika kondisi tubuh menggigil selain menggunakan obat adalah dengan mengkompres tubuh menggunakan air dingin atau es[3].
Dengan mengkompres menggunakan air dingin maka tubuh akan terasa lebih dingin sehingga hal tersebut akan meningkatkan metabolisme tubuh. Dengan meningkatnya metabolisme tubuh maka tubuh akan menghasilkan hawa panas[3].
Dengan begitu, tubuh akan mengalami kenaikan suhu yang kemudian menghasilkan hawa panas dan akhirnya tubuh akan mengeluarkan cairan keringat. Dengan keluarnya cairan keringat dan suhu tubuh yang mulai mengalami kenaikan maka secara bertahap kondisi menggigil akan berkurang[3].
Saat kondisi menggigil hindari untuk memakai pakain tebal. Dengan menggunakan pakaian yang biasa saja maka dapat merilekskan otot – otot pada tubuh[4].
Hal ini dapat mengurangi resiko terjadinya kejang saat tubuh sedang menggigil. Menggunakan pakaian yang tidak terlalu tebal maka suhu tubuh akan lebih dingin sehingga tubuh akan lebih ekstra untuk melakukan metabolisme sehingga tubuh akan akan mengalami peningkatan suhu[4].
Kemudian akan mengeluarkan cairan keringat maka, dari itu hindari untuk memakai pakaian tebal saat menggigil agar tidak menghalangi keluarnya cairan keringat[4].
Ketika tubuh mengalami kondisi menggigil. Dimana kondisi tersebut biasanya tubuh akan mengalami penurunan suhu tubuh. Maka, secara otomatis tubuh akan melakukan matabolisme sacara ekstra untuk meningkatkan suhu tubuh. Tubuh membutuhkan banyak cairan untuk melakukan metaboisme[4].
Jadi, Ketika mengalami kondisi menggigil tubuh akan terasa ceapt haus karena tubuh memerlukan banyak cairan untuk melakukan metabolisme agar suhu tubuh meningkat dan kondisi meggigil berkurang. Selain, itu minum banyak air putih saat menggigil untuk menghindari tubuh mengalami dehidrasi[4].
1) Anonym. www-cdc-go. Possible Side effects from Vaccines. 2020
2) Akash Jain.Maria Gray.Stephanie Slisz.Joseph Haymore.Neeraj Badjatia. Erik Kulstad. www-ncbi-nlm-nih-gov. Shivering Treatments for Targeted Temperature Management: A Review. 2017
3) Ahmad M. Omairi. Shivlal Pandey. www-ncbi-nlm-nih-gov. Targeted Hypothermia Temperature Management. 2021
4) James Roland. www-healthline-com. What You Should Know About Shivering. 2018