Menggigil merupakan kondisi yang disebabkan oleh pergantian secara cepat antara kontraksi otot dan relaksasi. Kontraksi otot inilah cara tubuh untuk menghangatkan diri saat tubuh merasakan kedinginan[1].
Menggigil tidak selalu berhubungan dengan penyakit demam. Terkadang mengigil ini timbul sebelum demam terjadi terutama jika demam dipicu oleh adanya infeksi[1].
Masalah Kesehatan seperti menggigil ini tidak selalu berhubungan dengan masalah penyakit yang serius, tergantung dari penyebab yang memicu kondisi menggigil[1].
Terdapat beberapa penyebab yang dapat memicu penyakit menggigil salah satunya adalah adanya otot yang sedang mengalami kontraksi dan relaksasi dengan waktu yang cepat[1].
Kontaksi dan relaksasi ini merupakan respons terhadap titik seimbang suhu tubuh yang mungkin meningkat[1].
Salah satu gejala yang menjadi ciri dari kondisi menggigil ini adalah tubuh merasakan kedinginan yang hebat dan kemudian disertai dengan gemetar[1].
Berikut beberapa pengobatan yang dapat dilakukan jika terjadi kondisi menggigil tetapi tidak disertai oleh demam :
Meperidine merupakan obat yang disalurkan melalui intravena. Obat ini sering digunakan untuk mengobati dan mencegah kondisi menggigil[2].
Hal ini dikarenakan dosis equi-analgesiknya jauh lebih efisien daripada menggunakan obat opioid lain seperti fentanil, alfentanil, sufentanil atau morfin dalam mengurangi kondisi menggigil[2].
Magnesium sulfat adalah antagonis kalsium yang terjadi secara alami dan merupakan dari reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA). Obat ini memberikan efek sentral dan juga memiliki khasiat sebagai relaksan otot ringan[2].
Sehingga dengan demikian secara bersamaan daapt mengurangi peningkatan menggigil. Dalam hal ini berkaitan dengan intensitas menggigil dimana jika menggigil terus menerus dapat menjadi masalah Kesehatan yang berbahaya seperti hipertermia[2].
Tablet glukosa ini merupakan salah satu Tindakan yang dapat dilakukan pada penderita kondisi menggigil. Dimana, penderita tersebut memiliki kondisi hipoglikemia dimana kadar gula dalam darah berada dibawah kondisi normal. Sehingga tubuh akan kekurangan energi dan mengalami kondisi menggigil hingga bahkan disertai gemetar pada seluruh tubuh[1].
Beberapa obat agonis dapat menangani dengan baik dalam mengurangi kondisi menggigil pada tubuh, antara lain buspiron, tramadol, dan ondansetron. Buspiron dalam dosis besar tunggal (60 mg) dapat sedikit dalam penurunan kondisi menggigil[3].
Buspiron (30 mg) dapat digunakan dalam kombinasi dengan obat meperidin dalam mengurangi kondisi menggigil. Tramadol adalah antagonis 5-HT parsial yang juga dapat mengobati kondisi menggigil yang terjadi pada tubuh[3].
Hal ini dapat untuk mengurangi kondisi menggigil dengan menginfus saline dingin dapat diinfuskan dengan hati-hati melalui intravena untuk mengurangi kondisi menggigil lebih cepat[4].
Jika pasien menggunakan foley kateter maka saline dingin dapat dialirkan melalui kandung kemih. Perubahan kompres es melalui infus yang lebih sering dan penerapan ulang saline dingin secara terus menerus akan memungkinkan bahwa peningkatan suhu yang lebih cepat[4].
Pada saat tubuh kedinginan hal ini disebut dengan kondisi menggigil yang dapat disebabkan oleh hipotermia. Hal ini dapat ditangani secara alami tanpa pengobatan medis seperti mengkonsumsi minuman hangat[6].
Hal ini berguna untuk menghasilkan hawa hangat dalam tubuh. Sehingga, kondisi menggigil pada tubuh berkurang seiring dengan bertambahnya dengan bertambahnya suhu tubuh[6].
Jika kondisi menggigil dari dalam tubuh dikarenakan kondisi lingkungan yang ekstrem maka dapat diatasi dengan mengeringkan tubuh dengan baik. Dengan begitu suhu dingin yang menyerang tubuh dari luar berkurang. Sehingga, dapat mengurangi kondisi menggigil yang dialami oleh tubuh[6].
Jika kondisi cuaca ekstrem maka besar kemungkinan tubuh akan mengalami penurunan suhu. Penurunan suhu tubuh ini akan mengakibatkan suhu tubuh akan terasa lebih dingin. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus maka tubuh akan mengalami kondisi menggigil dan kedinginan[6].
Salah satu cara untuk menghangatkan tubuh akibat cuaca ekstre yaitu dengan berendam air hangat. Dengan begitu tubuh akan menangkap lebih banyak hawa panas sehingga suhu tubuh meningkat dan hawa dingin dalam tubuh berkurang. Dimana, hal tersebut dapat mengurangi kondisi tubuh yang menggigil[6].
Melapisi beberaap bagian tubuh seperti kepala, tangan, dan kaki menggunakan pakaian atau kaos kaki atau kaos tangan yang cukup tebal. Hal ini dapat berguna untuk menangkap dan mempertahankan panas dalam tubuh sebanyak mungkin[6].
Sehingga tubuh tidak mengalami penurunan suhu. Dimana, hal tersebut dapat menyebabkan kondisi menggigil jika dibiarkan terus menerus[6].
Penggunaan pakaian hangat dan tebal dapat mengurangi kondisi menggigil pada tubuh. Kondisi menggigil ini dapat disebabkan oleh cuaca yang ekstrem[6].
Dengan memakai pakaian hangat ditengah cuaca yang ekstrem maka tubuh akan lebih banyak menangkap hawa panas dari pakaian tebal yang kita gunakan[6].
Dengan begitu maka suhu tubuh akan meningkat dan hawa dingin dalam tubuh berkurang. Sehingga lambat laun kondisi menggigil pada tubuh akan berkurang[6].
1) M. Holmqvist . M. Inghammar . L. I. Påhlman. J. Boyd . kesson . Linder. F. Kahn. ncbi-nlm-nih-gov. Risk of bacteremia in patients presenting with shaking chills and vomiting - a prospective cohort study. 2020
2) Maria Bermudez Lopez. ncbi.nlm.nih.gov. Postanaesthetic shivering – from pathophysiology to prevention. 2018
3) Akash Jain. Maria Gray. Stephanie Slisz. Joseph Haymore. Neeraj Badjatia. Erik Kulstad. ncbi-nlm-nih-gov. Shivering Treatments for Targeted Temperature Management: A Review. 2018
4) Deena D. Wasserman; Julie A. Creech; Megan Healy. ncbi-nlm-nih-gov. Cooling Techniques For Hyperthermia. 2021
5) Juliana Casqueiro. Janine Casqueiro. Cresio Alvesncbi. nlm-nih-gov. Infections in patients with diabetes mellitus: A review of pathogenesis. 2012
6) Rebecca Buffum Taylor. webmd.com. Hypothermia. 2021