Istilah sodium hydroxide atau natrium hidroksida mungkin terdengar asing bagi banyak orang, namun jika mengenal istilah soda api, maka sebenarnya sodium hydroxide adalah sebutan lain bagi bahan tersebut [1].
Sodium hydroxide atau soda api sendiri merupakan komponen yang umum dalam pembuatan sabun dengan menyampurkannya bersama komponen lain seperti minyak [1,2].
Proses penyampuran soda api dengan minyak dalam pembuatan sabun disebut juga dengan istilah saponifikasi [1,2].
Walau telah banyak digunakan untuk pembuatan sabun hingga produk perawatan kulit dan kecantikan, keamanannya masih diragukan dan banyak dipertanyakan.
Karena dalam bentuk murninya, sodium hydroxide bersifat korosif [1].
Amankah sodium hydroxide untuk kulit?
Ya, sodium hydroxide untuk kulit (bukan dalam bentuk murni) bersifat aman tergantung dari seberapa besar kadar penggunaannya [3].
Selama untuk penggunaan umum dengan kadar sangat rendah, maka sodium hydroxide sebenarnya aman bagi kulit [3].
Namun, sodium hydroxide dalam berkonsentrasi tinggi di dalam sebuah produk memiliki risiko lebih tinggi membahayakan kondisi kulit [3].
Sodium hydroxide adalah komponen yang berbahaya ketika terkena kontak dengan kulit langsung, terminum maupun terhirup [1,3,4,5].
Beberapa efek samping atau bahaya dari sodium hydroxide secara langsung bagi kulit ketika terkena paparan berkonsentrasi tinggi dan dalam jangka panjang adalah [1,3,4,5]:
Ketika terminum, terkena mata, atau terhirup secara tidak sengaja, beberapa bahaya yang perlu diwaspadai adalah [5] :
Meski tampak begitu berbahaya, sodium hydroxide untuk kulit tergolong aman apabila digunakan sebagai bahan perawatan kulit atau sabun [3,6].
Ini karena produk kecantikan dan perawatan kulit memiliki kandungan soda api dalam kadar yang sangat rendah [3,6].
Seperti telah disebutkan, pada proses saponifikasi dalam pembuatan sabun, sodium hydroxide yang dicampur beberapa minyak akan bereaksi [1,2,6].
Reaksi tersebut kemudian menghasilkan gliserin dan garam asam lemak (sabun) [2].
Produk sabun akhir setelah proses saponifikasi tidak lagi memiliki kandungan sodium hydroxide, maka sepenuhnya produk sabun aman untuk penggunaan konsumen [2,6].
Amankah sodium hydroxide untuk kulit sensitif?
Aman, selama sodium hydroxide sudah melalui proses saponifikasi dan terkandung di dalam produk sabun atau produk kecantikan [3,6].
Terlebih lagi penggunaan sodium hydroxide sebagai kandungan produk sabun dan produk kecantikan atau produk perawatan kulit berkonsentrasi sangat rendah [3,6].
Oleh sebab itu, bagi kulit sensitif sekalipun komponen ini tergolong aman [6].
Selama bukan sodium hydroxide murni, kulit sensitif sekalipun tidak mengalami efek negatif apapun [6].
Manfaat Sodium Hydroxide untuk Kulit
Selama telah terjadi proses saponifikasi dan sodium hydroxide murni tidak terkena kulit, sebenarnya ada beberapa manfaat dari komponen ini bagi kulit [5].
Tips Uji Alergi pada Kulit
Untuk mengetahui apakah produk sabun atau produk kecantikan yang hendak digunakan aman bagi kulit karena terdapat sodium hydroxide di dalamnya, lakukan tes uji alergi pada kulit lebih dulu [3].
Untuk kasus sodium hydroxide sendiri, jangan mengujinya langsung ke bagian kulit sekalipun dalam konsentrasi rendah [3,5].
Sodium hydroxide yang belum melalui proses saponifikasi jika terpapar kulit atau bahkan tertelan dan terhirup bisa menyebabkan kerusakan kulit hingga kerusakan organ [3,4,5].
Sekalipun harus menyentuh sodium hydroxide langsung, kenakan sarung tangan supaya tidak mengenai kulit [3].
Peradangan atau iritasi sangat mudah terjadi ketika kulit berkontak langsung dengan sodium hydroxide, maka segera ke dokter bila tak sengaja terpapar dan reaksi alergi mulai timbul [3].
Tips Pertolongan Pertama Paparan Sodium Hydroxide
Ketika kulit tidak sengaja terpapar sodium hydroxide murni, segera lepaskan pakaian (apabila terkontaminasi), lalu gunakan air mengalir untuk membersihkan selama 15 menit [5].
Ketika terkena mata, pastikan membersihkan mata menggunakan air mengalir selama 30 menit [5].
Pertolongan pertama berupa CPR atau cardiopulmonary resuscitation dapat diberikan bila seseorang tidak sengaja menghirup sodium hydroxide dan mulai kesulitan bernafas [5].
Segera cari pertolongan medis ketika sodium hydroxide tak sengaja tertelan; pastikan tidak memasukkan appaun ke dalam mulut dan hindari upaya memuntahkan bahan ini [5].
Kesimpulan
Sodium hydroxide adalah penyeimbang pH kulit yang sudah sering dan banyak digunakan sebagai bahan dari perawatan kulit, maka komponen ini aman untuk kulit.
Namun dalam bentuk murninya, sodium hydroxide bisa sangat berbahaya dan mengancam jiwa bila seseorang terkena paparannya.
Sekalipun dikatakan aman, bila memiliki masalah kulit atau berkulit sensitif dan hendak menggunakan produk dengan kandungan ini, ada baiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter spesialis kulit.
1. National Research Council. Emergency and Continuous Exposure Limits for Selected Airborne Contaminants: Volume 2. National Library of Medicine; 1984.
2. Natalia Prieto Vidal, Oludoyin Adeseun Adigun, Thu Huong Pham, Abira Mumtaz, Charles Manful, Grace Callahan, Peter Stewart, Dwayne Keough, & Raymond Horatio Thomas. The Effects of Cold Saponification on the Unsaponified Fatty Acid Composition and Sensory Perception of Commercial Natural Herbal Soaps. Molecules; 2018.
3. Susan Bard, MD & Breanna Mona. Why Is Sodium Hydroxide in So Many Skin Care Products?. Healthline; 2022.
4. Susan Bard, MD & Lianna Bass. No Lyes, Please: Is Sodium Hydroxide Safe in Skin Care?. Greatist; 2021.
5. Department of Health. Sodium Hydroxide (NaOH). Department of Health; 2022.
6. Danielle Cohen & Rachel Nazarian, MD, FAAD. Benefits of Sodium Hydroxide for Skin. Byrdie; 2022.