Sunscreen atau tabir surya menjadi sebuah kebutuhan dalam merawat kulit terlebih di masa kini.
Berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet, sunscreen juga dapat digunakan untuk mencegah tanda-tanda penuaan dini [1,2].
Penggunaan sunscreen umumnya dilakukan oleh para remaja hingga orang dewasa karena khawatir kulit mereka terkena bahaya dari sinar matahari.
Namun sebenarnya, anak-anak pun bisa memakai sunscreen; hanya saja, para orang tua harus lebih jeli dan berhati-hati mengenai apakah aman anak memakai sunscreen dewasa.
Bolehkah anak pakai sunscreen dewasa?
Boleh, selama produk sunscreen untuk dewasa tidak mengandung bahan-bahan yang berisiko membahayakan kulit anak [3,4].
Produk sunscreen untuk anak maupun dewasa pada dasarnya tidak terlalu berbeda dari segi kandungannya [3,4].
Namun kandungan parfum atau wewangian di dalamnya adalah yang paling perlu diwaspadai [5].
Seringkali kandungan wewangian pada produk perawatan kulit bisa menyebabkan iritasi jika diterapkan pada kulit anak [5].
Anak boleh memakai sunscreen dewasa, namun orang tua juga perlu melihat secara teliti apa saja bahan yang terkandung di dalamnya [3,4].
Anak pada dasarnya pun membutuhkan sunscreen, karena pada masa kanak-kanak, paparan sinar matahari dapat berakibat luka bakar pada kulit anak [4].
Tidak hanya itu, risiko kanker kulit seperti melanoma maligna tidak hanya berisiko terjadi pada orang dewasa, tapi juga anak-anak [4].
Para orang tua tidak perlu melarang anak memakai sunscreen, karena sunscreen dengan kadar SPF tinggi (setidaknya SPF 30) sangat dianjurkan dan baik bagi perlindungan kulit anak [3,4].
Jika demikian, bolehkah bayi memakai sunscreen juga?
Boleh, tapi hanya untuk bayi usia 6 bulan ke atas dan tidak direkomendasikan penggunaan sunscreen untuk bayi yang usianya belum genap 6 bulan (di bawah usia 6 bulan) [4,6].
Pemberian atau pemakaian sunscreen pada kulit bayi yang belum berusia 6 bulan lebih berbahaya [4,6].
Hal ini dikarenakan kandungan sunscreen bisa lebih cepat masuk meresap ke dalam kulit, bahkan memengaruhi seluruh tubuh si kecil [4,6].
Baik orang dewasa maupun bayi sekalipun dapat mengalami efek buruk dari paparan sinar matahari langsung [1,2,3].
Namun untuk bayi yang sudah berusia 6 bulan, lebih dianjurkan bagi orang tua agar melindungi bayi dari paparan sinar matahari secara alami alih-alih memakaikan sunscreen ke kulitnya [4].
Sunscreen yang dikhususkan untuk bayi rata-rata aman, namun tetap tidak dipungkiri memiliki kandungan yang bisa mengiritasi [4].
Terdapat zinc oksida dan titanium dioksida yang mampu meningkatkan risiko iritasi pada kulit si kecil [4,5].
Karena kulit bayi masih sensitif, pastikan untuk melindunginya dengan cara-cara alami seperti memakaikan topi, pakaian lengan panjang, sarung tangan, kaos kaki, dan celana panjang saat bepergian keluar.
Seperti apa sunscreen yang aman bagi anak-anak?
Jika memang anak-anak atau bahkan bayi usia 6 bulan ke atas boleh dan aman memakai sunscreen dewasa, orang tua perlu tahu seperti apa sunscreen yang benar-benar tepat.
Berikut ini adalah sedikit tips yang bisa para orang tua perhatikan saat memilih sunscreen bagi si kecil [3,4,5,6,7] :
Kesimpulan
Anak boleh memakai sunscreen dewasa selama kandungannya tidak membuat kulit iritasi [3,4].
Sunscreen dewasa aman diaplikasikan pada kulit anak, namun pastikan anak sudah berusia 6 bulan ke atas [3,4].
1. Sarah Gabros; Trevor A. Nessel; & Patrick M. Zito. Sunscreens and Photoprotection. National Center for Biotechnology Information; 2023.
2. Parrish Healthcare. 5 Reasons To Use Sunscreen Every Day. Parrish Healthcare; 2020.
3. Cynthia Weiss. Mayo Clinic Q and A: Sun protection for children — and adults. Mayo Clinic; 2021.
4. Nivea. How to Protect Kids' Skin in the Sun. Nivea; 2023.
5. West Dermatology. 4 Sunscreen Ingredients to Avoid…and Why!. West Dermatology; 2022.
6. Kim Conte & Robin Schaffran, M.D. Sunscreen and Sun Protection for Babies: What Parents Need to Know. What to Expect; 2022.
7. Jenny Jin. We Ask a Derm: What’s the Difference Between Child and Adult Sunscreen?. Pure Wow; 2023.