Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Covid 19 (coronavirus disease 2019) adalah suatu infeksi virus yang dikonfirmasi menular antara manusia ke manusia lainnya lewat droplet spreading, yaitu partikel cairan yang keluar saat kita batuk, bersin
Ada istilah habit dies hard, yang artinya kebiasaan sulit dihilangkan. Termasuk kebiasaan menyentuh wajah. Manusia bisa menyentuh wajah ratusan kali dalam sehari, baik secara sadar maupun tidak.
Pada masa mewabahnya covid-19 saat ini, kita semua sudah tahu bahwa larangan menyentuh wajah termasuk dalam daftar langkah-langkah pencegahan penularan virus. Tapi bagaimana cara mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan ini?
Daftar isi
Infeksi yang menular seperti covid-19 menyebar lewat droplet atau cairan yang keluar saat orang yang sakit batuk, bersin bahkan bicara. Cairan yang mengandung banyak virus tersebut kemudian jatuh ke permukaan benda-benda yang ada di sekitarnya. [1,2]
Saat orang lain yang sehat menyentuh benda-benda tersebut, seperti tombol di lift, pegangan pintu, atau keyboard, virus berpindah ke tangannya.
Ini sebabnya seluruh jajaran resmi bidang kesehatan, termasuk CDC (Center for Disease Control) menganjurkan semua orang untuk lebih sering mencuci tangan mereka dan menghindari menyentuh wajah.[1]
Tangan kotor yang menyentuh membran mukus, yaitu hidung, mata, dan mulut, akan memberikan jalan masuk bagi virus ke dalam tubuh kita. [2]
Kita tidak bisa mencegah menyebarnya droplet bila orang lain yang sakit, tapi kita bisa mencegah tangan kita untuk tidak menyentuh wajah dan membiarkan diri tertular.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah tangan menyentuh wajah:[4]
1. Pindahkan sentuhan ke area yang lain
Ketika ada dorongan untuk menyentuh wajah (yang mungkin terjadi secara tidak sadar), segera pikirkan area lain yang bisa disentuh tanpa meningkatkan risiko terpapar kuman dan bakteri. Misalnya menggaruk atau mengusap lengan.
Inti dari menghilangkan kebiasaan adalah dengan melakukan hal lain yang bisa “membelokkan” kebiasaan lama tersebut. Atau, jika terbiasa menopangkan wajah ke telapak tangan, ganti dengan hanya menggunakan ujung-ujung jari.
2. Ketahui pemicunya
Jika Anda sadar bahwa kebiasaan menyentuh wajah terjadi secara konsisten pada saat-saat tertentu, misalnya ketika sedang menelepon atau membaca, maka catat juga pemicu tersebut.
Menyadari kapan tangan Anda biasanya sering menyentuh wajah bisa mengkondisikan pikiran untuk pelan-pelan mengganti kebiasaan tersebut.
3. Tangan harus tetap sibuk
Jika dua cara di atas dirasa kurang efektif, maka cara bawah sadar yang bisa dilakukan untuk menghentikan kebiasaan menyentuh wajah adalah dengan membuat tangan mengerjakan hal lain.
Anda bisa coba dengan stress ball yang mudah untuk dibawa kemana-mana, atau permainan kubus rubik. Tapi, pastikan benda-benda ini juga rajin dibersihkan supaya tidak malah jadi sarang kuman dan bakteri yang mengikuti Anda kemana-mana.
4. Manfaatkan benda-benda yang ada di rumah
Seringkali kebiasaan seseorang sudah menjadi kronis, semacam menggigiti kuku ketika gugup atau bosan.
Hal ini bisa dicegah dengan, misalnya, mengoleskan cat kuku atau menggunakan krim tangan yang aromanya menyengat supaya ketika tangan mendekati wajah, wanginya membuat kita sadar dan berhenti.
5. Batasi penggunaan lensa kontak
Untuk sementara waktu, sebaiknya ganti dulu lensa kontak dengan kacamata. Karena untuk memasang dan melepas lensa kontak harus ada sentuhan jari secara langsung, maka di masa-masa mewabahnya virus lebih baik pakai kacamata dulu.
Anak-anak umumnya tidak peduli tangan mereka kotor. Mereka akan tetap menggunakannya untuk menyentuh wajah, memegang makanan, bahkan memasukkan jari ke mulut.
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah bahkan menghentikan kebiasaan ini? [5]
1. Beri hadiah
Anak-anak merespon dukungan positif lebih baik daripada kritik dan larangan.
Untuk itu, setelah Anda meminta mereka untuk tidak menyentuh wajah dan mereka melakukannya, beri hadiah kecil yang dia suka, seperti mainan atau makanan.
Bilang “Jangan!” terus menerus tidak akan efektif untuk membuat mereka berhenti melakukan kebiasaan.
2. Beri mereka pemahaman tentang bahaya bakteri dan virus
Untuk setiap tingkatan usia, tentu ada cara masing-masing untuk membuat anak mengerti mengapa tangan yang kotor bisa membuat mereka sakit.
Gunakan buku cerita, gambar, atau video yang mudah untuk mereka pahami dan bisa membuat mereka sadar bahwa kotoran bisa masuk ke tubuh mereka jika tangan yang kotor menyentuh wajah.
3. Tanamkan kebiasaan untuk menjaga tangan tetap bersih
Ajak mereka untuk mencuci tangan secara rutin, saat:
Bekali juga mereka dengan tisu basah antiseptik jika bepergian, yang bisa mereka gunakan untuk membersihkan benda-benda yang akan mereka pegang selain untuk membersihkan tangan.
Tentunya ada saat tangan harus menyentuh wajah, misalnya menggaruk atau mengusap bagian yang gatal, menyingkirkan rambut yang menutupi mata, atau membersihkan noda.
Kebersihan harus selalu dijaga ketika harus melakukan hal-hal tadi, dengan cara: [3]
1) Anonim. Association for Professionals in Infection Control and Epidemiology. Don’t Touch Your Face
2) Caitlin Clark. 2020. Government Executive. How to Actually Stop Touching Your Face
3) Debra Moffitt. 2020. CSLBehring. Coronavirus: How Not To Touch Your Face
4) Zee Krstic. 2020. GoodHouseKeeping. How to Stop Touching Your Face All the Time, According to Experts
5) Caroline Bologna. 2020. HuffPost. How To Get Your Kids To Stop Touching Their Faces