Penyakit & Kelainan

Cara Memberikan Pertolongan Pada Orang Yang Kejang

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kejang merupakan gejala yang timbul dari efek langsung maupun tidak langsung dari penyakit sistem saraf pusat atau disfungsi otak. Hal ini mengakibatkan gangguan aktivitas listrik yang terjadi secara tiba-tiba pada otak [1].

Kejang dapat menyebabkan perubahan perilaku, gerakan dan perasaan tak terkontrol pada tubuh. Kondisi ini seringkali ditandai dengan gerakan tubuh yang tak terkendali dan disertai hilangnya kesadaran [1].

Beberapa Tanda Dan Gejala Pada Orang Kejang:

Ada beberapa tanda dan gejala dari kejang, hal ini bergantung pada tingkat keparahan kondisi penderita. Sebelum memahami cara pertolongan pertama pada orang yang kejang, alangkah baiknya untuk mengetahui gejala pada seseorang yang mengalami kejang [2].

  • Penderita secara tiba-tiba merasa kebingungan.
  • Penderita mengalami kesulitan untuk mengucapkan kata-kata.
  • Menggerakan tubuhnya dengan menyentak-nyentak.
  • Kehilangan kesadaran diri.
  • Mengalami gejala emosional seperti takut, cemas atau kondisi dimana penderita merasa telah mengalami kondisi serupa sebelumnya [2].

Terdapat berbagai macam jenis tipe kejang dan pertolongan yang dilakukan pun bervariasi tergantung dengan tipe kejang yang dialami pasien.

Namun tak perlu khawatir karena ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan secara umum jika ada seseorang yang mengalami kejang pada lingkungan sekitar:

Hal sederhana namun sulit untuk dilakukan adalah mencoba untuk tidak panik. Hal ini dikarenakan respon panik tersebut dapat membuat orang lain di sekitar juga merasakan panik dan heboh.

Sebaliknya jika respon yang dikeluarkan adalah tenang, kemungkinan besar orang-orang di sekitar juga akan melakukan hal yang sama sehingga tak menimbulkan kericuhan [1,2].

  • Perhatikan Waktu Kejang

Apabila menolong orang yang mengalami kejang, jangan lupa untuk memperhatikan waktu. Hal ini bertujuan untuk menentukan apakah penanganannya butuh bantuan tambahan atau tidak.

Kejang yang berlangsung lama seperti 5 menit atau lebih mengartikan bahwa orang kejang tersebut membutuhkan pertolongan lebih lanjut dari tenaga medis [1,2].

  • Pindah Pada Tempat Yang Aman

Seseorang yang mengalami kejang umumnya tidak bisa mengontrol gerakannya sehingga berpotensi melukai diri sendiri. Jika penderita mengalami kejang pada situasi yang berbahaya seperti saat menyeberang jalan raya, oleh karenanya segera pindahkan penderita tersebut pada tempat yang aman.

Perhatikan juga benda-benda yang ada di sekitar penderita terutama benda tajam. Hal ini bertujuan untuk menghindari pasien agar tak terluka [2,3].

  • Lindungi Kepala Pasien

Agar kepala penderita tak terbentur lantai, letakkan benda empuk di bawah kepala penderita yang kejang seperti bantal atau gulungan jaket. Jangan lupa untuk melonggarkan dasi dan membuka kancing pada bagian leher agar area leher tidak tercekik [1,2].

  • Temani Hingga Sadar

Temani seseorang yang sedang kejang hingga orang tersebut sadar. Jika ia sudah sadar, jelaskan secara sederhana kepadanya apa yang baru terjadi.

Hal ini dikarenakan mengalami kejang di tempat yang umum bisa menyebabkan penderita menjadi bahan tontonan dan dapat menjadi pengalaman memalukan atau membingungkan baginya. Oleh karena itu usahakan untuk memberikan ruang bagi seseorang yang telah mengalami kejang [1,2].

  • Posisikan Miring

Setelah kejang yang dialami berhenti, posisikan seseorang yang kejang dalam kondisi miring. Dikarenakan posisi ini dapat membantu air liur, makanan atau minuman dalam mulut untuk keluar sehingga tidak membuat tersedak.

Setelah seseorang tersebut sadar, pastikan penderita kejang dapat bernafas dengan baik [1,2].

Pertolongan Pertama Pada Pasien Kejang Berdasarkan Jenisnya

Apabila sebelumnya membahas pertolongan pertama pada pasien yang kejang secara umum, berikut adalah pertolongan pertama yang dapat dilakukan berdasarkan jenis kejangnya: [1,2,3]

  1. Kejang Tonik Klonik

Kejang tonik klonik tergolong umum dan banyak orang akan menyadari kondisi kejang ini apabila ada orang sekitarnya yag mengalami. Gejala dari kejang ini umumnya akan dialami oleh penderita kejang tonik klonik walaupun tidak terjadi pada semua orang.

Ciri-ciri gejala kejang tonik klonik adalah biasanya penderita akan menangis atau berteriak ketika kejang lalu ia akan kehilangan kontrol untuk buang air besar maupun kecil. Selanjutnya ia akan kehilangan respon dan akan terlihat seperti orang bingung [1,2,3].

Jika ada orang yang mengalami kejadian tersebut di lingkungan sekitar, tak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk menolongnya.

Berikut adalah beberapa cara yang harus dilakukan ketika hendak memberi pertolongan pada penderita kejang tonik klonik:

  • Sebisa mungkin lindungi penderita dari hal-hal yang dapat menyebabkan cidera misalnya seperti menjauhkan batu dari sekitar penderita agar tak tersandung.
  • Berikan alas empuk seperti bantal pada kepala penderita.
  • Apabila penderita sudah tak menyentakkan tubuhnya, posisikan tubuh penderita dalam posisi miring.
  • Temani orang tersebut hingga ia sadar dari kejang yang dialaminya [1,2,3].

Sementara itu, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan ketika melakukan pertolongan pada penderita kejang, seperti tidak menahan tubuh penderita ketika menyentak tubuhnya dan tidak memindahkan tubuh orang tersebut kecuali ia berada dalam situasi berbahaya seperti jalan raya [2].

2. Kejang Parsial

Jenis kejang berikutnya adalah kejang parsial atau biasa disebut focal seizure. Biasanya, pasien yang mengalami kejang jenis ini tak menyadari apa yang sedang terjadi [1].

Berikut adalah beberapa cara yang harus dilakukan ketika hendak memberi pertolongan pertama pada pasien kejang parsial:

  • Menemani seseorang yang kejang sampai ia berada pada kondisi sadar.
  • Memberitahu apa yang telah terjadi kepada penderita dengan tidak panik.
  • Beri penjelasan selengkap mungkin yang tak orang tersebut sadari ketika mengalami kejang [1].

Sementara itu, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat melakukan pertolongan pada orang yang mengalami kejang parsial seperti tidak menghalangi gerakan penderita dan tidak memindahkannya kecuali ia berada pada posisi yang bahaya [2].

Sebagai penolong, usahakan untuk tidak panik agar tak membuat penderita merasa takut dan terkejut. Selanjutnya, jangan memberikan benda atau makanan minuman dalam bentuk apapun kepada orang yang sedang mengalami kejang [2].

Kapan Harus Meminta Bantuan Medis?

Ada beberapa ciri orang kejang yang membutuhkan bantuan medis seperti dokter. Hal ini dikarenakan penanganan yang tepat dapat meminimalisir kejadian yang tak diinginkan.

Berikut ini ciri-ciri orang kejang yang membutuhkan bantuan medis: [2]

  • Jika anda tahu apabila kejang terjadi untuk pertama kali.
  • Kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
  • Muncul kejang kedua dalam jarak berdekatan atau muncul kejang kedua sebelum pasien sadar dari kejang sebelumnya.
  • Pasien terluka saat kejang.
  • Apabila kejang terjadi dalam air seperti dalam laut atau dalam kolam renang.
  • Apabila seseorang yang kejang sedang hamil atau mempunyai penyakit seperti diabetes, penyakit jantung dan lain-lain [2].

1. Stafstrom, C. E., & Carmant, L. Seizures and Epilepsy: An Overview for Neuroscientists. 5(6), a022426–a022426. Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine; 2015.
2. Minardi, C., Minacapelli, R., Valastro, P., Vasile, F., Pitino, S., Pavone, P., Murabito, P. Epilepsy in Children: From Diagnosis to Treatment with Focus on Emergency. 8(1), 39. Journal of Clinical Medicine; 2019.
3. Smith, D. THE MANAGEMENT OF EPILEPSY. 70(90002), 15ii-21. Journal Of Neurolofy, Neurosurgery & Psychiatry; 2001.

Share