Tinjauan Medis : dr. Vina Yolanda Ikhwin Putri, MD
Memakai masker di tengah pandemi covid-19 saat ini merupakan bagian dari usaha preventif penularan infeksi covid-19. Namun, tidak sedikit orang yang mengeluhkan masalah pada kulit seperti munculnya jerawat
Pandemi Covid-19 membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk menggunakan masker ketika keluar rumah untuk melindungi wajah dari droplets yang mengandung virus.
Bagi beberapa orang, langkah perlindungan ini mungkin bisa menyebabkan iritasi kulit atau jerawat pada bagian yang tertutup masker. Masalah kulit ini terutama bisa dialami oleh tenaga kesehatan dan pekerja yang harus menggunakan masker sepanjang hari.
Salah satu sebab terjadinya iritasi adalah karena penutup wajah menghalangi aliran udara. Ketika kita bernafas, kelembaban akan menumpuk dan terjebak di balik masker. Kondisi yang gelap dan hangat ini bisa mendukung timbulnya masalah kulit seperti jerawat.
Selain itu, masker dan penutup wajah bisa menyebabkan iritasi karena gesekan pada kulit atau menimbulkan reaksi alergi. [1, 3]
Kulit terluar adalah pelindung, namun gesekan, tekanan, dan keringat yang terjebak di bawah masker bisa menyebabkan bagian kulit ini pecah. Bila rusak, iritasi kulit akan terjadi dengan ditandai kemerahan, bekas pada kulit dan kulit mengelupas. [3]
Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya iritasi atau jerawat:
1. Gunakan pelembab
Gesekan yang terus menerus dari penggunaan masker setiap hari bisa merusak lapisan pelindung kulit yang menyebabkan kulit kering, lebam, dan lecet akibat berbagai jenis masker.
Apapun jenis kulit Anda, setelah membersihkan wajah, gunakan pelembab yang mengandung ceramides, hyaluronic acid, dan niacinamide untuk mencegah kekeringan dan iritasi.
Ceramides adalah komponen alami kulit yang akan memperkuat lapisan terluar, sementara hyaluronic acid bisa menarik kelembaban dari udara ke dalam kulit untuk meningkatkan kadar air. Niacinamide, yang juga dikenal sebaga vitamin B3, bisa melembutkan kulit dan mengurangi kemerahan. [4]
2. Pilih bahan masker yang tepat
Salah satu hal yang perlu diperhatikan tentang masker yang Anda gunakan adalah bahannya, karena bisa berpengaruh pada kulit. Karena masker kain lebih disarankan untuk umum, maka pilihan yang tersedia pun cukup banyak.
Jika kulit Anda mudah berjerawat, hindari menggunakan masker yang terbuat dari polyester yang cenderung memerangkap keringat. Gunakan masker dengan lapisan dalam yang terbuat dari bahan yang bisa menyerap keringat seperti katun.
Untuk kulit sensitif, hindari bahan masker yang kasar yang bisa menyebabkan iritasi. Jika membuat masker sendiri, gunakan bahan yang lembut untuk lapisan bagian dalam yang langsung bersentuhan dengan kulit.
Lapisan luar bisa dibuat dari bahan yang lebih tebal untuk memberikan perlindungan yang lebih baik dari mikroba. Pastikan juga masker yang dipakai sudah tepat ukuran, tidak kebesaran maupun kekecilan, agar nyaman saat dipakai.
3. Mencuci muka sebelum memakai masker
Ada baiknya mencuci muka terlebih dahulu sebelum memakai masker, untuk membersihkan muka dari minyak atau kotoran yang melekat di wajah.
Kotoran yang menempel di wajah dan dibiarkan terjebak di dalam masker terlalu lama, bisa menimbulkan jerawat maupun iritasi kulit lainnya.
4. Cuci masker
Sangat penting untuk tidak menggunakan masker yang sama beberapa hari berturut-turut untuk mencegah penyebaran kuman. Selain itu, mengganti masker secara teratur juga bisa memberikan efek yang baik untuk kulit.
Untuk masker kain yang bisa digunakan berulang, cuci dengan air panas setiap selesai digunakan. Sebaiknya punya beberapa masker supaya bisa digunakan bergiliran.
Masker yang sudah dipakai seharian sudah dipenuhi keringat dan mikroba yang ada di kulit juga kotoran dari luar, itu sebabnya harus dicuci. Hindari penggunaan deterjen atau pelembut yang mengandung pewangi serta bahan yang bisa menyebabkan iritasi dan alergi.
5. Bersihkan wajah setelah menggunakan masker
Setelah seharian menggunakan masker, segera bersihkan wajah begitu melepasnya. Gunakan pembersih yang lembut dan bisa mengangkat sel kulit mati. Penumpukan minyak, kulit mati, dan kotoran lain bisa menyebabkan iritas kulit juga.
Anda bisa gunakan pembersih wajah yang biasa dipakai sehari-hari atau gunakan sabun lembut yang bersifat non-foaming. Apapun sabun wajahnya, gunakan air hangat kuku dan bukan yang panas. Air panas bisa menyebabkan abrasi pada kulit dan merusak lapisan pelindungnya. [4]
6. Hati-hati menggunakan make-up
Jika Anda memiliki kulit yang cenderung berminyak dan mudah berjerawat, hindari menggunakan produk yang tebal dan berminyak, seperti foundation. Produk jenis ini bisa terjebak dibawah masker yang menimbulkan masalah kulit.
Jika harus menggunakan make-up harian, gunakan produk yang bersifat non-comedogenic agar tidak menyumbat pori-pori karena penggunaan masker bisa membuat kulit lebih cepat berkeringat dan berminyak.
7. Gunakan krim pelindung
Iritasi kulit akibat masker paling sering terjadi di bagiang hidung dan pipi, dimana bagian kawat pada masker menekan kulit. Hal ini bisa dicegah atau diminimalisasi dengan menggunakan krim khusus pada bagian-bagian tersebut agar lapisan pelindung kulit menjadi lebih kuat serta ada pelumas antara masker dengan kulit.
Krim ini juga bisa dioleskan sebelum tidur setelah menggunakan pelembab. Gunakan petroleum jelly yang mengandung zinc oxide atau dimethicone. [4]
Namun, jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan tangan saat menggunakan dan melepas masker agar terhindar dari kuman atau virus yang mungkin saja ada di sekitar bahkan di tangan Anda.
1) Sherry Christiansen, Casey Gallagher, MD. 2020. Very Well Health. How to Deal With Irritation from Face Masks and Coverings
2) Cathy Cassata, Dana K. Cassell. 2020. Healtline. Face Masks May Be Irritating Your Skin — How to Stop It
3) Kaylee Dusang. 2020. Baylor College of Medicine. Avoid face irritation, acne while wearing masks
4) Taylyn Washington-Harmon. 2020. Health. Face Mask Skin Irritation Is a Real Thing—Here's What a Dermatologist Says You Can Do