Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bulu ketiak. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan mencukurnya. Namun, tidak jarang orang mengalami hal tidak menyenangkan karena hal ini, seperti mengalami luka, pedih setelah bercukur, dan kulit iritasi.
Masalah-masalah umum tersebut bisa dihindari bila mencukur bulu ketiak dilakukan dengan benar. Selain itu, bercukur yang benar bisa memaksimalkan bulu yang dicukur sehingga hasilnya lebih halus dan bersih.
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat bercukur:
1. Jangan mencukur ketiak dalam keadaan kering
Bercukur saat kulit masih kering bisa meningkatkan risiko terjadinya luka serta iritasi. Kondisi ini juga mengurangi manfaat yang bisa didapat dari bercukur, yaitu eksfoliasi yang berguna untuk mengangkat sel kulit mati. Eksfoliasi yang efektif bisa didapat jika kulit dalam keadaan lembab dan lembut, jadi usahakan untuk mencukur bulu ketiak setelah mandi. Kulit membutuhkan waktu paling sedikit 10 menit di air hangat agar lembut.
2. Eksfoliasi
Awali rutinitas mencukur dengan lebih dulu melakukan eksfoliasi. Scrub mandi bisa digunakan untuk menggosok dan membersihkan area ketiak sebelum dicukur untuk mencegah pisau cukur dipenuhi sel kulit mati yang nantinya bisa mengurangi efektivitas kerja pisau tersebut.
3. Krim cukur lebih baik daripada sabun
Masih banyak yang berpikir bahwa sabun bisa digunakan sebagai pelumas untuk membantu pisau cukur bergerak lebih lancar di atas kulit yang akan dicukur. Ini mungkin benar, tapi sabun juga bisa mengandung efek astringent yang mengakibatkan kulit kering dan bersisik setelah bercukur.
Karena itu, lebih baik gunakan gel atau foam yang memang khusus dibuat untuk bercukur. Hair conditioner atau baby oil juga bisa digunakan sebagai pengganti yang lebih baik daripada sabun. Semua produk ini akan menjaga kulit tetap lembut dan kenyal setelah bercukur.
4. Perhatikan arah tumbuhnya bulu
Agar bercukur bisa dilakukan dengan efektif dan sedekat mungkin dengan permukaan kulit, cukurlah bulu berlawanan dengan arah tumbuhnya. Misalnya, bila bulu cenderung tumbuh ke arah bawah, maka cukurlah dari bawah ke atas agar hasilnya bersih dan halus. Setelah selesai dengan semua bulu yang panjang, cukur lagi ke arah bawah untuk menarik akarnya. Hindari mencukur area yang sama berulang-ulang karena bisa menyebabkan iritasi. [1, 2, 3]
5. Lakukan dengan perlahan
Jangan terburu-buru atau menekan pisau terlalu keras. Biarkan pisau bergerak lembut bersama krim atau gel yang digunakan. Bercukur dengan terburu-buru atau kasar bisa menyebabkan kulit terluka.
6. Bilas pisau cukur
Setiap selesai satu tarikan bercukur, selalu ingat untuk membersihkannya dari tumpukan gel, krim, dan bulu. Bilas di bawah air mengalir, dan jangan gunakan jari untuk membersihkannya.
7. Tutup pori-pori
Air hangat dari shower atau air mandi bisa membantu membuka pori-pori kulit. Setelah selesai bercukur, bilas ketiak hingga bersih menggunakan air dingin untuk menutup pori-pori. Gunakan juga moisturizer atau gel lidah buaya segera setelah kulit kering untuk mencegah timbulnya kulit bersisik.
8. Ganti pisau cukur secara teratur
Jika pisau sudah terlihat kotor karena tumpukan kulit mati dan sisa krim cukur, jangan dibersihkan menggunakan sikat atau pembersih lainnya. Jika kotoran di pisau cukur tidak hilang setelah dibilas di bawah air mengalir, ini artinya sudah waktunya diganti.
Idealnya, pisau cukur harus dibuang setelah empat hingga lima kali penggunaan. Jangan terus menerus menggunakan pisau cukur lama meskipun masih tajam karena bisa menyebabkan masuknya bakteri ke pori-pori yang terbuka dan mengakibatkan infeksi. [1, 2, 3, 4]
1. Malini Ghoshal, RPh, MS, Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. All About Shaving Your Armpits. Healthline; 2021.
2. Cleveland Clinic Professional. Want a Smooth, Safe Shave Every Time? Try These Tips. Cleveland Clinic Health Essentials; 2020.
3. Renee A. Alli, MD. Shaving Tips for Teen Girls. WebMD; 2020.
4. Jennifer O'Donnell, Lindsey Waldman, MD, RD. Shaving Tips for Tweens and Teens. Verywell Family; 2020.