Kulit kering disebabkan kelembaban kulit yang berkurang. Walaupun kulit kering bukan kondisi serius yang membahayakan kesehatan, namun beberapa orang akan merasakan tidak nyaman pada kulit yang kering tersebut [1].
Keluhan yang dirasakan saat kehamilan diantaranya kulit terasa gatal dan berwarna merah. Tanda lain yang dapat dilihat adalah kulit menjadi bersisik dan mudah terkelupas. Selain itu, kulit terasa seperti tertarik juga menjadi tanda dari kulit kering terutama setelah mandi atau berendam. Kulit terasa kasar dan pecah-pecah juga dirasakan oleh orang yang mengalami kulit kering [1].
Berbagai perubahan terjadi pada tubuh saat terjadi kehamilan, tak terkecuali kondisi kulit. Adanya perubahan pada kulit wanita hamil disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi pada fase kehamian. Pada umumnya, kondisi kulit kering akan hilang seiring berjalannya waktu setelah melahirkan [3].
Walaupun keluhan kulit kering dapat hilang dengan sendirinya, beberapa orang merasakan tidak nyaman dengan kondisi tersebut. Alternatifnya, bisa menggunakan pelembab yang tersedia yang aman untuk kehamilan. Harus diperhatikan untuk memilih sediaan pelembab yang tidak kontraindikasi pada kondisi hamil agar tidak membahayakan janin.
Daftar isi
Tidak semua obat dan produk kulit aman digunakan bagi wanita hamil karena dapat mempengaruhi kesehatan janin di kandungan. Ibu hamil harus selektif dalam memilih obat yang diminum maupun produk kulit yang diperbolehkan bagi wanita hamil.
Asam hyaluronat merupakan bahan aktif yang bekerja dengan cara mempertahankan kelembaban. Asam hyaluronat dapat ditemukan pada tubuh manusia, seperti pada kulit, mata, dan cairan sinovial pada sendi. Penggunaan produk kulit yang mengandung asam hyaluronat jarang menimbulkan reaksi alergi karena asam hyaluronat secara alami juga diproduksi oleh tubuh [4][5][10]. Asam hyaluronat yang banyak terkandung pada produk perawatan kulit diproduksi di laboratorium melalui proses biofermentasi [10].
Dengan bertambahnya usia, produksi asam hyaluronat alami di kulit menjadi berkurang sehingga menyebabkan kulit semakin kering. Dengan menggunakan pelembab yang mengandung asam hyaluronat, akan meningkatkan kelembaban kulit terutama saat kondisi hamil [5].
Asam hyaluronat menjadi salah satu pelembab kulit yang direkomendasikan pada wanita hamil.[4][5][10]. Selain itu, penggunaan asam hyaluronat juga tidak dikontraindikasikan pada kondisi menyusui. Jadi penggunaan pelembab yang mengandung asam hyaluronat untuk mengatasi kulit kering ibu hamil termasuk aman[10].
Pelembab berperan penting dalam menjaga kulit agar tetap lembab. Usahakan menggunakan pelembab 5 menit setiap selesai mandi, setelah mencuci tangan, dan setiap merasa kulit terasa kering [11].
Alternatif lain yang bisa dicoba untuk mengurangi kulit kering pada kondisi hamil adalah menggunakan minyak zaitun. Selain kaya akan antioksidan, minyak zaitun dipercaya dapat meningkatkan kelembaban kulit. Minyak zaitun bisa digunakan saat kondisi kulit masih dalam keadaan lembab setelah mandi [2].
Shea butter dan cocoa butter juga diketahui dapat meningkatkan kelembaban kulit [2][6]. Namun, jika mempunyai riwayat eksim sebelumnya, maka konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu [6].
Cocoa butter merupakan salah satu pelembab yang dapat melembabkan kulit kering. Gunakan pelembab cocoa butter setiap selesai mandi pagi dan sebelum tidur [6].
Pakaian ketat seperti celana jeans atau legging membuat kain bergesekan dengan kulit sehingga semakin mengiritasi kulit kering [11]. Menggunakan pakaian yang longgar menjadi dalah satu solusi agar kulit tidak iritasi [6].
Selain itu, juga bisa mencoba menggunakan pakaian berbahan katun agar tidak mengiritasi kulit. Menggunakan pakaian yang tipis juga membuat kulit lebih dingin [7]. Hindari juga menggunakan pakaian berbahan wol dan poliester karena dapat mengiritasi kulit [11].
Memperbanyak konsumsi air juga dapat membantu meredakan kulit kering. Menggunakan minuman dengan tambahan elektrolit juga dapat membuat tubuh semakin terhidrasi dengan baik [7].
Pada umumnya sabun mengandung bahan-bahan seperti alkohol, pewarna, wewangian, atau bahan lain yang dapat mengiritasi dan membuat kulit semakin kering [2]. Mengganti sabun yang dapat menyebabkan kulit kering menjadi sabun dengan bahan yang dapat melembabkan kulit dan tidak membuat kulit menjadi kering [7]. Selain itu, pilih produk sabun yang bebas pewangi atau fragrance free. Adanya kandungan bahan pewangi pada produk sabun dapat mengiritasi kulit [11].
Mandi menggunakan air hangat atau dingin menjadi pilihan tepat saat memiliki kulit kering. Mandi menggunakan air panas akan menyebabkan minyak alami pada kulit hilang sehingga kulit menjadi kering [2][8][11]. Jika memiliki kulit yang kering, maka disarankan untuk selalu menggunakan pelembab setiap hari. Akan lebih baik jika pelembab digunakan setiap setelah selesai mandi saat kulit masih lembab. Dapat pula menggunakan pelembab setiap setelah mencuci tangan agar kulit tidak kering [9].
Semakin lama waktu mandi akan membuat kulit menjadi semakin kering. Direkomendasikan mandi hanya selama 5-10 menit agar kulit tetap lembab [8]. Setelah selesai mandi, keringkan tubuh dengan menepuk perlahan-lahan menggunakan handuk kering. Menggosok kulit dengan keras saat berhanduk dapat menyebabkan iritasi pada kulit kering. Saat kulit masih dalam keadaan lembab, dapat menggunakan pelembab pada kulit [11].
Mandi dengan oatmeal juga menjadi alternatif meningkatkan kelembaban kulit. Oatmeal dipercaya mengandung bahan yang dapat melembabkan kulit kering [6][7].
Mandi air susu diketahui dapat meringankan keluhan kulit kering. Kandungan asam laktat pada susu dapat menghilangkan sel-sel kulit mati dan dapat melembabkan kulit kering [2].
Kandungan asam laktat dan protein pada yogurt membuat yogurt menjadi salah satu bahan alami yang dapat meringankan kulit kering. Yogurt dapat menghidrasi kulit sehingga kuluit lebih lembab. Selain itu, kandungan pada yogurt juga dapat membantu menghilangkan sel kulit mati [2].
Saat mencuci piring, usahakan menggunakan sarung tangan untuk melindungi tangan dari sabun. Menggunakan sarung tangan dapat membuat tangan tetap dalam keadaan kering dan tidak terkena sabun yang dapat mengiritasi kulit [11].
Salah satu alternatif untuk melembabkan kondisi kulit kering yaitu menggunakan humidifier. Humidifier dapat diletakkan diberbagai tepat, misalnya di ruang tidur [11]. Udara yang lembab dan tetap sejuk dapat membantu mendinginkan kulit yang iritasi dan kering [7].
1. Anonim. WebMD. Dry Skin. 2021.
2. Annamarya Scaccia. Healthline. Natural Remedies for Dry Skin During Pregnancy. 2015.
3. Anonim. WebMD. Skin Condition During Pregnancy. 2020.
4. Anonim. WebMD. Dry Skin and What You Can Do About It. 2021.
5. Cat Matta. Verywellfamily. Can I Use Hyaluronic Acid While Pregnant? 2021.
6. Ashley Marcin. Healthline. Dealing with Itchy Skin During Pregnancy. 2015.
7. Catherine Crider. Heathline. Itching During Pregnancy: Causes, Home Treatments, and When to See a Doctor. 2019.
8. Wendy C. Fries. WebMD. 6 Quick and Easy Dry Skin Relievers. 2012.
9. Anonim. WebMD. Itching from Dry Skin. 2021.
10. Kristina Liu, MD, MHS, Janelle Nassim, MD, Harvard Health Publishing, Harvard Medical School, The Hype on Hyaluronic Acid, 2020.
11. Anonim. American Academy of Dermatology Assosiation. Dry Skin: Tips for Managing. Last accessed 2021.