Sesak napas pada wanita hamil merupakan kondisi umum yang biasa terjadi. Sebuah studi yang dipublikasikan di Wiley Online Library mengungkapkan sekitar 60 sampai 70 % wanita hamil mengalami gejala sesak napas. Hal ini dikuatkan oleh pendapat para dokter spesialis yang menghubungkan sesak napas dengan keadaan rahim yang membesar sehingga mendorong ke atas, ke bagian paru-paru. Dorongan rahim inilah yang menyebabkan sesak napas [1]
Sesak nafas pada ibu hamil meningkat intensitas maupun frekuensinya selama trimester ketiga kehamilan seiring dengan membesarnya rahim dan dan batas kemampuan paru-paru untuk membesar setiap kali ibu hamil bernafas. Konsentrasi dari hal ini hormon kehamilan akhirnya menstimulasi si Ibu untuk bernafas lebih sering dan lebih efisien memastikan ibu hamil dan bayinya bisa mendapatkan oksigen dalam jumlah yang dibutuhkan. Berikut ini beberapa tips untuk membantu mengurangi sesak nafas pada kehamilan trimester ketiga.
Daftar isi
Saat anda mulai merasa sesak nafas maka disarankan untuk mulai mengganti posisi misalnya ketika posisi duduk bisa berdiri atau berbaring ketika sedang berbaring bisa bangun untuk duduk ataupun berdiri [2].
Saat ibu hamil merasa sesak nafas pada trimester ketiga kehamilan disarankan untuk lebih tenang dan mendengarkan dengan seksama sinyal tubuh untuk mendapatkan tanda-tanda yang bisa diukur apakah ini masih normal yang bisa tertangani atau sebaliknya [2].
Hindari melakukan aktivitas harian dengan terburu-buru yang berpotensi membuat terengah-engah, perlambat aktivitas secara perlahan sebelum benar-benar berhenti semisal saat berjalan. Bagi aktivitas atau tugas harian menjadi beberapa tugas kecil dan amati kapan waktu paling penuh energi dalam sehari. Jika pagi hari merupakan waktu paling efektif dan penuh energi maka lakukan pekerjaan yang cukup menyita waktu dan tenaga di pagi hari [4].
Latihan pernafasan dapat mengangkat tulang rusuk dan memberikan ruang lebih banyak untuk bisa bernafas. Mengambil nafas dalam melalui perut saat kondisi rahim sedang membesar tentu tidak mudah maka dari itu ikuti beberapa langkah di bawah ini untuk bisa menurunkan atau meredakan sesak nafas yang dialami[2].
Untuk mengatasi dan meringankan sesak napas selama kehamilan cobalah melatih pernapasan yang lambat dalam dan santai yang merupakan jenis pernapasan yang sangat dianjurkan selama persalinan dan biasanya dikenal dengan metode Bradley. Untuk ibu hamil yang menggunakan metode lamaze jenis pernapasan ini bisa dilakukan sebagian besar pada tahap aktif persalinan [4].
Olahraga seperti aerobik dapat membantu mengatasi sesak nafas pada ibu hamil dengan cara meningkatkan efisiensi sistem pernafasan dan juga peredaran darah.
Menurut pengobatan Iran yang dipublikasikan pada tahun 2016 pada Journal of Respiratory Diseases, Thoracic surgery, Intensive care and Tubercolosis, mengatasi sesak napas sangat erat kaitannya dengan pengaturan konsumsi makanan dan minuman dengan lebih baik, istirahat yang cukup, hingga berolahraga secara rutin [3].
Cari cara atau posisi yang tepat dan bisa membantu ibu bernapas lebih mudah contohnya duduk di kursi lurus dengan postur tubuh yang benar seperti dada terangkat mau ke belakang yang membuat paru-paru lebih ringan daripada duduk terkulai di kursi malas. Bisa juga mencoba posisi tidur setengah berbaring dan bersandar pada bantal. Cara lain bisa dilakukan dengan meninggikan kepala dengan bantuan bantal tambahan saat tidur lalu posisikan diri berbaring menyamping [2].
Menurut Center for Disease Control and Prevention pada situs resmi mereka, kenaikan berat badan selama masa kehamilan bergantung kepada berapa berat badan sang ibu sebelum hamil. Jika berat ibu di bawah BMI atau body mass index, kenaikan berat badan yang disarankan sekitar 12.5 sampai 18 kg. Jika berat badan ibu normal atau sesuai BMI, kenaikan berat badan yang disarankan sekitar 11.5 samap 16 kg. Jika berat badan ibu berlebih sebelum hamil, kenaikan berat badan yang disarankan adalah 7 sampai 11.5 kg. Sementara untuk ibu yang obesitas sebelum hamil disarankan kenaikan berat badan tidak lebih dari 5 sampai 9 kg [5].
Untuk itu, ibu hamil sebaiknya mengontrol kenaikan berat badan sesuai dengan batas yang telah ditentukan dan berat badan sebelum hamil. Sebab berat badan yang berlebihan dapat mendorong paru-paru dan memperburuk keadaan sesak napas saat hamil [4].
Bernapas di depan kipas angin saat merasa sesak napas bisa membantu meringankan gejala. Bernapas dengan bibir mengerucut di depan kipas angin bisa menjadi salah satu alternatif mudah meringankan sesak napas [5].
Sebuah studi berbentuk systematic review mempelajari sekitar 92 catatan medis tentang penggunaan terapi kipas di mana sekitar 80% prakteknya dilakukan di rumah sakit. Studi tersebut menghasilkan data bahwa sekitar 60% kasus sesak napas dilaporkan mengalami perbaikan signifikan setelah dilakukan terapi menggunakan kipas angin tersebut [6].
Ketahui dengan jelas kapan saatnya harus mencari bantuan untuk sesak nafas pada ibu hamil
Jika ibu mengalami sesak nafas yang tiba-tiba dan parah disertai nafas cepat denyut nadi yang jauh lebih cepat nyeri dada yang parah saat menarik napas dalam-dalam atau membuang nafas maka segera dapatkan bantuan medis. Gejala-gejala disebutkan tadi bisa menjadi sinyal adanya gumpalan darah yang telah copot dan menetap di paru-paru dan membuat masalah ini jadi serius meskipun sangat jarang terjadi [2].
1) Sorel Goland, MD. Shortness of Breath During Pregnancy: Could a Cardiac Factor Be Involved?. 2015
2) Anonim. askdrsears.com. Easing Shortness of Breath During Pregnancy.
3) Ali Abdolahirina. ncbi.nlm.nih.gov. Breathlessness from the Perspective of the Persian Medicine. 2016
4) Suzzanne C Lareau. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. Breathless – Shortness of Breath. 2020
5) Anonim.cdc.gov. Weight gain during pregnancy.
6) Yu Qian. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov. Fan Therapy for the Treatment of Dyspnea in Adults: A Systematic Review. 2019