Tinjauan Medis : dr. Jessica S. Raditia, MDCH, RPSGT
Pada dasarnya virus bersifat self-limiting disease yang artinya dapat sembuh sendiri apabila daya tahan tubuh seseorang baik. Sehingga diperlukan daya tahan tubuh yang kuat dalam menghadapi pandemi COVID-19
Dengan semakin serius dan banyaknya berita mengenai covid-19, orang tua tentu makin khawatir tentang kesehatan anak-anaknya.
Untuk mencegah kepanikan dan ketakutan, orang tua harus tahu fakta yang benar mengenai bagaimana sebenarnya covid-19 berdampak pada kesehatan anak-anak.
Daftar isi
Berdasarkan data yang sudah terkumpul, anak-anak tidak terbukti berada dalam kelompok yang lebih berisiko tertular covid-19 dibanding orang dewasa. Meskipun sudah ada kasus anak yang sakit karena virus corona, namun jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan kasus pada orang dewasa. [1]
Sudah diketahui bahwa orang dari segala usia bisa terinfeksi oleh covid-19, tapi sejauh ini, penularan pada anak-anak relatif kecil. Virus ini bisa menjadi fatal dan mematikan pada kasus-kasus yang jarang, dan hingga saat ini umumnya terjadi pada orang berusia lanjut dengan kondisi kesehatan tertentu yang sudah ada sebelum mereka terjangkit virus corona. [3]
Masih belum diketahui apakah ada anak-anak yang lebih berisiko untuk sakit parah bila terinfeksi covid-19, misalnya anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang membutuhkan perawatan khusus seperti asma dan diabetes. [5]
Meskipun demikian, anak-anak dan orang dewasa dengan kondisi kesehatan khusus harus lebih waspada terhadap gejala-gejala terinfeksi covid-19, dan harus tertib mengikuti aturan mengenai kebersihan tangan, etiket bersin dan batuk, serta panduan social distancing atau menjaga jarak dari orang lain. [5]
Karena virus corona yang baru ini masih perlu dipelajari lebih lanjut, maka belum ada vaksin untuk menangkalnya. Oleh karena itu, orang tua harus melakukan semua langkah-langkah pencegahan sebisa mungkin untuk melindungi anak-anak mereka dari covid-19. [2, 3]
Anak-anak bisa terpapar covid-19 bila virus bersentuhan dengan mata, hidung, mulut dan paru-paru mereka. Hal ini bisa terjadi bila mereka berdekatan dengan orang yang terinfeksi, kemudian cairan dari batuk dan bersinnya lepas ke udara dan mengenai wajah atau tangan anak-anak serta permukaan lain dan makanan. [2]
Cara terbaik untuk mencegah anak-anak terhindar dari covid-19 adalah dengan: [2]
Orang tua juga bisa mengajak anak-anak mereka untuk menghentikan penyebaran covid-19 dengan mengajarkan kebiasaan hidup sehat dan bersih: [2, 3]
Tidak ada perbedaan gejala Covid-19 pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, anak-anak yang sudah positif terinfeksi biasanya hanya menunjukkan gejala yang ringan. [1]
Dari yang dilaporkan, gejala pada anak-anak mirip flu pada umumnya, seperti demam, hidung meler, dan batuk. Beberapa kasus juga menunjukkan muntah dan diare. [1]
Apa yang Harus Dilakukan Bila Anak Menunjukkan Gejala Terinfeksi?
Pertama, orang tua tidak perlu panik. Kebanyakan orang yang terinfeksi covid-19, termasuk anak-anak, tidak mengalami masalah yang serius. Mereka biasanya berangsur pulih dengan istirahat cukup dan banyak minum. [6]
Di Indonesia, orang tua bisa menghubungi hotline 119 extension 9 untuk melaporkan gejala yang dialami oleh anak mereka. Nanti tenaga medis akan memberikan arahan lebih lanjut mengenai apa yang harus dilakukan. [7]
Jika ada riwayat perjalanan ke daerah-daerah yang terdampak atau kontak dengan orang yang sudah terinfeksi, namun gejala yang muncul hanya ringan saja, maka anak bisa diisolasi mandiri di rumah. Jangan biarkan anak keluar kamar dan wajib menggunakan masker. [7]
Namun, jika anak diketahui memiliki kondisi khusus atau penyakit penyerta seperti asma, diabetes, atau bronkitis, maka mungkin harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus sebelum mulai mengalami sesak nafas. [6]
Yang paling penting adalah menjauhkan anak yang sakit dari orang-orang di sekitarnya agar ia tidak menjadi penyebar virus, terutama jika tinggal serumah dengan kakek neneknya karena mereka termasuk golongan yang rentan bila terinfeksi covid-19.
Merasa cemas pada masa-masa kritis seperti sekarang ini tentulah wajar. Tapi, orang tua harus memperhatikan bahwa dari semua data yang sudah terkumpul dari seluruh dunia, anak-anak adalah kelompok yang paling sedikit terkena imbas covid-19. [5]
Dari hasil penelitian di Cina, dari 745 anak yang diduga terinfeksi (suspect), hanya 10 anak yang positif dan semuanya hanya menunjukkan gejala ringan dan kondisinya tidak sampai serius. [8]
Tetap jaga kebersihan diri dan lingkungan, lakukan pencegahan covid-19 dengan social distancing dan etiket bersin dan batuk, serta patuhi semua anjuran dari pemerintah dan instansi terkait.
1) Division of Viral Diseases. 2020. Centers for Disease Control and Prevention. Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) and Children
2) Aaron Milstone, M.D., M.H.S. 2020. Hopkins Medicine. Coronavirus in Babies and Children
3) Anonim. 2020. UNICEF. Coronavirus disease (COVID-19): What parents should know
4) American Academy of Pediatrics. 2020. Healthy Children. 2019 Novel Coronavirus (COVID-19)
5) Department of Health and Department of Education and Skills. 2020. Government of Ireland. COVID-19 (Coronavirus): Health advice for parents and children
6) Karen A. Ravin, MD. 2020. Kids Health. Coronavirus (COVID-19)
7) Sadryna Evanalia. 2020. Kompas. Kemenkes: Pasien Positif Corona Bisa Isolasi Mandiri di Rumah
8) Aria Bendix. 2020. Business Insider Singapore. Only a handful of children have been diagnosed with the coronavirus — and experts have a few guesses as to why