Makanan, Minuman dan Herbal

Daun Jungrahab: Manfaat – Efek Samping dan Tips Penggunaa

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Daun Jungrahab

Tumbuhan daun jungrahab memiliki nama yaitu ujung atap, akan tetapi lebih dikenal dengan nama jungrahab. Tumbuhan daun jungrahab mempunyai nama ilmiah seperti Baeckea frutescens.

Tumbuhan daun jungrahab di Indonesia untuk tiap daerah dikenal dengan nama aron (Aceh), si-gamei-gamei (Minangkabau), ujung atap (Kalimantan dan Sumatra), game-game (Batak), sawajane dan sawajale (Sulawesi), wile-wile (Baliem), jung-jung atap, sesapu atap, sesapu, dan tutur atap (Bangka dan Belitung).

Tumbuhan daun jungrahab adalah pohon kecil, yang mempunyai kayu kuat, kokoh, dan berwarna merah tua. Batang kayunya biasanya sering dimanfaatkan untuk membuat pagar dan serbuk untuk obat gosok pada perut yang sakit [2].

Karakteristik Tentang Daun Jungrahab

Tumbuhan daun jungrahab merupakan tumbuhan semak-semak yang mempunyai tinggi sekitar 6 m. Tumbuhan tersebut hampir sama dengan pohon cemara yang mana memiliki bentuk daun seperti jarum, tumbuh saling berhadapan, dan menggerombol pada setiap ruasnya.

Daun Jungrahab

Selain itu tumbuhan daun jungrahab juga memiliki bunga, buah dan biji juga. Bunganya berukuran 3 mm dengan mempunyai warna putih-merah muda, termasuk bunga tunggal, dan tumbuh di ujung percabangan.

Bagian buahnya memiliki ukuran sekitar berdiameter 3 mm, dengan warna yang hijau, merah sampai coklat, dan buahnya termasuk buah buni. Sedangkan untuk bijinya memiliki ukuran kurang lebih sekitar 5 mm dan mempunyai warna coklat [2].

Kandungan Gizi Pada Daun Jungrahab

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada daun jungrahab:

NamaJumlahUnit
Pinene2.11%
cymene1.18%
Eucalyptol5.46%
Terpinene2.49%
Muurolene1.6%
Caryophyllene28.05%
Cubenol2.81%
Acorenol2.11%
Cadinene6.29%

Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa daun jungrahab memiliki beberapa kandungan gizi di dalamnya, yang salah satunya adalah eucalyptol. Eucalyptol diketahui dapat digunakan sebagai penghasil rasa hangat atau panas apabila diolaskan pada kulit [1].

Kandungan Senyawa Pada Daun Jungrahab

Tumbuhan daun jungrahab sebagai obat herbal yang cukup dikenal dikarenakan terdapat berbagai macam kandungan senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan yang ada seperti halnya minyak essensial, etanol, fenol dan macam-macam kandungan yang lainnya.

Beberapa senyawa tersebut masing-masing mempunyai peranan yang baik di dalam tubuh. Salah satunya seperti minyak essensial yang berfungis di dalam tubuh sebagai aroma untuk menyegarkan pernapasan dan menenangkan saraf.

Selain itu senyawa-senyawa tersebut juga dapat melawan sel leukemia yang ada di dalam jaringan. Sehingga sel tersebut tidak berkembang dan menyebabkan penyakit yang lainnya [1,3,4].

Berbagai kandungan yang beragam dapat membantu meringankan berbagai peyakit yang ada di tubuh

Manfaat Pada Daun Jungrahab Untuk Kesehatan

Tumbuhan daun jungrahab memiliki berbagai manfaat yang dapat meringankan berbagai penyakit. Sehingga ada beberapa manfaat dari tumbuhan daun jungrahab tersebut bagi kesehatan.

Berikut di bawah ini beberapa manfaat kesehatan untuk tubuh :

  • Meringankan Rematik

Di semua usai mulai dari tua hingga dewasa pun pernah mengalami sakit rematik yang biasanya terjadi akibatnya adanya rasa nyeri pada sendi sehingga menyebabkan tubuh menjadi lemas. Sakit rematik dapat diatasi dengan mengonsumsi daun jungrahab yang kaya akan kandungan baiknya.

Tumbuhan daun jungrahab dikarenakan di dalam daun tersebut mengandung antioksidan dan anti inflamasi yang dapat mengurangi gejala sakit rematik tersebut. Sehingga dapat memperkuat imun juga pada tubuh sehingga mencegah dari berbagai penyakit [1,3,4].

Setiap orang tentunya pernah merasakan sakit demam yang disebabkan karena imunitas yang menurun dan membuat suhu tubuh menjadi tinggi, hal ini dikarenakan virus atau bakteri sudah menyerang tubuh. Hal tersebut perlu diatasi segera, oleh karena itu perlu adanya obat herbal dari tumbuhan daun jungrahab yang ternyata mampu meredakan demam.

Tumbuhan daun jungrahab mempunyai kandungan senyawa yang baik untuk meringankan demam. Kandungan tersebut yaitu flavonoid, yang mana dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat membantu melawan demam [1,4,6].

Meredakan demam dapat diobati dengan mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan daun jungrahab tersebut
  • Anti kanker

Manfaat yang lainnya dari tumbuhan daun jungrahab yaitu mempunyai sifat sebagai antikankernya. Dimana sifat antikanker tersebut berasal dari suatu kandungan gizi dan senyawa yang ada di dalam beberapa daun jungrahab.

Bantuan beberapa senyawa yang dapat mencegah dan mengatasi sel kanker di dalam tubuh, seperti saponin, flavonoid, fenolik, vitamin C, Vitamin A dan senyawa lain. Senyawa tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam mencegah dan mengatasi sel kanker.

Semisal contohnya seperti senyawa flavonoid yang mana mempunyai peran untuk mencegah terjadinya suatu proses poliferasi sel kanker sehingga dapat mencegah penyebaran dari sel kanker di dalam tubuh [3,6,7].

Kandungan yang baik dan beragam dapat mencegah terjadinya kanker yang berkembang di dalam tubuh

Tumbuhan daun jungrahab ternyata dapat memberikan efek sebagai obat alami pencahar perut. Hal ini karena terdapat senyawa yang dapat merangsang bagian organ seperti usus untuk berkontraksi lebih banyak dari biasanya yang kemudian bisa menimbulkan rasa ingin buang air besar.

Selain itu, terdapat juga kandungan serat pada daun jungrahab yang mana memiliki peranan dalam melembekkan feses sehingga mudah untuk BAB [3,5].

  • Menjaga Kesehatan Kemih

Tumbuhan daun jungrahab mengandung sifat antibakteri yang mampu mengatasi infeksi bakteri di saluran kemih seperti susah buang air kecil. Saluran kemih memang rentan terkena serangan bakteri, dan jika tidak segera dilakukan tindakan atau terjadi gangguan yang terus-menerus akan menimbulkan efek yang lebih serius.

Maka dari itu apabila mengonsumsi daun jungrahab dapat menjaga kesehatan saluran kemih agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan [1,3,5].

Kesehatan kemih memang harus terjaga supaya tidak adanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh

Efek Samping Pada Daun Jungrahab

Obat herbal yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang cukup membahayakan bagi kesehatan tubuh. Sehingga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat herbal dari tumbuhan alami.

Efek samping yang diperoleh dari tumbuhan daun jungrahab sebagai berikut :

  • Menggunakan Secara Bersamaan Obat Kimia

Penggunaan obat herbal dari tumbuhan alami memanglah sangat baik untuk kesehatan tubuh. Akan tetapi hal ini perlu diperhatikan karena dosis setiap kandungannya belum tentu di sesuai dengan kondisi tubuh.

Apabila hal ini dicampur dengan obat kimia yang lainnya maka sangat tidak disarankan, dikarenakan tidak akan baik untuk kesehatan tubuh. Maka dari itu perlu diberikan jedah waktu dalam mengonsumsi keduanya [5].

Biasanya beberapa masyarakat dalam mengonsumsi obat herbal tentu ada yang mengalami alergi. Alergi biasanya terjadi karena ketidakcocokan dalam mengonsumsi sehingga perlu berhati-hati.

Alergi biasanya memunculkan gejala-gejala seperti gatal-gatal, ruam ataupun sesak nafas, mual, dan muntah. Maka dari itu apabila terjadi hal seperti itu, segeralah untuk tidak mengonsumsinya kembali dan konsultasikan kepada pihak medis sebelum mengonsumsinya [5].

Dikonsumsi secara berlebihan untuk obat herbal dapat membuat efek samping yang membahayakan tubuh

Tips Penggunaan Pada Daun Jungrahab

Jika ingin mengonsumsi tumbuhan daun jungrahab untuk dijadikan sebagai obat herbal tentu bisa. Maka dari itu bisa dilakukan beberapa tips penggunaan yang tepat dan benar.

Berikut tips penggunaan yang tepat untuk tumbuhan daun jungrahab :

  • Air Rebusan

Air rebusan dari tumbuhan daun jungrahab bisa dikonsumsi. Hal ini tentunya harus melakukan beberapa cara yang tepat dan baok sehingga air rebusan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik. Cara yang dilakukan pertma yaitu siapkan beberapa helai daun dari jungharab tersebut.

Cuci bersih menggunakan air yang mengalir agar kuman atau bakteri yang menempel di bagian permukaan daun tersebut. Siapkan setengah botol cuka anggur ke dalam panci dan panaskan sejenak saja. Lalu masukkan daun jungrahab tersebut ke dalam cuka anggur itu.

Tunggu hingga benar-benar sampai mendidih dan airnya sampai berubah warna. Setelah mendidih dan berubah warna maka tiriskan sejenak dan saringlah air tersebut. Tujuannya agar terpisahkan dari ampas daunnya.

Air rebusan daun jungrahab sudah siap untuk dikonsumsi dan lebih baik dikonsumsi pada saat kondisi masih hangat dan oleskan pada bagian kulit luar yang terkena luka [8].

  • Teh

Selain itu tumbuhan daun jungrahab juga bisa dibuat sebagai teh. Cara pembuatannya juga hampir sama dengan air rebusan. Pertama yang dilakukan yaitu siapkan beberapa bagian daun jungrahab yang masih segar dan berwarna hijau.

Cuci bersih menggunakan air yang mengalir dan keringkan terlebih dahulu. Apabila sudah dikeringkan masukkan hasil keirngan itu di dalam wadah seperti gelas secukupnya saja. Panaskan air yang sudah didihkan tadi dan tuangkan ke dalam gelas tersebut dan tunggu hingga semuanya tercampur merata.

Apabila telah tercampur rata, maka tiriskan sejenak. Saringlah air tersebut menggunakan saringan supaya terpisahkan dari ampasnya. Setalah disaring maka, teh daun jungrahab sudah siap untuk diminum dan lebih baik diminum dalam keadaan masih hangat.

Teh daun jungrahab boleh juga ditambahkan dengan rasa pemanis sesuai selera masing-masing orang [8].

Penggunaan yang tepat dan sesuai aturan dapat dilakukan untuk mengonsumsi daun jungrahab tersebut

Tips Penyimpanan Pada Daun Jungrahab

Penyimpanan untuk obat herbal yang baik dan benar bisa dilakukan untuk tumbuhan alami. Hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana cara menyimpan sehingga perlu beberapa tips penyimpanan.

  • Simpan Dalam Kondisi Segar

Kondisis segar untuk jangka waktu yang lama juga bisa dilakukan pada saat penyimpanan. Sehingga perlu ada beberapa langkah yang harus dilakukan.

Cara yang pertama siapkan beberapa helai daun dari jungrahab tersebut. Jangan mencucinya terlebih dahulu, karena dapat menyebabkan proses pembusukan yang cepat.

Siapkan plastik ziplock yang bersih dan masukkan bahan tersebut ke dalamnya. Tutup rapat agar tidak ada udara yang masuk ke dalam plastik tersebut.

Taruhlah di tempat yang lembab seperti dalam lemari es dan letakkan di rak bagian sayuran agar tidak tercampur dengan bahan makanan yang lainnya [8].

  • Simpan Dalam Kondisi Kering

Selain segar ternyata tumbuhan daun jungrahab dapat juga disimpan dalam keadaan kering. Hal ini juga membutuhkan perlakuan yang tepat, sehingga kondisinya tetap terjaga.

Langkah yang harus dilakukan pertama tentunya siapkan beberapa helai daun jungrahab yang akan disimpan. Selanjutnya cuci bersih menggunakan air yang mengalir supaya bakteri yang menempel hilang.

Setelah itu tiriskan sejenak agar air bekas cucian tersebut sedikit hilang. Taruhlah daun jungrahab tersebut ke tempat yang lebar seperti tempeh, ratakan sampai semua tempat tersebut penuh dengan daun jungrahab itu.

Keringkan di bawah sinar matahari yang cukup terik kurang lebih selama 2 sampai 3 hari saja. Setelah hasil kering sudah jadi maka taruhlah di wada seperti toples dan tutup rapat.

Simpan di suhu ruangan yang cocok, sehingga tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada kondisi keringan tumbuhan daun jungrahab [8].

Kondisi kering atau segar tentunya mempunyai kekurangan dan kelebihan dari masing-masingnya sehingga perlu diperhatikan 

1. Hao Jiang, Mengting Zhang, Li Qin, Dongxu Wang, Feng Yu, Wenhui Liang. Chemical Composition of a Supercritical Fluid (Sfe-CO2) Extract from Baeckea frutescens L. Leaves and Its Bioactivity Against Two Pathogenic Fungi Isolated from the Tea Plant (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze). Plants; 2019.
2. Suerialoasan Navanesan., Norhanom Abdul Wahab., Sugumaran Manickam., and Kae Shin Sim. Evaluation of selected biological capacities of Baeckea frutescens. 15(1):186. BMC Complementary and Alternative Medicine. 2015.
3. Renhart Jemi., Ade Irma Barus., Nuwa., and Sarinah. Anti-Fungal activity of essential oil from Baeckea frutescens L against Pleuratus ostreatus. 1904(1):020002. AIP Conference Proceedings. 2017.
4. Do Ngoc Dai., Tran Dinh Thang., Tajudeen Olayiwola., Isiaka Ajani Ogunwande. Chemical Composition of Essential Oil of Baeckea frutescens L.. 8(1):26-32. International Research Journal of Pure and Applied Chemistry. 2015.
5. N'Guyen Thi Tam., Thuan Thi Duong., Ange Bighelli., and Vincent Castola. Baeckea frutescens leaf oil from Vietnam: Composition and chemical variability. 19(3):217 - 220. Flavour and Fragrance Journal. 2004.
6. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
7. A. Nihal Yücekutlu. Application of saponins in foods and medicines. 14-17. Turkey Natural Nutrition and Healthy Life Days. 2016.
8. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018

Share