Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Litsea odorifera atau daun medang perawas adalah tumbuhan yang dominan ada di daerah tropis dan subtropis India, Cina, Taiwan, dan Jepang. Secara tradisional tumbuhan ini digunakan sebagai pengobatan untuk
Daftar isi
Daun medang perawas adalah marga dari tumbuhan anggota suku Lauraceae yang kebanyakan berupa pohon atau semak. Anggotanya sekitar 200 sampai 400 jenis, tersebar di kawasan tropika dan subtropika dan kebanyakan anggota berasal dari Asia (sekitar 300-an), sisanya dari Australia, Pasifik, dan sedikit di benua Amerika.
Tumbuhan daun medang perawas di Indonesia, pada kelompok familinya lebih dikenal dengan nama “Medang” atau “Huru”. Di Indonesia terdapat 22 spesies dari tanaman genus Litsea yang sebagian besar dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
Selain sebagai bahan bangunan ternyata tumbuhan daun medang perawas digunakan juga sebagai obat herbal yang cukup terkenal di Kalimantan, karena didaerah tersebut sering menggunakan obat herbal dari tumbuhan tersebut. Hal ini karena terhadap ekstrak baik yang memiliki berbagai kandungan senyawa yang beragam dan baik untuk kesehatan tubuh sebagai meringankan berbagai penyakit [2].
Tumbuhan daun medang perawas merupakan tumbuhan berbentuk kelompok pohon atau semak dioecious. Tumbuhan tersebut memiliki daun yang bisa gugur atau hijau tergantung pada spesiesnya.
Tumbuhan tersebut ternyata memiliki bau yang khas aromatik pada bagian beberapa tumbuhan daun medang perawas. Bagian daun tersebut tumbuh secara bergantian atau berlawanan atau melingkar di beberapa ranting pohon dan bagian atas permukaan daunnya hijau tua mengkilap sedangkan bagian bawah
berwarna hijau muda.
Tumbuhan daun medang perawas selain itu juga mempunyai beberapa bagian bunga yang tidak terlalu mencolok. Bagian bunganya mempunyai warna dari kehijauan hingga putih, kuning kehijauan, hingga kekuningan dan bunga tersebut akan tumbuh kembang menjadi buah dan biji yang terdapat di dalamnya [2].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat paada daun medang perawas:
Nama | Jumlah | Unit |
Thujene | 0.37 | % |
Pinene | 3.38 | % |
Camphene | 0.41 | % |
Sabinene | 0.29 | % |
Myrcene | 1.91 | % |
Carene | 0.5 | % |
Terpeinene | – | – |
Menurut tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa daun medang perawas memiliki berbagai macam kandungan yang dapat berfungsi sebagai antioksidan ataupun sebagai antikanker pada tubuh. Salah satu kandungan tersebut adapalah pinene yang memiliki sifat menganggu dalam proses poliferasi sel kanker [1].
Sebagai obat herbal dari tumbuhan daun medang perawas ternyata memiliki kandungan senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh. Diantara kandungan yang ada di dalamnya yaitu seperti alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid lan fenolik.
Beberapa senyawa tersebut mempunyai peranan penting untuk membantu tubuh dalam meringankan berbagai penyakit yang terjadi. Salah satu contohnya seperti pada senyawa flavonoid yang sangat baik untuk membantu tubuh, dikarenakan terdapat sifat antioksidan yang untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tentunya.
Selain itu beberapa senyawa lainnya juga memiliki peranan penting untuk membantu tubuh dalam meringankan berbagai penyakit yang dialami [1,3,4].
Kandungan yang baik pada tumbuhan Daun Medang Perawas berperan dan membantu untuk meringankan berbagai penyakit yang dialami oleh seseorang
Tumbuhan pada Daun Medang Perawas memiliki manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Manfaat yang dimiliki sangat beragam dan perlu diketahui oleh masyarakat dari tumbuhan tersebut.
Berikut di bawah ini manfaat kesehatan yang dimiliki oleh tumbuhan Daun Medang Perawas sebagai obat herbal :
Sifat antioksidan yang dimiliki oleh tumbuhan Daun Medang Perawas ternyata sangat cukup untuk memenuhi daya imunitas tubuh untuk menghindari dari segala penyakit. Sehingga apabila mengonsumsi tumbuhan tersebut secara tepat dan sesuai dengan aturannya maka akan lebih berefek baik bagi kesehatan tubuh.
Peranan dari sifat tersebut sebagai menangkal radikal bebas yang menyerang pada tubuh sehingga virus atau bakteri yang masuk akan dicegah oleh senyawa baik seperti vitamin C. Adanya vitamin C tersebut yang ada di dalamnya sangat berperan aktif di dalam tubuh untuk menangkal efek radikal bebas yang membahayakan tubuh [4].
Tumbuhan Daun Medang Perawas memiliki sifat antioksidannya yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh sebagai menjaga sistem kekebalan tubuh dari segala penyakit yang menyerang
Tumbuhan Daun Medang Perawas juga mempunyai sifat antiinflamasi yang digunakan sebagai mengatasi sakit peradangan pada tubuh. Khasiat yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut dapat memberikan efek baik karena terdapat peran dari kandungan senyawa seperti flavonoid dan alkaloid yang ada pada tumbuhan Daun Medang Perawas.
Senyawa tersebut masing-masingnya mempunyai peranan untuk menyembuhkan peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Salah satu contohnya seperti pada senyawa alkaloid yang berperan untuk membunuh dan mencegah terjadinya penyebab peradangan pada tubuh, seperti bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh [7,11].
Tumbuhan Daun Medang Perawas mempunyai sifat antiinflamasinya yang dapat berperan untuk membantu dalam meringankan sakit peradangan pada tubuh
Selain itu manfaat yang lainnya dan lebih penting dari tumbuhan Daun Medang Perawas yaitu dapat mencegah maupun mengatasi sel-sel kanker yang berkembang di dalam tubuh seseorang. Pada tumbuhan tersebut terdapat senyawa yang terkandung di dalamnya disebut sebagai fitoestrogen, yaitu saponin dan flavonoid.
Proses poliferasi ternyata dapat dibantu oleh senyawa fitoestrogen selain itu juga dapat menginduksi apoptosis sel kanker yang membuat sel kanker tidak berkembang dan menjalar ke beberapa jaringan tubuh yang lainnya [1,6,9,10].
Sakit diare yang dialami oleh beberapa orang biasanya sering terjadi karena kemungkinan salah makan sehingga saluran pencernaan terkendala. Tumbuhan Daun Medang Perawas sebagai obat herbal yang cukup dikenal ternyata bisa memberikan efek baik untuk melancarkan organ pencernaan seperti sakit diare.
Diare merupakan penyakit yang terjadi karena pembuangan feses yang tidak teratur serta berlebihan air. Sakit diare dapat diatasi dengan mengonsumsi tumbuhan tersebut secara teratur dan sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan.
Hal tersebut karena terdapat kandungan seperti senyawa zerumbone yang mana dapat membuat saluran pencernaan lancar dan bentuk dari feses kembali seperti semula. Lalu saluran pencernaan akan berkerja seperti semula kembali dan akan lebih teratur dalam pembuangan feses [1,5,6].
Tumbuhan Daun Medang Perawas dapat dikonsumsi untuk meringankan saakit diare yang sering dialami oleh beberapa orang
Tumbuhan Daun Medang Perawas mempunyai manfaat lainnya lagi yaitu dapat dijadikan sebagai obat berkumur bagi area mulut. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut mempunyai sifat sebagai anti bakteri yang ternyata dapat membersihkan bagian-bagian dari mulut, seperti gusi dan gigi.
Tumbuhan Daun Medang Perawas mempunyai sifat yang baik untuk kesehatan mulut seperti adanya kandungan antiseptik yang dimilikinya dan mempunyai peranan penting tentunya. Apabila dari bagian gusi terdapat luka yang sudah terjadi maka akan lebih cepat sembuh apabila dengan cara berkumur menggunakan obat dari tumbuhan Daun Medang Perawas secara benar.
Akan tetapi tidak hanya itu saja melainkan tumbuhan Daun Medang Perawas apabila digunakan pada saat dikumur juga dapat menyembuhkan bagian mulut yang terkena infeksi dan sariawan [1,6].
Sifat antiseptiknya dapat dijadikan sebagai obat kumur mulut yang baik dan mencegah bakteri yang nakal berkembang
Tumbuhan Daun Medang Perawas meskipun digunakan sebagai obat herbal ternyata juga mempunyai efek samping yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Hal ini tentunya terjadi akibat seseorang mengonsumsi tumbuhan tersebut secara berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan.
Di bawah ini berikut efek samping dari tumbuhan Daun Medang Perawas yang dapat membahayakan kesehatan tubuh :
Setiap obat herbal dari tumbuhan alami tentunya mempunyai beberapa efek samping yang biasanya terjadi pada seseorang karena ketidakcocokan dalam mengonsumsinya. Ketidakcocokan tersebut juga bisa terjadi pada tumbuhan Daun Medang Perawas karena ada kandungan senyawa yang tidak dapat bereaksi baik di dalam tubuh.
Biasanya alergi tersebut dapat menimbulkan beberapa gejala seperti gatal-gatal, ruam ataupun sesak nafas. Maka segeralah untuk menghentikan penggunaan obat tersebut dan berkonsultasilah terlebih dahulu kepada ahli medis [5].
Tumbuhan Daun Medang Perawas mengandung senyawa alkaloid yang cukup untuk memenuhi nutrisi pada tubuh untuk meringankan berbagai penyakit. Obat herbal tersebut jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai dengan aturan yang tepat maka akan merusak bagian organ seperti hati.
Senyawa alkaloid lebih baik digunakan tepat sesuai kadarnya saja, karena jika berlebihan dapat membuat organ hati menjadi rusak, yang diakibatkan alkaloid tersebut. Senyawa tersebut tidak memiliki sifat racun namun kandungannya yang terlalu banyak dapat merusak organ tubuh [5].
Tumbuhan Daun Medang Perawas sebagai obat herbal tentu mempunyai efek samping yang dapat membahayakan kesehatan tubuh jika penggunaannya secara berlebihan
Tumbuhan daun medang perawas bisa dikonsumsi oleh tubuh, akan tetapi perlu melakukan beberapa cara sebelum dikonsumsi. Cara tersebut supaya mendapatkan efek baik pada kandungan senyawanya untuk tubuh.
Berikut di bawah ini beberapa tips penggunaan dari tumbuhan daun medang perawas tersebut :
Beberapa bagian dari tumbuhan daun medang perawas bisa digunakan dengan merebusnya. Bagian tersebut seperti pada daunnya, jika ingin dikonsumsi maka siapkan dan pilih bagian daun yang masih segar dan masih berwarna hijau. Lalu cuci bersih terlebih dahulu menggunakan air yang mengalir agar tetap bersih dan menghilangkan bakteri atau kumannya.
Setelah itu siapkan air yang sudah dituangkan ke dalam panci secukupnya saja. Lalu panaskan sejenak dan masukkan bagian daub tersebut ke dalam air didihan. Tunggu hingga sampai airnya cukup mendidih dan sedikit berubah warna serta daunnya sedikit agak layu.
Setelah itu tiriskan air rebusan tersebut dan saringlah menggunakan alat penyaringan supaya memisahkan dengan ampasnya, karena yang dibutuhkan hanya air rebusannya saja. Tuangkan air rebusan ke dalam gelas kecil dan sudah siap untuk dikonsumsi. Alangkah baiknya konsumsi dalam keadaan masih hangat dan boleh juga menambahkan rasa pemanis sesuai dengan seleranya saja [8].
Beberapa bagian yang lainnya dari tumbuhan daun medang perawas ternyata dapat dikonsumsi secara langsung. Bagian tersebut seperti pada buahnya, yang mana tentunya buah tersebut dipilih yang masih segar dan sedikit berwarna. Lalu dicuci bersih menggunakan air yang mengalir agar bagian luar buah tetap bersih.
Setelah itu buah tersebut boleh dipotong-potong ataupun langsung dimakan juga boleh sesuai dengan selera saja. Buah boleh juga ditambahkan dengan bahan makanan yang lainnya sehingga lebih terasa enak. Makan bagian buah tersebut lebih enak secara langsung karena juga memiliki rasa yang sedikit [8].
Cara menggunakan yang benar untuk tumbuhan Daun Medang Perawas bisa dilakukan sebelum akan dikonsumsi karena sangat perlu supaya mendapatkan khasiatnya
Simpan untuk tumbuhan daun medang perawas sangatlah bisa jika ingin dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Sehingga perlu adanya beberapa tips penyimpanan yang tepat untuk tumbuhan tersebut.
Simpan Dalam Kondisi Segar
Tumbuhan daun medang perawas juga bisa disimpan dalam kondisi yang segar. Cara yang dilakukan cukup mudah sekali dengan menyiapkan beberapa bagian tumbuhan tersebut yang ingin disimpan.
Siapkan juga wadah plastik ziplock atau wadah yang lainnya juga boleh sesuai dengan yang ada disekitarnya. Masukkan bahan bagian tersebut ke dalam wadah itu secukupnya saja dan tutuplah secara rapat.
Letakkan di dalam lemari es atau kulkas di bagian rak sayuran, hal ini supaya terhindar dari bahan makanan yang lainnya [8].
Kondisi segar untuk tumbuhan Daun Medang Perawas dapat dijadikan sebagai cara penyimpanan yang baik agar tetap dapat digunakan
1. N. T. Hien, T. Thang. Chemical composition of the leaf oil of Litsea odorivera. Semantic Schoolar; 2010.
2. Yun-Song Wang, Zheng-Qi Wen, Bi-Tao Li, and Hong-Bin Zhang. Ethnobotany, phytochemistry, and pharmacology of the Genus Litsea: An update. 181. Journal of Ethnopharmacology; 2016.
3. Romburgh, P. van, The essential oil of Litsea odorifera Val. ( Trawas oil.) 325-327. Amsterdam; 1911.
4. Fathul Yusro., Yeni Mariani., Farah Diba., and and Kazuhiro Ohtani. Inventory of Medicinal Plants for Fever Used by Four Dayak Sub Ethnic in West Kalimantan, Indonesia. 8-1, 33-38. Kuroshio Science; 2014.
5. Raidatul Fannyda., Dewi Handayani., and Agus Sundaryono. EFFECT OF MEDANG PERAWAS (Litsea odorifera Val.) LEAF EXTRACT AGAINST GASTRIC ULCER Mus musculus AND CHARACTERIZATION OF FUNCTIONAL GROUP USING FTIR SPECTROSCOPY. Bengkulu; 2014.
6. Madhu Kamle., Dipendra K. Mahato., Kyung Eun Lee., Vivek K. Bajpai., Padam Raj Gajurel., Kang Sang Gu., and Pradeep Kumar. Ethnopharmacological Properties and Medicinal Uses of Litsea cubeba. 8:(150): 2-13. Plants; 2019
7. Hélio Nitta Matsuura and Arthur Germano Fett-Neto. Plant Alkaloids: Main Features, Toxicity, and Mechanisms of Action. 1-15. Plant Toxin; 2015.
8. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018
9. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
10. A. Nihal Yücekutlu. Application of saponins in foods and medicines. 14-17. Turkey Natural Nutrition and Healthy Life Days. 2016.
11. Victor Kuete. Health Effects of Alkaloids from African Medicinal Plants. 1: 611-634. Toxicological Survey of African Medicinal Plants. 2014.