Dikutip dari National Center for Biotechnology Information (2019), diperkirakan ada sekitar 1 dari setiap 10 orang pernah terkena sariawan. [1] Di Amerika Utara sariawan menjadi penyakit mukosa mulut yang paling umum dimana 20% dari populasi di negara tersebut menderita kondisi ini. [2]
Sementara angka prevalensi sariawan di indonesia belum dapat diketahui secara pasti.
Daftar isi
Apa itu Sariawan?
Stomatitis aphthous (canker sore) atau yang biasa dikenal dengan sariawan adalah lesi kecil (luka) yang terjadi di dalam mulut yang bisa membuat seseorang tidak nyaman saat makan dan berbicara. [4, 6]
Sariawan bisa terjadi pada siapa saja dari berbagai usia tetapi lebih mungkin terjadi pada wanita yang masih muda. [5]
Sebagian besar sariawan muncul hanya sesekali saja dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam satu atau dua minggu. Namun, ada sekitar 20 hinggga 30% orang yang mengalami kondisi ini berulang kali. [3, 5]
Jenis-jenis Sariawan
Ada beberapa jenis sariawan: [3, 6]
- Sariawan Kecil (minor)
Jenis ini termasuk sariawan ringan yang biasanya muncul tiga atau empat kali dalam setahun. Sariawan ini berukuran kurang dari 1 cm, berbentuk oval dengan tepi merah dan dapat sembuh dalam waktu sekitar seminggu tanpa bekas luka. Sariawan ini biasanya terjadi pada orang yang berusia antara 10 hingga 20 tahun. Angka kejadian kasus sariawan ini mencapai 80%.
- Sariawan Besar (mayor)
Jenis ini termasuk sariawan yang kurang umum. Ciri-ciri sariwan besar diantaranya yaitu; berukuran lebih besar dan lebih dalam dari sariawan kecil, berbentuk bulat dengan tepi yang tidak teratur ketika sangat besar, bisa berlangsung lebih dari 2 minggu. Ketika sembuh biasanya meninggalkan jaringan parut yang luas. Angka kasus sariawan jenis ini mencapai 15% dari semua kasus sariawan.
- Sariawan Herpetiform
Jenis ini termasuk sariawan yang jarang terjadi dan muncul sebagai kelompok borok kecil. Selain itu, biasanya luka memiliki tepi yang tidak beraturan dan dapat sembuh dalam waktu sekitar satu minggu tanpa bekas luka. Angka kasus sariawan jenis ini mencapai 5% dari semua kasus sariawan.
Tinjauan umum sariawan adalah luka di dalam mulut yang menyebabkan kesulitan makan dan berbicara
Fakta-fakta Sariawan
Dibawah ini terdapat fakta-fakta penting seputar sariawan yang perlu Anda ketahui: [1, 5]
- Sariawan adalah salah satu kondisi medis paling umum yang terjadi pada selaput lendir mulut.
- Kebanyakan sariawan tidak membutuhkan pertolongan medis dan bisa diobati sendiri di rumah.
- Walaupun telah diketahui ada faktor-faktor yang berisiko, tetapi penyebab pasti sariawan sendiri belum dapat diketahui.
- Biasanya dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.
Apa Bedanya Antara canker sore dengan cold sore?
Sariawan atau canker sore tidaklah sama dengan cold sore (luka akibat inefksi virus HPV penyebab herpes). Tidak seperti canker sore, cold sore sangat menular. Biasanya cold sore ditularkan melalui virus yang bernama virus herpes simplex (HSV), atau yang lebih jarang melalui virus herpes genital (HSV-2).
Jika canker sore muncul di dalam mulut, maka cold sore biasanya muncul di luar mulut, seringkali di bawah hidung Anda, di sekitar bibir Anda, atau di bawah dagu Anda. Cold sore biasanya muncul seperti lepuh yang berisi cairan, sementara canker sore muncul membentuk lingkaran putih dengan tepi merah. [3, 5]
Gejala-gejala Sariawan
Tanda-tanda mengalami sariawan meliputi: [3, 4, 5, 6]
- Terdapat luka menyakitkan muncul di dalam mulut Anda baik di lidah, di langit-langit mulut Anda (bagian belakang atap mulut Anda), di dasar gusi, di dalam pipi atau bibir Anda.
- Luka di mulut Anda berbentuk bulat, putih atau abu-abu, dengan tepi merah.
- Sensasi kesemutan atau terbakar sehari atau dua hari sebelum luka benar-benar muncul.
- Biasanya berlangsung 1-2 minggu sebelum luka akhirnya hilang.
Dalam kasus yang parah, sariawan dapat menimbulkan gejala yang berupa:[3, 5]
- Demam.
- Kelelahan.
- Pembengkakan kelenjar getah bening.
Penyebab Sariawan
Penyebab pasti sariawan masih belum dapat diketahui secara pasti. Meski begitu, ada beberapa faktor telah diidentifikasi bisa memicu sariawan.
Faktor-faktor tersebut meliputi: [3, 4, 5]
- Stres.
- Cedera kecil pada mulut akibat dari gigi tajam, sikat gigi, kecelakaan saat olahraga atau aktivitas lainnya.
- Makanan tertentu, termasuk jeruk dan buah-buahan dan sayuran asam (seperti lemon, jeruk, nanas, apel, ara, tomat, dan stroberi).
- Obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen.
- Alergi terhadap sesuatu dalam makanan Anda atau dalam pasta gigi atau obat kumur Anda.
- Helicobacter pylori, bakteri yang dapat menyebabkan tukak lambung.
- Perubahan hormon.
- Mengonsumsi obat-obatan terlarang (NAPZA).
- Kekurangan zat-zat gizi seperti vitamin B12, seng, asam folat, atau zat besi.
Kondisi medis tertentu juga bisa menjadi penyebab terjadinya sariawan, seperti: [4]
- Penyakit seliaka: gangguan usus serius yang disebabkan oleh sensitivitas terhadap gluten, protein yang ditemukan di sebagian besar biji-bijian.
- Penyakit radang usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.
- Penyakit Behcet: kelainan langka yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk mulut.
- Penyakit yang menyerang sel-sel sehat di mulut Anda dan merusak sistem kekebalan tubuh.
- HIV/AIDS dan lupus: suatu kondisi yang mengakibatkan sistem kekebalan tubuh lemah.
Apa Saja Faktor-faktor yang Dapat Meningkatkan Risiko Seseorang Terkena Sariawan?
Siapa pun bisa terkena sariawan. Tetapi kondisi ini lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa yang berusia muda. Selain itu, kondisi ini juga lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Seringkali penderita sariawan berulang atau yang dikenal sebagai ulkus aphthous oral berulang/stomatitis aphthous berulang terjadi karena faktor keturunan atau juga bisa terjadi karena faktor lingkungan, seperti makanan atau alergi. [3, 5]
Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter Anda?
Meskipun umumnya sariawan bisa sembuh tanpa perlu perawatan medis. Pada kasus sariawan yang parah Anda harus menghubungi dokter Anda.
Ciri-ciri sariawan yang harus segera mendapatkan pertolongan dokter diantaranya adalah: [3, 4, 5]
- Luka kanker yang luar biasa besar.
- Luka berulang atau belum lama sembuh kambuh kembali, dan sering pecah.
- Luka persisten, berlangsung lebih dari dua minggu.
- Luka yang menyebar ke bibir sendiri (vermilion border).
- Semakin memburuk dan tidak membaik setelah perawatan.
- Sangat sulit makan atau minum.
- Demam tinggi.
Diagnosis Sariawan
Diagnosis sariawan biasanya dibuat berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan Anda. Dalam beberapa kasus, dokter dapat menyarankan Anda melakukan tes darah untuk melihat apakah kekurangan vitamin atau kondisi kesehatan lain yang menyebabkan luka. [3]
Apa saja pertanyaan yang dokter tanyakan kepada pasien penderita sariawan? [4]
- Apa saja gejalanya?
- Kapan gejala-gejala ini muncul pertama kali?
- Seberapa parah rasa sakit Anda?
- Pernahkah Anda mengalami luka serupa di masa lalu? Jika demikian, pernahkah Anda memperhatikan jika ada sesuatu yang tampaknya memicu sariawan?
- Apakah Anda pernah dirawat karena luka yang sama di masa lalu? Jika demikian, perawatan apa yang paling efektif?
- Apakah Anda baru saja mengalami stres yang signifikan atau perubahan besar dalam hidup?
- Apa diet harian khas Anda?
- Pernahkah Anda didiagnosis dengan kondisi medis lainnya?
- Obat apa yang Anda gunakan, termasuk resep dan obat bebas, vitamin, herbal dan suplemen lainnya?
- Apakah Anda memiliki riwayat luka sariawan di keluarga?
Pengobatan Sariawan
Pengobatan Medis Sariawan
Rasa nyeri akibat sariawan ringan cenderung membaik dalam beberapa hari, dan luka biasanya sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu sekitar satu atau dua minggu. Tetapi untuk sariawan yang parah dan berlangsung lama perlu pengobatan medis. Pengobatan tersebut meliputi: [4, 5]
- Obat Kumur
Dokter Anda dapat meresepkan obat kumur yang mengandung steroid sebagai penghilang rasa sakit. [4, 5]
- Obat Oral
Obat oral diberikan jika pasien menderita sariawan parah atau tidak membaik dengan pengobatan topikal. Obat ini termasuk obat maag sucralfate dan obat colchicine gout. Selain obat-obatan tersebut dokter Anda juga dapat memberi Anda pil steroid. Tetapi, pil steroid biasanya menjadi pilihan terakhir karena memiliki efek samping yang serius. [4]
- Suplemen Nutrisi
Anda mungkin membutuhkan suplemen nutrisi jika kekurangan nutrisi yang menyebabkan sariawan Anda muncul. [4]
- Penggunaan Laser Gigi
Laser gigi dapat membantu penderita sariawan merasa lebih baik. Dokter Anda juga dapat mengobati luka sariawan dengan bahan kimia seperti debacterol atau perak nitrat. [5]
Pengobatan di Rumah
Perawatan di rumah untuk mempercepat penyembuhan dan membantu Anda merasa lebih baik termasuk: [4, 5]
- Produk topikal
Produk ini termasuk obat bebas dan resep baik yang berupa gel, krim, pasta, dan cairan obat dapat membantu mengatasi sakit.
- Kumur mulut
Campurkan garam atau soda kue dengan 1/2 gelas air hangat, dan berkumurlah.
- Susu Magnesium
Ambil sedikit susu magnesium dengan kapas, dan oleskan pada bagian yang sakit.
Pencegahan Sariawan
Sariawan seringkali dapat kambuh kembali, tetapi Anda dapat jarang mendapatkannya jika melakukan tips-tips sebagai berikut: [3, 4]
- Perhatikan Apa yang Anda Makan
Hindari makanan yang bisa membuat mulut Anda iritasi, seperti buah-buahan asam, misalnya jeruk dan nanas, sayuran asam, dan makanan pedas, rempah-rempah tertentu. Hindari juga makanan apa pun yang membuat Anda alergi.
- Konsumsi Makanan Sehat
Agar dapat mencegah kekurangan nutrisi, makanlah lebih banyak buah, sayur dan biji-bijian.
- Menjaga Kebersihan Mulut dengan Baik
Sikatlah gigi Anda secara teratur setidaknya dua kali sehari atau setelah makan. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar mulut Anda tetap bersih dan bebas dari makanan yang mungkin memicu sakit.
Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut untuk membantu mencegah iritasi pada jaringan mulut yang halus, dan hindari pasta gigi dan larutan kumur yang mengandung natrium lauril sulfat.
- Lindungi Mulut Anda
Jika Anda menggunakan kawat gigi atau peralatan gigi lainnya, tanyakan kepada dokter gigi Anda tentang wax ortodontik untuk menutupi ujung yang tajam.
- Kurangi Stres
Jika sariawan yang Anda alami tampaknya berhubungan dengan stres, belajarlah untuk menggunakan teknik pengurangan stres, seperti meditasi dan teknik lainnya.