Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Dextran adalah cairan yang terbuat dari gula dan berfungsi sebagai penambah volume plasma di dalam pembuluh darah, misalnya dalam kondisi kehilangan darah yang berat. Kehilangan darah dalam jumlah banyak
Dextran pertama kali diproduksi pada tahun 1948. Dihasilkan oleh bakteri Leuconostoc mesenteroides yang mengubah gula sukrosa menjadi dextran.[1]
Dextran digunakan untuk memperbesar volume plasma darah sehingga tidak terjadi kegagalan organ akibat kehilangan banyak darah.[2,3]
Daftar isi
Berikut ini dijelaskan mengenai dextran:[2,4]
Indikasi | Syok hipovolemik, gangguan tromboemboli, profilaksis pasca operasi gangguan tromboemboli, profilaksis pasca operasi emboli paru dan trombosis vena pada pasien dengan resiko tinggi sampai sedang, histeroskopi. |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Plasma ekspander |
Bentuk | Larutan infus (intravena) |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas. Pasien dengan penyakit ginjal parah termasuk oligouria (produksi urine sedikit) dan anuria (produksi urine hampir tidak ada). Pasien dengan dekompensasi jantung yang patut diwaspadai. Kehamilan. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan dextran: → Ibu menyusui. |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IV / Parenteral (infus/injeksi): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Dextran diberikan pada pasien dengan kondisi berikut:[2,4]
Dextran dapat diberikan kepada orang dewasa dan anak-anak. Data-data di bawah akan menjelaskan dosis dextran yang diberikan:[4]
Intravena ⇔ Syok hipovolemik: → Sebagai dextran 40. → Dosis awal: 10ml/kg. → Diberikan dengan laju infus cepat sebagai larutan 10% sodium klorida 0,9% atau glukosa 5%. → Diberikan setiap hari sampai 5 hari. → Sebagai dextran 70. → Dosis awal: 500-1000 ml/kg. → Diberikan sebagai larutan 6% sodium klorida 0,9% atau glukosa 5% dengan laju infus 20-40 ml/menit. → Perawatan: 10 ml/kg/hari diberikan sampai 3 hari. |
Intravena ⇔ Profilaksis pasca operasi gangguan tromboemboli: → Sebagai dextran 40. → Diberikan sebanyak 500 ml sebagai larutan 10% sodium klorida 0,9% atau glukosa 5%. → Diberikan selama 4-6 jam operasi atau di akhir operasi. → Diberikan sampai 10 hari pada pasien dengan resiko tinggi. |
Intravena ⇔ Profilaksis pasca operasi emboli paru dan trombosis vena: → Sebagai dextran 70. → Dosis awal: 500-1000 ml/kg. → Diberikan sebagai larutan 6% sodium klorida 0,9% atau glukosa 5% dengan laju infus 20-40 ml/menit. → Diberikan selama 4-6 jam operasi atau segera setelah operasi berakhir. → Hari selanjutnya diberikan sebanyak 500 ml sampai 2 minggu setelah operasi pada pasien yang memiliki resiko tinggi. |
Intravena ⇔ Gangguan tromboemboli: → Sebagai dextran 40. → Diberikan sebanyak 500 ml sebagai larutan 10% sodium klorida 0,9% atau glukosa 5%. → Diberikan selama 4-6 jam setiap hari. → Diberikan tidak lebih dari 10 hari. |
Intrauterin ⇔ Membantu proses histeroskopi: → Sebagai dextran 70. → 50-100 ml sebagai 32% larutan yang diberikan ke dalam rahim sebagai cairan pembilas dan pelebar. |
Intravena ⇔ Profilaksis pasca operasi emboli paru dan trombosis vena: → Sebagai dextran 40. → Diberikan sampai 10 ml/kg. |
Intravena ⇔ Gangguan tromboemboli: → Sebagai dextran 40. → Diberikan sampai 10 ml/kg pada anak-anak. → Diberikan sampai 5 ml/kg pada bayi. |
Tak hanya bermanfaat, dextran juga memiliki efek samping. Di bawah ini adalah efek samping penggunaan dekstran:[2,4]
Berikut ini disediakan data dextran lebih mendalam seperti cara kerja obat, interaksi obat:[4]
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 25°C. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Dextran menghasilkan pembesaran volume plasma. Obat ini juga mengurangi kekentalan darah dan menghalangi pengendapan atau penggumpalan sel darah merah. ⇔ Farmakokinetik: Metabolisme: Dextran dengan massa molekul lebih dari 50.000 Dalton diubah menjadi glukosa. Ekskresi: Melalui urine 50% (sebagai bentuk dextran 70 selama 24 jam), 70% (sebagai bentuk dextran 40 selama 24 jam). Dextran dengan massa molekul kurang dari 50.000 Dalton dikeluarkan melalui ginjal tanpa melalui perubahan. Sejumlah kecil dextran dikeluarkan melalui feses. |
Interaksi Dengan Obat Lain | → Obat yang memengaruhi enzim (mis. fenitoin, karbamazepin). → Obat yang menghalangi enzim (mis. simetidin). |
Apakah dextran 70 berbeda dengan dextran 40?
Ya. Perbedaan tersebut berdasarkan massa moleul dextran yang digunakan.[5]
Bisakah dextran digunakan pada orang yang mengalami iritasi mata?
Ya, bisa. Dextran dapat dimanfaatkan untuk mengobati xeroftalmia sementara dan iritasi mata skala kecil.[5]
Apakah cairan infus dextran sama dengan cairan infus dextrosa?
Tidak sama. Dextran digunakan pada syok hipovolemik,[2] sedangkan dextrosa digunakan pada kondisi pasien kekurangan cairan dan butuh asupan gizi.[6]
Apakah dextran mampu meningkatkan pendarahan?
Ya. Dextran memiliki kemampuan untuk mengurangi kekentalan darah dan penggumpalan darah sehingga dapat menyebabkan pendarahan.[4,7]
Apakah dextran bisa diberikan pada ibu hamil?
Bisa. Dextran dapat digunakan sebagai peningkat volume plasma pada ibu hamil.[8]
Berikut ini daftar merek dagang dextran:[2]
Brand Merek Dagang |
Hyskon |
Macrodex |
1) W. Soetaert, D. Schwengers, K. Buchlolz, dan E. J. Vandamme. 1995. Progress in Biotechnology. A Wide Range of Carbohydrate Modifications by A Single Micro-organism: Leuconostoc mesenteroides
2) Anonim. Diakses 2020. Drugs com. Dextran (high molecular weight)
3) Anonim. Diakses 2020. Pubchem, U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. Dextran.
4) Anonim. Diakses 2020. Mims Indonesia. Dextran.
5) Anonim. Diakses 2020. Drugbank ca. Dextran.
6) Anonim. Diakses 2020. Rxlist com. Dextrose.
7) Anne M. Winkler. 2019. Tranfusion Medicines and Hemostasis (Third Edition). Albumin and Related Products.
8) Minke Reuvers. 2007. Drugs During Pregnancy and Lactation (Second Edition). Anticoagulant and Fibrinolytic drugs.