Hidup Sehat

7 Efek Samping Minum Alkohol bagi Pria

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Alkohol merupakan istilah umum dari ethanol atau ethyl alcohol. Zat ini umum ditemukan pada minuman beralkohol seperti bir, fermentasi sari buah, minuman keras malt, anggur, dan jenis minuman keras lain (liquor).

Minuman beralkohol merupakan minuman yang berasal dari proses fermentasi gula oleh ragi (pemecahan zat tanpa oksigen) pada buah-buahan, biji-bijian, juga sayuran.

Pada dasarnya, minuman beralkohol dikategorikan sebagai obat ‘sedatif hipnotis’ yang bekerja untuk menekan sistem saraf pusat pada dosis tinggi dan menjadi stimulan pada dosis lebih rendah.[1]

Meski menimbulkan pro dan kontra, konsumsi alkohol dalam batas minimum dapat memberikan beberapa manfaat seperti mengurangi potensi penyakit jantung, mengurangi risiko stroke iskemik, dan kemungkinan mengurangi risiko diabetes.[21]

Statistik penelitian oleh National Survey on Drug Use and Health (NSDUH) di tahun 2019 menunjukkan 14,1 juta orang dewasa berusia di atas 18 tahun memiliki gangguan konsumsi alkohol. Sebanyak 8,9 juta dari keseluruhan jumlah penderita adalah laki-laki.[2]

Berdasar data tersebut, pria di atas usia 65 lebih mungkin mengalami peningkatan risiko akibat konsumsi alkohol berlebih dibandingkan dengan wanita. Dampak yang ditimbulkan termasuk risiko penyakit, cedera, dampak alkohol yang diperparah dengan penyalahgunaan zat lain (melakukan seks tanpa pengaman, menyetir tanpa safety belt, dan sebagainya.), serta angka kematian lebih tinggi akibat komplikasi penyakit serius. [3][4][5]

Efek Samping Minum Alkohol bagi Pria

  • Sirosis

Sirosis merupakan jaringan parut (fibrosis) hati yang terbentuk akibat oleh kerusakan hati jangka panjang. Sirosis menyebabkan hati tidak mampu bekerja secara maksimal. Kondisi ini dapat memicu terjadinya komplikasi berujung kematian jika tidak segera mendapat penanganan.[6]

Timbulnya sirosis umum terjadi, terutama pada pria, yang menghabiskan waktu bertahun-tahun mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Membatasi jumlah minum alkohol adalah cara mencegah terjadinya sirosis. Pada kasus yang terlanjur terjadi, penyintas penyakit sirosis harus berhenti menenggak minuman beralkohol agar terhindar dari kemungkinan komplikasi yang memperparah kondisi hati.[6]

  • Kanker Hati

Di Amerika, alkohol menjadi 6% penyumbang penyebab dari segala jenis kanker, termasuk kanker hati.[7] Penyakit ini merupakan tumor agresif yang berada di jaringan hati dan menyebabkan kerusakan parah. Karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan jenis kanker paling umum ditemui pada pria.[8]

Kerusakan jaringan liver merupakan pemicu terjadinya kanker hati. Sama seperti sirosis, konsumsi alkohol secara masif dalam jangka waktu yang lama merupakan penyebab utama terjadinya kanker hati.[9] Dalam kasus kanker, selain berhenti mengonsumsi alkohol, diperlukan jenis perawatan lanjutan seperti kemoterapi untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

  • Disfungsi Ereksi

Ereksi merupakan respon tubuh dari adanya kerja saraf bersama sistem endokrin saat mendapat rangsangan. Ketika tubuh terangsang, otak akan mengirim sinyal ke bagian tubuh lain seperti jantung yang menyebabkan aliran darah meningkat. Penambahan volume aliran darah ini lalu mengalir ke ruang kosong di penis kemudian terjadilah proses ereksi. [10]

Selain kondisi kesehatan, konsumsi alkohol dapat memicu munculnya enzim protein phosphodiesterase tipe 5 (PDE5) yang mengganggu proses terjadinya ereksi. Akibatnya, tidak ada aliran darah ke penis.[10] Dilaporkan oleh Arackal dan Benegal, 72% dari keseluruhan peserta penelitian yang merupakan konsumen berat alkohol, mengalami setidaknya satu disfungsi seksual, termasuk kesulitan ereksi. Jumlah konsumsi alkohol menjadi prediktor paling signifikan sebagai penyebab terjadinya disfungsi ereksi pada pria.[22]

  • Infertilitas

Hormon testosteron merupakan hormon yang berpengaruh kuat pada libido pria. Jumlah hormon testosteron normal memproduksi sperma berkualitas baik, sedangkan gangguan produksi testosteron juga memicu berkurangnya karakteristik seksual sekunder pria (berkurangnya bulu di wajah dan dada, pembesaran payudara, dan sebagainya).[17][18]

Alkohol berperan penting pada system endokrin sehingga menghasilkan hormon testosteron kurang dari jumlah yang seharusnya. Gangguan fungsi testis tersebut mampu menyebabkan berkurangnya hasrat seksual, penyusutan testis, hingga memicu ketidaksuburan pada pria.[11]

  • Perubahan Penampilan dan Pemicu Obesitas

Konsumsi alkohol menambahkan jumlah kalori pada tubuh. Meski demikian, kalori yang masuk merupakan ‘kalori kosong’ yang memiliki sedikit manfaat nutrisi. Kalori inilah yang menyebabkan pertambahan berat badan berlebih, terutama di bagian perut dan dada. [12][13]

Perubahan tampilan fisik akibat alkohol cenderung mempengaruhi pria dibanding wanita. Pada pria, kelebihan kalori menyebabkan gelambir di bagian perut yang sering disebut ‘beer belly’ juga memicu timbulnya tumpukan lemak di bagian dada dan menimbulkan ‘man boobs’. Efek lainnya yakni munculnya problem penampilan seperti rambut rontok, kulit kering dan kusam, mata memerah, dan bau mulut tidak sedap.[13]

  • Meningkatkan Sikap Agresif

Sebuah studi eksperimental oleh Bushman dan Cooper menunjukkan adanya kaitan antara alkohol dan sikap agresif. Meski bukan penyebab utama, alkohol memicu seseorang untuk bertindak semakin agresif. Tindakan agresif yang muncul termasuk saat mengendarai kendaraan bermotor, berinteraksi sosial dengan orang lain, hingga berkaitan dengan interaksi seksual.[14]

Sejatinya, pengaruh alkohol pada timbulnya sikap agresif terjadi pada kedua gender baik pria maupun wanita. Namun studi menunjukkan bahwa pria cenderung bersikap lebih agresif daripada wanita.[20]

Pasangan pria yang sedang dalam pengaruh alkohol atau pernah meminum alkohol lebih cenderung melakukan kekerasan pasangan intim daripada pasangan wanita[15]. Hal ini memposisikan alkohol sebagai faktor utama memperparah terjadinya kekerasan seksual.[16]

  • Kanker Rongga Mulut, Faring (Tenggorokan), Laring, dan Kerongkongan

Terdapat berbagai penelitian yang telah dilakukan untuk mengukur risiko dari berbagai tingkat minum. Meski tidak secara spesifik meningkatkan risiko kanker, etanol berbentuk minuman seperti bir, anggur, dan sebagainya mudah terurai untuk membentuk karsinogen yang disebut asetaldehida. Karsinogen merupakan zat bersifat karsinogenik yakni memicu adanya kanker dan merusak DNA serta menganggu kemampuan sel memperbaiki kerusakan.[20]

Risiko kanker rongga mulut, faring, laring, dan kerongkongan cenderung menyerang pria. Sebuah penelitian di Jerman menunjukkan beban kanker akibat konsumsi alkohol didominasi oleh pria sebanyak 8117 dari 9588 kasus. Kanker tertinggi merupakan kanker rongga mulut dan faring (34% pria dan 6% wanita) disusul kanker karsinoma sel skuamosa esofagus (30% pada pria dan 5% pada wanita).[21]

Epidemiologis menunjukkan bahwa kolaborasi alkohol dengan tembakau memiliki 5 kali lipat risiko lebih besar daripada orang yang hanya mengonsumsi alkohol atau tembakau saja. Bagi pengonsumsi berat, kemungkinan risiko berlipat menjadi 30 kali lebih tinggi.[19]

1. Anonim. What Is Alcohol?. Health Promotion Agency; 2021
2. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Alcohol Facts and Statistics. 2021
3. Marco E Tori, Marc R Larochelle, Timothy S Naimi. Alcohol or Benzodiazepine Co-involvement With Opioid Overdose Deaths in the United States, 1999-2017. 1;3(4). 4. National Center of Biotechnology Information; 2020
4. Laurie F. Beck, MPH1; Jonathan Downs, MPH2; Mark R. Stevens, MSPH3; Erin K. Sauber-Schatz, PhD. Rural and Urban Differences in Passenger-Vehicle–Occupant 6. Deaths and Seat Belt Use Among Adults — United States, 2014. 66(17). Center for Disease Control and Prevention; 2017
5. Stahre M, Simon M. Alcohol-Related Deaths and Hospitalizations by Race, Gender, and Age in California . 3:3-15. The Open Epidemiology Journal; 2010
6. Anonim. Overview; Cirrhosis. National Health Service (NHS) UK. 2021
7. Anonim. Alcohol Use and Cancer. American Cancer Society; 2021
8. Chun-Yu Liu, Kuen-Feng Chen, Pei-Jer Chen. Treatment of Liver Cancer. Sep; 5(9)). Cold Spring Harb Perspect Med.; 2015
9. Anonim. Alcohol Use and Cancer. American Cancer Society; 2021
10. Anonim. Viagra, ED, and Alcoholic Drinks. Healthline; 2021
11. Mary Ann Emanuele, M.D., and Nicholas Emanuele, M.D. Alcohol and Male Reproductive System. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism; 2021
12. Yeomans, M.R. Alcohol, appetite and energy balance: is alcohol intake a risk factor for obesity?. 100(1). Physiology &Behavior; 2010
13. Kwok, A., Dordevic, A.L., Paton, G., Page, M.J. and Truby, H. Effect of alcohol consumption on food energy intake: a systematic review and meta-analysis. 121(5), British Journal of Nutrition; 2019
14. Bushman, B.J. and Cooper, H.M. Effects of alcohol on human aggression: An integrative research review. 107(3). Psychological Bulletin; 1990
15. Oliver Stanesby, Sarah Callinan, Kathryn Graham, Ingrid M Wilson, Thomas K Greenfield, Sharon C Wilsnack, Siri Hettige, Hoang Thi My Hanh, Latsamy Siengsounthone, Orratai Waleewong, Anne-Marie Laslett. Harm from Known Others' Drinking by Relationship Proximity to the Harmful Drinker and Gender: A Meta-Analysis Across 10 Countries.Sep;42(9).Alcohol Clinical and Experimental Research; 2018
16. Crane CA, Godleski SA, Przybyla SM, Schlauch RC, Testa M. The proximal effects of acute alcohol consumption on male-to-female aggression: A meta-analytic review of the experimental literature external icon. Trauma Violence Abuse; 2016
17. Harrison Wein, Ph.D. Understanding How Testosterone Affects Men. National Institutes of Health; 2013
18. Markus MacGill., Daniel Murrell, MD. Why do We Need Testosterone?. Medical news Today; 2019
19. World Cancer Day: know the facts – tobacco and alcohol both cause cancer. World Health Organizatuon Regional Office for Europe; 2021
20. Alcohol Use and Cancer. American Cancer Society; 2020
21. Ute Mons, PD Dr. sc. hum., Thomas Gredner, MPH., Gundula Behrens, MPH, PD Dr. habil. med., Christian Stock, PD Dr. sc. hum., and Hermann Brenner, Prof. Dr. med. Cancers Due to Smoking and High Alcohol Consumption: Estimation of the Attributable Cancer Burden in Germany. Sep;115(35-36). Deutsches Arzteblatt International; 2018
22. Bijiil Simon Arackal and Vivek Benegal. Prevalence of sexual dysfunction in male subjects with alcohol dependence. 49(2):109-12. Indian Journal of Psychiatry; 2007

Share