Daftar isi
Eupatorium cannabinum atau yang umumnya dikenal sebagai rami-agrimony atau tali suci merupakan spesie tumbuhan herba dari keluarga daisy, Asteraceae. Tumbuhan yang sangat menarik perhatian kupu-kupu ini biasanya ditemukan di beberapa wilayah, seperti Eropa, Asia, dan Afrika [1].
Tanaman hias ini juga memiliki beberapa sinonim, diantaranya Eupatorium argenteum, Eupatorium birmanicu, dan Eupatorium hyrcanicum. Sebagai tanaman obat, eupatorium cannabinum ini telah digunakan dan dipercaya untuk mengobati berbagai penyakit dalam pengobatan tradisional [1].
Sama halnya dengan genus Eupatorium lainnya, Eupatorium cannabinum juga memiliki beberapa karakteristik. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga mencapai 1,5 meter atau sekitar 4,9 kaki [1].
Rimpangnya kuat yang dikelilingi dengan akar serabut. Batang pada eupatorium cannabinum ini tegak dan bercabang [3].
Daun pada eupatorium cannabinum ini berbentuk petiolat yang tersusun secara berlawanan. Penyerbukan pada bunganya biasanya terjadi pada bulan juli hingga awal september [3].
Kepala bunganya kecil, halus, dan berwarna keputihan atau merah muda pucat. Sedangkan bunganya merupakan achene berwarna merah keungu-unguan yang berukuran sekitar 2-3 mm dengan rambut halus di sekelilingnya [3].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada eupatorium cannabinum:
Nama | Jumlah | Unit |
Linalool | 0.1 | % |
longifolone | 10.2 | % |
Thymol | 0.6 | % |
Cadinene | 1.2 | % |
Terpineol | 0.9 | % |
Decanal | 0.1 | % |
Limone | 0.4 | % |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa eupatorium cannabinum memiliki kandungan longifolone yang cukup tinggi yang mana kandungan ini memiliki kemampuan sebagai antioksidan apabila dikonsumsi. Longifolone akan bertindak dalam mengurangi kadar kolesterol berlebih di dalam tubuh yang dapat mengakibatkan penumpukkan pada pembuluh darah [1].
Selama bertahun-tahun, eupatorium cannabinum telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit dalam pengobatan tradisional. Tentunya, hal tersebut sepenuhnya dipengaruhi oleh kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya [1].
Sejumlah senyawa tersebut meliputi eupatoriopicrin, tanin, terpenoid, polifenol, flavonoid, alkaloid pyrrolizidine, saponin dan polisakarida. Sejumlah senyawa itulah yang membuat tumbuhan ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan [2].
Salah satunya ialah senyawa cymene di dalamnya digunakan untuk menjaga imun tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit [3].
Eupatorium cannabinum memiliki sejumlah kandungan senyawa di dalamnya, meliputi eupatoriopicrin, tanin, terpenoid, polifenol, flavonoid, alkaloid pyrrolizidine, saponin dan polisakarida. Sejumlah senyawa itulah yang membuat tumbuhan ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Eupatorium cannabinum memiliki kandungan senyawa beragam. Tentunya, hal tersebut juga berimbas pada manfaat yang dimilikinya [1].
Berikut di bawah ini beberapa manfaat kesehatan pada eupatorium cannabinum:
Manfaat dari eupatorium cannabinum yang pertama ialah sebagai antioksidan. Zat ini merupakan salah satu senyawa yang berperan penting bagi tubuh [3].
Antioksidan sendiri berguna untuk menangkal radikal bebas sehingga kita tidak mudah terpapar penyakit. Oleh karena itu, tak heran apabila senyawa ini termasuk salah satu senyawa dibutuhkan tubuh [3].
Di dalam eupatorium cannabinum terdapat senyawa berupa flavonoid. Senyawa inilah yang membuat tumbuhan satu ini memiliki sifat sebagai antioksidan [3,4].
Bahkan, beberapa penelitian membuktikan bahwa kandungan antioksidan pada eupatorium cannabinum lebih kuat jika dibandingkan dengan quercetin. Untuk itu, tumbuhan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber antioksidan alami yang cukup kuat. [3,4]
Selain sebagai antioksidan, eupatorium cannabinum dapat dimanfaatkan sebagai antitumor. Sesuai dengan namanya, sifat yang satu ini bermanfaat untuk melawan sel tumor pada tubuh [4].
Beberapa tumbuhan herbal juga memiliki sifat yang satu ini, termasuk eupatorium cannabinum. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan ini mengandung sejumlah senyawa seperti alkanoid dan fenolik [4,5].
Dimana, senyawa tersebut dinilai mampu menghambat pertumbuhan pada sel kanker. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika menjadikan tumbuhan yang satu ini untuk mengobati penyakit ganas tersebut [5].
Manfaat lainnya pada eupatorium cannabinum ialah sebagai antimikroba. Beberapa tumbuhan herbal memiliki manfaat yang satu ini, termasuk eupatorium cannabinum [2].
Penelitian membuktikan bahwa ekstrak eupatorium cannabinum menunjukkan aktivitas mikroba yang cukup tinggi. Pada aktivitas tersebut, tumbuhan ini mampu melawan mikroorganisme baik bakteri gram positif maupun gram negatif [7].
Oleh karena itu, tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba yang baik [7].
Eupatorium cannabinum dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba yang baik karena tumbuhan ini mampu melawan mikroorganisme baik bakteri gram positif maupun gram negatif
Manfaat selanjutnya pada eupatorium cannabinum yaitu dapat meredakan pilek. Semua orang pasti pernah terpapar penyakit yang satu ini [3].
Kondisi ini terjadi dikarenakan virus yang menyerang hidung dan tenggorokan sehingga hidung kita akan mengeluarkan lendir atau ingus. Kondisi ini biasanya sering terjadi ketika musim pancaroba [3].
Tak jarang, pilek juga dapat dianggap sebagai suatu gejala dari suatu penyakit. Apabila tidak segera ditangani, kondisi yang satu inipun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari [3].
Kondisi ini salah satunya dapat diatasi dengan eupatorium cannabinum. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan ini memiliki sifat sebagai antivirus [3,4].
Sifat inilah yang diduga kuat dapat mengurangi gejala pada pilek sehingga dapat meredakan kondisi tersebut [3].
Manfaat terakhir dari eupatorium cannabinum ialah dapat menjaga imun tubuh. Saat ini, imun tubuh merupakan hal terpenting yang harus selalu kita pantau dan jaga [3].
Salah satunya dapat menggunakan eupatorium cannabinum. Hal tersebut dikarenakan kandungan senyawa di dalamnya yang berupa cymene [3].
Senyawa inilah yang tampaknya membuat eupatorium cannabinum memiliki sifat antivirus. Selain itu, senyawa polisakarida di dalamnya juga dianggap mampu merangsang sistem kekebalan pada tubuh [3].
Maka dari itu, tumbuhan ini dapat digunakan untuk menjaga imun tubuh [3].
Eupatorium cannabinum dapat digunakan untuk menjaga imun tubuh karena memiliki aktivitas sebagai antivirus yang disebabkan oleh cymene dan polisakarida yang terkandung di dalamnya.
Meskipun memiliki manfaat yang beragam, bukan berarti eupatorium cannabinum tidak memiliki efek samping dari penggunaannya. Eupatorium cannabinum memiliki beberapa efek samping, yaitu sebagai berikut [5]:
Efek samping yang dapat terjadi apabila menggunakan eupatorium cannabinum ialah ptosis atau blepharoptosis. Prosis sendiri merupakan kondisi dimana kelopak mata menurun [3].
Meskipun tidak terasa sakit, namun ptosis ini dapat menjadi gejala suatu penyakit yang serius. Banyak faktor yang memicu kondisi yang satu ini, salah satunya merupakan efek samping dari penggunaan eupatorium cannabinum [3].
Kemungkinan, hal tersebut dapat terjadi dikarenakan dosis yang digunakan tidak tepat. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan ke dokter terdekat untuk mendapatkan dosis yang akurat [8].
Selain dapat mengakibatkan ptosis, eupatorium cannabinum juga dapat memicu kanker pada hati. Hal ini dikarenakan adanya senyawa berupa alkaloid pirolizidin di dalam eupatorium cannabinum [6].
Senyawa inilah yang bersifat katsinogen sehingga berpotensi menimbulkan kanker pada hati. Oleh karena itu, hati-hatilah dalam menggunakan obat herbal yang satu ini [6].
Eupatorium cannabinum juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama masa kehamilan dan menyusui. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan ini mengandung senyawa alkaloid pirolizidin [6].
Dimana, senyawa tersebut dapat mengakibatkan cacat lahir. Dengan kata lain, tumbuhan ini dikhawatirkan dapat membahayakan ibu dan anaknya [6].
Jadi, sebaiknya ibu hamil dan menyusui menghindari obat yang satu ini demi menjaga keselamatan pada ibu dan anaknya [6].
Sama halnya dengan keluarga Asteraceae lainnya, spesies tumbuhan yang satu ini dapat memicu timbulnya alergi pada kulit. Kebanyakan orang mungkin tidak merasakan efek samping ini [8].
Namun, bagi kalian yang memiliki alergi terhadap keluarga Asteraceae disarankan untuk tidak menyentuh eupatorium cannabinum secara langsung. Hal tersebut dikarenakan akan menimbulkan reaksi alergi pada kulit [8].
Eupatorium cannabinum memiliki beberapa efek samping yang mungkin dapat terjadi ketika penggunaannya, yaitu ptosis, kanker hati, alergi, dan kurang dianjurkan dikonsumsi selama masa kehamilan dan menyusui.
Di samping perannya dalam pengobatan tradisional, tentunya hal tersebut diikuti dengan cara penggunaan pada eupatorium cannabinum. Dengan cara penggunaannya yang tepat, membuat khasiatnya dapat bekerja secara maksimal bagi tubuh [3].
Berikut di bawah ini tips penggunaan pada eupatorium cannabinum:
Eupatorium cannabinum merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai teh herbal. Teh ini memiliki manfaat yang beragam, mulai dari meningkatkan nafsu makan hingga mengobati gangguan rematik [3,4].
Teh ini juga digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan dan meredakan pilek. Namun, penggunaannya harus dalam dosis yang kecil [3,4].
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar, dikhawatirkan akan menimbulkan efek samping. Cara menyeduh teh ini cukup mudah, yaitu dengan merendam daun kering eupatorium cannabinum yang dengan air mendidih selama beberapa saat [4].
Kemudian, saring dan teh ini siap diminum [4].
Selain dapat dijadikan sebagai teh herbal, air rebusan dari eupatorium cannabinum juga dapat diminum. Ramuan ini biasa terbuat dari akar dan daun dari eupatorium cannabinum yang direbus selama beberapa menit [4].
Lalu, air rebusannya diminum dan digunakan dalam pengobatan tradisional. Sama halnya dengan teh herbal, air rebusannya ini juga harus digunakan dalam dosis yang kecil [4].
Hal ini tak lain dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping yang berakibat fatal bagi tubuh [4].
Eupatorium cannabinum dapat dijadikan sebagai teh herbal dan air rebusan, dimana keduanya sama-sama memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.
Selain cara penggunaannya, cara penyimpanan pada eupatorium cannabinum juga harus diperhatikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kandungan senyawa di dalamnya sehingga dapat memberikan manfaat yang baik bagi tubuh [3].
Berikut di bawah ini tips penyimpanan pada eupatorium cannabinum:
Sama halnya dengan tumbuhan herbal lainnya, eupatorium cannabinum dapat disimpan dengan cara dikeringkan. Dengan cara tersebut, tumbuhan ini dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama [3,4].
Selain itu, kita dapat dengan mudah menggunakan obat herbal ini apabila sewaktu-waktu membutuhkannya. Baik daun ataupun akar dari tumbuhan ini dapat dikeringkan [3,4].
Caranya cukup mudah, yaitu dengan menyiapkan daun atau akar eupatorium cannabinum yang akan dikeringkan. Setelah itu, cuci bersih dan keringkan di bawah terik matahari atau bisa menggunakan blower [4].
Setelah kering, simpanlah dalam wadah tertutup agar kandungan senyawa di dalamnya tidak terkontaminasi dengan zat lainnya [4].
Eupatorium cannabinum dapat disimpan dalam bentuk kering agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan lebih mudah digunakan jika sewaktu-waktu memerlukannya.
1. Mehdi Mirza, Mehrdokht Najafpour Navaei and Mohammad Dini. Volatile constituents of essential oils isolated from flowers and leaves of Eupatorium cannabinum L. from Iran. 2: 149-152. Iranian Journal of Pharmaceutical Research; 2006.
2. Antonio Carlos Nogueira Sobrinho, Selene Maia de Morais, Elnatan Bezerra de Souza, Raquel Oliveira dos Santos Fontenelle. The genus Eupatorium L. (Asteraceae): A review of their antimicrobial activity. Vol. 11(3), pp. 43-57. Journal of Medicinal Plants Research; 2017.
3. Ali Esmail Al-Snafi. Chemical Constituents, Pharmacological and Therapeutic Effect of Eupatorium Cannabium - A Review. 4 (1): 160-168. Indo American Journal of Pharmaceutical Sciences; 2017.
4. Asta Judzentiene, Rasa Garjonyte, Jurga Budiene. Variability, toxicity, and antioxidant activity of Eupatorium cannabinum (hemp agrimony) essential oils. Volume 54(6): 945-953. Pharmaceutical Biology; 2016.
5. Alice Grigore, Georgeta Neagu, Nicoleta Dorbre , Adrian. Evaluation of antiproliferative and protective effects of Eupatorium cannabinum L. extracts. 42(4): 334–344. Turk J Biol; 2018.
6. J. K. Aronson. Asteraceae. 729-734. Meyler's Side Effects of Drugs; 2016.
7. Hesham R. El-Seedi. Antimicrobial Activity and Chemical Composition of Essential Oil of Eupatorium glutinosum (Lam.). Vol 1(8): 655 - 659. Natural Product Communications; 2006.
8. Lucian Ionita, Alice Grigore, Lucia Pirvu, Elena Draghici, Corina Ionita, Minerva Panteli, Nicoleta Dobre. Pharmacological activity of an Eupatorium cannabinum L. extract. Vol. 18, No. 6: 8779 - 8786. Romanian Biotechnological Letters; 2013.