Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Penting untuk mengenali keadaan ini sebagai fusi atau geminasi, karena penentuan perawatan bagi keadaan tersebut sangat berbeda. Jika menemukan keadaan ini pada anak sebaiknya orang tua tidak perlu panik,
Perkembangan gigi yang mengalami gangguan, membuat ketidaknormalan pada jumlah, ukuran, dan bentuk dari gigi. Gemination merupakan suatu anomali (kelainan) gigi, di mana terdapat ketidaknormalan dari ukuran gigi yang besar. Biasanya gemination disebut dengan gigi ganda karena secara visual, nampak 2 gigi yang menyatu[1].
Daftar isi
Gemination atau geminasi pada gigi disebabkan karena proses pemisahan yang tidak sempurna saat perkembangan gigi. Mahkota gigi nampak terbelah, padahal secara struktur memiliki 1 akar gigi.
Dalam banyak kasus, sangat jarang ditemukan gemination gigi yang memiliki akar gigi yang terpisah. Oleh sebab itu, gemination gigi biasa disebut dengan double tooth (gigi ganda)[2].
Kelainan ini dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan sehingga tidak terdapat faktor jenis kelamin. Meskipun penyebab dari kelainan ini masih belum ditemukan, namun terdapat beberapa faktor yang dapat memicu gemination, antara lain[4]:
Biasanya gemination dikaitkan dengan fusi karena memiliki ciri khas yang sama yakni secara visual, terdapat 2 gigi yang menyatu. Namun terdapat perbedaan diantara keduanya yakni jumlah akar gigi.
Fusi merupakan penyatuan 2 gigi sehingga memiliki 2 akar, namun pada kasus gemination hanya memiliki 1 akar saja. Adapun ilustrasi perbedaannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Selain kedua ciri dari gemination gigi yakni penyatuan 2 gigi yang hanya memiliki 1 pulpa, terdapat ciri-ciri lainnya sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa gemination gigi terjadi pada saat pertumbuhan, maka kelainan ini dapat dideteksi mulai dari anak-anak.
Penelitian menyebutkan bahwa, gigi gemasi lazim ditemukan pada gigi primer dibandingkan gigi permanen. Adapun presentasenya adalah 2.5% terjadi pada gigi primer dan 0,07%-2,1% terjadi pada gigi permanen[8].
Proses pembelahan gigi yang tidak sempurna menyebabkan penyatuan dari 2 gigi. Namun, gigi yang mengalami gemination hanya memiliki 1 pulpa saja.
Maka dari itu, gemination gigi disebut gigi ganda. Karena proses terjadinya gemination dikaitkan dengan pertumbuhan dari gigi, maka perlu diperhatikan kembali apa saja penyebab yang dapat memicu ketidaknormalan tersebut. Pada banyak kasus, faktor keturunan sering kali menyebabkan kondisi ini.
Terdapat dua langkah yang dapat dilakukan oleh seorang dokter gigi untuk pemeriksaan pasien dan mendiagnosa jika terdapat gemination gigi. Berikut penjelasannya:
Seorang dokter gigi (dentist) akan memeriksa kondisi visual dari gigi pasien. Hal ini dikarenakan gemasi terjadi pada gigi seri di bagian depan. Dokter akan menghitung gigi pasien untuk mengetahui apakah gigi mengalami gemasi.
Biasanya pasien yang mengalami gemination gigi memiliki jumlah gigi yang normal (20 gigi primer dan 32 gigi permanen) karena gigi yang menyatu dihitung satu. Sedangkan untuk fusi, seseorang akan memiliki jumlah gigi dibawah rata-rata[5].
Selain memeriksa kondisi visual, dokter gigi akan menuarankan pasien untuk CT Scan. Gambar hasil XRay untuk mendiagnosis sesorang mengalami gemasi atau fusi akan membantu diagnosa dokter.
Sinar X dapat memperlihatkan struktur dalam bagian gigi pasien sehingga memudahkan diagnosis dokter. Gigi yang mengalami gemasi biasanya ditunjukkan dengan kondisi rongga pulpa yang sebagian atau seluruhnya menyatu. Sedangkan fusi memiliki rongga pulpa yang terpisah[5].
Seorang dengan gemination gigi dapat terlihat pada saat tersenyum karena kelainan ini sering terjadi pada gigi seri atas bagian depan. Biasanya sering terlihat pada maxillary incisors (gigi seri bagian atas) dan canines (gigi taring)[6].
Selain mengakibatkan gangguan estetika pada gigi, bagian gigi depan yang besar dapat mendesak gigi lain sehingga bengkok. Susunan gigi menjadi tidak teratur dan dapat mempengaruhi kemampuan mengunyah seseorang[4].
Susunan gigi yang tidak teratur akan memudahkan gigi untuk berlubang dan menimbulkan plak pada gigi sehingga memicu penyakit gigi lainnya seperti karies gigi. Selain itu, kondisi ini akan mempersulit pasien dalam melakukan perawatan gigi.
Kasus gemination gigi sangat jarang ditemui namun kelainan ini dapat diobati dengan sejumlah perawatan gigi. Perawatan untuk kelainan ini bervariasi tergantung bagaimana kondisi dari gigi pasien. Adapun perawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Implan Gigi
Untuk kasus pasien germinasi gigi yang besar, dilakukan tindakan ekstraksi (pencabutan) gigi dan menggantikannya dengan gigi palsu gigi. Terdapat 2 metode dalam pemasangan gigi palsu yakni dengan cara dipasang pada gigi yang berdekatan atau dengan cara implan.
Implan gigi merupakan gigi palsu yang ditanam dengan melakukan pembedahan rahang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi akumulasi plak pada gigi.
2. Fisur Silen[4,7].
Pasien dianjurkan untuk melakukan perawatan ini karena gigi yang mengalami gemination sangat rentan terjadi akumulasi plak yang menyebabkan karies.
Prosedur dari perawatan ini adalah dengan membentuk kembali dan mengisi bagian gigi yang tidak simetris dengan bahan tertentu dimana gigi akan menjadi lebih tahan dari serangan karies. Tindakan ini biasanya dilakukan pada gigi geraham.
3. Orthodontic[7].
Perawatan ini biasa disebut dengan pemasangan behel atau kawat gigi. Kasus gemination yang untuk perawatan ini biasanya mendapatkan perawatan gigi lainnya. Tujuan dari pemasangan behel hanya digunakan untuk merapikan struktur gigi pasien yang tidak teratur akibat gemination.
4. Endodontic Treatment[8,9].
Perawatan saluran akar gigi atau endodontic dilakukan untuk membersihkan area gigi yang mengalami kerusakan. Proses dari perawatan ini dimulai dari anastesi lokal oleh dokter gigi.
Lalu diteruskan dengan mengangkat jaringan di dalam pulpa dan membersihkan saraf yang tersisa di saluran akan. Tahap selanjutnya setelah pembersihan, dokter gigi akan mengisi saluran tersebut dengan bahan seperti karet yang disebut gutta-percha.
Setelah melakukan prosedur perawatan jaringan akan tersebut, biasanya gigi mesio-distal akan direduksi ukurannya. Hal ini dilakukan untuk ukuran gigi sangat besar. Setelah direduksi ukurannya, dilakukan prosedur untuk memperbaiki estetika dari gigi, salah satunya penggantian mahkota gigi dengan porcelain.
5. Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi[4].
Jika seorang pasien dengan gemination gigi tidak mau menjalani perawatan apapun, maka dokter gigi akan menyarankan untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi untuk mencegah akumulasi plak. Pasien harus menggosok gigi minimal 2 kali sehari dengan penggunaan obat kumur yang dapat mencegah plak.
Terdapat beberapa cara untuk mengatasi kelainan gigi ini, berikut penjelasannya:
1) Indavara Eregowda Neena, Roopali Sharma, Pameshwarappa Poornima, Korishettar Basavaraj Roopa. 2015. Journal of Oral Research and Review. Gemination in Primary Central Incisor
2) PK Rao, KM Veena, L Chatra, and P Shenai. 2013. National Center for Biotechnology Information. Twin Tooth on Either Side: A Case Report of Bilateral Gemination
3) Abbas Shorki, Hamed Mortazavi. 2013. Research Gate. The largest bilateral gemination of permanent maxillary central incisors:
report of a case
4) Anonim. 2016. Denta Gama. Tooth Gemination in Dentistry
5) Hans U. Luder. 2015. Fontiers in Physiology. Malformations of the tooth root in humans
6) Dr. Vishal Sharma, Dr. Anshu Minocha, Dr. Ashu Gupta, Dr. Neeta Sharma. 2017. University Journal of Dental Science. Management of Geminated Teeth Case Report
7) D.B. Nandini, B.S. Deepak, M. Selvamani, dan H.K. Puneeth. 2014. Journal of Clinical and Diagnostic Research. Diagnostic Dilemma of a Double Tooth: A Rare Case Report and Review
8) Süha Türkaslan, Hasan Suat Gökçe, dan Mehmet Dalkızc. 2007. Europe Journal of Dentistry. Esthetic Rehabilitation of Bilateral Geminated Teeth: A Case Report
9) Vinaya Kumar Kulkarni, T. Raju Ragavendra, Jeevanand Deshmukh, Amit Vanka, Mahesh Kumar Duddu, dan Anand Kumar G. Patil. 2012. Contemporary Clinical Dentistry. Endodontic treatment and esthetic management of a primary double tooth with direct composite using silicone buildup guide
10) Pediatric Densitry. 2010. Oral Answer. Double Teeth – Gemination and Fusion