Gynipral atau Hexoprenaline adalah tokolitik efektif yang berhasil digunakan dalam pengobatan persalinan prematur. Hexoprenaline adalah stimulan reseptor adrenergik beta 2. [1]
Gynipral memiliki toleransi yang baik diberikan secara intravena maupun oral dan dalam banyak kasus tidak perlu menambahkan obat antiaritmia untuk mengurangi efek samping.
Daftar isi
Hexoprenaline adalah obat yang digunakan untuk persalinan prematur dan bantuan bronchoconstriction. [2]
Penjelasan lebih lanjut mengenai hexoprenaline sebagai berikut:
Indikasi | Persalinan prematur, Penyembuhan Bronkokonstriksi[2] |
Kategori | Obat dengan resep dokter |
Konsumsi | Dewasa |
Kontraindikasi | Pendarahan alat kelamin yang berat, plasenta lepas secara prematur, infeksiintra uterus, insufiensi miokard berat. |
Tindakan pencegahan khusus | -> Hipertensi berat dan hipotensi -> Hipertiroidisme -> Tirotoksikosis, aritmia takikardiak, miokarditis, hipotensi, penyakit ginjal berat, defek katup mitral, stenosis aorta subvalvular hipertrofik idiopatik -> Resiko endema paru pada pasien yang dirawat karena persalinan prematur, kehamilan menyusui. |
Beberapa manfaat Hexoprenaline sudah dijabarkan pada perkenalan apa itu hexoprenaline. Berikut dosis untuk hexoprenaline: [2]
Selalu konsultasikan kepada Dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat tersebut. Berikut dosis obat hexoprenaline yang diberikan untuk pasien:
Petunjuk penggunaan: Relief Bronkokonstriksi Dewasa: Relief bronkokonstriksi 0,5-1mg 3 kali/hari. Penghirupan Relief bronkokonstriksi Sebagai aerosol: Sulfat: 100-200 mcg sampai 6 kali / hari. Sebagai larutan nebulising: HCl: 250-500 mcg tiap 4-6 jam. Maks: 3 mg / hari. Rincian Dosis: Dewasa: Sebagai sulfat : 100-200 mcg hingga 6 kali/hari dengan inhalasi aerosol. Sebagai HCL: 250-500 mcg setiap 4-6 jam dengan nebulisasi; maksimal: 3 mg / hari untuk nebulisasi |
Persalinan Prematur Dewasa: Sebagai sulfat: Injeksi IV lambat 10 mcg dosis pemuatan selama 5 -10 menit, diikuti dengan kecepatan infus awal 0,3 mcg / menit. Infus berkepanjangan pada 0,075 mcg / menit dapat diberikan jika tidak ada perubahan pada serviks. |
Berikut adalah detail dari Hexoprenaline: [2,4]
Penyimpanan | → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Pemakaian | → Harus diminum saat perut kosong, minimal 30 menit sebelum makan[2] |
Cara penggunaan | → Menggunakan nebulisasi → Melalui intravena (menggunakan infus) → Diminum bentuk oral [2] |
Interaksi dengan obat lain | →MAOIs, TCAs, Beta-Blocker, bahan yang mengandung kalsium dan vitamin D, Dihidrotachysterol, Mineralokortikoid, Methlxanthines, Glukortikoid.[4] |
Overdosis | → Biasanya takikardiak. → Palpitasi dan Tremor otot rangka (pada dosis tinggi dan kumulatif)[2] |
Apa saja efek samping yang biasa terjadi? [2]
Beberapa pasien mungkin tidak mengalami efek samping tersebut. Atau ada beberapa yang tidak disebutkan dalam list di atas. Bila anda memiliki efek samping yang lain, segera konsultasikan kepada dokter.
Bagaimana cara menggunakan obat Hexoprenaline?
Biasanya dilakukan oleh dokter, malalui intravena, dan pernafasan dengan nebulisasi [2]
Apa Efek Samping Hexoprenaline?
Terkadang denyut jantung merasa lebih cepat, dan juga palpitasi dan tremor otot
Brand Merek Dagang[4] |
Argocian (Biol) |
Etoscol (DCPC) |
Gynipral (Alkaloid) |
Hexolinev (Shouchan) |
Ipradol (Nycomed) |
Taicopin (DCPC) |
1. J Woytoń, M Zimmer, T Fuchs. The use of Gynipral (hexoprenaline) in suppression of uterus contractions. Ginekol Pol; 1999.
2. Anonim. Hexoprenaline. Mims Indonesia; 2020.
3. Anonim. Hexoprenaline. Drugs; 2020.
4. Anonim. Hexoprenaline. DrugBank; 2020.