Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kayu angin adalah sejenis lumut yang tumbuh pada pohon. Tumbuhan ini sering dipakai untuk pengobatan, seperti menurunkan berat badan, meredakan nyeri, menurunkan demam, penyembuhan luka, dan mengencerkan
Daftar isi
Kayu angin merupakan tumbuhan yang memiliki nama latin Usnea thallus dengan nama lain Linchen dasypogus dan berasal dari tanaman asal Usnea misaminensis (Vain), Usnea dasypoga (Acharius), atau Usnea sp. Tumbuhan tersebut kelompok dalam semacam jenis lumut yang hidupnya di bagian permukaan batang pohon secara bergerombol.
Kayu angin sendiri termasuk ke dalam kelompok keluarga Parmeliaceae dan masuk ke dalam genus Usnea tentunya. Tumbuhan tersebut dapat tumbuh secara menggantung pada pepohonan di hutan dataran tinggi pada ketinggian di atas 1.000 m dpl.
Meskipun disebut dengan semacam jenis lumut, tumbuhan tersebut juga mempunyai berbagai manfaat yang dapat dijadikan sebagai obat herbal. Hal ini tentunya tumbuhan kayu angin memiliki berbagai kandungan yang dapat membantu tubuh untuk meringankan berbagai penyakit yang dialami seseorang [2].
Kayu angin dari tumbuhan yang sejenisnya ternyata mempunyai kesamaan dan perbedaan dari tumbuhan yang lainnya sehingga dapat mudah dikenal dan dibedakan tentunya. Kayu angin sendiri tumbuh seperti semak kecil tanpa daun, atau menjuntai di antara kulit kayu atau ranting kering.
Tumbuhan tersebut berbentuk mirip dengan benang tebal berwarna hijau kelabu atau putih keabu-abuan dan dapat mencapai panjang sekitar 30 cm dengan posisi menjuntai. Bentuk yang dimiliki pada tumbuhan kayu angin yaitu seperti jenggot, menggantung seperti cemara.
Kayu angin sendiri biasanya menyukai tempat hidup yang memerlukan kelembaban cukup tinggi dikarenakan tumbuhan tersebut dapat tumbuh ditempat yang seperti itu. Tumbuhan kayu angin tersebut dapat ditemukan menggantung pada pohon cemara dan kayu putih [2].
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada kayu angin:
Nama | Jumlah | Unit |
Asam Gallic | 0.99 | mg |
Asam Klorogenic | 3.5 | mg |
Vanilin | 6.9 | mg |
Asam Caffeic | 0.46 | mg |
Asam Coumaric | 0.56 | mg |
Asam Ferulic | 15.3 | mg |
Asam Cinamic | 19.87 | mg |
Menurut tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa kayu angin memiliki berbagai macam kandungan asam di dalamnya yang dapat berguna untuk kesehatan. Salah satu asam tersebut adalah asam coumaric yang dapat digunakan sebagai lemak tak jenuh yang dapat mengurangi kandungan lemak jenuh di dalam tubuh [1].
Tumbuhan kayu angin sendiri dijadikan sebagai obat herbal dikarenakan terdapat beberapa senyawa yang terkandung di dalamnya. Kandungan yang ada di dalamnya seperti berbagai senyawa asam, seperti asam usnin, asam barbotolat, asam usnetin, asam barbatin, dan beberapa senyawa asam yang lainnya juga.
Beberapa senyawa asam tersebut masing-masing dapat membantu tubuh dalam mengatasi berbagai penyakit yang dialami oleh tubuh, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi obat herbal dari tumbuhan kayu angin itu. Senyawa tersebut dapat mengatasi penyakit seperti terjadi masuk angin, disentri dan masih ada yang lainnya lagi.
Kayu angin sendiri sangat cocok untuk dikonsumsi dan sangat berkhasiat juga, maka sering sekali dijadikan sebagai bahan-bahan produksi dalam pencampuran obat herbal yang lainnya [1,2,3].
Kayu angin mempunyai berbagai kandungan senyawa yang baik untuk kesehatan tubuh dan meringankan beberapa penyakit yang dialami
Kayu angin dijadikan sebagai obat herbal dikarenakan mempunyai manfaat kesehatan yang baik untuk tubuh. Sehingga ada beberapa manfaat kesehatan dari tumbuhan kayu angin tersebut sebagai obat herbal.
Berikut di bawah ini manfaat kesehatan pada tumbuhan kayu angin :
Kayu angin mempunyai manfaat sebagai meredakan batuk yang mungkin berdahak. Hal ini dikarenakan di dalamnya tumbuhan tersebut sudah terdapat beberapa senyawa yang dapat bertindak sebagai ekspektoran dan antibakteri pada tubuh.
Di dalam tumbuhan kayu angin terdapat beberapa senyawa baik, yaitu sineol yang mana senyawa tersebut bersifat sebagai ekpektoran karena dapat menimbulkan rasa hangat apabila dikonsumsi. Senyawa sineol dapat digunakan untuk menyembuhkan sakit batuk pada seseorang [3,4].
Tumbuhan kayu angin juga mempunyai sifat antibakteri yang mampu mengatasi infeksi bakteri di saluran kemih seperti susah buang air kecil. Saluran kemih memang rentan terkena serangan bakteri, dan jika tidak segera dilakukan tindakan atau terjadi gangguan yang terus-menerus akan menimbulkan efek yang lebih serius.
Maka dari itu apabila mengonsumsi tumbuhan kayu angin dapat lebih menjaga kondisi kesehatan saluran kemih agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan [1,3,4].
Kayu angin jika dikonsumsi dapat untuk berperan sebagai menjaga kesehatan kandung kemih dari segala penyakit
Ekstrak dari tumbuhan kayu angin ternyata juga mampu memberikan efek baik untuk dijadikan sebagai obat kumur. Kandungan yang ada pada beberap bagiannya mempunyai sifat sebagai anti bakteri yang ternyata dapat membersihkan bagian-bagian dari mulut, seperti gusi dan gigi.
Tumbuhan kayu angin sendiri mempunyai sifat seperti antiseptik yang apabila pada bagian gusi semisal gusi terdapat luka maka dapat lebih cepat sembuh apabila dengan cara berkumur menggunakan obat dari yang lainnya [3,4,5].
Selain itu tumbuhan kayu angin ternyata memiliki sifat sebagai antikanker yang mencukupi untuk mencegah terjadinya kanker terutama kanker tiroid. Pada tumbuhan tersebu di dalamnya terdapat suatu beberapa kandungan gizi dan senyawa yang baik
Kandungan tersebut dapat membantu untuk mencegah dan mengatasi sel kanker di dalam tubuh, seperti saponin, flavonoid, fenolik, dan senyawa lain. Senyawa tersebut masing-masingnya mempunyai peranan untuk membantu dalam mencegah dan mengatasi sel kanker sehingga terhindar dari sakit kanker.
Senyawa flavonoid contohnya yang mana mempunyai peran untuk mencegah terjadinya suatu proses poliferasi sel kanker sehingga dapat mencegah penyebaran dari sel kanker di dalam tubuh [5,6].
Senyawa flavonoid yang dimiliki ternyata baik untuk mencegah terjadinya kanker yang berkembang di dalam tubuh
Manfaat lainnya lagi dari kayu angin yaitu dapat digunakan pada seseorang yang mengalami fase menua dalam usia dini biasanya. Jika ingin mencegah penuaan dini yang akan terjadi dapat dibantu dengan tumbuhan tersebut.
Di dalam tumbuhan tersebut terdapat senyawa seperti isoflavon yang sangat membantu dalam mengurangi penuaan dini saat usia masih dini. Senyawa isoflavon tersebut dalam ekstraknya bisa di oleskan di bagian kulit sehingga dapat mencegah segala penyakit kulit yang akan terjadi [5].
Dijadikan sebagai obat herbal tumbuhan kayu angin karena adanya manfaat yang bisa dirasakan. Akan tetapi tumbuhan tersebut juga memiliki efek samping yang cukup membahayakan bagi kesehatan tubuh.
Berikut di bawah ini efek samping dari kayu angin :
Efek samping yang lainnya yaitu adalah dapat terjadi sakit perut jika dikonsumsi juga secara berlebihan dan tidak sesuai dengan keadaan tubuh. Hal ini tentunya karena di dalam tumbuhan kayu angin terdapat kandungan asam-asam yang cukup tinggi, maka dari itu perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan keadaan tubuh.
Biasanya senyawa-senyawa asam-asaman mempunyai dosis yang cukup tinggi pada tumbuhan herbal karena akan menghambat kinerja kerja dari perut tersebut. Sehingga sangat berhati-hatilah setiap mengonsumsi obat herbal yang mengandung berbagai kandungan senyawa asam-asaman [5].
Jika mengonsumsi tumbuhan kayu angin secara berlebihan akan menyebabkan efek samping seperti terjadi alergi yang mana hal itu adanya ketidakcocokan terhadap obat herbal tersebut. Hal ini dikarenakan tumbuhan tersebut salah satunya merupakan tumbuhan yang dijadikan sebagai obat herbal dan mempunyai efek samping jika dikonsumsi tidak tepat.
Gejala yang dapat terjadi jika alergi seperti ruam merah, gatal- gatal hingga sesak nafas. Maka dari itu perlu adanya perhatian dari sebelum mengonsumsi obat herbal dari semacam tumbuhan alami [5].
Efek samping yang terjadi dapat membahayakan kesehatan tubuh jika digunakan secara berlebihan
Kayu angin jika ingin dikonsumsi dengan aman dan terjaga maka harus dilakukan beberapa cara yang tepat dan benar. Sehingga khasiat yang didapatkan di dalam tumbuhan tersebut dapat berefek baik bagi kesehatan tubuh dan meringankan beberapa penyakit yang dialami oleh tubuh.
Berikut di bawah ini tips penggunaan yang bisa dilakukan pada saat sebelum mengonsumsi tumbuhan kayu angin tersebut :
Cara perebusan tersebut bisa dilakukan pada tumbuhan kayu angin, yang mana cara ini sangat mudah dan tikda membutuhkan waktu yang cukup lama pula. Cara yang harus dilakukan seperti menyiapkan beberapa bahan-bahannya terlebih dahulu salah satunya bagian kayu angin dan bahan campuran yang lainnya sebagai pendukung. Cuci bersih seluruh bahan-bahan tersebut dengan menggunakan air yang mengalir agar bersih dan steril.
Setelah itu siapkan air yang telah dituangkan ke dalam panci sekitar 400 ml saja, lalu panaskan sejenak saja di atas kompor sebentar saja. Setelah cukup panas maka masukkan bahan-bahan tersebut semuanya menjadi satu, dan tunggulah hingga beberapa menit sampai mendidih serta airnya berubah warna. Lalu sambil menunggu, supaya agak diaduk-aduk sesekali saja supaya semuanya tercampur merata.
Setelah beberapa menit dan sudah mendidih cuku lama, maka tiriskan dan jangan lupa untuk disaring menggunakan alat penyaring. Hal ini supaya selalu memisahkan antara ampas dan air rebusannya, karena yang dibutuhkan hanya air rebusannya saja. Jika sudah tersaring maka pindahkan ke wadah seperti gelas, yang dibutuhkan hanya 2 gelas air rebusan saja, minumlah air rebusan tersebut dengan teratur dan alangkah baiknya diminum pada saat kondisi airnya masih agak hangat [7].
Pembuatan selain direbus ternyata tumbuhan tersebut juga bisa digunakan dan dikonsumsi dalam keadaan teh yang alami. Sehingga cara yang harus dilakukan tentunya cukup mudah dan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama pula. Langkah pertama yang harus dilakukan tentunya seperti menyiapkan beberapa bahan yang ingin dipakai seperti kayu angin dan beberapa bahan campuran yang lainnya, lalu masukkan ke dalam wadah seperti gelas semua bahan itu.
Lalu siapkan juga beberapa ml air yang akan dibutuhkan dan tuangkan ke dalam panci yang sudah disiapkan, lalu panaskan hingga benar-benar sampai mendidih. Setelah itu jika sudah mendidih maka tuangkan ke dalam wadah gelas yang sudah terisikan dengan bahan-bahan herbal secukupnya saja. Diamkan beberapa menit sampai semuanya terlarut dan sesekali diaduk-aduk agar tercampur merata.
Setelah itu saringlah air tersebut menggunakan alat penyaring, karena yang dibutuhkan hanya bagian airnya saja. Tuangkan hasil saringan tersebut ke dalam wadah seperti gelas yang akan dipakai, lalu minumlah atau konsumsilah sesuai dengan kebutuhan saja. Alangkah baiknya juga lebih baik dikonsumsi dalam keadaan teh alami tersebut masih sedikit hangat karena dapat membuat tubuh lebih terasa hangat juga dan berenergi [7].
Cara yang dilakukan pada kayu angin bisa dilakukan supaya pada saat dikonsumsi bisa berefek baik bagi kesehatan tubuh
Simpan dalam kondisi jangka panjang juga bisa dilakukan pada tukbuhan kayu angin tersebut. Sehingga kondisi dari tumbuhan itu bisa terjaga dari berbagai virus atau bakteri yang ada.
Kondisi yang segar ternyata bisa dilakukan pada tumbuhan kayu angin tersebut. Hal yang harus dilakukan seperti menyiapkan beberapa bahan-bahannya terlebih dahulu seperti kayu anginnya.
Setelah itu siapkan juga plastik ziplock yang sudah disterilkan terlebih dahulu karena dijadikan sebagai wadah. Lalu masukkan bahan kayu angin itu ke dalam plastiknya dan tutuplah secara rapat.
Simpanlah dan letakkan di dalam lemari es pada bagian rak sayuran supaya terpisahkan dari bahan makanan yang lain dan juga bisa terjaga kondisinya [7].
Kondisi yang segar untuk kayu angin pada proses penyimpanan ternyata baik dan bisa dilakukan untuk menjaga kondisinya
1. Violeta Popovici, Laura Bucur, Antoanela Popescu, Aureliana Carainae. Determination Of The COntent In Usnic Acid And Polyphenols From The Extracts Of Usnea and The Evaluation Of Their Antioxidant Activity. Vol. 66, 2. Farmacia; 2018.
2. Philippe Clerc. Species Concepts in the Genus Usnea (Lichenized Ascomycetes). 30(4):321 - 340. The Lichenologist; 1998.
3. Ari S. Nugraha., Tashi Wangchuk, Anthony C. Willis., Rachada Haritakun., Heri Sujadmiko., and Paul A. Keller. Phytochemical and Pharmacological Studies on Four Indonesian Epiphytic Medicinal Plants: Drynaria rigidula, Hydnophytum formicarum, Usnea misaminensis, and Calymperes schmidtii. 1-6. Natural Product Communications; 2019.
4. Prateeksha, B. S. Paliya, R. Bajpai, V. Jadaun,J. Kumar,S. Kumar,D. K. Upreti,B. R. Singh,S. Nayaka,Y. Joshid and Brahma N. Singh. The genus Usnea: a potent phytomedicine withmultifarious ethnobotany, phytochemistry andpharmacology. 6,21672-21696. RSC Advances; 2016.
5. Sepahvand, A., Studzińska-Sroka, E., Ramak, P., & Karimian, V. Usnea sp.: Antimicrobial potential, bioactive compounds, ethnopharmacological uses and other pharmacological properties; a review article, 113656. Journal of Ethnopharmacology; 2020.
6. Aleksandra Kozłowska, Dorota Szostak-Wegierek. Flavonoids--food sources and health benefits. 68(2):79-85. Roczniki Państwowego Zakładu Higieny; 2014.
7. Siva Krishnan. Traditional Herbal Medicines - A Review. Volume 5, Issue 4. International Journal of Research and Analytical Reviews; 2018.