Kehamilan & Parenting

8 Macam Refleks pada Bayi Baru Lahir

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berbagai gerakan bayi pada minggu-minggu pertamanya merupakan gerak refleks atau gerak tanpa sadar. Respon refleks pada bayi yang dimiliki sejak lahir membantu bayi untuk menyesuaikan diri pada lingkungan di luar rahim[1, 2].

Beberapa jenis refleks bayi berlangsung selama beberapa bulan, sementara beberapa yang lain dapat menghilang dalam hitungan minggu[3].

Pemeriksaan terhadap refleks bayi dilakukan oleh dokter untuk mengecek otak dan sistem saraf menjalankan fungsi dengan baik[3].

Berikut beberapa jenis refleks yang dimiliki bayi:

1. Refleks Mencari

Refleks mencari (rooting reflex) merupakan salah satu gerak tanpa sadar normal pada bayi yang paling dikenali. Refleks mencari mendorong bayi untuk mengarahkan kepala ke arah tangan jika kita menyentuh pipi atau mulutnya[2, 3].

Refleks ini membantu bayi menemukan payudara atau botol untuk mulai menyusu. Pada awalnya, bayi akan mencari dari sisi ke sisi, menolehkan kepala ke arah puting payudara dan kemudian menjauhkan wajah seperti menunduk[1, 3].

Namun menjelang usia 3 minggu, bayi akan mengetahui untuk menggerakkan kepala ke arah yang tepat dan menempatkan mulutnya pada posisi untuk menyusu. Bayi juga akan menunjukkan respon ini pada puting botol[1, 3].

2. Refleks Mengisap

Refleks mengisap atau menyedot (sucking reflex) merupakan refleks yang berperan penting bagi bayi, terutama saat muncul bersamaan dengan refleks mencari. Kedua refleks ini memungkinkan bayi untuk bisa memperoleh nutrisi[2].

Refleks mengisap bayi sudah mulai berkembang sejak di dalam kandungan ibu. Saat melakukan pemeriksaan kehamilan dengan ultrasound, terkadang dapat diamati ketika bayi menyedot ibu jarinya[1, 3].

Setelah kelahiran, bayi akan mulai mengisap secara refleks saat puting ditempatkan pada mulut atau menyentuh bagian langit-langit mulut bayi. Pada bayi yang diberikan susu menggunakan botol, refleks juga akan timbul saat bayi merespon puting botol[1].

Gerak dalam refleks mengisap terdiri atas dua tahap, yaitu[3]:

  • Tahap pertama: bayi menempatkan bibir pada sekitar areola dengan puting payudara berada di jauh di dalam mulut, mengarah pada persimpangan langit-langit mulut keras dan lunak, dan menekan payudara di antara lidah dan langit-langit mulut
  • Tahap kedua: lidah bergerak dari areola ke puting. Proses berlangsung dengan bantuan isapan yang mempertahankan penempelan mulut pada payudara.

Mengkoordinasikan gerakan menyedot ritmik dengan bernapas dan menelan merupakan tugas yang cukup sulit bagi bayi.

Sehingga meskipun menyedot merupakan gerak refleks, tidak semua bayi dapat menyedot dengan baik pada awalnya. Seiring waktu, bayi akan bisa melakukan proses menyedot dengan terampil[1, 3].

3. Refleks Moro

Refleks Moro disebut juga sebagai refleks kaget (startled reflex). Refleks ini menyebabkan bayi memanjangkan lengan, kaki, dan jari dan menekuk badan dan menyatukan lengan saat bayi terkejut oleh sensasi terjatuh dan rangsang seperti suara keras, cahaya terang, atau gerakan tiba-tiba[2, 3].

Bayi biasanya akan menunjukkan ekspresi wajah terkejut. Bahkan terkadang bayi akan menangis keras[3].

Dokter biasanya akan memeriksa respon refleks Moro bayi segera setelah bayi dilahirkan dan pada pemeriksaan rutin pertama bayi. Refleks Moro dapat timbul dalam tingkat yang berbeda-beda pada setiap bayi[2, 3].

Biasanya refleks Moro paling sering terjadi selama bulan pertama dan mulai menghilang setelah sekitar usia 2 bulan[2, 3].

4. Refleks Melangkah

Refleks melangkah (stepping reflex) memungkinkan bayi untuk menempatkan satu kaki di depan yang lain ketika kaki bayi ditempatkan pada permukaan datar. Gerakan ini bukan benar-benar gerak melangkah untuk berjalan dan akan menghilang pada usia sekitar 4 bulan[2].

Refleks ini akan membantu bayi merangkak ke payudara tepat setelah kelahiran ketika bayi ditempatkan pada perut itu[3].

Jika melihat bayi melakukan refleks melangkah, pastikan untuk menyokong badan bayi dengan memegangi tubuhnya pada bagian di bawah lengan. Hal ini penting dilakukan karena bayi belum cukup kuat untuk benar-benar menyokong tubuhnya untuk berdiri[2].

Refleks melangkah akan kembali ketika bayi mencapai usia untuk siap belajar berjalan[2, 3].

5. Refleks Menggenggam

Refleks menggenggam (palmar grasp) membuat bayi berpegangan pada sesuatu, memungkinkan bayi untuk memegang tangan orang lain. Refleks ini akan timbul saat kita mengusap bagian telapak tangan atau kaki[1, 2].

Jari-jari bayi akan menekuk dan memegang jari yang menyentuhnya. Jika kita mencoba menarik jari yang dipegangi, maka genggaman bayi akan bertambah erat[2].

Refleks menggenggam akan mulai menghilang saat bayi mencapai usia sekitar 5 sampai 6 bulan. Namun refleks menggenggam pada telapak kaki (plantar grasp) biasanya menghilang sekitar usia 9 hingga 12 bulan[1].

6. Refleks Leher Tonik

Refleks leher tonik (tonic neck reflex) atau fencing timbul ketika kita menempatkan bayi pada posisi telentang dan menggerakkan kepala ke satu sisi. Bayi akan mengambil posisi fencing (berpedang), meluruskan lengan dan kaki pada satu sisi yang sama, menekuk lengan satunya[1, 2].

Tangan dan kaki bayi pada sisi satunya akan menekuk dengan tangan mengepal. Refleks ini terjadi hingga sekitar usia 6 bulan[2].

Refleks ini tidak dialami oleh setiap bayi. Jika bayi sedang menangis, maka bayi tidak dapat melakukan refleks leher tonik. Kadang orang tua tidak menyadari refleks leher tonik sebab gerakan tidak kentara[1, 3].

Seperti halnya refleks Moro, refleks leher tonik juga normalnya terjadi pada kedua sisi tubuh secara seimbang. Jika menemukan refleks pada bayi terlihat berbeda pada satu sisi atau bahwa gerakan bayi pada satu sisi tubuh lebih baik daripada sisi yang lain, sebaiknya dikonsultasikan pada dokter[3].

7. Senyum Reflektif

Orang tua dapat melihat bayi tersenyum saat sedang tidur. Senyum tersebut merupakan senyum reflektif karena merespon terhadap stimulus internal[1].

Dengan kata lain, senyum tersebut merupakan reaksi tidak disadari dan bukan senyum yang sebenarnya, yang mana akan muncul saat merespon terhadap suatu hal yang dianggap menarik atau menyenangkan bagi bayi[1].

Pada saat usia dua bulan, bayi dapat mulai benar-benar tersenyum secara sadar ketika bangun tidur dan melihat wajah orang tua. Senyum ini bukan reaksi refleks, melainkan respon yang disadari yang disebabkan perasaan senang[1].

8. Refleks Mendorong Lidah

Refleks mendorong lidah (tongue thrust reflex) termasuk salah satu refleks yang dimiliki bayi sejak lahir. Jika kita memasukkan suatu objek ke dalam mulut bayi, misalnya sendok, maka bayi akan mendorongnya keluar menggunakan lidah. Refleks ini akan menghilang dengan sendirinya ketika bayi berusia sekitar 4-5 bulan[1].

1. Anonim. Reflexes in Newborn Babies and Infants. Pampers; 2020.
2. Stephanie Brown, reviewed by Sarah Rahal, MD. Understand the Different Types of Newborn Reflexes. Very Well Family; 2019.
3. Anonim. Newborn Reflexes. Healthy Children; 2021.

Share