Anak mulai bisa dikenalkan pada makanan padat saat mencapai usia 6 bulan. Kentang termasuk salah satu sayuran yang paling umum untuk diberikan sebagai makanan pendamping ASI (MPASI)[1].
Kentang banyak dipilih karena merupakan bahan makanan yang mudah untuk dimasak dan dikombinasikan dengan bahan makanan lain sebagai makanan bayi. Kentang juga mudah untuk dicerna dan memberikan asupan energi untuk bayi[2].
Memberikan kentang sebagai makanan pendamping ASI dapat memberikan beberapa manfaat seperti:
Daftar isi
Kentang yang telah dimasak hingga matang memiliki tekstur yang lembut dan halus sehingga memudahkan untuk ditelan oleh bayi. Kentang yang telah dimasak dan diolah dengan baik tidak termasuk makanan yang berpotensi tinggi menyebabkan bayi tersedak, sehingga aman diberikan pada bayi yang baru belajar untuk menelan[1, 3].
Kentang juga jarang menjadi alergen (penyebab reaksi alergi). Selain itu, kentang memiliki rasa yang netral sehingga dapat dengan mudah dikombinasikan dengan berbagai bahan makanan lain, seperti sayuran hijau dan daging[3].
Kentang dapat menjadi sumber energi yang baik karena memiliki kandungan karbohidrat dan kalori tinggi. Dalam 100 gram kentang atau setengah kentang berukuran sedang, mengandung sekitar 94 kalori dan 21 gram karbohidrat[1, 4].
Bayi berusia lebih dari 6 bulan memerlukan makanan dengan kandungan karbohidrat dan kalori tinggi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya yang berlangsung cepat, serta untuk mencapai berat badan sehat[1].
Kentang mengandung berbagai mikronutrisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan cepat bayi, seperti folat, zat besi, magnesium, kalium, natrium, vitamin C, dan vitamin B6[1, 3].
Vitamin B dan vitamin C dapat membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh. Kentang juga mengandung kolin, suatu nutrisi yang berperan penting untuk perkembangan otak[3].
Selain itu, kentang tinggi akan kandungan kalium yang berperan penting dalam perkembangan jaringan otot yang sehat dan mendukung fungsi otak dan saraf. Kandungan magnesium dan kalsium dalam kentang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tulang yang kuat[1, 3].
Kentang mengandung sejumlah gula alkalin yang dapat mengendalikan kadar asam lambung tetap di batas normal, sehingga mencegah bayi mengalami gangguan pencernaan akibat asam berlebih seperti masalah gas[2].
Kentang juga mengandung pati resisten. Studi klinis menunjukkan bahwa konsumsi rutin pati resisten dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam usus, sehingga menjaga kesehatan saluran pencernaan[1, 3].
Namun kentang hanya dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan bayi jika dimasak bukan dengan digoreng[2].
Bagian kulit pada kentang memiliki kandungan serat dan antioksidan yang lebih tinggi. Namun, konsumsi kulit tidak dianjurkan bagi bayi karena kulit berpotensi terpapar tanah yang mengandung logam berat. Oleh karena itu, untuk orang tua yang memberikan kentang sebagai MPASI sebaiknya memastikan untuk mencuci dan mengupas kulit kentang sebelum mengolahnya[4].
Beberapa varietas kentang, meliputi kentang dengan daging umbi berwarna merah, tinggi akan kandungan antosianin. Antosianin merupakan suatu zat warna yang memiliki manfaat antioksidan[4].
Antioksidan membantu melawan berbagai penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga konsumsi kentang sebagai MPASI juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya infeksi pada bayi[4].
Kentang memiliki manfaat untuk perlindungan kulit. Kandungan vitamin C, pati, dan enzim di dalam kentang membantu dalam menutrisi jaringan kulit. Air kentang memiliki sifat basa dan bermanfaat sebagai antiseptik melawan sel-sel kulit mati yang mudah mengelupas[4].
1. Swati Patwal (M.Sc. (Food & Nutrition), MBA), reviewed by Jennifer Swallow (MS, RDN, LDN). Potatoes For Babies: Right Age, Health Benefits And Recipes. Mom Junction; 2022.
2. Aarohi Achwal reviewed by Nidhi Mehta (Nutritionist). Potatoes for Babies- Health Benefits and Quick Recipes. First Cry Parenting; 2018.
3. Anonim. Potato. Solid Starts; 2020.
4. Ryan Raman, MS, RD. 7 Health and Nutrition Benefits of Potatoes. Healthline; 2018.