Cantengan, atau disebut paronychia dalam istilah medis, adalah infeksi yang terjadi di kulit sekitar kuku jari tangan dan kaki.
Tergantung dari penyebab infeksinya, cantengan bisa terjadi perlahan dan berlangsung selama beberapa minggu atau terjadi tiba-tiba dan berlangsung hanya satu atau dua hari.
Tetapi, infeksi bisa menjadi parah dan bahkan menyebabkan lepasnya kuku bila tidak diobati.
Jika cantengan tidak kunjung sembuh meskipun telah diobati, maka tindakan operasi mungkin perlu dilakukan. Selain itu, jika abses sudah terjadi, penyayatan dan pembuangan nanah harus dilakukan.
Cantengan adalah infeksi yang menyebabkan abses pada jaringan kulit yang membatasi kuku. Infeksi ini bisa terjadi karena beberapa sebab, misalnya kontak terlalu lama dengan kelembaban atau iritan-iritan kronis lainnya. Trauma yang didapat dari menggigiti kuku, manicure, atau menarik kuku yang patah juga bisa menyebabkan cantengan. [1]
Cantengan akut sering menyebabkan rasa hangat dan nyeri yang menusuk. Kasus cantengan ringan bisa diatasi dengan merendamnya di air hangat atau dengan menggunakan salep atau minum antibiotik.
Cantengan kronis bisa berlangsung selama 6 minggu atau lebih. Bengkak dari abses seringkali terjadi perlahan dan berhubungan dengan infeksi jamur Candida albicans tingkat rendah. Cantengan jenis ini sering dialami oleh orang yang pekerjaan atau kebiasaannya membuat tangan mereka sering terpapar kelembaban dalam waktu lama.
Menghentikan kegiatan atau kebiasaan yang membuat tangan rentan terinfeksi jamur serta pengobatan dengan salep atau obat minum bisa digunakan untuk mengobati cantengan kronis. Tetapi, bila cara-cara ini tidak berhasil, maka operasi adalah prosedur yang disarankan untuk dilakukan. [1]
Operasi cantengan bisa dilakukan melalui beberapa teknik: [1, 4]
Teknik 1
Keuntungan dari teknik ini adalah tidak ada bagian kulit yang tersayat.
Kekurangannya, bila jaringan lipatan kuku tidak terangkat sepenuhnya, maka nanah masih akan ada yang tersisa dan bisa menyebabkan abses kembali terjadi.
Untuk itu bagian lipatan kuku yang diangkat harus dilakukan di beberapa titik untuk memastikan nanah terbuang sepenuhnya, serta pasien harus diperiksa kembali 2 hari setelah prosedur untuk dilihat apakah cantengan kembali terbentuk atau tidak.
Teknik 2
Teknik ini membutuhkan perawatan pasca operasi yang sangat hati-hati, dan prosedur ini hanya sesuai untuk pasien yang bisa dan mau melakukan perawatan ini di rumah. Dokter akan meresepkan salep campuran antifungal dan steroid untuk dioleskan di malam hari, serta salep antibiotik untuk digunakan di siang hari hingga luka sembuh.
Teknik 3
Cara terakhir adalah dengan mengangkat kuku sepenuhnya, dan diikuti dengan pemakaian salep antifungal dan steroid setiap hari di bagian bawah kuku yang kini terbuka.
Operasi cantengan termasuk prosedur yang sangat umum dilakukan dan aman. Namun, tetap, ada beberapa kontraindikasi yang bisa terjadi, termasuk: [1]
Perlu diingat bahwa cantenga kronis merespon pengobatan dengan lambat dan bisa berlangsung selama beberapa minggu bahkan bulan, namun tetap bisa diatasi. Jika kondisi ini tidak segera diobati, maka akan terjadi episode-episode timbulnya nyeri akibat peradangan akut karena bagian yang infeksi terus menerus tertusuk kuku.
1. Clark RE, Madani S, Bettencourt MS. Nail surgery. Dermatology Clinic; 1998.
2. Mary Ellen Ellis, Judith Marcin, MD. Paronychia. Healthline; 2018.
3. Aaron Kandola, Cynthia Cobb, DNP, APRN. How to treat paronychia (an infected nail). Medical News Today; 2018.
4. Vineet Relhan, Khushbu Goel, Shikha Bansal, Vijay Kumar Garg. Management of Chronic Paronychia. Indian Journal of Dermatology; 2014.