Oxyfedrine adalah obat dari golongan vasodilator dan Beta adrenoreceptor agonis. Digunakan sebagai terapi pengobatan angina pectoris. Berfungsi untuk menekan kadar tonisitas dari pembuluh koroner jantung dan meningkatkan metabolisme miokardial. [1]
Angina pectoris sendiri adalah suatu keadaan yang menimbulkan ketidaknyamanan, terutama di dada. Disebabkan oleh kurangnya suplai darah yang masuk melalui otot jantung. Umumnya bersifat sementara. Selain merasakan nyeri di dada, juga dirasakan pada leher, rahang, atau juga pada lengan.[7]
Daftar isi
Berikut ini adalah info detil mengenai Oxyfedrine. Mulai dari indikasi hingga peringatan dalam penggunaannya: [2][7]
Indikasi | Sebagai terapi pengobatan miokardial infark, dan angina pectoris. Bila terjadi kegagalan suplai oksigen dalam darah menuju miokardial, maka akan menyebabkan infark miokard. Untuk mencegah terjadinya keadaan tersebut baik infark miokard, maupun angina, maka terapi pengobatan dengan konsumsi Oxyfedrine adalah salah satu solusi |
Kategori | Obat keras (P No.1) |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Anti anginal |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Gangguan aorta dengan perubahan haemodinamik; subvalvular aorta stenosis |
Peringatan | Pasien yang mengkonsumsi Oxyfedrine akan mengalami gangguan selera makan yang bersifat sementara, tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat ini |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Secara per oral: Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil |
Secara khusus obat ini bekerja selektif pada reseptor Beta adrenergik agonis, berfungsi sebagai anti angina. [1]
Berdasarkan mekanisme kerjanya tersebut, membuat oxyfedrine bersifat kardiotonik. Meningkatkan atau memperbaiki aktivitas kardiak/jantung. Sehingga digunakan sebagai terapi: [3]
Seperti yang telah tersebut, selain untuk terapi pengobatan angina, juga penyakit atau kondisi di atas. Karena berkaitan erat dengan suplai darah yang membawa oksigen ke miokardial, sehingga konsumsi obat Oxyfedrine dapat membantu tercapainya tujuan terapi.
Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya penyakit Angina pectoris:
Oleh karena penyebab dari angina yang tersebut di atas, terapi pengobatan Oxyfedrine yang merupakan generasi baru untuk golongan obat anti angina termasuk tepat.
Obat ini bekerja sebagai vasodilator, sehingga mampu meningkatkan ketahanan arteri koroner, untuk membawa suplai darah yang mengandung oksigen menuju miokardial.[7]
Berikut ini adalah pemberian dosis oxyfedrine untuk dewasa: [2]
Oral/Diminum untuk angina pectoris, Infark miokard: → 8-24 mg per hari, diminum selama interval waktu dalam 24 jam, 3 x sehari |
Sejauh ini efek samping yang dilaporkan selama penggunaan obat oxyfedrine adalah hilangnya nafsu makan, namun hanya sementara. Tetap berkonsultasi pada dokter selama menggunakan terapi obat ini dan terkontrol. [2]
Berikut ini adalah informasi detil mengenai oxyfedrine, mulai dari penyimpanan obat hingga interaksi dengan obat lainnya: [2][4][5]
Penyimpanan | Tablet: → Simpan dalam suhu ruang, di bawah 30°C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Bekerja secara selektif pada reseptor Beta adrenergik agonis dan sebagai vasodilator →Penyerapan: diserap dengan sangat baik dalam tubuh, setelah pemberian per oral. Waktu yang diperlukan untuk mencapai puncak konsentrasi plasma: 2-4 jam secara per oral →Metabolisme: dimetabolisme oleh enzim liver, serta diekskresikan melalui urine. Menghasilkan metabolit norephedrin →Ekskresi: melalui urine. Sebagai metabolit 75-100% |
Interaksi dengan obat lain | Efektivitas oxyfedrine dapat berubah, bila dikonsumsi bersamaan dengan obat-obat berikut ini: →Acebutolol: akan menurunkan efek terapeutik dari oxyfedrine →Asam asetilsalisilat: akan meningkatkan risiko hipertensi →Adenosine: dapat meningkatkan risiko takikardia →Amitriptyline: akan meningkatkan risiko hipertensi →Befunolol: akan menurunkan efek terapeutik dari oxyfedrine →Benazepril: oxyfedrine dapat mengurangi efek antihipertensi dari benazepril |
Interaksi dengan makanan | →Tidak dipengaruhi dengan makanan. Dapat dikonsumsi bersama makan atau sebelum makan →Sebaiknya tidak dikonsumsi dengan alkohol |
Overdosis | — |
Pengaruh pada hasil lab | — |
Apakah oxyfedrine dapat mengatasi atau mengurangi nyeri dada?
Ya, nyeri dada karena penyakit angina pectoris [1]. Penyakit angina juga dipengaruhi oleh faktor lemak jahat (kadar kolesterol tinggi), menimbulkan atherosclerosis. Oleh karenanya, selain terapi dengan obat, juga mengubah pola makan, dengan diet sehat.
Benarkah oxyfedrine dapat mencegah kondisi infark miokard?
Ya, selama dikonsumsi dengan dosis yang dianjurkan serta rutin kontrol [2]
Bolehkah anak-anak dan ibu hamil mengkonsumsi oxyfedrine?
Tidak [2]
Apakah oxyfedrine dapat dikonsumsi bersamaan dengan obat jantung lainnya?
Beberapa obat jantung atau antihipertensi dapat mempengaruhi efektivitas oxyfedrine dan obat golongan lainnya bila digunakan bersamaan. Konsultasikan terlebih dahulu pada ahli medis terkait [5]
Berikut ini adalah beberapa obat ber-merk yang mengandung bahan obat oxyfedrine: [6]
Brand Merek Dagang |
Adenocin |
Ildamen |
Adenocinum |
1. Mazumdar. K, Dutta. NK, Kumar. KA, Dastidar SG. In vitro and on Vivo synergism between tetracycline and the cardiovascular agent oxyfedrine HCl against common bacterial strains. Biological & pharmaceutical bulletin. 38 (4): 713-7. Wikipedia. 2005
2. Anonim. MIMS.com. Oxyfedrine. 2020
3. Anonim. Oxyfedrine HCl; pada.ncbi.nlm.nih.gov , 2020
4. E Appel et al. Excretion of norephedrin by man after oral administration of oxyfedrine. Eur J Clin Pharmacol: pubmed.ncbi.nlm.nih.gov , 1975
5. Anonim. Drugbank.ca. Oxyfedrine. 2020
6. Anonim. Drugs.com.Oxyfedrine. 2020
7. Anonim. Medscape. Oxyfedrine. 2020