Sebagai orang tua yang memiliki anak usia bayi, berbagai masalah kesehatan yang terjadi bisa cukup mengkhawatirkan karena bayi belum bisa bicara.
Salah satu masalah yang sering dialami oleh bayi adalah masalah kesehatan kulit.
Bayi dengan kebiasaan menggaruk wajah bisa kemudian menimbulkan guratan-guratan merah di wajahnya.
Bagi orang tua yang memiliki bayi yang sering melakukan hal tersebut, kenali berbagai kemungkinan penyebabnya untuk bisa mengatasi.
Daftar isi
Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan bayi menggaruk wajahnya adalah karena gatal [1,2].
Kulit yang gatal bahkan bagi orang dewasa pun tidak terasa nyaman.
Gatal tersebut bisa disebabkan oleh gigitan nyamuk, kulit kering, atau masalah kulit lainnya yang perlu diperhatikan oleh orang tua [1,2,3,4].
Terkadang gatal pada kulit bayi tidak bisa diabaikan dan dibiarkan begitu saja walaupun rata-rata akan sembuh dengan sendirinya [1].
Orang tua tetap perlu memerhatikan kondisi kulit bayi karena terkadang kulit yang sangat sensitif juga menyebabkan kulit mudah tergores [1].
Pada beberapa kasus, bayi bahkan dapat mengalami eksim sehingga saat sering menggaruk maka kulit wajah mudah luka [1,2,4,5].
Konsultasikan ke dokter jika ingin mengidentifikasi faktor risiko atau pemicu gatal dan ingin segera menangani dengan benar.
Bayi sering menggaruk wajah juga bisa dikarenakan gerakan tangan yang tidak bisa anak kontrol [1,2,6].
Pada bayi yang baru lahir, kemampuan untuk mengendalikan gerakan tubuh masih belum sempurna [1].
Gerakan refleks bisa saja terjadi pada tangannya sehingga secara tidak sengaja ia menggaruk wajah [1].
Gerakan tak terkontrol atau gerakan refleks bisa saja terjadi ketika bayi terkejut [1].
Saat bayi sudah memasuki usia 3-6 bulan, biasanya gerakan refleks ini akan mereda dan bayi akan mulai jarang atau berhenti menggaruk wajah secara tidak sengaja [1,2,6].
Bila usia anak yang sudah di atas 6 bulan dan masih sering menggaruk wajah, orang tua dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini.
Ketidaknyamanan pada kuku sekaligus gerakan refleks bisa menyebabkan bayi sering menggaruk wajah dan meninggalkan goresan di kulitnya [1,2].
Orang tua dapat memotong kuku anak secara rutin supaya kulit wajahnya tidak mudah terluka [1,2].
Tangan bayi terutama pada usia 6 bulan ke bawah sering berada di dekat wajahnya saat ia berbaring [1,2].
Oleh sebab itu, insiden menggaruk wajah akan terjadi terlalu sering yang jika tidak diatasi dapat membuat kulit bayi terluka [1,2].
Adakah cara mengatasi atau mencegah bayi sering menggaruk wajah?
Ada, orang tua dapat mencegah bayi agar tidak sering menggaruk wajah.
Bahkan ketika sudah telanjur, orang tua tetap dapat melakukan berbagai upaya ini untuk mengatasinya [1,2,7] :
Jika penanganan mandiri tidak membuahkan hasil atau terdapat masalah kulit yang perlu ditangani secara medis, segera periksakan anak ke dokter.
1. Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN & Catherine Crider. Baby Scratching Face: Why Does It Happen and Can You Prevent It?. Healthline; 2020.
2. Dr. Pooja Parikh, MBBS, DCH, DNB & Swati Patwal, M.Sc. (Food & Nutrition), MBA. Baby Scratching Face: Why Does It Happen And How To Prevent It. Mom Junction; 2022.
3. Raising Children. Dry skin. Raising Children; 2021.
4. NIDirect. Skin rashes in babies. NIDirect; 2022.
5. Joseph Bennington-Castro & Ross Radusky, MD. Everyday Health; 2022.
6. Courtney J. Wusthoff, MD, MS, FAAP. Healthy Children; 2020.
7. Healthy Children. Nail Care: Fingers and Toes. Healthy Children; 2009.