Daftar isi
Rumput Minjangan merupakan salah satu spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam keluarga Asteraceae. Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Chromolaena odorata ini juga mempunyai beberapa nama umum seperti Siam Weed, Christmas Bush, dan Common Floss Flower.
Tumbuhan Rumput Minjangan berasal dari Amerika Utara, Florida, Texasco Mexico, Karibia dan tersebar luas di daerah Asia Tropis, Afrika Barat, serta di sebagian Australia. Tumbuhan tersebut biasanya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit, seperti malaria, kencing nanah, rematik, dan lain sebagainya.
Hal tersebut dikarenakan oleh senyawa-senyawa penyusun di dalamnya yang membuat tumbuhan Rumput Minjangan memiliki manfaat yang beragam. [2]
Tumbuhan Rumput Minjangan tentunya memiliki karakteristik serupa dengan keluarga Asteraceae lainnya. Rumput Minjanganmerupakan herba abadi yang membentuk semak-semak lebat dengan tinggi 1,5 hingga 2 meter.
Batangnya berkayu dan memiliki cabang bebas dengan lateral berkembang serta berpasangan dari ketiak tunas. Batang yang lebih tua berwarna coklat sedangkan ujung dan pucuk mudanya berwarna hijau.
Sistem akar pada Rumput Minjangan berserat dan menembus kurang dari 20-30 cm ke dalam tanah. Bunga pada Rumput Minjangan ini berwarna putih atau ungu kebiruan pucat.
Sedangkan benih pada gulma ini berukuran kecil dengan panjang 3-5 mm, lebar 1mm, dan beratnya kira-kira 2.5 mg. [2]
Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada rumput minjangan:
Nama | Jumlah | Unit |
Pinene | 10.6 | % |
Limonene | 0.7 | % |
Cineole | 1.2 | % |
Ocimene | 0.6 | % |
Humulene | 1.2 | % |
Cadinene | 1.9 | % |
Cadinol | 0.2 | % |
Terpinene | 0.5 | % |
Menurut data pada tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa rumput minjangan memiliki kandungan gizi yang cukup banyak. Salah satu kandungan gizi di dalamnya, yaitu sineole sering kali digunakan sebagai campuran minyak pereda kontraksi pada otot.
Hal ini dikarenakan sineole memiliki sifat yang dapat menimbulkan rasa hangat apabila dioleskan pada kulit, sehingga dapat merelaksasi otot-otot yang mengalami kontraksi [1].
Rumput minjangan merupakan salah satu tumbuhan yang kaya akan manfaat. Tentunya, hal tersebut tidak terlepas dari kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya.
Pada rumput minjangan ditemukan beberapa senyawa penting seperti terpenoid, odoratin, acacetin, isosakuranetin, dillenetin, dan lain sebagainya. Senyawa-senyawa penting itulah yang membuat tumbuhan yang satu ini memiliki beragam manfaat.
Salah satu manfaatnya yaitu dapat digunakan sebagai antimikroba. Hal ini dikarenakan adanya senyawa berupa isosakuranetin di dalam tumbuhan Rumput Minjangan tersebut. [1,2]
Rumput Minjangan mengandung beberapa senyawa penting seperti terpenoid, odoratin, acacetin, isosakuranetin, dillenetin, dan lain sebagainya.
Selain memiliki kandungan senyawa yang beragam di dalamnya, tumbuhan Rumput Minjangan juga memiliki beberapa manfaat kesehatan bagi tubuh. Penggunaannya pun telah terkenal dalam pengobatan tradisional selama bertahun-tahun.
Berikut di bawah ini beberapa manfaat bagi kesehatan yang terdapat pada Rumput Minjangan:
Rumput minjangan merupakan salah satu tumbuhan yang terkenal akan manfaatnya dalam pengobatan tradisional. Tumbuhan tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun dan dijamin kemanjurannya.
Salah satu manfaat dari tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Chromolaena odorata ini yaitu sebagai antioksidan. Hal ini disebabkan oleh beberapa kandungan senyawa yang terdapat di dalam tumbuhan Rumput Minjangan tersebut.
Senyawa – senyawa tersebut diantaranya meliputi asam fenolik dan campuran kompleks lipofilik aglikon flavonoid. Dimana senyawa – senyawa itulah yang diduga menjadi komponen penyusun utama munculnya sifat antioksidan pada tumbuhan Rumput Minjangan.
Selain itu, adanya kandungan fenolik yang kuat pada tumbuhan tersebut juga dipercaya sebagai zat yang bertanggung jawab atas efek yang satu ini. Oleh karena itu, tumbuhan rumput minjangan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber antioksidan.
Hal ini dikarenakan adanya aktivitas antioksidan yang cukup signifikan pada tumbuhan rumput minjangan itu sendiri. [3]
Selain berperan sebagai antioksidan yang baik, tumbuhan rumput minjangan juga memiliki manfaat lain, yaitu sebagai antimikroba. Manfaat yang satu ini diperoleh dari ekstrak etanol dalam tumbuhan rumput minjangan.
Senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya diduga menjadi zat utama adanya sifat antimikroba pada tumbuhan tersebut. Selain itu, adanya senyawa-senyawa lain, seperti isosakuranetin juga menjadi senyawa pendukung yang menambah efeknya sebagai antimikroba.
Senyawa-senyawa itulah yang dipercaya mampu melawan kurang lebih 22 strain mikroorganisme termasuk bakteri gram positif maupun gram negatif. [3,4]
Masih erat kaitannya dengan efeknya sebagai antimikroba, manfaat lainnya dari tumbuhan rumput minjangan ialah dapat membantu proses penyembuhan pada luka. Sebenarnya, penggunaan rumput minjangan dalam penyembuhan luka sudah ada sejak lama.
Di Indonesia sendiri, rumput minjangan menjadi salah satu alternatif dalam menyembuhkan luka. Biasanya, tumbuhan ini digunakan dalam pengobatan berbagai jenis luka, seperti luka bakar, luka pada jaringan lunak, peradangan hingga infeksi luka.
Faktor utama yang menjadi kekuatan dari penyembuhan luka ini diduga berasal dari aktivitasnya sebagai antimikroba. Ekstrak daun pada rumput minjangan mengandung beberapa metabolit sekunder sebagai asam fenolik yang berperan untuk mempercepat proses pada penyembuhan luka.
Bahkan, obat dari tumbuhan ini dinilai memiliki khasiat yang memuaskan dengan sedikit toksisitas. Obat inipun dinilai memiliki efektivitas yang lebih tinggi daripada obat yang biasanya digunakan. [2,3,4]
Rumput Minjangan dinilai dapat mempercepat proses penyembuhan luka dengan toksisitas yang rendah.
Kandungan senyawanya yang beragam, membuat tumbuhan rumput minjangan memiliki efek yang beragam pula. Ternyata, tumbuhan rumput minjangan ini memiliki efek sebagai anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik.
Ketiga efek tersebut diduga disebabkan oleh senyawa berupa flavonoid yang terkandung di dalamnya. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan terdapat sekitar 14 flavonoid, termasuk 5, 7-dihydroxy-6 dan 4′-dimethoxyflavanone di identifikasi terdapat di dalam tumbuhan Rumput Minjangan.
Senyawa-senyawa itulah yang mengakibatkan efek sebagai anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik yang kuat. Oleh karena itu, tak heran apabila tumbuhan rumput minjangan menjadi salah satu sumber anti inflamasi, analgesik, dan antipiretik. [3,6]
Selain memiliki beberapa manfaat telah disebutkan di atas, manfaat terakhir dari tumbuhan rumput minjangan ini yaitu untuk mengobati penyakit malaria. Seperti yang kita ketahui, penyakit tersebut merupakan salah satu penyakit yang menjadi morbiditas dan mortalitas di negara yang beriklim tropis.
Dalam ekstrak daun pada tumbuhan Rumput Minjangan ditemukan aktivitas sebagai antimalaria. Dimana aktivitas tersebut tak lain dipengaruhi oleh sifatnya sebagai antiplasmodial.
Efek tersebut dikarenakan oleh beberapa senyawa yang terkandung di dalam tumbuhan Rumput Minjangan. Beberapa senyawa penting tersebut ialah terpene dan flavonoid.
Ramuan ini juga dinilai lebih efektif apabila dibandingkan dengan obat yang biasanya digunakan dalam pengobatan penyakit malaria. Pada ramuan obat tersebut juga dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab dari malaria itu sendiri secara signifikan. [3,5]
Rumput Minjangan juga dapat digunakan untuk mengobati malaria karena sifatnya sebagai antiplasmodial.
Setiap obat herbal tak hanya memiliki manfaat yang beragam, tetapi juga mempunyai beberapa efek samping. Hal tersebut dikarenakan perbedaan kondisi penderita dan tingkat keparahan penyakitnya.
Selain itu, munculnya efek samping itu juga dapat dipicu oleh hal lain, contohnya seperti dosis yang tidak sesuai. Untuk itu, simaklah beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan Rumput Minjangan:
Efek samping yang ditimbulkan dari penggunaan ramuan Rumput Minjangan yaitu dapat menganggu fungsi dari ginjal. Seperti yang kita ketahui, ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh.
Ginjal sendiri memiliki peran yang cukup besar dalam tubuh, contohnya saja menyaring zat-zat sisa metabolisme di dalam darah. Apabila organ ini mengalami gangguan, maka sistem dalam tubuh akan terganggu.
Oleh karena itu, kinerja pada ginjal harus berjalan dengan baik agar sistem dalam tubuh dapat berjalan normal. Hal ini disebabkan oleh kandungan senyawa-senyawa penyusun pada tumbuhan Rumput Minjangan itu sendiri.
Diduga kandungan utamanya, yaitu Alkaloid pyrrolizidine yang bertanggung jawab atas munculnya efek samping tersebut. Untuk itu, sebaiknya gunakan dosis yang tepat dalam menggunakan obat tersebut agar tidak menimbulkan efek samping yang berlebihan. [7]
Selain mengakibatkan gangguan pada fungsi ginjal, tumbuhan Rumput Minjangan juga memiliki efek samping lain. Penggunaan dosis yang tinggi dalam mengonsumsi ramuan dari Rumput Minjangan dapat mengakibatkan kerusakan pada hati.
Hal tersebut disebabkan oleh kandungan utama yang terkandung di dalam tumbuhan Rumput Minjangan, yaitu Alkaloid pyrrolizidine. Oleh karena itu, konsultasikan dahulu ke dokter agar dalam penggunaannya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, hal tersebut juga dilakukan agar perannya dalam tubuh dapat bekerja secara maksimal. [7]
Rumput Minjangan memiliki beberapa efek samping dari penggunaanya apabila dikonsumsi dalam dosis yang kurang tepat.
Meskipun dikenal dengan berbagai manfaatnya, bukan berarti penggunaan pada tumbuhan Rumput Minjangan dapat dilakukan dengan sembarangan. Oleh karena itu, berikut di bawah ini cara penggunaan pada Rumput Minjangan:
Dalam pemanfaatannya, Rumput menjingan dapat digunakan sebagai teh herbal. Sebagian orang mungkin masih asing ketika mendengar teh herbal yang terbuat dari Rumput Minjangan ini.
Namun, kandungan dari teh herbal tersebut cukup luar biasa. Teh herbal dari Rumput Minjangan ini dapat digunakan dalam mengobati berbagai penyakit, mulai dari menurunkan kadar koresterol hingga mengobati asam urat.
Cara membuat teh dari Rumput Minjangan terbilang cukup mudah. Langkah pertama, siapkan daun dari Rumput Minjangan dan cuci dengan air mengalir agar kotoran di dalamnya ikut terangkat.
Setelah itu, masukkan daun tersebut ke glinder hingga halus. Lalu, saring dan endapkan sejenak. Teh herbal pun siap diminum. Teh herbal ini dapat diminum selama 3 kali dalam sehari. [8]
Selain dapat dijadikan sebagai teh herbal, daun pada Rumput Minjangan dapat dijadikan sebagai obat pada luka. Cara yang satu ini merupakan cara yang telah digunakan selama bertahun-tahun dalam pengobatan tradisional.
Cara menggunakannya juga sangat mudah. Pertama, siapkan beberapa lembar daun Rumput Minjangan dan cuci daun tersebut dengan air mengalir.
Lalu, tumbuk daun tersebut hingga halus. Ramuan ini pun siap dibalurkan pada bagian tubuh yang terdapat luka.[3,4]
Rumput Minjangan dapat digunakan dengan cara ditumbuk atau dijadikan teh herbal.
Selain cara penggunaannya yang tepat, yang juga perlu diperhatikan ialah cara penyimpanan pada Rumput Minjangan. Hal tersebut dilakukan agar dapat digunakan dalam kurun waktu yang lama. Berikut ini cara penyimpanan pada Rumput Minjangan:
Tumbuhan Rumput minjangan merupakan salah satu jenis gulma yang kurang tahan lama apabila disimpan dalam kondisi segar. Apabila ingin digunakan dalam kurun waktu yang lama, simpanlah Rumput Minjangan dalam bentuk kering.
Selain untuk memperpanjang waktu penyimpanannya, cara ini dilakukan agar kandungan di dalam Rumput Minjangan tetap terjaga. Dengan cara tersebut, Rumput Minjangan dapat berperan secara maksimal bagi kesehatan tubuh. [8]
Rumput Minjangan sebaiknya disimpan dalam kondisi kering agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
1. Moses S. Owolabi, Akintayo Ogundajo, Kamil O. Yusuf, Labunmi Lajide. Chemical Composition and Bioactivity of the Essential Oil of Chromolaena odorata from Nigeria. 4:1, 72-78. Records of Natural Products; 2010.
2. Anup Kumar Chakraborty, Sujit Rambhade, Umesh k Patil. Chromolaena odorata (L.) : An Overview. 4(3): 573-576. Anup Kumar Chakraborty et al. / Journal of Pharmacy Research; 2011.
3. M. N. Vaisakh, Anima Pandey. The invasive weed with healing properties: A review on chromolaena odorata. Vol. 3(1): 80-83. International Journal of Pharmaceutical Sciences and Research; 2012.
4. K. Vijayaraghavan, J. Rajkumar, M.A. Seyed. Efficacy of Chromolaena odorata leaf extracts for the healing of rat excision wounds. 62(10): 565–578. Veterinarni Medicina; 2017.
5. Ukpai, O. M., Amaechi, E. C. Evaluation of in vivo antimalarial activity of the ethanolic leaf extracts of Chromolaena odorata and Cymbopogon citratus in mice. Vol. 24: 27-34. Nigerian Journal Biotechnology; 2012.
6. Bamidele Victor Owoyele, Stephen Olubunmi Oguntoye, Kemi Dare, Bolatito Alice Ogunbiyi, Elizabeth Adeola Aruboula, Ayodele Olufemi Soladoye. Analgesic, anti-inflammatory and antipyretic activities from flavonoid fractions of Chromolaena odorata. Vol. 2(9), pp. 219-225. Journal of Medicinal Plants Research; 2008.
7. Stanley Anyanwu, Imeobong J. Inyang, Enosakhare A. Asemota, Okechi O. Obioma, Dorathy C. Okpokam, Victoria O. Agu. Effect of Ethanolic Extract of Chromolaena Odorata on Kidney and Intestine of Healthy Albino Rat. 6(3):292-299. Integr Medicine Resource; 2017.
8. Wisdom Nzubechukwu Obiefu, Nnaemeka Jireh Okolie, Chizaram Winners Ndubueze, Joy Nkeiruka Dike-Ndudim. Antibacterial effect of Chromolaena odorata (Awolowo Leaf) aqueous leaf extract on Pseudomonas aeruginosa induced gastrointestinal tract infection in adult Wistar rat. 14(01): 055–064. GSC Biological and Pharmaceutical Sciences; 2021.