Seksisme adalah prasangka atau diskriminasi berdasarkan jenis kelamin seseorang. Hal ini dapat menyebabkan berbagai perilaku yang berbahaya. [1]
Seluruh bentuk manifestasi yang berasal dari seksisme sangat berbahaya dan dapat memberikan pengaruh buruk pada lingkungan sekitar. [1]
Kebanyakan yang merasakan dampak dari seksisme merupakan perempuan, tetapi seksisme juga memberikan efek buruk kepada laki-laki. [1]
Seksisme dapat muncul berupa tindakan kekerasan hingga komentar halus yang memperkuat stereotip. [1]
Tindakan seksis mencakup pada semua yang membingkai satu jenis kelamin atau gender sebagai yang lebih rendah dari yang lain. Seksisme dapat disampaikan dalam beberapa perilaku di bawah ini [1]:
Seksisme dalam masyarakat biasanya diterapkan kepada anak perempuan dan wanita. Hal ini berfungsi agar bisa mempertahankan patriarki melalui praktik ideologis dan material individu, serta kolektif dan institusi yang menindas anak perempuan dan wanita. [2]
Biasanya tindakan tersebut dilakukan dalam bentuk eksploitasi ekonomi dan mendominasi lingkungan. Perilaku, kondisi, dan sikap seksis mengabadikan stereotip peran sosial atau gender berdasarkan jenis kelamin seseorang. [2]
Gejala seksisme yang terjadi terdiri dari berbagai varian tergantung dimana Anda tinggal, tetapi seksisme atau kesetaraan gender menjadi perhatian global. [3]
Berikut ini terdapat contoh nyata yang terjadi terkait seksisme, terutama bagi perempuan, antara lain [3]:
Banyak orang yang kategorikan seksisme dalam berbagai cara, seperti [1]:
Seksisme dapat dilakukan dalam berbagai tingkat berbeda di masyarakat, seperti [1]:
Berikut ini terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai jenis seksisme, antara lain [1]:
Jenis seksisme bermusuhan dapat dilihat dari perilaku seseorang terhadap sekelompok orang yang secara terbuka memusuhi mereka karena jenis kelamin atau gender yang mereka miliki.
Orang-orang yang memiliki pandangan bermusuhan dan seksis akan memandang perempuan sebagai:
Seksisme bermusuhan dapat menjadi hal yang serius. Berdasarkan penelitian tahun 2019, terdapat faktor risiko terjadinya pelecehan seksual dan kekerasan berdasarkan gender.
Sedangkan studi tahun 2019 di Indonesia juga menemukan kaitan antara seksisme bermusuhan dan kekerasan seksual. Kebanyakan orang yang mendukung seksisme bermusuhan percaya akan mitos pemerkosaan yang akan menyalahkan kobannya daripada pelakunya.
Salah satu contoh dari seksisme bermusuhan yaitu seperti menggunakan bahasa atau hinaan seksis dan terlibat dalam serangan fisik atau seksual.
Seksisme baik hati termasuk pada pandangan dan perilaku yang menggangap wanita sebagai:
Seksisme baik hati tidak terlihat secara jelas jika dibandingkan dengan seksisme bermusuhan.
Berdasarkan studi tahun 2020, terdapat penemuan pada pria yang kemungkinan mendukung seksisme baik hati cenderung mendukung kebijakan yang membatasi kebebasan wanita hamil.
Contoh seksisme yang baik hati seperti mendasarkan nilai perempuan berdasarkan peran mereka sebagai ibu, istri, atau pacar.
Contoh lainnya seperti percaya bahwa beberapa orang tidak perlu melakukan suatu hal, seperti mengendarai mobil berdasarkan gender mereka.
Seksisme yang satu ini campuran antara seksisme bermusuhan dan seksisme yang baik hati.
Orang yang terlibat dalam seksisme ambivalen mungkin akan melihat sosok wanita sebagai baik, polos, dan suci atau mereka terlihat manipulatif, penipu, atau tergantung situasi.
Terdapat beberapa peneliti yang memaparkan pendapat mereka tentang seksisme bermusuhan dan baik hati yang terikat dan mendukung serta sebagai bagian dari suatu sistem.
Contoh dari seksisme ambivalen salah satu diantaranya mempekerjakan seseorang hanya karena mereka menarik, tetapi akan memecat mereka jika mereka tidak memberikan tanggapan terkait saran seksual.
Sebutan yang satu ini mengacu kepada seksisme yang berada di suatu organisasi atau lembaga, seperti:
Ketika kebijakan, prosedur, sikap, atau undang-undang menciptakan dan memperkuat seksisme, maka bisa disebut sebagai seksisme institusional.
Seksisme institusional tersebar luas dan bisa terjadi dalam jenis bermusuhan, baik hati, atau ambivalen. Salah satu indikator yang paling jelas yaitu kurangnya keragaman gender di antara para pemimpin politik dan eksekutif bisnis.
Jenis seksisme yang satu ini dapat terjadi saat sedang berinteraksi dengan orang lain. Biasanya terjadi di tempat kerja, antar hubungan, antara anggota keluarga, dan interaksi dengan orang asing.
Terdapat beberapa contoh seksisme antarpribadi, yaitu:
Seksisme terinternalisasi berkaitan dengan kepercayaan seksis yang seseorang miliki. Biasanya seseorang mengadopsi keyakinan ini tanpa sadar yang disertai dengan akibat dari perilaku seksis atau pendapat orang lain.
Seksisme terinternalisasi dapat menyebabkan perasaan seperti:
Terdapat studi yang menunjukkan bahwa wanita yang bekerja di bidang sains tergolong rendah yang kemungkinan disebabkan oleh seksisme terinternalisasi.
Contoh dari seksisme terinternalisasi, seperti:
1. Emelia Arquilla, DO, & Jayne Leonard. 6 types of sexism, examples, and their impact. Medical News Today; 2021.
2. Gina Masequesmay. Sexism. Britannica; 2021.
3. Yosola Olorunshola. 7 Shocking Facts About Gender Inequality Around the World. Global Citizen; 2016.