Apa Itu Seksisme?
Seksisme adalah prasangka atau diskriminasi berdasarkan jenis kelamin seseorang. Hal ini dapat menyebabkan berbagai perilaku yang berbahaya. [1]
Seluruh bentuk manifestasi yang berasal dari seksisme sangat berbahaya dan dapat memberikan pengaruh buruk pada lingkungan sekitar. [1]
Kebanyakan yang merasakan dampak dari seksisme merupakan perempuan, tetapi seksisme juga memberikan efek buruk kepada laki-laki. [1]
Seksisme dapat muncul berupa tindakan kekerasan hingga komentar halus yang memperkuat stereotip. [1]
Tindakan seksis mencakup pada semua yang membingkai satu jenis kelamin atau gender sebagai yang lebih rendah dari yang lain. Seksisme dapat disampaikan dalam beberapa perilaku di bawah ini [1]:
- Tindakan
- Ucapan
- Tulisan
- Gambar
- Gerak tubuh
- Hukum dan kebijakan
- Praktik dan tradisi
Seksisme dalam masyarakat biasanya diterapkan kepada anak perempuan dan wanita. Hal ini berfungsi agar bisa mempertahankan patriarki melalui praktik ideologis dan material individu, serta kolektif dan institusi yang menindas anak perempuan dan wanita. [2]
Biasanya tindakan tersebut dilakukan dalam bentuk eksploitasi ekonomi dan mendominasi lingkungan. Perilaku, kondisi, dan sikap seksis mengabadikan stereotip peran sosial atau gender berdasarkan jenis kelamin seseorang. [2]
Fakta Seksisme
Gejala seksisme yang terjadi terdiri dari berbagai varian tergantung dimana Anda tinggal, tetapi seksisme atau kesetaraan gender menjadi perhatian global. [3]
Berikut ini terdapat contoh nyata yang terjadi terkait seksisme, terutama bagi perempuan, antara lain [3]:
- Sebanyak 150 negara memiliki setidaknya satu hukum seksis yang masih aktif
- Setiap menitnya, terdapat 28 perempuan yang dinikahkan bahkan mereka pun tidak siap dengan pernikahan
- 1 dari 3 perempuan pernah mengalam kekerasan fisik atau seksual selama masa hidup mereka
- Di kebanyakan negara, kebanyakan perempuan mendapatkan antara 60 hingga 75% dari gaji laki-laki, meskipun mereka berada di tempat kerja yang sama
- Terdapat sekitar 781 juta orang dewasa yang buta huruf di seluruh dunia, dunia pertiga dari jumlah yang disebutkan merupakan perempuan
- 63 juta perempuan butuh pergi ke sekolah
Jenis Seksisme
Banyak orang yang kategorikan seksisme dalam berbagai cara, seperti [1]:
- Agresif
- Penuh kebajikan
- Ambivalen
Seksisme dapat dilakukan dalam berbagai tingkat berbeda di masyarakat, seperti [1]:
- Kelembagaan
- Antarpribadi
- Diinternalisasi atau penghayatan pada suatu ajaran dari sikap seseorang
Berikut ini terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai jenis seksisme, antara lain [1]:
- Seksisme Bermusuhan
Jenis seksisme bermusuhan dapat dilihat dari perilaku seseorang terhadap sekelompok orang yang secara terbuka memusuhi mereka karena jenis kelamin atau gender yang mereka miliki.
Orang-orang yang memiliki pandangan bermusuhan dan seksis akan memandang perempuan sebagai:
- Manipulatif
- Pembohong
- Menggunakan rayuan untuk mengendalikan laki-laki
Seksisme bermusuhan dapat menjadi hal yang serius. Berdasarkan penelitian tahun 2019, terdapat faktor risiko terjadinya pelecehan seksual dan kekerasan berdasarkan gender.
Sedangkan studi tahun 2019 di Indonesia juga menemukan kaitan antara seksisme bermusuhan dan kekerasan seksual. Kebanyakan orang yang mendukung seksisme bermusuhan percaya akan mitos pemerkosaan yang akan menyalahkan kobannya daripada pelakunya.
Salah satu contoh dari seksisme bermusuhan yaitu seperti menggunakan bahasa atau hinaan seksis dan terlibat dalam serangan fisik atau seksual.
- Seksisme Baik Hati
Seksisme baik hati termasuk pada pandangan dan perilaku yang menggangap wanita sebagai:
- Polos
- Suci
- Merawat dan mengasuh
- Rapuh dan membutuhkan perlindungan
- Cantik
Seksisme baik hati tidak terlihat secara jelas jika dibandingkan dengan seksisme bermusuhan.
Berdasarkan studi tahun 2020, terdapat penemuan pada pria yang kemungkinan mendukung seksisme baik hati cenderung mendukung kebijakan yang membatasi kebebasan wanita hamil.
Contoh seksisme yang baik hati seperti mendasarkan nilai perempuan berdasarkan peran mereka sebagai ibu, istri, atau pacar.
Contoh lainnya seperti percaya bahwa beberapa orang tidak perlu melakukan suatu hal, seperti mengendarai mobil berdasarkan gender mereka.
- Seksisme Ambivalen
Seksisme yang satu ini campuran antara seksisme bermusuhan dan seksisme yang baik hati.
Orang yang terlibat dalam seksisme ambivalen mungkin akan melihat sosok wanita sebagai baik, polos, dan suci atau mereka terlihat manipulatif, penipu, atau tergantung situasi.
Terdapat beberapa peneliti yang memaparkan pendapat mereka tentang seksisme bermusuhan dan baik hati yang terikat dan mendukung serta sebagai bagian dari suatu sistem.
Contoh dari seksisme ambivalen salah satu diantaranya mempekerjakan seseorang hanya karena mereka menarik, tetapi akan memecat mereka jika mereka tidak memberikan tanggapan terkait saran seksual.
- Seksisme Institusional
Sebutan yang satu ini mengacu kepada seksisme yang berada di suatu organisasi atau lembaga, seperti:
- Pemerintahan
- Sistem hukum
- Sistem pendidikan
- Sistem kesehatan
- Lembaga keuangan
- Media
- Atau tempat kerja lainnya
Ketika kebijakan, prosedur, sikap, atau undang-undang menciptakan dan memperkuat seksisme, maka bisa disebut sebagai seksisme institusional.
Seksisme institusional tersebar luas dan bisa terjadi dalam jenis bermusuhan, baik hati, atau ambivalen. Salah satu indikator yang paling jelas yaitu kurangnya keragaman gender di antara para pemimpin politik dan eksekutif bisnis.
- Seksisme Antarpribadi
Jenis seksisme yang satu ini dapat terjadi saat sedang berinteraksi dengan orang lain. Biasanya terjadi di tempat kerja, antar hubungan, antara anggota keluarga, dan interaksi dengan orang asing.
Terdapat beberapa contoh seksisme antarpribadi, yaitu:
- Memberi tahu seseorang agar terlihat lebih anggun
- Membicarakan seseorang berdasarkan asumsi tentang gender mereka
- Melontarkan komentar yang tidak diperlukan terhadap penampilan seseorang
- Menilai seseorang karena dianggap tidak cocok dengan stereotip
- Membenarkan suatu perilaku seksis dengan mengatakan “anak laki-laki akan selalu menjadi anak laki-laki”
- Seksisme yang Terinternalisasi
Seksisme terinternalisasi berkaitan dengan kepercayaan seksis yang seseorang miliki. Biasanya seseorang mengadopsi keyakinan ini tanpa sadar yang disertai dengan akibat dari perilaku seksis atau pendapat orang lain.
Seksisme terinternalisasi dapat menyebabkan perasaan seperti:
- Merasa tidak mampu
- Ragu pada diri sendiri
- Tidak berdaya
- Malu
Terdapat studi yang menunjukkan bahwa wanita yang bekerja di bidang sains tergolong rendah yang kemungkinan disebabkan oleh seksisme terinternalisasi.
Contoh dari seksisme terinternalisasi, seperti:
- Seseorang menyandarkan harga dirinya berdasarkan seberapa diinginkan mereka di mata pria
- Merasa malu terhadap aspek menjadi wanita, seperti mengalami menstruasi atau memiliki alat kelamin perempuan