Kehamilan & Parenting

7 Alasan Bayi Menangis dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Bayi berkomunikasi dengan cara menangis. Menangis adalah cara bayi untuk mendapatkan perhatian Anda dan mengekspresikan kebutuhan mereka. Awalnya mungkin akan sulit untuk menginterpretasikan arti tangisan

Setiap orang tua pasti pernah dibuat khawatir karena tidak paham kenapa anak atau bayinya menangis. Sederhananya, biologi evolusioner menjelaskan bahwa anak dari sebagian besar spesies vertebrata darat menciptakan suara yang dapat didengar orang tuanya agar memelihara dan melindunginya [1].

Namun, ketika semua kebutuhan dasar telah terpenuhi bayi masih juga mengeluarkan sinyal berupa tangisan maka jawaban untuk kenapa bayi menangis menjadi tidak sesederhana teori biologi evolusioner tersebut [1].

Mitos Alasan Bayi Menangis

Seiring berkembangnya waktu, alasan bayi menangis mulai bercampur dengan mitos yang dipercaya masyarakat secara umum.

Bahkan ada juga dibeberapa daerah mitos yang mengaitkan bayi menangis dengan keberadaan roh atau mahluk halus.

Adapun mitos mitos alasan bayi menangis yang berkembang dimasyarakat antara lain [2]:

  • Bayi Banyak Menangis Tanda Mengalami Masalah Kepribadian Di Kemudian Hari

Bayi yang banyak menangis tidak ada hubungannya dengan masalah kepribadian di kemudian hari.

Oleh karena itu, penyataan bahwa bayi banyak menangis tanda mengalami masalah kepribadian di kemudian hari adalah mitos.

  • Bayi Menangis Tanda Pasti Ada Masalah

Bayi yang menangis umumnya karena ingin memberitahukan sesuatu pada orang tuanya, termasuk ketika lapar, lelah, mengantuk atau popoknya basah.

Namun, ada juga bayi yang menangis tanpa adanya alasan dan kebutuhannya terpenuhi, seperti bayi memiliki waktu atau jadwal tersendiri untuk menangis.

Oleh karena itu, pernyataan bayi menangis tanda pasti ada masalah dengan dirinya adalah mitos, karena bayi bisa menangis tanpa alasan.

  • Bayi Banyak Menangis Karena Orang Tua Tidak Baik Dalam Mengasuh

Ada sebagian orang yang percaya atau menilai bahwa bayi sering menangis karena orang tua tidak mengasuh bayinya dengan benar.

Namun, hal ini jelas tidak benar. Mengingat, bayi yang menangis tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi seperti indikator dari keterampilan  mengasuh yang buruk.

Alasan Bayi Menangis

Berikut ini merupakan beberapa alasan yang menyebabkan seorang bayi menangis [3]:

  • Masalah Pencernaan

Sistem pencernaan bayi umumnya sedang mengalami tahap berkembang dengan banyak pembelajaran hingga semuanya berjalan lancar.

Setiap tahap perkembangan dan pembelajaran sistem pencernaan ini dapat menjadi alasan bayi untuk menangis karena bayi belum terbiasa.

  • Kelaparan

Bayi yang merasa lapar umumnya akan memberitahu orang tuanya dengan cara menangis.

  • Gas Terjebak

Bayi umumnya masih dalam tahap belajar mengoordinasikan pernapasan dengan makan yang  kemungkinan besar membuatnya menelan udara.

Udara yang tertelan ini jika tidak dikeluarkan maka akan menjadi gas yang terjebak dan menjadi alasan bayi merasa tidak nyaman hingga menangis.

Mengingat, bayi masih membutuhkan bantuan untuk membuang gas dan bersendawa selama menyusui dan setelahnya.

  • Popok Kotor

Kondisi popok yang penuh dan lembab umumnya dapat menyebabkan bayi tidak nyaman dan iritasi kulit bahkan ruam.

Hal ini kemudian menjadi alasan bayi menangis, untuk memberitahu orang tuanya terkait kondisinya.

  • Kepekaan Dan Alergi Makanan

Bayi memiliki kepekaan dan kadang ada yang alergi terhadap makanan yang dikonsumsi oleh ibunya.

Mengingat, apa yang dikonsumsi oleh ibu akan dapat diteruskan ke bayi melalui ASI.  Kepekaan dan alergi makanan pada bayi inilah yang kemudian dapat menjadi alasannya menangis.

  • Kelelahan

Bayi umumnya akan menangis jika mengalami kelelahan ketika terlalu lama terjaga atau terstimulasi.

  • Suhu tubuh

Bayi diketahui juga akan menangis jika suhu tubuhnya terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Kapan Harus Kedokter ?

Segera hubungi dokter jika bayi menangis dengan disertai adanya faktor atau gejala lain sebagai berikut [4]:

  • Usia bayi lebih muda dari 3 bulan dan mengalami demam ringan hingga berat
  • Bayi tiba-tiba berteriak atau menangis dengan keras, lebih keras dari biasanya
  • Bayi memiliki titik lunak yang menonjol, muntah, terlihat lemas, atau kurang gerak
  • Tidak minum atau minum sedikit selama lebih dari 8 jam
  • Tangisan tidak berhenti bahkan ketika seluruh kebutuhannya terpenuhi

Cara Mengatasi Bayi Menangis

Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu dicoba jika memiliki bayi yang menangis [4]:

  • Beri Makan Bayi

Bayi menangis salah satunya merupakan sebuah tanda bahwa bayi sedang lapar. Namun, ketika kerasnya suara tangisan mulai meninggi, pemberisan ASI umumnya akan mengakibatkan konsumsi yang tidak teratur.

Walaupun perlahan bayi akan dapat diam dan mulai menikmati ASInya, namun ada baiknya jika orang tua lebih sigap mengetahui tanda yang mulai lapar. Sehingga sebelum bayi menangis dengan keras, bayi sudah mendapatkan ASI yang dibutuhkannya.

Adapun tanda bayi mulai merasa lapar yang harus diketahui oleh orang tua yaitu :

  1. bayi menghisap tangannya
  2. bayi penuh semangat mencari-cari putting
  • Identifikasi Tangisan Bayi

Orang tua umumnya harus mulai mempelajari macam macam suara tangisan bayinya. Dengan demikian, alasan bayi menangis dapat lebih mudah diidentifikasi.

Adapun secara umum, jenis dan alasan bayi menangis dapat dibedakan sebagai berikut :

  1. Tangisan yang tiba-tiba, panjang, dan bernada tinggi berarti sakit,
  2. Tangisan pendek dengan nada rendah yang naik dan turun menunjukkan bayi sedang lapar

Namun, hal ini tentu tidak berlaku untuk semua bayi. Oleh karena itu, orang tua harus lebih peka terhadap tanda yang diberikan oleh bayinya setiap kali menangis.

Orang tua yang mengamati dan mendengarkan bayinya menangis setiap hari, seiring waktu berjalan akan mulai dapat membedakan suara tangisan bayinya.

  • Lakukan Satu Hal Dalam Satu Waktu

Tangisan bayi dapat menandakan banyak hal yang kadang orang tua harus mencoba berbagai upaya yang kemungkinan menjadi alasan bayinya menangis.

Orang tua mungkin akan mengecek popoknya, menggendongnya, menepuknya, mengayunkannya. Namun, salahnya kadang orang tua melakukan semua hal itu tanpa waktu jeda.

Hal ini membuat semakin susahnya orang tua memahami alasan bayinya menangis, mengingat upaya yang dilakukan berubah ubah dengan cepat sehingga tidak tahu upaya apa yang membuat anaknya diam.

Untuk itu, sebaiknya orang tua melakukan upaya menghentikan tangisan bayinya satu per satu dengan rentang waktu tertentu. Misalnya, orang tua dapat menggendong bayinya selama beberapa menit. Namun, jika bayi tak kunjung diam mungkin orang tua dapat membawa bayinya keluar rumah, jalan jalan atau mengayunkan bayinya.

Dengan melakukan upaya tersebut satu per satu, orang tua akan paham apa sebenarnya alasan bayinya menangis.

  • Atasi Kolik

Jika dokter memastikan bayi menangis karena menderita kolik, maka orang tua dapat mencoba pijat bayi khusus yang dikembangkan untuk bayi kolik.

Hal ini diketahui dapat membantu menenangkan, tidur, pencernaan, dan juga membantu membentuk ikatan antara orang tua dan bayinya.

Tips Menangani Bayi Menangis Untuk Orang Tua

Menangani bayi yang menangis seringkali membuat orang tua menjadi kelelahan, kewalahan  dan kebingungan.

Bagaimana tidak?. Setelah melakukan berbagai upaya seperti memberikan ASI, mengganti popok, menggendong, bahkan mengajaknya keluar menghirup udara segar bayinya masih saja belum mau diam.

Hal ini seringkali dialami oleh orang tua, karena bayi menangis memang bukan hal yang mudah untuk ditangani. Mengingat, bayi pun tidak bisa menjelaskan dengan cara lain kecuali dengan menangis.

Ketika hal itu terjadi, mungkin beberapa tips ini dapat membantu orang tua dalam menghadapi kondisi seperti itu [3]:

  • Tenangkan Diri

Hal pertama yang harus dilakukan oleh orang tua yang bayinya menangis dan tidak kunjung berhenti adalah dengan menenangkan diri sendiri terlebih dahulu.

Menenangkan diri sendiri dalam kondisi anak menangis dan tidak mau diam memang bukan hal yang mudah, atau setidaknya tidak semudah ketika diucapkan.

Namun, perlu diketahui bahwa, orang tua dan bayi umumnya saling terhubung satu sama lain. Sehingga pernapasan dan jantung orang tua umumnya terhubung pada bayinya secara alami.

Dengan kata lain, jika orang tuanya tidak tenang, detak jantung dan pernapasannya tidak teratur, bisa dibayangkan bagaimana hal ini juga akan dirasakan oleh bayinya.

Jadi, orang tua harus menenangkan diri dahulu, agar bayi juga dapat mulai dapat menenangkan dirinya.

  • Tawarkan Waktu Kulit Ke Kulit

Berikan sentuhan kulit ke kulit pada bayi dengan cara menempelkannya di dada orang tua, agar bayi dapat merasakan detak jantung orang tuanya.

  • Periksa Sindrom Tourniquet

Pastikan tidak ada rambut yang melingkari jari tangan, kaki, atau alat kelamin bayi. Mengingat, rambut dapat menyempitkan aliran darah dan menyebabkan kemerahan dan bengkak pada bayi.

1. Scott-Jupp, Robert. Why do babies cry?. Archives of Disease in Childhood; 2018.
2. Anonim. Somw Myths About Crying. Life Start Foundation; 2020.
3. Rhona Lewis & Carissa Stephens. Why Do Babies Cry?. Healthline; 2020.
4. Denise Porretto & Carissa Stephens. Help! My Baby Won't Stop Crying. Healthline; 2020.

Share