Bicara merupakan ekspresi verbal yang meliputi bahasa, kata-kata dan artikulasi suara. Anak yang terlambat bicara sulit mengungkapkan ekspresi verbal tersebut.
Pada umumnya anak usia 2 tahun sudah memiliki 50 kata dan berbicara 2 sampai 3 kata dalam 1 kalimat. Kosakata anak akan berkembang hingga 1000 kata dan dapat mengutarakan 3 hingga 5 kata dalam 1 kalimat. [1]
Di usia 3 tahun, pada umumnya anak sudah menggunakan 1000 kata, dapat menyebutkan namanya sendiri dan menyebutkan nama orang lain. Balita 3 tahun juga sudah dapat berbicara menggunakan struktur kalimat yang benar. [1]
Jika balita anda belum mampu berbicara seperti gambaran umum tersebut, maka bisa jadi balita anda mengalami terlambat bicara.
Daftar isi
Tanda-tanda anak yang terlambat bicara yang utama adalah kemampuan berbicaranya tidak sesuai dengan perkembangan usianya.
Meskipun perkembangan anak berbeda-beda, namun acuan berikut dapat menjadi pertanda yang harus diwaspadai oleh orang tua dalam tumbuh kembang anak dalam hal verbal dan bahasa.
Tanda-tanda yang harus diwaspadai :
Anak terlambat bicara dapat diartikan kemampuan berbicara anak tidak sesuai dengan umurnya. Penyebabnya bermacam-macam, berikut beberapa penyebab anak terlambat bicara.
Permasalahan anak terlambat bicara dapat disebabkan ada masalah dengan mulut, lidah dan langit-langit mulut.
Ada sebuah kondisi lidah yang tidak normal, disebut tounge-tie atau ankyloglossia. Jaringan tipis di bawah lidah bagian tengah menempel pada bagian dasar mulut. Kondisi ini membuat anak sulit memproduksi suara tertentu. [1]
Kemampuan bicara diawali dengan mendengar suara dan kata dan menirukan kata. Anak yang memiliki gangguan pendengaran cenderung kesulitan untuk membentuk kata, karena tidak dapat mendengar dengan baik. [1]
Salah satu pertanda jika anak memiliki gangguan pendengaran yaitu anak tidak merespon suara, namun merespon sebuah gerakan.
Gangguan bicara dan bahasa memiliki perbedaan, namun keduanya dapat menjadi salah satu penyebab anak terlambat bicara.
Jika seorang anak berusia 3 tahun dapat memahami komunikasi dan dapat berkomunikasi non verbal, hanya saja tidak dapat mengutarakan dalam kata-kata atau sedikit kata yang keluar, maka kemungkinan anak tersebut mengalami gangguan bicara. [1, 2]
Jika anak berusia 3 tahun dapat berbicara beberapa kata namun tidak dapat merangkainya dalam kalimat yang benar, sehingga sulit untuk dipahami, kemungkinan anak mengalami gangguan bahasa.
Gangguan bicara dan bahasa berkaitan dengan masalah kinerja otak. Salah satu penyebabnya juga dapat karena kelahiran bayi prematur. [1]
Lingkungan keluarga adalah peran paling penting bagi anak untuk belajar berkomunikasi dan berbicara. Perkembangan bicara dan bahasa pada anak tergantung pada stimulus atau rangsangan yang diberikan oleh orang tua.
Semakin sering lingkungan memberikan stimulus melalui percakapan dan kata-kata maka akan semakin mudah anak mencapai target perkembangan bicara. [1, 3]
Terlambat bicara sering dijumpai pada anak yang autisme. Beberapa tanda yang ditunjukkan anak autis yang terlambat bicara antara lain mengulang suara atau kata yang didengar (echolia), perilaku yang berulang, gangguan komunikasi verbal dan gangguan komunikasi non verbal dan pasif berbicara. [1]
Adanya gangguan syaraf atau neuro dapat mempengaruhi otot dan syaraf bicara. Gangguan syaraf tersebut antara lain seperti cerebral palsy dan cedera pada otak. [1, 3]
Anak yang memiliki orang tua atau tinggal di lingkungan yang menggunakan dua bahasa juga bisa menjadi penyebab anak terlambat bicara. [3]
Hal ini karena otak anak dipaksa untuk bekerja lebih keras dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencerna dua bahasa yang sedang ia pelajari.
Jika anda merasa anak anda memiliki beberapa kecenderungan yang telah disebutkan di atas, disarankan untuk berkonsultasi ke terapis bicara atau dokter.
Terapis akan memeriksa kondisi anak berkaitan dengan kemampuan bicara dan bahasanya. Setelah hasil diagnosa diketahui, selanjutnya akan direkomendasikan terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua sejak dini untuk menstimulus atau melatih anak agar kemampuan berbicara dan bahasanya baik atau sesuai dengan kemampuan usianya.
Ada beberapa penyebab anak terlambat bicara yang memang tidak dapat dicegah dan dihindari, misalnya yang disebabkan oleh kelainan syaraf dan autisme. [3]
Namun, jika orang tua berperan aktif dalam membentuk kebiasaan berkomunikasi dengan anak sejak dini, maka juga dengan mudah orang tua menyadari jika ada kekurangan anak dalam hal bicara. Dengan diketahui lebih awal anak lambat bicara maka akan lebih mudah dalam penanganannya. [2]
Jika anak telah didiagnosa terlambat bicara, cara mengatasinya juga bermacam-macam, tergantung penyebab dan kebutuhan anak.
Penanganannya biasanya berupa terapi oleh patologis atau terapis khusus yang menangani anak terlambat bicara. Tidak menutup kemungkinan juga jika melibatkan psikolog yang berperan juga memberi terapi perilaku untuk anak. [3]
Jika gangguan pendengaran adalah penyebab anak terlambat berbicara, maka penanganan awal yang diberikan dokter adalah memberinya alat bantu dengar atau memberikan operasi implan koklea agar telinga anak dapat berfungsi normal.
Tidak mudah memang mengatasi dan mendampingi anak terlambat berbicara, namun harus diingat bahwa satu-satunya yang dapat memberi dukungan agar anak dapat terus belajar adalah lingkungan keluarganya terutama orang tua.
Terus lakukan komunikasi verbal dengan anak, berikan dukungan yang positif setiap anak mengalami kemajuan dalam berbicara.
1. Karen Gill, M.D. & Ann Pietrangelo. Does My Toddler Have a Speech Delay?. Healthline; 2019
2. Julia K. Hartnett, MS, CCC-SLP. Delayed Speech or Language Development. Kids Health For Nemours; 2019.
3. Anonim. Speech And Language Delay. Family Doctor; 2020