Tinjauan Medis : dr. Angelia Chandra
Seperti yang sudah diketahui, penularan utama COVID-19 adalah melalui droplet yang mengandung virus yang dikeluarkan oleh pasien positif corona yang masih hidup, namun apakah jenazah pasien positif dapat
Penguburan jenazah pasien Covid-19 sempat menimbulkan ketakutan di beberapa tempat di Indonesia hingga terjadi penolakan. Penerimaan informasi yang tidak tepat, serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang bagaimana sebenarnya kondisi virus dalam tubuh jenazah pasien Covid-19 adalah penyebab utama ketakutan tersebut.
Daftar isi
Dari seluruh informasi resmi yang sudah terkumpul hingga saat ini, diketahui bahwa virus penyebab Covid-19 ditularkan antarmanusia melalui droplet, benda-benda yang terkontaminasi, serta kontak erat dengan orang yang terinfeksi. [1, 3, 4]
WHO serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan bahwa belum ada bukti yang menunjukkan adanya penularan akibat terpapar jenazah pasien Covid-19. Penyebaran virus karena mengurus jenazah atau melakukan prosedur postmortem tidak seharusnya menjadi kekuatiran bila dilakukan sesuai protokol keamanan. [1, 3, 4]
Risiko penularan karena mengurus jenazah pasien Covid-19 dianggap rendah dan hanya mungkin terjadi bila ada: [4]
Virus Covid-19 memang masih akan tinggal di dalam tubuh jenazah beberapa jam hingga beberapa hari setelah kematian. Telah diketahui bahwa paru-paru jenazah yang terinfeksi flu pandemik memang memiliki potensi untuk menularkan virus jika tidak ditangani dengan benar saat pelaksanaan autopsi. [1, 3, 4]
Karena itu, kontak yang tidak perlu dengan jenazah harus dilakukan seminimal mungkin oleh petugas yang tidak mengenakan APD (alat pelindung diri). Sementara petugas yang harus mengurus langsung jenazah (baik itu PDP maupun confirm positif) harus dilindungi dari paparan cairan tubuh jenazah, objek-objek dan lingkungan yang terkontaminasi dengan menggunakan APD yang benar.
Pertengahan bulan Maret 2020 lalu, di Bangkok, seorang petugas forensik diduga terinfeksi Covid-19 dari jenazah yang ia autopsi. Ini adalah kasus pertama dan satu-satunya yang dilaporkan hingga saat ini, meskipun secara resmi tidak ada kepastian bagaiman ia bisa tertular. [5]
Pemerintah Thailand telah mengumumkan, setelah terjadinya kasus tersebut, bahwa jenazah pasien Covid-19 tidak menulari orang –orang yang mengurusnya. Ini tentu berkaitan dengan kepatuhan petugas pengurus jenazah untuk mengikuti protokol keamanan secara benar. [5]
WHO dan CDC terus mengingatkan bahwa jenazah pasien Covid-19 harus diperlakukan dengan manusiawi dengan mempertahankan kehormatannya serta budaya dan agama yang dianutnya. Keluarga jenazah harus dihormati dan dilindungi selama masa pengurusan pasca kematian hingga penguburan. [3, 4]
Petugas pengurus jenazah dan pihak yang berwajib tidak boleh mengubur jenazah dengan enggan atau sembarangan, serta harus menangani setiap kasus dengan mempertimbangkan hak keluarga jenazah, kebutuhan untuk meneliti sebab kematian, dan risiko terpapar virus. [3]
Ada beberapa pertanyaan umum dari masyarakat mengenai risiko penularan melalui jenazah pasien Covid-19: [2]
1. Apakah aman untuk menghadiri pemakaman orang yang meninggal karena Covid-19?
Hingga saat ini belum ada bukti bahwa berada di dalam ruangan atau tempat yang sama dengan jenazah pasien Covid-19, untuk menghadiri pemakamannya, bisa menyebabkan penularan penyakit. Yang harus dihindari adalah berkumpulnya banyak orang di ruangan atau tempat tersebut.
Peraturan yang harus dipatuhi adalah:
2. Apakah saya berisiko tertular bila menyentuh seseorang yang meninggal karena Covid-19?
Bila terjadi kematian dan diduga orang tersebut terinfeksi Covid-19 – bila di rumah atau di tempat umum, maka orang-orang tidak boleh menyentuh jenazahnya sebelum dipersiapkan dan diurus oleh petugas kesehatan yang sudah terlatih.
Anggota keluarga atau masyarakat harus segera menghubungi petugas kesehatan terdekat untuk menjemput dan mengurus jenazah.
Ada kemungkinan jenazah pasien Covid-19 yang belum diurus sesuai protokol keamanan bisa menularkan virus, dan orang tanpa APD yang menyentuh jenazah memiliki risiko untuk tertular.
Jika terlanjur melakukan kontak, segera cuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%. Jangan menyentuh area wajah bila tangan belum dibersihkan.
3. Berapa lama virus bisa hidup dalam tubuh jenazah?
Jenazah pasien penyakit menular memang masih mengandung beberapa waktu setelah kematian. Namun, dari penelitian yang sudah ada, diketahui bahwa organisme penyebab kematian massal akibat pandemi di masa lalu tidak bertahan lama setelah jenazah dikubur. [6]
Berikut adalah fakta-fakta yang diketahui:
Virus SARS-CoV-2, yang adalah virus jenis baru, masih terus dipelajari karakteristiknya. Yang telah diketahui, virus ini bisa tetap hidup dan menginfeksi di beberapa jenis permukaan hingga 9 hari setelah terkena droplet atau cairan tubuh orang yang sakit, dan 72 jam pada lingkungan percobaan.
Ini sebabnya, menjaga kebersihan lingkungan di sekitar orang yang terinfeksi sangatlah penting.
Yang harus selalu diingat, jenazah pasien Covid-19 tetap berhak untuk dikuburkan secara baik dan terhormat. Tidak ada alasan untuk menolak mereka kembali ke tanah pemakaman di sekitar rumahnya.
Dengan protokol yang benar dan pemahaman yang baik, penguburan jenazah pasien Covid-19 bisa dipastikan aman.
1) Division of Viral Diseases. 2020. Centers for Disease Control and Prevention. Collection and Submission of Postmortem Specimens from Deceased Persons with Known or Suspected COVID-19
2) Division of Viral Diseases. 2020. Centers for Disease Control and Prevention. Frequently Asked Questions: Funeral and Burial Services for American Indians and Alaska Natives
3) WHO staff. 2020. World Health Organization. Infection Prevention and Control for the safe management
of a dead body in the context of COVID-19
4) Liselotte Diaz Högberg, Orlando Cenciarelli, Pete Kinross. 2020. European Centre for Disease Prevention and Control. Considerations related to the safe handling of bodies of deceased persons with suspected or confirmed COVID-19
5) Laura Geggel. 2020. LiveScience. The bodies of COVID-19 victims may be contagious, coroner's case reveals
6) Peter N. Hoffman, MD, T.D. Healing, MD. 2018. International Society for Infectious Disease. GUIDE TO INFECTION CONTROL IN THE HEALTHCARE SETTING - THE INFECTION HAZARDS OF HUMAN CADAVERS