Saat ini, semakin banyak orang yang terbiasa menggunakan earphones dimanapun dan kapanpun, termasuk menjelang waktu tidur. Ada yang memang perlu mendengarkan musik agar bisa tertidur, tapi tidak sedikit juga yang tertidur dan tidak sengaja masih memakai earphones.
Menimbang posisi earphones yang berbeda dari headphones, karena harus dimasukkan ke dalam lubang telinga, apakah ada bahaya yang ditimbulkannya bila digunakan saat tidur?
Jika digunakan dengan tidak tepat, earphones atau earbuds bisa membahayakan telinga dan pendengaran. Berikut bahaya yang bisa terjadi akibat menggunakan earphones saat tidur:
Daftar isi
Jika menggunakan earphones yang posisinya masuk cukup dalam ke lubang telinga, maka ada risiko terjadinya penumpukan kotoran telinga. Hal ini terjadi karena earphones akan menyumbat sirkulasi udara di sekitar telinga sehingga menyebabkan kotoran lebih mudah tertekan ke gendang telinga. [1, 2, 3, 4, 5]
Jika kotoran ini terus menumpuk seiring waktu, ia bisa sulit dibersihkan tanpa menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam.
Kerusakan telinga ini bisa berupa tinnitus, menurunnya kemampuan mendengar, sakit telinga, serta sering mengalami infeksi telinga.
Koklea adalah salah satu organ di bagian dalam telinga yang terlibat dalam proses pendengaran. Bentuknya seperti rumah siput. Koklea bertugas menerima bunyi dalam bentuk getaran, yang kemudian akan diantarkan ke otak oleh stereocilia.
Tinnitus adalah rusaknya sel-sel rambut di koklea yang bisa menyebabkan suara berdengung, berdenging, atau berisik di telinga atau di kepala. [1]
Terlalu sering menggunakan earphones saat tidur akan meningkatkan risiko terjadinya tinnitus ini.
Karena earphones posisinya masuk ke dalam kanal telinga, ia akan menyumbat keluar masuknya udara yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi telinga.
Kebiasaan menggunakan earphones dalam jangka waktu lama juga memungkinkan bakteri untuk berkembang biak. Bakteri ini akan menempel di earphones dan bila tidak dibersihkan, sebelum digunakan lagi, bisa menyebabkan infeksi telinga. [1]
Dikenal juga dengan istilah swimmer’s ear, otitis externa adalah suatu jenis infeksi yang menimbulkan nyeri dan bisa terjadi bila telinga terpapar terlalu banyak kelembaban.
Penggunaan earphones yang terlalu lama bisa menyebabkan kulit di bagian kanal telinga menipis. Bila ini terjadi, telinga akan kehilangan kemampuannya untuk menghalau air dan cairan lainnya dari bagian dalam. [3, 5]
Kelembaban yang berlebih juga membuat telinga tidak bisa menghasilkan kotoran yang sesungguhnya adalah perlindungan alami dari mikroba yang bisa berkembang biak di dalam kanal telinga.
Gejala dari otitis externa termasuk nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal di telinga. Kadang-kadang dari telinga juga keluar cairan atau nanah.
Pada beberapa kasus, kemampuan mendengar juga bisa terganggu namun akan kembali normal bila infeksi sudah diobati.
Kondisi ini cukup umum dialami oleh perenang, namun bisa juga terjadi pada mereka yang sering tidur sambil menggunakan earphones. Oleh karena itu, sebaiknya hindari kebiasaan ini.
Jika ukuran buds pada earphones terlalu besar, maka bisa menyebabkan tekanan pada kulit di bagian dalam kanal telinga. Akibatnya, kulit akan terkikis dan necrosis, atau matinya jaringan kulit, bisa terjadi. [5]
Necrosis terjadi bila sel-sel suatu jaringan mati secara permanen.
Kondisi ini jarang terjadi, namun risikonya masih tetap ada. Menggunakan earphones terlalu lama, apalagi saat tidur, bisa menyebabkan infeksi atau trauma pada bagian dalam telinga yang bisa mengarah pada necrosis.
Kejadian ini bisa menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh pendengaran. Pada kasus yang berat, necrosis juga bisa membuat telinga harus diamputasi atau diambil beberapa bagiannya. [3]
Jika terbiasa tidur sambil menggunakan earphones untuk mendengarkan musik, volume bisa secara tidak sengaja menjadi keras. Mendengarkan musik dengan volume yang terlalu keras dalam waktu yang lama bisa menyebabkan kerusakan permanen pada telinga.
Sebagian besar earphones memiliki volume maksimal 85 hingga 110 desibel. Mendengarkan suara diatas 85 desibel selama lebih dari 8 jam sangat tidak disarankan. [3]
Volume yang disarankan bagi pengguna earphones atau headphones adalah 60%, dan sebaiknya tidak terus menerus digunakan dalam waktu yang lama.
Gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan oleh earphones dan headphones bisa menyebabkan gangguan pada otak bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Suara dengan ukuran desibel tinggi bisa menarik pelindung dari serat-serat syaraf yang bertugas membawa sinyal dari telinga ke otak. Infeksi telinga juga bisa berdampak pada kesehatan otak. [1]
Kerusakan telinga dan pendengaran akibat penggunaan earphones bisa dicegah jika tidak dilakukan berlebihan.
Dokter merekomendasikan peraturan 60%/60 menit bagi pengguna earphones: [4]
1. Dr. Santosh S. Harmful Effects Of Listening Music With Earphones. Columbia Asia Hospital; 2019.
2. Ana Gotter, Deborah Weatherspoon, Ph.D., R.N., CRNA. Is It Safe to Sleep with Earplugs? Healthline; 2019.
3. Nicole Arce. Everything you need to know if you want to sleep while listening to music with your headphones on. Headphonesty; 2021.
4. Danielle Inverso, AuD, PhD. Earbuds. Teens Health; 2015.
5. Vaishnavi Nagaraj. Do You Sleep with Headphones or Earbuds – Know If It’s Safe for You. Firstcry Parenting; 2019.