Benzoxonium Chloride adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi mulut dan tenggorokan[1]. Obat ini juga digunakan sebagai antiseptik dan melawan bakteri pada permukaan kulit[4].
Daftar isi
Berikut ini keterangan tentang Benzoxonium Chloride dimulai dari indikasi hingga peringatannya[1,2,3].
Indikasi | Obat Infeksi Mulut & Tenggorokan |
Kategori | Obat Bebas Terbatas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Aniseptik dan Antibakteri |
Bentuk | Lozenges (pelega tenggorokan) |
Kontraindikasi | Hipersensitif. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Benzoxonium Chloride: → Pasien yang memiliki alergi terhadap Benzoxonium Chloride → Pasien yang sedang menjalani perawatan, terapi atau penggunaan obat baik obat resep dokter, obat herbal atau vitamin. → Pasien yang ketergantungan alkohol → Pasien yang ketergantungan dengan rokok atau ganja → Pasien yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau penyakit tertentu → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Dalam bentuk Lozenges (pelega tenggorokan) Kategori N: Belum ada studi tentang obat ini kepada wanita hamil atau menyusui. Pemberian kepada wanita hamil atau menyusui harus dengan anjuran dari dokter. |
Tinjauan
Benzoxonium Chloride adalah obat berbentuk lozenges atau pelega tenggorokan bagi dewasa dan anak - anak dan digunakan untuk mengobati infeksi pada tenggorokan, atau mulut.
Manfaat Benzoxonium Chloride digunakan untuk mengobati, mencegah, dan mengontrol infeksi pada mulut dan tenggorokan. Gejala dari infeksi pada mulut dan tenggorokan ini adalah[1,2,3] :
Benzoxonium Chloride adalah agen anti-infeksi yang digunakan sebagai obat antiseptik untuk desinfeksi membran lendir, permukaan kulit dan anti-bakteri, dan juga terbukti efektif melawan leishmaniasis[4].
Hasil Penelitian Benzoxonium Chloride Terhadap Leishmaniasis
Leishmaniasis mengacu pada penyakit yang disebabkan oleh berbagai spesies Leishmania. Penyakit ini sering terjadi pada orang – orang miskin di dunia dengan kekurangan gizi, perpindahan penduduk, kondisi rumah yang buruk, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah[4].
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2015 diperoleh bahwa Benzoxonium Chloride dicampur dengan Tioxolone Plus bersama dengan Cenryotherapy dapat mengobati leishmaniasis dengan efek samping yang lebih sedikit[4].
Dari hasil penelitian di tahun 2015, maka dilakukan penelitian kembali di Iran tahun 2019 terhadap efek in vitro Benzoxonium Chloride dan bentuk niosomal-nya pada Leishmania dan juga memeriksa sitotoksisitas, apoptosis, dan profil ekspresi gen dari formulasi yang dipilih[4].
Hasil yang diberikan dari penelitian Iran adalah[4] :
Pemberian Benzoxonium Chloride dibagikan menjadi 2 bagian utama yaitu dewasa dan anak – anak[1,2]. Selain itu, ada beberapa aturan penggunaan dari Benzoxonium Chloride.
Sebagai Lozenges (pelega tenggorokan) → Dosis minum sebanyak 1 mg setiap 1 – 3 jam → Diminum selama 4 – 6 hari tergantung kepada tingkat keparahan infeksi → Obat ini diminum sesudah makan → Sebaiknya berkumur – kumur selama 30 – 60 detik |
Sebagai Lozenges (pelega tenggorokan) →Dosis minum sebanyak 1 mg setiap 1 – 3 jam → Diminum selama 4 – 6 hari tergantung kepada tingkat keparahan infeksi → Obat ini diminum sesudah makan. → Sebaiknya berkumur – kumur selama 30 – 60 detik |
Beberapa aturan yang diperlukan untuk penggunaan Benzoxonium Chloride adalah sebagai berikut[2,3] :
Pada umumnya, Benzoxonium Chloride tidak akan memberikan efek samping yang serius jika diberikan dengan dosis yang benar[2,3].
Efek samping yang sering terjadi adalah[2,3] :
Efek samping yang jarang terjadi dan berbahaya (segera memberhentikan obat dan berkonsultasi dengan dokter) adalah sebagai berikut[2,3] :
Berikut ini keterangan detail dan rinci dari Benzoxonium Chloride dimulai dari cara penyimpanan, overdosis, cara kerja Benzoxonium Chloride dan interaksi dengan makanan[1,2,3,4].
Penyimpanan | lozenges/ pelega tenggorokan → Simpan antara 20-25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari panas dan cahaya. → Jauhkan dari jangkauan binatang dan anak-anak. |
Cara Kerja | Deskripsi: Benzoksonium klorida adalah antiseptik amonium kuaterner untuk desinfeksi kulit, selaput lendir dan instrumen. Benzoxonium chloride dibuat dengan metode hidrasi film tipis dan dievaluasi untuk morfologi, ukuran partikel dan studi rilis dan efisiensi enkapsulasi. Benzoxonium chloride juga efektif melawan bakteri, protozoa tertentu, ragi dan organisme pembentuk non-spora |
Interaksi dengan makanan | Jika Benzoxonium Chloride digunakan dengan makanan, tidak akan memberikan bahaya. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Reaksi alergi seperti gatal – gatal, kepala pusing, kesulitan bernapas dan berbicara ⇔ Cara Mengatasi: memberhentikan obat, melakukan pertolongan pertama dan segera membawa ke dokter. |
Apakah Benzoxonium Chloride dapat digunakan oleh wanita hamil dan menyusui?
Belum ada hasil penelitian yang membuktikan efek buruk pada janin dan pada ibu menyusui. Jadi, sebaiknya pemberian obat ini bagi wanita hamil dan menyusui harus menggunakan anjuran atau resep dokter[2,3].
Apakah Benzoxonium Chloride dapat digunakan oleh anak – anak?
Obat ini dapat digunakan oleh anak – anak tetapi belum ada keterangan tentang batas usia yang diperbolehkan. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu[2].
Apa yang harus dilakukan jika melewatkan dosis Benzoxonium Chloride?
Jika Anda lupa untuk mengambil dosis Benzoxonium Chloride, maka mengambil segera setelah Anda ingat tetapi jika akan segera menjadi waktu untuk dosis berikutnya maka mengambil dosis berikutnya dan jangan lupakan dosis yang dilewatkan. Ingatlah bahwa dalam situasi apa pun, jangan mengonsumsi Benzoxonium Chloride dengan dosis ganda[2,3].
Apa yang harus dilakukan jika overdosis?
Jika Anda telah mengonsumsi Benzoxonium Chloride dalam jumlah yang berlebihan dan mengalami masalah karenanya, segera mendapatkan perawatan darurat dibawa kerumah sakit.[2]
Apakah dosis Benzoxonium Chloride sama untuk mengobati berbagai penyakit?
Tidak, penyakit yang berbeda memerlukan dosis yang berbeda. Ini harus ditentukan oleh dokter[2].
Apakah Benzoxonium Chloride berbahaya bagi jantung, hati, dan ginjal?
Tidak. Obat ini tidak memberikan efek samping dan berbahaya bagi jantung, hati dan ginjal[2].
Apakah Benzoxonium Chloride menimbulkan rasa ketagihan atau kecanduan?
Tidak, obat ini tidak menimbulkan ketagihan atau kecanduan[2,3].
Apakah Benzoxonium Chloride aman digunakan saat mengendarai mobil atau menggunakan peralatan berat?
Ya, obat ini aman digunakan saat mengendarai mobil atau menggunakan peralatan berat karena obat ini tidak memberikan rasa kantuk[2].
Apakah Benzoxonium Chloride dapat digunakan untuk penyakit mental dan susah tidur atau insomnia?
Tidak, obat ini tidak dapat digunakan untuk penyakit mental dan insomnia karena obat ini tidak memiliki efek penenang dan tidak memberikan rasa kantuk[2].
Apakah Benzoxonium Chloride aman digunakan sebelum atau makan?
Obat ini aman digunakan sebeleum atau sesudah makan. Obat ini juga aman digunakan dengan makanan. Hal terpenting hanya waktu penggunaan sekitar 1 – 3 jam sekali dan disesuaikan dengan anjuran dokter dan tingkat keparahan infeksi[2].
Apakah Benzoxonium Chloride aman digunakan untuk orang yang merokok dan menggunakan alkohol?
Belum ada penelitian yang membuktikan tentang efek buruk. Jika seseorang dengan kondisi seperti ini ingin menggunakan obat ini, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter[2].
Apa saja hal yang harus diberitahukan kepada dokter sebelum menggunakan Benzoxonium Chloride?
Hal yang harus diberitahukan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini adalah perawatan, terapi dan pengobatan yang sedang dijalani saat ini, produk – produk kesehatan yang sedang digunakan, kondisi kesehatan, mental dan fisik dan riwayat penyakit atau ketergantungan dengan alkohol dan rokok[2,3].
Dapatkah saya berhenti menggunakan benzoxonium Chloride segera atau saya harus perlahan-lahan menghentikan penggunaan?
Sebaiknya anda memberhentikan obat ini secara perlahan – lahan. Beberapa obat perlu dikurangi atau tidak dapat dihentikan segera karena efek penyakit kambuh kembali. Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk rekomendasi khusus untuk tubuh Anda, kesehatan dan obat lain yang mungkin Anda gunakan[3].
Apakah yang harus dilakukan atau pemantauan yang dilakukan saat menggunakan Benzoxonium Chloride?
Beberapa hal yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan alergi terhadap Benzoxonium Chloride dan memeriksa secara berkala setiap perkembangan atau pengaruh yang diberikan oleh obat ini[2,3].
Bagaimana cara membuang Benzoxonium Chloride yang sudah kedaluwarsa?
Jika menemukan Benzoxonium Chloride yang sudah kedaluwarsa, maka jangan membuangnya di toilet. Sebaiknya dikembalikan kepada apotek terdekat. Jika perlu,sebaiknya berkonsultasi cara pembuangan obat ini saat pembelian obat ini di apotek. Ini karena beberapa obat tidak berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan[3].
Apa hal yang tidak perlu dilakukan saat menggunakan Benzoxonium Chloride?
Hal yang tidak boleh dilakukan adalah menggunakan dosis orang lain menjadi dosis pribadi tanpa anjuran atau resep dari dokter[3].
Beberapa contoh merek obat Benzoxonium Chloride di pasaran adalah sebagai berikut[5] :
Brand Merek Dagang | |
Bactofen | Benzoxonium Chloride |
Bialcol | Benzoxonio Cloruro |
1) Anonim. Diakses pada 2020. MIMS Indonesia. Benzoxonium Chloride.
2) Anonim. Diakses pada 2020. Myupchar. Benzoxonium Chloride.
3) Anonim. Diakses pada 2020. Tabletwise. Benzoxonium Chloride.
4) Maryam Hakimi Parizi, Abbas Pardakhty, Iraj sharifi, Saeedeh Farajzadeh, Mohammad Hossein Daie Parizi, Hamid Sharifi, Ali Reza Keyhani, Mahshid Mostafavi, Mehdi Bamorovat, Daryoush Ghaffari. 2019. US National Library of Medicine. National Institutes of Health. Antileishmanial activity and immune modulatory effects of benzoxonium chloride and its entrapped forms in niosome on Leishmania tropica.
5) Anonim. Diakses pada 2020. Drugs.com. Benzoxonium Chloride.