Penyakit & Kelainan

Bercak Mongol : Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Bercak Mongol?

Bercak Mongol ( img : Baby Center )

Bercak Mongol adalah bercak yang timbul pada kulit sejak lahir disebut juga dengan istilah melanositosis dermal bawaan dan termasuk di dalam jenis tanda lahir berpigmen [1,3,5,6,7,8].

Tanda lahir seperti bercak Mongol memiliki warna biru keabuan dan cenderung rata tidak menonjol.

Kemunculannya paling umum terjadi pada punggung bagian bawah atau bokong, namun tak jarang pula dijumpai pada kaki maupun lengan.

Pada beberapa bayi yang baru lahir akan memiliki tanda lahir ini di kulitnya atau bahkan dapat berkembang seiring bertambah usia sang bayi.

Walau tidak bersifat kanker dan tidak membahayakan kesehatan, penting untuk memeriksakan dan mendiagnosa bercak ini saat menjumpainya pada saat bayi lahir.

Tinjauan
Bercak Mongol adalah bercak berwarna kebiruan atau keabuan pada kulit bayi yang baru lahir yang tidak bersifat kanker apalagi membahayakan kesehatan. Umumnya, bercak ini dianggap sebagai tanda lahir dan timbul di bagian kaki, lengan, punggung bawah atau bokong.

Perbedaan Antara Bercak Mongol dan Tanda Lahir

Walau bercak Mongol disebut-sebut sebagai sebuah tanda lahir pada tubuh bayi yang baru lahir, sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda [4].

Tanda lahir pada kulit timbul tepat dari saat bayi dilahirkan dan tak ada satupun cara untuk mencegah tanda lahir.

Tanda lahir dan bercak Mongol keduanya dapat timbul tepat saat bayi dilahirkan atau mulai muncul beberapa bulan setelah bayi lahir.

Ketika sebuah tanda pada kulit kemunculannya justru pada saat anak sudah tumbuh remaja dan dewasa, maka itu bukanlah suatu tanda lahir.

Hanya saja, hal paling membedakan dari bercak Mongol dan tanda lahir biasa pada umumnya adalah warna.

Tanda lahir timbul dengan berpigmen dan warna merah.

Tanda lahir berwarna merah menandakan bahwa pada tubuh seorang bayi terdapat terlalu banyak pembuluh darah.

Walau tanda lahir tergolong aman, tanda lahir berwarna merah memiliki risiko komplikasi yang cukup berbahaya (nyeri hingga perdarahan).

Sementara pada bercak Mongol, warna utama yang timbul adalah kebiruan atau keunguan.

Tinjauan
Tanda lahir dan bercak Mongol memiliki perbedaan, yaitu pada warna dan kemungkinan adanya masalah komplikasi di kemudian hari. Tanda lahir umumnya berpigmen dan/atau timbul dalam warna merah yang berpotensi komplikasi nyeri dan perdarahan. Sedangkan pada kondisi bercak Mongol, tanda utama adalah kebiruan dan keunguan mirip memar namun tidak berpotensi bahaya.

Fakta Tentang Bercak Mongol

Bercak Mongol berpotensi lebih besar dialami oleh bayi keturunan Afrika dan Asia dengan persentase kasus 90-100% dan bayi keturunan Hispanik dengan persentase kasus 50% [1].

Data prevalensi bercak Mongol di Indonesia belum jelas, namun menurut data prevalensi kelainan kulit berdasarkan usia siswa SDLB Pembina di Yogyakarta, Mongolian spot (bercak Mongol) terdapat pada anak usia 7-12 tahundengan persentase kasus 6% [2].

Penyebab Bercak Mongol

Bercak Mongol yang berwarna kebiruan atau keabuan dapat muncul sesaat setelah bayi dilahirkan.

Sel yang menghasilkan melanin (pemberi warna kulit) atau yang disebut dengan melanosit berpotensi terjebak di dalam dermis (lapisan kulit bagian dalam) pada waktu janin masih dalam masa tumbuh kembangnya selama kehamilan [1,3,5].

Hal itulah yang menjadi awal bercak mongol berpotensi terjadi sebab melanosit tak mampu mencapai epidermis (lapisan kulit bagian luar).

Karena hal tersebut, bercak biru keabuan dapat timbul tepat di bawah kulit pada bayi yang baru lahir.

Hanya saja, untuk penyebab pasti mengapa sel melanosit dapat terperangkap di bagian dermis.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang perlu diketahui dan dikenali dengan baik [1,3].

  • Bayi dengan kulit berwarna gelap.
  • Bayi yang termasuk dalam ras Afrika atau Asia.

Bercak ini seringkali dapat disalahartikan sebagai gejala spina bifida occulta atau kondisi kelainan pada tulang belakang.

Hanya saja pada kasus spina bifida occulta, bercak yang timbul pada kulit bayi adalah kemerahan dan bukan keabuan maupun kebiruan.

Hal inilah yang membedakan kondisi bercak Mongol dengan spina bifida occulta.

Tinjauan
Saat janin masih berada di dalam kandungan dan masih bertumbuh, melanosit (sel penghasil melanin/pewarna kulit) justru berada di lapisan paling dalam kulit (dermis). Melanosit yang tak dapat berada di lapisan permukaan kulit atas (epidermis) kemudian menjadi penyebab dari timbulnya bercak Mongol.

Gejala Bercak Mongol

Gejala paling utama pada kondisi bercak Mongol tentu adalah timbulnya bercak pada kulit berwarna abu kebiruan atau biru atau biru keabuan.

Namun biasanya, munculnya bercak ini tidaklah disertai dengan perubahan tekstur kulit sehingga kulit tetap sama rata tanpa adanya benjolan atau tonjolan apapun.

Dengan begitu, bercak yang timbul ini sangat mirip dengan memar biasa saat tubuh mengalami benturan.

Hanya saja, perbedaan bercak Mongol dengan memar adalah bahwa bercak kebiruannya tidak akan hilang hanya dalam beberapa hari.

Berikut adalah gejala-gejala bercak Mongol untuk dikenali dan diwaspadai [1,5,6] :

  • Bercak timbul mirip dengan memar pada umumnya dengan tekstur kulit yang normal.
  • Warna bercak adalah biru atau biru agak keabuan.
  • Lebar bercak berada di antara 2-8 cm.
  • Kemunculan bercak biasanya tepat pada waktu bayi lahir atau beberapa waktu setelah bayi dilahirkan.
  • Bentuk bercak tidaklah beraturan dan dengan tepian yang tidak rata serta cenderung kabur.
  • Pada beberapa kasus, bercak kebiruan timbul dalam ukuran yang lebih besar dari 8 cm.
  • Bercak umumnya timbul di area punggung bawah, bokong, atau bahkan tungkai, lengan dan wajah.

Karena mirip dengan memar bekas pukulan atau benturan, cukup banyak orang yang melihat bercak Mongol pada kulit bayi mengira bahwa ini tanda tindak kekerasan pada anak [1].

Orangtua yang menemukan bahwa anaknya mengalami memar yang tak kunjung hilang ini pun menjadi khawatir.

Perlu diketahui oleh para orangtua bahwa bercak yang timbul pada kulit anak dengan karakteristik berikut bukanlah tanda dari bercak Mongol.

  • Kemunculannya saat anak sudah beranjak lebih besar.
  • Tidak berwarna kebiruan.
  • Bercak memiliki tekstur atau tampak menonjol pada kulit.

Kapan sebaiknya memeriksakan gejala ke dokter?

Bila bercak Mongol timbul tepat pada waktu bayi dilahirkan, maka dokter akan langsung melihat dan mengetahuinya.

Dokter pada umumnya memeriksa fisik bayi pasca kelahiran sehingga saat mengetahui adanya tanda-tanda bercak Mongol, dokter secara langsung menginformasikannya kepada sang orangtua.

Informasi mengenai perbedaan bercak Mongol dan memar biasa juga akan dokter berikan kepada orangtua bayi secara detil.

Walau tak membahayakan nyawa bayi tersebut, bercak tetap harus diawasi karena berpotensi untuk berkembang.

Bila gejala-gejala di bawah ini timbul, para orangtua sebaiknya segera membawa anak ke dokter :

  • Bercak tidak berwarna kebiruan atau keabuan.
  • Bercak menonjol.
  • Bercak mulai nampak justru beberapa bulan setelah bayi lahir.
  • Bercak semakin lebar dan disertai gejala lain yang dirasa tidak wajar pada bayi.
Tinjauan
- Bercak Mongol berwarna kebiruan atau keabuan tanpa tonjolan, lebar 2-8 cm, dengan bentuk tidak beraturan.
- Bila bercak ini menonjol, tidak berwarna biru atau keabuan, serta timbul justru setelah anak beranjak lebih besar, maka itu bukanlah tanda bercak Mongol dan perlu diwaspadai sebagai tanda kelainan lain yang mungkin berbahaya.

Pemeriksaan Bercak Mongol

Walau bercak Mongol pada dasarnya berbeda dari karakteristik memar biasa, dokter tetap perlu melakukan diagnosa bercak Mongol pada tubuh bayi.

Biasanya, dokter akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar gejala yang muncul pada kulit bayi kepada sang orangtua.

Namun selanjutnya, beberapa metode diagnosa berikut ini yang dokter lakukan untuk mengonfirmasi kondisi bercak Mongol :

  • Pemeriksaan Fisik

Dalam memastikan bahwa bercak tersebut bukan memar pada umumnya, dokter akan memeriksa detil fisik bayi.

Ukuran bercak, warna, hingga lokasi timbulnya bercak menjadi pertimbangan dokter dalam menghasilkan diagnosa yang akurat.

Tes pemindaian berupa rontgen terkadang diperlukan sebagai tes lanjutan untuk memastikan diagnosa.

Dokter memerlukan pemeriksaan ini untuk menghilangkan kemungkinan kondisi selain bercak Mongol, seperti tumor di selaput meningen.

  • Pemeriksaan Jaringan Kulit

Pemeriksaan penunjang lainnya ini pun sangat berguna bagi dokter dalam mengeliminasi adanya kemungkinan kondisi kelainan kulit lainnya pada pasien.

Walau pemeriksaan fisik saja biasanya cukup, tes jaringan kulit akan memudahkan dokter dalam membuat diagnosa yang lebih akurat.

Tinjauan
Dari pemeriksaan fisik saja, biasanya dokter sudah langsung mampu mendeteksi bahwa kebiruan pada kulit bayi adalah bercak Mongol. Namun bila diperlukan, tes pemindaian seperti rontgen dan pemeriksaan jaringan kulit akan dokter terapkan.

Pengobatan Bercak Mongol

Bercak Mongol dikenal sebagai jenis tanda lahir yang rata-rata akan memudar dengan sendirinya seiring bayi bertumbuh makin besar.

Bercak Mongol pun bukan tanda kelainan ataupun penyakit karena tidak membahayakan bayi yang memiliki bercak ini pada kulitnya.

Maka dari itu, bercak Mongol bukanlah suatu kondisi yang memerlukan pengobatan khusus.

Saat anak beranjak remaja, umumnya bercak akan menghilang, namun memang tidak semua kasus bercak Mongol akan memudar seperti itu.

Bila bercak pada kulit anak tidak mengalami pemudaran dan justru mengalami perubahan pada tekstur, bentuk hingga warna, ini saatnya untuk memeriksakan ke dokter.

Terapi laser adalah bentuk penanganan yang umumnya diterapkan pada pasien bercak Mongol bila tanda kebiruan tidak kunjung hilang [5,6].

Terapi laser adalah tindakan medis yang akan mengatasi keberadaan bercak pada wajah karena telah mengganggu penampilan.

Tinjauan
Bercak Mongol dapat memudar dengan sendirinya saat bayi semakin tumbuh besar, khususnya setelah menginjak remaja dan dewasa. Namun bila bercak ini tak dapat hilang serta mengganggu penampilan, umumnya terapi laser adalah penanganan yang paling tepat untuk mengatasinya.

Komplikasi Bercak Mongol

Bercak Mongol merupakan kondisi tak berbahaya, namun berpotensi cukup besar dalam menimbulkan komplikasi pada penderitanya, khususnya dalam sisi psikologis [7,8].

Dampak psikologis dapat terjadi pada penderita bila bercak Mongol timbul pada area tubuh yang mudah terlihat.

Bercak di bagian wajah, lengan dan kaki dapat menganggu penampilan sehingga menyebabkan penderitanya tidak nyaman dan memicu depresi.

Bercak Mongol pun berpotensi tidak dapat hilang saat anak tumbuh menjadi remaja atau dewasa di mana hal ini akan menurunkan kepercayaan dirinya.

Pencegahan Bercak Mongol

Karena penyebab pasti dari bercak Mongol belum diketahui hingga kini, langkah pencegahan tidaklah memungkinkan.

Sampai sekarang, belum terdapat cara untuk mencegah bercak Mongol terjadi pada kulit bayi yang baru lahir.

Tinjauan
Penyebab pasti bercak Mongol belum jelas, maka pencegahan agar bercak Mongol sama sekali tidak terjadi juga belum ada.

1) Divya Gupta & Devinder Mohan Thappa. 2013. World Journal of Clinical Cases. Mongolian spots: How important are they?
2) Raden Handidwiono, Arief Budiyanto, Sunardi Radiono, & Tetra Rianawati. 2015. Research Gate. Prevalensi kelainan Kulit pada Siswa SD Luar Biasa Pembina Yogyakarta.
3) YC Beeregowda, MD, Kumar BV Naveen, MD, & YC Manjunatha, MD, DNB. 2012. Iranian Journal of Pediatrics. Extensive Mongolian Spots with Autosomal Dominant Inheritance.
4) Anonim. American Academy of Dermatology Association. Birthmarks : Overview.
5) The Royal Children's Hospital Dermatology department. 2018. The Royal Children's Hospital Melbourne. Mongolian blue spots.
6) Anonim. 2020. National Health Service. Birthmarks.
7) Alan Greene, M.D., F.A.A.P. 1997. Dr. Greene's House Calls. Could you provide information on the birthmark known as Mongolian spots?
8) Dr. Khanh-Van Le-Bucklin, Dr. Liat Simkhay Snyder & Dr. Rebecca Hicks. 2015. Dr. Greene. What are Mongolian Spots?

Share