Tindakan Medis

Bleaching Gigi: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : drg. Jefrianto Wololy
Benar bahwa bleaching dapat dilakukan sendiri di rumah maupun oleh dokter gigi, tetapi hanya dokter gigi yang dapat memastikan mana yang paling sesuai dan aman bagi pasien. Hindari melakukan bleaching

Fungsi Bleaching Gigi

Bleaching gigi merupakan prosedur pemutihan gigi menggunakan larutan berbahan dasar peroksida. Tindakan ini berfungsi untuk mengembalikan warna natural gigi yang telah pudar atau menghilangkan noda tanpa merusak lapisan permukaan gigi.[1,2]

Seseorang dapat melakukan bleaching gigi di rumah maupun di klinik dokter gigi. Perbedaan keduanya terletak pada konsentrasi peroksida yang digunakan.[1]

Apabila seseorang melakukan bleaching gigi di rumah, setidaknya menggunakan bahan dengan kandungan 3-20% peroksida. Sementara, bleaching yang dilakukan di dokter gigi menggunakan 15-42% peroksida.[1]

Warna gigi dapat 3 sampai 8 kali lebih cerah setelah melakukan bleaching gigi selama beberapa kali.[1]

Namun hasil dari bleaching gigi dapat bervariasi, tergantung dari beberapa faktor yaitu:[3]

  • Jenis noda pada gigi
  • Usia pasien
  • Konsentrasi zat aktif yang digunakan
  • Frekuensi perawatan

Dokter akan merekomendasikan bleaching gigi pada seseorang yang mengalami kerusakan pulpa gigi, yaitu bagian tengah gigi yang terdiri dari syaraf gigi dan pembuluh darah. Pulpa yang rusak atau mati menyebabkan gigi agak gelap.[4]

Selain itu, tindakan medis ini juga dibutuhkan bagi seseorang yang ingin mencerahkan warna gigi agar lebih percaya diri. [2]

Perubahan warna gigi sendiri dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

  • Faktor Intrinsik (dari dalam)

Perubahan warna gigi dipengaruhi faktor dari dalam seperti penggunaan obat, penyakit tertentu, cedera gigi, dan penuaan.[2]

  • Faktor Ekstrinsik (dari luar)

Perubahan warna gigi yang dipengaruhi oleh faktor dari luar yaitu sering mengonsumsi teh, kopi, dan wine. Tembakau pada rokok juga dapat menyebabkan warna gigi memudar.[2]

Prosedur Bleaching Gigi

Prosedur bleaching gigi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melakukannya di rumah sakit atau klinik dokter gigi dan di rumah dengan arahan dokter gigi. [1]

Pasien harus konsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu untuk menentukan metode bleaching gigi yang tepat.[1]

Bleaching Gigi di Rumah Sakit

Rangkaian prosedur bleaching gigi di rumah sakit antara lain yaitu:[4]

  • Dokter akan membersihkan gigi terlebih dahulu, tindakan ini bertujuan agar bahan bleaching dapat melapisi gigi secara menyeluruh. sehingga didapatkan hasil yang maksimal.
  • Kemudian dokter mengoleskan bahan bleaching pada enamel, lalu gigi disinari dengan laser untuk mempercepat proses pemutihan.
  • Penyinaran ini berlangsung 30-60 menit.
  • Dokter akan menunjukkan hasilnya pada pasien, jika dirasa kurang puas maka akan dilakukan proses bleaching lagi pada pertemuan berikutnya.

Bleaching Gigi di Rumah

Rangkaian prosedur bleaching gigi di rumah adalah sebagai berikut:[4]

  • Dokter gigi akan membuat cetakan gigi yang sesuai dengan pasien sebagai media bahan bleaching.
  • Kemudian pasien mengoleskan bahan bleaching ke cetakan tersebut dan memakainya selama 30-60 menit setiap hari.
  • Proses bleaching di rumah membutuhkan waktu 1-2 minggu.
  • Pasien perlu konsultasi pada dokter secara berkala selama proses bleaching gigi di rumah.

Baik bleaching gigi di rumah sakit maupun di rumah sendiri sama-sama menggunakan karbamid atau hidrogen peroksida. Tetapi, hasil bleaching di rumah sakit biasanya lebih memuaskan karena dibantu laser. Selain itu, waktu yang diperlukan juga lebih singkat.[4]

Meskipun begitu hasil bleaching gigi tidak permanen. Warna gigi pasien akan memudar lagi dalam jangka waktu 3 tahun. Hal ini dipengaruhi juga oleh gaya hidup pasien.[4]

Risiko Bleaching Gigi

Tindakan medis bleaching gigi cenderung aman, namun seperti prosedur pada umumnya, bleaching gigi juga memiliki risiko. Risiko yang mungkin akan dialami pasien setelah melakukan prosedur ini antara lain:[2]

Gigi pasien menjadi lebih sensitif setelah melakukan perawat bleaching gigi yang pertama dan kedua. Tetapi, rasa sensitif ini akan berkurang seiring berjalannya waktu.

Dokter akan menganjurkan pasien agar menggunakan produk kesehatan gigi yang mengandung gel kalium nitrat dan natrium fluorida untuk mengurangi kesensitifannya.

  • Gusi Iritasi

Gusi pasien dapat iritasi saat bersinggungan dengan bahan bleaching. Namun, tak perlu khawatir karena efek ini akan hilang setelah prosedur bleaching gigi selesai.

1. Alfred D. Wyatt Jr., DMD. 2018. Web MD. Teeth Whitening and Bleaching.
2. Christine Frank, DDS dan Natalie Silver. 2018. Healthline. Teeth Whitening Options and Safety.
3. Anonim. 2019. American Detal Association. Tooth Whitening/Bleaching: Treatment Considerations for Dentists and Their Patients.
4. Anonim. 2017. Harvard Health Publishing. Tooth-bleaching.

Share