Daftar isi
Tumbuhan sidowayah termasuk dalam famili Lytheracea dan masuk ke dalam genus Woodfordia. Bunga sidowayah merupakan tumbuhan yang ternyata bisa dijadikan sebagai obat herbal yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Obat herbal tersebut diambil dari bagian bunga dari tumbuhan sidowayah, meskipun bagian yang lain dapat juga dijadikan sebagai obat herbal.
Tumbuhan sidowayah sudah tersebar luas di seluruh dunia seperti Africa Timur, Komoro, Madagaskar, Pakistan, India, Sri Lanka, Burma, Indo-Cina, China selatan, Thailand utara dan Malesia (Java, Madura, Sumbawa and Timor). Maka dari itu bunga dari tumbuhan sidowayah tidak diragukan lagi sebagai obat herbal dan disebut dengan bunga sidowayah.
Selain itu terdapat nama ilmiah dari tumbuhan tersebut, nama ilmiahnya Woodfordia floribunda Salisb. Selain memiliki nama ilmiah ternyata ada juga nama setiap daerahnya yang cukup dikenal dari tumbuhan tersebut. Nama jenis setiap daerah tentunya berbeda-beda seperti di Jawa disebut Sidowayah Jawa, di Madura disebut dhubaya, di Timor disebut dengan situ dan di Nusa Tenggara disebut dengan siki [1,2].
Tumbuhan bunga sidowayah tentunya mempunyai karakteristik untuk menjadi pembeda diantara tumbuhan yang lainnya. Oleh karena itu perlu adanya karakteristik untuk dapat mengetahui bunga sidowayah. Tumbuhan tersebut merupakan tumbuhan perdu yang memiliki tinggi sekitar 1-4 meter.
Bentuk batang dari tumbuhan tersebut tegak dan terdapat bulu kasar di permukaan bagian luarnya. Daunnya majemuk, berbentuk menyerong keatas, lonjong, ujung meruncing dan pangkal tumpul. Daun berwarna hijau dan memiliki bulu yang ada di atas permukaan daun tersebut.
Bunga sidowayah banyak dijumpai di daerah dataran rendah atau terkadang di daerah padang rumput di tanah pegunungan, dan biasanya tumbuh sangat lokal seperti di Pulau Jawa. Buah dari sidowayah berbentuk kotak dan bulat telur, dan terdapat pula biji-biji yang cukup berlimpah di dalam buah tersebut. Biji-biji tersebut berwarna seperti putih kotor [1,2].
Berikut ini kandungan gizi pada bunga sidowayah :
Nama | Jumlah | Unit |
Minyak Atsiri | 10 | % |
Kadinen | – | – |
Sineol | 16 | % |
Kubebat | 1 | % |
Damar | 2,5 | % |
Kubebin | 3 | % |
perin | 0,4 | % |
Menurut data pada tabel kandungan gizi di atas, bunga sidowayah memiliki kandungan senyawa atsiri yang dapat digunakan sebagai antiseptik sekaligus anti bakteri bagi tubuh [1].
Tumbuhan dari bunga sidowayah ternyata juga mempunyai kandungan yang cukup baik untuk kesehatan tubuh. Sehingga bisa dijadikan sebagai obat herbal secara alami.
Kandungan yang ada di tumbuhan bunga sidowayah yaitu seperti saponin, polifenol dan flavonoida. Kandungan tersebut sangat baik apabila dikonsumsi secara teratur untuk lebih meringankan segala penyakit yang ada di tubuh, sehingga membuat tubuh terjaga [3,4].
Sebagai obat herbal yang cukup terkenal di seluruh dunia, tentunya tumbuhan bunga sidowayah pasti mempunyai beberapa manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Berikut di bawah ini beberapa manfaat dari tumbuhan bunga sidowayah :
Demam biasanya terjadinya pada setiap orang karena imunitas yang menurun dan membuat suhu tubuh menjadi tinggi, hal ini dikarenakan virus atau bakteri sudah menyerang tubuh. Hal tersebut perlu diatasi segera, oleh karena perlu adanya obat herbal dari tumbuhan bunga sidowayah yang ternyata mampu meredakan demam.
Tumbuhan bunga sidowayah mempunyai kandungan senyawa yang baik untuk meringankan demam. Kandungan tersebut yaitu flavonoid, yang mana dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat membantu melawan demam [3,4,5].
Demam yang tinggi bisa terjadi kapan saja akan tetapi untuk meringankan demam lebih baik mengkonsumsi obat herbal seperti bunga sidowayah
Tumbuhan bunga sidowayah ternyata juga mampu dapat menyembuhkan penyakit wasir pada seseorang. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan tersebut mengandung beberapa senyawa seperti flavonoid yang mampu meringankan sakit wasir.
Wasir bisa dikatakan sebagai sakit ambeien yang mana termasuk penyakit diakibatkan karena adanya peradangan pada pembuluh vena di dekat anus sehingga memunculkan benjolan. Maka dari perlu adanya proses penyembuhan dari penyakit tersebut agar tidak terjadi infeksi yang berlebihan [3,4,5].
Mengalami sakit wasir bisa diobati dan diringankan oleh obat herbal alami seperti pada bunga sidowayah yang mampu memberikan manfaat sebagai obat wasir
Nifas terjadi pada wanita yang setelah melakukan proses melahirkan. Nifas merupakan darah yang keluar dari rahim dan menuju ke reproduksi kewanitaan. Sehingga menyebabkan wanita tersebut dilarang untuk melakukan hal-hal seperti untuk sholat, puasa, dan berhubungan intim dengan suaminya.
Untuk meringankan terjadi nifas yang keluar secara terus menerus, lebih baik mengkonsumsi obat herbal seperti pada bunga sidowayah. Tumbuhan bunga sidowayah ternyata mampu untuk meringankan keluarnya nifas secara berlebihan 3,4,5].
Obat herbal dari bunga sidowayah ternyata cocok untuk meringankan dan menjaga nifas yang terjadi di reproduksi kewanitaan oleh karena tumbuhan tersebut dipercayai sebagai obat herbal
Tumbuhan bunga sidowayah ternyata juga mampu mengurangi dan meringankan rasa nyeri yang ada di tubuh. Rasa nyeri terjadi saat saraf tidak mendapatkan respon yang baik dan bisa juga terjadi karena adanya pengerusakan jaringan yang berpotensi untuk rusak.
Rasa nyeri yang timbul bisa diringankan dengan mengkonsumsi obat herbal, seperti pada tumbuhan bunga sidowayah. Tumbuhan tersebut memberikan rasa yang mampu untuk meringankan rasa nyeri tersebut [3,4,5].
Sakit nyeri yang ada ditubuh bisa terjadi dimana saja oleh karena itu bunga sidowayah bisa meringankan sakit nyeri yang ada di tubuh
Tidak hanya sebagai obat untuk bagian dalam, ternyata tumbuhan bunga sidowayah juga bisa menyembuhkan obat luka untuk kulit. Luka yang terjadi bisa seperti luka bakar ataupun bekas lukas dan luka akibat terjatuh.
Tumbuhan bunga sidowayah memberikan rasa dingin ketika mengobati rasa luka tersebut. Sehingga bunga sidowayah dapat dioleskan secara langsung pada bagian luka tersebut, tanpa harus dikonsumsi secara diminum atau obat dalam [3,4,5].
Bunga sidowayah ternyata mampu meringankan sakit luka yang ada di kulit seperti luka bakar atau luka setelah jatuh sehingga baik untuk kulit
Efek samping pada setiap tumbuhan alami yang dijadikan sebagai obat herbal tentunya memberikan efek samping. Efek samping tersebut bisa saja terjadi kepada setiap orang yang sudah mengkonsumsi obat herbal tersebut. Hal ini juga terjadi pada tumbuha bunga sidowayah, yang terdapat efek samping pada saat dikonsumsi.
Berikut beberapa efek samping dari bunga sidowayah :
Efek samping yang cukup berbahaya bagi tubuh dari bunga sidowayah tersebut yaitu menimbulkan rasa keracunan. Keracunan bisa terjadi apabila pada saat ingin mengkonsumsi obat herbal dari bunga sidowayah tidak diolah secara baik, sehingga kandungan senyawa yang berbahaya di dalam tumbuhan tersebut tidak hilang.
Tumbuhan sidowayah terdapat beberapa kandungan senyawa yang cukup berbahaya, hal ini karena disaat pengelolaan dari bunga sidowayah tersebut kurang baik, akibatnya pada saat akan dikonsumsi kandungan berbahaya tersebut masih ada di obat herbal bunga sidowayah [7,8].
Kandungan senyawa yang tidak baik untuk tubuh bisa juga dapat menyebabkan terjadinya alergi. Alergi tersebut dikarenakan tidak adanya keseimbangan antara kandungan yang diberikan kepada tubuh.
Akibat dari alergi tersebut dapat menimbulkan beberapa gejala pada kesehatan tubuh. Gejala yang terjadi seperti gatal-gatal, ruam merah, atau mual-mual. Apabila terjadi masalah seperti diatas maka segeralah mengunjungi dokter untuk pemeriksaan selanjutnya [6,9].
Efek samping sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh oleh karena itu perlu dikenali beberapa efek sebelum mengkonsumsi bunga sidowayah
Penggunaan pada obat herbal dari tumbuhan bunga sidowayah tententunya harus dilakukan dengan baik sebelum mengkonsumsinya. Sehingga kandungan yang ada di obat herbal tersebut tidak hilang dan bermanfaat bagi tubuh.
Berikut beberapa tips penggunaan dari bunga sidowayah :
Cara membuat air rebusan dari bunga sidowayah sangatlah muda. Cukup dengan menyiapkan bahannya terlebih dahulu, seperti beberapa bunga sidowayah yang sudah dikeringkan. Selanjutnya siapkan panci yang telah berisikan dengan air matang.
Lalu masukkan bunga sidowayah tersebut ke dalam panci dan panaskan di atas kompor. Tunggu hingga sampai mendidih dan berubah warna. Selanjutnya setelah mendidih dan berubah warna, tiriskan air rebusan tersebut dengan ampasnya menggunakan saringan.
Tuangkan air rebusan tersebut ke dalam gelas, dan air rebusan siap untuk dikonsumsi. Air rebusan bunga sidowayah bisa dikonsumsi dengan hangat ataupun dingin, akan tetapi lebih baik dikonsumsi secara hangat [5].
Cara selanjutnya juga bisa dengan menumbuk bagian bunga tersebut untuk pengobatan kulit luar. Caranya cukup mudah sekali, dengan menyiapkan beberapa bunga sidowayah secukupnya saja.
Selanjutnya bersihkan terlebih dahulu dengan mencucinya menggunakan air mengalir. Tujuannya tersebut untuk menghilangkan bakteri dan kuman yang menempel pada bagian bunga tersebut.
Lalu masukkan ke dalam alu dan tumbuk secara halus. Setelah halus bunga sidowayah tersebut, ambillah menggunakan sendok atau tangan sedikit demi sedikit dan selanjutnya oleskan pada bagian kulit yang terdapat luka secara perlahan-lahan. Penggunaan tersebut disarankan secara teratur agar mendapatkan hasil yang maksimal [5].
Proses penggunaan pada bunga sidowayah perlu dilakukan agar pada saat akan dikonsumsi manfaat yang di dalam tumbuhan tersebut dapat memberikan efek yang baik oleh tubuh
Proses penyimpanan dari bahan untuk obat herbal tentu perlu dilakukan. Hal tersebut juga diperuntukkan untuk menjaga isi kandungan yang baik pada bunga sidowayah tersebut, sehingga tidak berkurang sedikitpun.
Berikut di bawah ini beberapa tips-tips penyimpanan untuk bunga sidowayah :
Simpan dalam kondisi kering
Simpan dalam kondisi segar
Penyimpanan secara kondisi segara ataupun kering tentunya mempunyai kekuarangan dan kelebihan masing-masing oleh karena itu lakukan sesuai kebutuhan saja
Untuk mengonsumsi atau penggunaan obat herbal yang berasal dari bagian tumbuhan sidowayah akan lebih baik jika berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau ahli medis terdekat
1. Alifia Chaerunnisa. Woodfordia Fructus (sidowayah). Scribd; 2018.
2. Kumar. D, Sharma. M, Sorout. A, Saroha. K, Verma S. Woordfordia fructicosa Kurz.: A Review on its Botany, Chemistry and Biological activities. 5(3): 293-298. Journal of Pharmacognosy and Phytochesmistry; 2016.
3. Shanker R, Rawat MS. Exploration, conservation and cultivation of Woodfordia fruticosa kurz in north east India. 105: 213-217. Journal Medical Plant; 2013.
4. Syed, Y.H, Khan, M. Bhuvaneshwari J, Ansari J.A. Phtyochemical investigation and standardization of extracts of flower of Woordfordia fruticosa: a preliminary study.4: 134-410. Journal of Pharmaceutical and Biological Sciences; 2013
5. Das P.K, Goswami S, Chinniah A, Panda D, Banerjee S, Sahu N.P. Woordfordia fruticosa: Traditional uses and recent findlings. 110: 189-199. Journal of Ethnopharmacology; 2007.
6. Shome U, Mehrotra S, Sharma H.P, Pharmacognostic studies on the flower of Woodfordia fruticosa kurz. . 90: 335-320. Proceeding of Indian Academy of Science. Plant Sciences; 1981.
7. Chauhan J. S, Srivastava S. K, Srivastava S. D, Chemical constituents of the flower of Woordfordia fruticosa linn. 56: 1041. Journal of Indian Chemical Society; 1979.
8. Kumaraswamy M. V, Kavitha H. U, Satish S. Antibacterial potential of extract of Woordfordia fruticosa kurz. flower (Lytheraceae). 38: 204-207. Brazalian Journal of Microbiology; 2007.
9. Finose A, and Devaki K. Phytochemical and Chromatographic Studies in the Flower of Woordfordia fruticosa kurz. 1(3): 81-85. Asian Journal of Plant Science and Research; 2011.