Menurut Kamus Cambridge, membaca adalah aktivitas atau kemampuan untuk memeroleh informasi melalui kata-kata tertulis [1]. Kebiasan membaca diketahui dapat meningkatkan berbagai kemampuan kognitif seseorang, sepeti: pengetahuan, kosa kata, bahasa, kemampuan berpikir logis, konsentrasi, serta kemampuan berpikir kritis [2, 3]. Membaca buku juga mampu mendorong proses kognitif, seperti empati, persepsi sosial, dan kecerdasan emosional [2].
Mengetahui manfaat berlabelkan ‘kecerdasan’ yang bisa diperoleh dari kebiasaan membaca buku, tak heran bila sebagian orang tua ingin anaknya rajin membaca buku. Walau begitu, menanamkan kebiasan membaca pada diri seorang anak bukanlah perkara yang terlalu mudah. Orang tua perlu ikut andil dalam proses menumbuhkan semangat membaca pada sang anak.
Lebih bagus lagi bila hal ini dilakukan sejak anak masih cukup dini karena anak kecil diyakini lebih mudah untuk diajarkan meniru suatu kebiasaan. Aktivitas membaca bisa dimulai dengan membaca buku-buku ringan yang lucu dan menarik minat sang anak. Perlu dingat supaya orang tua jangan berlebihan memaksa anak sebab hal ini malah akan menghilangkan esensi dari keseruan membaca buku.
Anak-anak belajar dengan mencontoh. Tidak jarang anak-anak meniru kebiasaan orang tua mereka. Bila sang anak sering mendapati orang tua berkutat dengan buku, bukan tidak mungkin mereka akhirnya penasaran dengan aktivitas tersebut. Rasa penasaran ini lama-kelamaan bisa bertransformasi menjadi rasa suka terhadap buku.
Melalui sejumlah penelitian, ditemukan bahwa keluarga dan lingkungan yang mendukung kebiasaan membaca serta mampu mengakomodasi sumber bacaan kepada sang anak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tumbuhnya kebiasaan membaca buku pada diri seorang anak [4].
Audiobook, atau buku audio, adalah rekaman dari buku atau majalah yang dibacakan secara nyaring [5]. Audiobook biasanya didengarkan bila seseorang ingin membaca tapi tidak sempat duduk diam atau ingin mengetahui isi buku tapi sedang tidak ingin membaca. Atau ketika seseorang memang sedang ingin dibacakan sebuah buku.
Memperdengarkan audiobook adalah salah satu cara menarik untuk memperkenalkan anak dengan buku. Aktivitas ini diyakini bisa mengajarkan anak caranya membaca nyaring dengan baik. Melalui kegiatan mendengarkan seseorang membacakan buku, Anak bisa belajar tentang kefasihan serta membaca teks dengan akurat, bertempo, dan menggunakan ekspresi yang tepat [6].
Untuk bisa menarik minat anak, buku adalah faktor yang penting. Ketahui apa kesukaan anak saat ini; apakah negeri dongeng, dinosaurus, hewan, luar angkasa, game, kartun, serangga, dll. Anak tentunya akan berseri bila buku yang orang tua hadiahkan mengandung hal-hal yang mereka gemari.
Selain buku tentang minat, buku cerita bergambar biasanya menjadi buku yang populer di kalangan anak-anak. Di dalamnya ada banyak ilustrasi dan memakai kalimat-kalimat yang sederhana. Dengan demikian, anak-anak bisa lebih mudah memahami isi buku dan tidak merasa kesulitan.
Walau sang anak belum bisa membaca, orang tua masih punya cara untuk memperkenalkan buku kepada mereka. Membacakan buku untuk anak sejak dini akan membuat mereka familiar terhadap buku dan kisah-kisah. Mereka pun dapat belajar tentang kosa kata, ekspresi kalimat, intonasi suara, serta jalan cerita yang mereka dengar terus menerus dari orang tua.
Cobalah dengan dongeng sebelum tidur atau cerita di waktu senggang. Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa aktivitas membacakan buku untuk bayi atau balita memberikan dampak positif terhadap kemampuan komunikasi serta pemecahan masalah bagi sang anak ketika mereka dewasa kelak [7].
Kebanyakan anak kecil mudah sekali penasaran. Ketika orang tua membacakan buku untuk mereka, terkadang anak akan bertanya tak henti-hentinya mengenai apa arti dari kata-kata yang mereka baru dengar. Beberapa anak juga mungkin akan bereaksi—seperti mengulang kata atau memperagakan—untuk hal-hal yang terdengar familiar di telinga mereka.
Itu semua adalah tanda bahwa sang anak memperhatikan. Jawab setiap pertanyaan dengan sabar dan baca dengan antusias agar anak makin tertarik dan tidak merasa bosan.
Layaknya kuiz dadakan, cobalah berikan berapa pertanyaan tiba-tiba mengenai cerita yang barusan orang tua bacakan. Hal ini dilakukan unuk mengukur seberapa besar daya tangkap si anak. Aktivitas ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka, terlebih lagi, sesi quiz semacam ini akan membuat sang anak lebih tertantang bagai sebuah permainan.
Buku serial atau buku bersambung adalah trik lainnya untuk membuat sang anak membaca buku lebih banyak. Ketika anak sudah tenggelam dalam sebuah buku, mereka cenderung penasaran dengan cerita-cerita yang akan terjadi selanjutnya. Buku serial akan membuat anak ingin mambaca seri-seri lanjutannya setelah menyelesaikan buku pertama. Misalkan ada 3 seri, itu berarti anak membaca 3 buku sekaligus. Ini adalah langkah bagus untuk membiasakan anak membaca. [8]
Menikmati hari libur di perpustakaan bersama anak bukanlah hal yang buruk. Tindakan ini juga akan membuat mereka terbiasa ke perpustakaan ke depannya. Mengunjungi perpustakaan bersama anak akan memberikan pengalaman nyata kepada mereka tentang rasanya dikelilingi buku-buku. Mereka bisa bebas memilih buku yang mereka suka dan membaca dengan damai tanpa terdistraksi dengan hal-hal lain.
Majalah bisa mengajarkan anak mengenai nilai penting dari informasi-informasi terkini. Anak akan lebih tanggap dan perhatian terhadap isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat. Dengan membaca majalah, anak juga memeroleh kesempatan untuk menemukan minat-minat baru mereka. Majalah rekomendasi untuk anak: Bobo dan National Georaphic Kids. [9]
Ada banyak novel yang diadaptasi menjadi film, misalnya: Harry Potter, Charlie & The Chocolate Factory, Bridge to Terabithia, The Chronicles of Narnia, Charlotte’s Web, dsb. Ajak anak untuk menonton versi filmnya setelah mereka selesai/sedang membaca bacaan tersebut. Menonton versi film dari sebuah novel bisa memberikan sensasi yang menarik dan menyenangkan bagi anak-anak—dan bahkan banyak orang deasa di luar sana—.
1. Anonim. "reading." Cambridge Dictionary; 2022.
2. Bavishi A, Slade MD, Levy BR. A chapter a day: Association of book reading with longevity. Soc Sci Med.; 2016.
3. Stanovich KE, Cunningham AE. What reading does for the mind. American Education Journal; 1998.
4. Jiménez-Pérez E, Barrientos-Báez A, Caldevilla-Domínguez D, Gómez-Galán J. Influence of Mothers' Habits on Reading Skills and Emotional Intelligence of University Students: Relationships in the Social and Educational Context. Behav Sci (Basel); 2020.
5. Anonim. "Audiobook." Merriam-Webster Dictionary; 2022.
6. Erin Zammett Ruddy. 18 Genius Ways to Make Kids Love Reading. Parents; 2017.
7. Sutter-Dallay AL, Murray L, Dequae-Merchadou L, Glatigny-Dallay E, Bourgeois ML, Verdoux H. A prospective longitudinal study of the impact of early postnatal vs. chronic maternal depressive symptoms on child development. Eur Psychiatry; 2011.
8. AMY MASCOTT. 5 Ways to Get Your Kids to Read (and Like Doing it!) This Summer. Scholastic; 2022.
9. Erin Zammett Ruddy. 18 Genius Ways to Make Kids Love Reading. Parents; 2017.